T IND 1303162 Chapter4

(1)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A.Temuan

Legenda Nyi Mas Gandasari ini berasal dari Kabupaten Cirebon. Legenda Nyi Mas Gandasari menceritakan tentang kesaktian seorang wanita yang diangkat anak oleh Mbah Kuwu Cerbon. Kesaktian Nyi Mas Gandasari ini tidak ada bandingannya atau tidak ada yang dapat mengalahkan kesaktiannya.

Makam Nyi Mas Gandasari dipercaya berada di Desa Panguragan, Kecamatan Arjawinangun Cirebon. Ada beberapa versi cerita tentang tokoh Nyi Mas Gandasari ini. Salah satunya menyebutkan bahwa Nyi Mas Gandasari berasal dari Aceh. Awalnya Nyi Mas Gandasari ini bernama Nyi Mutmainah, setelah dibawa ke tanah Jawa oleh Mbah Kuwu Cerbon dan dididik berbagai ilmu oleh Sunan Gunung Jati diganti namanya menjadi Nyi Mas Gandasari.

Nyi Mas Gandasari sering dikaitkan dengan tokoh Syeh Magelung. Keduanya bertemu di sayembara Nyi Mas Gandasari. Sayembara tersebut diselenggarakan untuk mencari calon suami bagi Nyi Mas Gandasari. Ketika itu, Syeh Magelung dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari kemudian dinikahkan oleh Sunan Gunung Jati. Selain itu, Nyi Mas Gandasari pun berperan sebagai penyebar syiar Islam di wilayah Cirebon.

Hasil temuan cerita legenda Nyi Mas Gandasari ini ada tiga varian. Varian pertama diperoleh dari Bapak Sudjai, seorang pensiunan yang hafal tentang sejarah atau budaya Cirebon. Peneliti bertemu dengan Bapak Sudjai ini dikediamannya yang berada di Kanggraksan pada saat sore hari. Varian kedua diperoleh dari Bapak Askadi atau biasa dipanggil dengan Mamae Titin, yaitu seorang yang dianggap sesepuh di Kabupaten Cirebon dan mengetahui budaya Cirebon. Data yang diambil kepada Bapak Askadi ini berada di kediamannya di Desa Cangkring, Tegalwangi, Cirebon. Varian ketiga diperoleh dari Raden Safyan atau biasa dipanggil Mas Opan. Data teks legenda Nyi Mas Gandasari yang diperoleh dari Mas Opan ini di Narada Art Gallery, yang ada di Desa Sangkanhurip Kabupaten Kuningan. Pada teks legenda Nyi Mas Gandasari varian


(2)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

I ini menggunakan jasa penerjemah yang bernama Kusnadi dan Lingga. Alasan pemilihan jasa penerjemah kepada keduanya karena mengetahui dan dapat menggunakan bahasa Cirebon bebasan dan bebrayan dalamkehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan keduanya hidup di lingkungan Keraton Kasepuhan yang notabene dituntut mengerti dan menggunakan bahasa Cirebon bebasan.

B.Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari

1. Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari Varian I a. Struktur

Analisis cerita legenda Nyi Mas Gandasari meliputi analisis struktur alur cerita, pelaku (tokoh), latar, dan tema cerita.

1) Alur

Analisis alur cerita pada penelitian ini menggunakan teori struktur Greimas. Alur yang terdapat dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari

Varian I berupa alur maju, rangkaian ceritanya berjalan dari awal sampai akhir.

Apabila cerita legenda Nyi Mas Gandasari Varian I digambarkan ke dalam formulasi aktan, maka formulasi aktannya sebagai berikut.

Bagan 4.1 Formulasi Aktan 1

Pengirim

Syekh Datuk Soleh

Objek

Cirebon

Penerima

Perkawinan

Subjek

Nyi Mas Gandasari

Penolong

Mbah Kuwu Cirebon

Penentang


(3)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada bagian formulasi aktan pertama yang berfungsi sebagai subjek adalah Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari sebagai subjek, di awal cerita bernama Nyi Mutmainah yang oleh Syekh Datuk Soleh, sebagai pengirim, memberikan Nyi Mutmainah kepada Mbah Kuwu Cerbon untuk dijadikan sebagai muridnya, karena Mbah Kuwu Cerbon berhasil menyembuhkan Nyi Mutmainah.Berikut kutipannya.

Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon.

(Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.)

Setelah dibawa ke Cirebon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian langsung oleh Sunan Gunung Jati, sampai pada akhirnya Nyi Mutmainah menjadi sosok perempuan yang sakti. Karena kesaktiannya dan kecantikannya, Nyi Mutmainah diberi nama baru oleh Sunan Gunung Jati, yaitu Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.

Karena kesaktian dan kecantikannya, banyak bangsawan baik dari Cirebon, maupun dari luar Cirebon yang berniat untuk mempersunting Nyi Mas Gandasari, akan tetapi, Nyi Mas Gandasari menolak dengan halus semua lamaran itu.

Melihat banyaknya orang yang melamar Nyi Mas akan tetapi selalu ditolak, Mbah Kuwu Cerbon, sebagai orang tua angkatnya, setelah berbicara dengan Sunan Gunung Jati, berinisiatif untuk mengadakan sayembara demi mencari calon suami bagi Nyi Mas Gandasari.

Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara.


(4)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sinten mawon kang saged nundukaken élmuné Nyi Mas Gandasari nggih niku kang dados jodohé.

Mimiti sayembara niku Ki Gede Pekandangan kang mbekta golok pusakané sareng nangtang Nyi Mas Gandasari. Nanging teng Nyi Mas Gandasari golok pusakaé Ki Gede Pakandangan saged ditugel, lan Ki Gede Pekandangan dados kalah jurit.

(Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya, tetapi lamaran itu ditolak Nyi Mas Gandasari dengan halus.

Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.)

Sayembara pun diselenggarakan, banyak para penantang yang kalah satu persatu oleh kesaktian Nyi Mas Gandasari. Seperti dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara. Sinten mawon kang saged nundukaken élmuné Nyi Mas Gandasari nggih niku kang dados jodohé.

Mimiti sayembara niku Ki Gede Pekandangan kang mbekta golok pusakané sareng nangtang Nyi Mas Gandasari. Nanging teng Nyi Mas Gandasari golok pusakaé Ki Gede Pakandangan saged ditugel, lan Ki Gede Pekandangan dados kalah jurit.

Selajengé katah pangedén kang majeng nanging nggih kalah jurit saking Nyi Mas Gandasari.

Kang pungkasan milet sayembara niku nggih Ki Dampu Awang, salah setunggaléng kesatria saking Negri Cina kang gadah élmu tinggi lan katah dunyané, nanging nggih tetep taksih kalah saking Nyi Mas Gandasari.

Ki Gede Bungko kang sing wau ningal mawon dados penasaran, ajeng milet sayembara niku. Ki Gede Bungko kang mbekta pusaka welanya sareng njogéd-njogéd mlebet teng kalangan sayembara, nanging nggih kasoran saking Nyi Mas Gandasari.

(Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan


(5)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.

Sayembara itu diawali oleh Ki Gede Pekandangan dengan golok saktinya untuk melawan kesaktian Nyi Mas Gandasari. Akan tetapi, golok pusaka Ki Gede Pekandangan dapat dipatahkan oleh Nyi Mas Gandasari sehingga Ki Gede Pekandangan kalah.

Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari. Akhir dari sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari Negeri Cinayang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.

Ki Gede Bangko yang dari tadi hanya melihat hal tersebut manjadi penasaran dan ingin mengikuti sayembara itu. Dengan pusakanya, Ki Gede Bungko masuk ke arena sayembara sambil menari untuk melawan Nyi Mas Gandasari, dan masih dapat dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.)

Dari semua lawan tanding yang kalah dalam sayembara tersebut, ada satu orang yang sebetulnya tidak berniat mengikuti sayembara tersebut. Seorang dari Negeri Syam yang tinggal di Cirebon, namanya Syekh Magelung Sakti. Diam-diam ia menyukai Nyi Mas Gandasari. Hal itu diketahui oleh Sunan Kalijaga, dan meminta Syekh Magelung untuk turut serta dalam sayembara tersebut.

Syekh Magelung pun mengikuti sayembara tersebut dan dapat menandingi kesaktian Nyi Mas Gandasari hingga pertarungan yang terjadi pun berlangsung lama. Karena pertarungan berlangsung begitu lama, Sunan Kalijaga ikut membantu Syekh Magelung dalam mengalahkan Nyi Mas Gandasari.

Sedugié teng Negri Cerbon, Syekh Magelung, putra sultan Negri Syam mindel-mindel kasmaran lan niku diuningi Sunan Kalijaga.

Dados Sunan Kalijaga nyuwun Syekh Magelung milet sayembara niku, dugi jurit niku wilihang sejayaha, perang tanding tan rasa ngaraksaha, perang tanding tamahang kang munggaha, perang tanding ragahing pangasoraha ingkang masing-masing gadah kesaktén kang mboten saged dikawonaken.

Perang tanding niku dugi lami, dados Sunan Kalijaga milet ngebantu kang pungkasan Nyi Mas Gandasari dados mawon.


(6)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Ada satu orang yang datang dari Negeri Cerbon bernama Syekh Magelung, putra Sultan Negeri Syam yang diam-diam menyukai Nyi Mas Gandasari.Hal tersebut diketahui oleh Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak dapat dikalahkan. Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas Gandasari.)

Pada akhirnya, Syekh Magelung Sakti pun dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, atas prakarsa pertolongan dari Sunan Kalijaga, dan menikahi Nyi Mas Gandasari.

Berdasarkan bagan tersebut, yang bertindak sebagai aktan penerima adalah perkawinan, yaitu perkawinan antara Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Magelung Sakti.

Selain menggunakan formulasi aktan, Greimas juga

menggunakan model cerita yang tetap sebagai alur. Model itu dinyatakan dalam berbagai tindakan yang disebut fungsi, sehingga dinamakan struktur fungsional. Sesuai dengan struktur aktansial di atas, berikut diuraikan struktur fungsional berdasarkan aktan tersebut.

Tabel 4.1 Struktur Fungsional 1

Situasi Awal Syekh Datuk Soleh meminta Mbah Kuwu Cerbon untuk menjadikan Nyi Mutmainah sebagai muridnya.

Transformasi

Tahap Uji Kecakapan

Nyi Mutmainah belajar (berguru) kepada Sunan Gunung Jati. Ia dididik ilmu agama Islam dan ilmu kesaktian dengan proses yang tidak sebentar dan melalui lelaku khusus.

Tahap Utama Hasil dari bergurunya Nyi Mutmainah pada Sunan Gunung Jati, melahirkan sosok yang sakti, selain bahwa Nyi Mutmainah adalah


(7)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

seorang perempuan yang cantik.

Karena kecantikan dan kesaktiannya, Nyi Mutmainah diberi nama baru oleh Sunan Gunung Jati, yaitu Nyi Mas Gandasari yang mempunyai arti sakti dan wangi.

Tahap

Kegemilangan

Nyi Mas Gandasari dapat mengalahkan para lawan tanding dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati.

Situasi Akhir Nyi Mas Gandasari menikah dengan pemenang sayembara, yaitu Syekh Magelung Sakti.

a) Situasi Awal

Syekh Datuk Soleh adalah seorang yang berasal dari Negeri Paseh, salah satu negeri Islam yang ada di Indonesia. Ia memiliki seorang anak yang bernama Nyi Mutmainah yang waktu itu sedang sakit, dan belum kunjung sembuh walaupun sudah berobat pada banyak ahli pengobatan. Yang terjadi justru sakitnya semakin parah.

Waktu itu, Syekh Datuk Soleh sedang kedatangan tamu yang bernama Mbah Kuwu Cerbon yang berasal dari Cerbon (Cirebon). Syekh Datuk Soleh menceritakan ikhwal Nyi Mutmainah yang sedang sakit dan tidak kunjung sembuh. Dengan rahmat Allah, melalui perantaraan Mbah Kuwu Cerbon, Nyi Mutmainah dapat disembuhkan. Syekh Datuk Soleh kemudian meminta Mbah Kuwu Cerbon untuk menjadikan Nyi Mutmainah menjadi muridnya. Nyi Mutmainah pun dibawa Mbah Kuwu Cerbon ke tempat asalnya di Cirebon.

b)Transformasi

Di Cirebon, Nyi Mutmainah dididik agama Islam dan ilmu kesaktian langsung dari Sunan Gunung Jati. Setelah Nyi Mutmainah dewasa ia menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan


(8)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

cantik. Nyi Mutmainah belajar bela diri dengan proses yang tidak mudah. Ilmu kesaktian dan yang lainnya itu didapat dari gemblengan Sunan Gunung Jati dengan tidak melanggar segala pantangan dan larangan.

Setelah dewasa, untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air kendi pertula, agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu Sunan Gunung Jati memberikan nama baru untuknya, yaitu Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.

Karena kecantikan dan kesaktian Nyi Mas Gandasari, banyak lelaki baik yang berasal dari Cirebon maupun negeri yang lain, yang ingin menyunting Nyi Mas Gandasari sebagai istrinya. Akan tetapi Nyi Mas Gandasari selalu menolak permintaan mereka dengan halus.

Mbah Kuwu Cerbon sebagai ayah angkat, karena mengetahui banyak laki-laki yang menyukai Nyi Mas Gandasari kemudian berbicara dengan Sunan Gunung Jati dengan hasil pembicaraan adalah akan menyelenggarakan sayembara untuk mencari laki-laki yang tepat untuk calon suami Nyi Mas Gandasari sekaligus untuk menguji kesaktinnya.

Sayembara pun dilakukan, banyak para peserta yang mengikuti sayembara tersebut kalah satu per satu oleh Nyi Mas Gandasari. Beberapa diantaranya bernama Ki Gede Pekandangan, peserta pertama yang mengawali sayembara tersebut, yang mempunyai golok pusaka. Golok sakti tersebut dapat dipatahkan oleh Nyi Mas Gandasari yang menandai pula kekalahan dari Ki Gede Pekandangan. Peserta yang lain yang dapat dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari diantaranya bernama Ki Dampu Awang dan Ki Gede Bungko.

Nyi Mas Gandasari akhirnya menemukan lawan yang seimbang, yaitu seorang yang berasal dari Negeri Syam yang bernama Syekh Magelung Sakti. Pada awalnya Syekh Magelung Sakti tidaklah berniat mengikuti sayembara tersebut. Akan tetapi Syekh Magelung


(9)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diam-diam menyukai Nyi Mas Gandasari. Perasaan itu diketahui oleh Sunan Kalijaga yang akhirnya meminta Syekh Magelung untuk turut serta ikut dalam sayembara.

Karena sama-sama sakti, dengan pertandingan yang

berlangsung cukup lama, Sunan Kalijaga ikut campur tangan dalam pemenangan Syekh Magelung Sakti. Pada akhirnya Syekh Magelung Sakti pun dijodohkan dengan Nyi Mas Gandasari.


(10)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu c) Situasi Akhir

Karena Nyi Mas Gandasari dapat dikalahkan oleh Syekh Magelung Sakti, maka ia dijodohkan dan dinikahkan dengan Syekh Magelung Sakti.

Dalam cerita Nyi Mas Gandasari Varian I terdapat lebih dari satu aktan, ditemukan pula aktan lain, yakni sebagai berikut.

Bagan 4.2 Formulasi Aktan 2

Pada bagian formulasi aktan kedua yang bertindak sebagai subjek adalah Nyi Mas Gandasari, sebagai tokoh utama dari cerita legenda ini. Nyi Mas Gandasari hadir sebagai subjek yang memburu objek (Prabu Cakraningrat) berdasarkan ramalan dari Mbah Kuwu Cerbon, bahwa orang yang dapat mengalahkan Raja Negeri Galuh adalah seorang wanita sakti, dalam hal ini adalah Nyi Mas Gandasari.

Pengirim dari bergeraknya cerita ini adalah syiar Islam di negeri Cirebon. Karena adanya syiar Islam di negeri Cirebon, terjadilah peperangan antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh. Prabu Cakraningrat menduduki sebagai aktan objek karena merupakan orang yang diburu oleh subjek.

Pengirim

Syiar Islam di Negeri Cirebon

Objek

Prabu Cakraningrat

Penerima

Kemenangan Negeri Cirebon

Subjek

Nyi Mas Gandasari

Penolong

Tipu muslihat Nyi Mas Gandasari

Penentang


(11)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada peperangan yang terjadi antara Cirebon dengan Galuh, Negeri Galuh dapat dikalahkan yang menyebabkan Prabu Cakraningrat yang terkenal sakti lari kalang kabut dan bersembunyi di gua. Berdasarkan ramalan yang ada, maka Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat. Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Mbah Kuwu Cerbon nitah Nyi Mas Gandasari nganggé ngadepi Prabu Cakraningrat, sebab teng ramalan yén kang saged ngungguli Prabu Cakraningrat niku istri hing wanoja kang pangawijining.

(Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat karena seperti yang diramalkan bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat adalah seorang wanita sakti.)

Nyi Mas Gandasari pun mendatangi pertapaan Prabu Cakraningrat. Karena Nyi Mas Gandasari sangatlah cantik, Prabu Cakraningrat menggodanya yang menyebabkan pertapaannya batal. Dengan tipu muslihat yang dilakukan oleh Nyi Mas Gandasari, Prabu Cakraningrat dapat dikalahkan, dan menghilang ke alam lain.

Karena keberhasilan Nyi Mas Gandasari dalam mengalahkan Prabu Cakraningrat, ia dihadiahi beberapa hektar tanah oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk membuat perkampungan. Saat ini perkampungan tersebut bernama Karang Mas yang berada di Desa Jamblang.

Adapun struktur fungsional untuk formulasi aktan 2 sebagai berikut.

Tabel 4.2 Sruktur Fungsional 2

Situasi Awal Syiar Islam di Negeri Cirebon

Transformasi Tahap Uji Kecakapan

Perang besar antara Negeri Cirebon dengan Negeri Galuh dengan kemenangan di pihak Negeri Cirebon.


(12)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tahap Utama Wabah penyakit melanda Cirebon yang disebabkan oleh Prabu Cakraningrat.

Tahap

Kegemilangan

Nyi Mas Gandasari mendatangi pertapaan Prabu Cakraningrat, melakukan tipu muslihat untuk menghadapi Prabu Cakraningrat diakhiri dengan kekalahan Prabu Cakraningrat.

Situasi Akhir Nyi Mas Gandasari dihadiahi tanah yang luas oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk membuka perkampungan.

a) Situasi Awal

Ketika syiar Islam sedang berjalan di Cirebon, terjadi peperangan besar antara negeri Cirebon dengan Negeri Galuh.

b)Transformasi

Peperangan yang terjadi antara Negeri Cirebon dengan Negeri Galuh dapat dimenangkan oleh Negeri Cirebon, raja dari Negeri Galuh, Prabu Cakraningrat lari kalang kabut dan bersembunyi di gua. Dalam persembunyiannya, Prabu Cakraningrat dengan kesaktiannya menyebarkan wabah penyakit kepada warga Cirebon yang menyebabkan banyak warga yang meninggal dunia.

Melihat hal itu, Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat. Hal ini berdasarkan pula pada ramalan yang menyebutkan bahwa yang dapat mengalahkan raja Galuh adalah seorang wanita sakti. Nyi Mas Gandasari adalah wanita yang sakti.

Nyi Mas Gandasari kemudian mengejar Prabu Cakraningrat sampai ke tempat pertapaannya. Prabu Cakraningrat yang tidak mengetahui bahwa perempuan cantik yang mendatangi pertapaannya adalah utusan dari negeri Cirebon, berniat menggodanya hingga pertapaannya batal.


(13)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nyi Mas Gandasari kemudian melakukan tipu muslihat untuk mengalahkan Prabu Cakraningrat. Setelah kalah dari Nyi Mas Gandasari, Prabu Cakraningrat kemudian menghilang ke alam lain.

c) Situasi Akhir

Atas kemenangan Nyi Mas Gandasari dari Prabu Cakraningrat, Mbah Kuwu Cerbon menghadiahi Nyi Mas dengan tanah yang luas untuk membuat sebuah perkampungan.

2) Tokoh dan Penokohan a) Tokoh Utama

(1) Nyi Mas Gandasari

Tokoh utama dari cerita legenda ini tentunya adalah Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari asalnya bernama Nyi Mutmainah adalah seorang perempuan yang berasal dari Negeri Paseh. Ia diceritakan sebagai seorang perempuan yang sakti sekaligus cantik. Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut:

Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.

(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.)

Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.

(Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)

Bahkan dengan kesaktiannya, Nyi Mas Gandasari sampai dapat mengalahkan semua pendekar yang beradu tanding


(14)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengannya saat sayembara diselenggarakan hingga mengalahkan Prabu Cakraningrat.

Gambaran Fisik/Psikis Tokoh

Dilihat dari namanya, Nyi Mas Gandasari, perawakan/fisik tokoh ini dapat digambarkan sebagai perempuan yang sakti dan wangi. Selain itu, Nyi Mas Gandasari juga memiliki kecantikan yang luar biasa, hal ini dibuktikan dengan banyaknya para bangsawan di Negeri Cerbon ingin mempersunting dirinya. Hal ini dapat dilihat dari petikan cerita berikut ini.

...Sunan Gunung Jati ngadusi Nyi Mutmainah nganggé toya saking kendi pertula teng sekujur awaké Nyi Mutmainah, dados awake Nyi Mutmainah mambet wangi sareng nambah atu cahyané. Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.

(.... Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati member nama memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)

Wusuhing tan rinsaha panata sajarah kang ngalampah saking ayuné, Nyi Mas Gandasari dados ngundang mboten sekedik para gegedén Negri Cerbon kang kasmaran lan anjeng nyunting dados gerwahé, ....

(Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya,....)

Secara psikis, tokoh Nyi Mas Gandasari digambarkan sebagai seorang yang taat beragama dan taat pada aturan, hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut.

Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.


(15)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)

Hubungan dengan Tokoh Lain

Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Mbah Kuwu Crebon

Nyi Mas Gandasari adalah murid dari Mbah Kuwu Cerbon. Ia diangkat menjadi murid setelah ayahnya, Syekh Datuk Soleh, meminta kepada Mbah Kuwu Cerbon untuk menerima Nyi Mutmainah, nama asli Nyi Mas Gandasari, dapat disembuhkan dari sakit yang berkepanjangan.Berikut kutipannya.

Sampun pinten-pinten ahli pengobatan kang sampun nambani nanging sakité malah tambah mawon. Dadon Syekh Datuk Soleh mung saged masrahken mawon maring Gusti Allah.

(Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.)

Sedanten niku dicriosken dumateng Mbah Kuwu Cerbon, miring kados mekoten Mbah Kuwu Cerbon munajat ngekhusuaken dumateng Gusti Allah, nggih angsal karohmaté Gusti Allah, Nyi Mutmainah waras saking gerahé.

(Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada Gusti Allah. Dengan rahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari sakitnya.)

Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon.

(Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.)


(16)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selain berguru kepada Mbah Kuwu Cerbon, Nyi Mas Gandasari juga berguru kepada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati lah yang menggembleng dan mendidik Nyi Mas Gandasari ilmu agama dan ilmu kesaktian yang menyebabkanNyi Mas Gandasari tumbuh menjadi wanita dewasa yang selain cantik juga sakti.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun. Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.

(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)

Nganggé ndadosaken wonojaha kang pangéstu

mungguhing sesanggah, Sunan Gunung Jati ngadusi Nyi Mutmainah nganggé toya saking kendi pertula teng sekujur awaké Nyi Mutmainah, dados awake Nyi Mutmainah mambet wangi sareng nambah atu cahyané. Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.

(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik. Untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)

Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Datuk Soleh

Syekh Datuk Soleh adalah ayah kandung Nyi Mas Gandasari yang berasal dari Negeri Paseh.

Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon.


(17)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.)

Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Magelung

Pada awalnya hubungan Nyi Mas dengan Syekh Magelung hanyalah sebatas lawan tanding dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati. Akan tetapi, karena Syekh Magelung pada akhirnya dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, maka ia akhirnya menikah dengan Nyi Mas Gandasari, walaupun pernikahannya ditunda terlebih dahulu.

Nyi Mas Gandasari nyuwun teng sidang sayembara ingkang dipingpin Sunan Gunung Jati sareng restu saking Syekh Magelung, pernikahané nyuwun ditunda dugi mengkin. Ketulusané Syekh Magelung niku piyambeké disukani gelar Pangeran Soka.

(Akan tetapi, Nyi Mas Gandasari meminta sidang sayembara yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati dan meminta restu dari Syekh Magelung untuk menunda pernikahannya. Ketulusan Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.)

Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Prabu Cakraningrat

Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Prabu Cakraningrat adalah hubungan antara tokoh baik dan tokoh jahat. Nyi Mas Gandasari adalah sosok yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat yang terkenal jahat karena menjadi penyebab wabah yang menjangkiti rakyat Cirebon.

Sesasih sesampuné kedadosan niku, teng Negri Cerbon diserang pegebug. Penyakit énjing sakit, sontené padem, sontené sakit énjingé padem.

Sesampune Mbah Kuwu Cerbon sareng Sunan Gunung Jati mrios, kahananing rakyat Cerbon kang kénging pagebug niku nggih ulahé Prabu Cakraningrat kang saweg ngumpet.


(18)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Satu bulan setelah peristiwa itu, di Negeri Cerbon terkena wabah penyakit. Wabah tersebut mengakibatkan sakit ketika pagi pagi dan meninggal pada sore harinya.

Setelah Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati, ternyata wabah tersebut berasal dari Prabu Cakraningrat yang menyebabkan keadaan rakyat Cerbon terkena wabah.)

(2) Mbah Kuwu Cerbon

Tokoh utama lain yang ada dalam cerita ini adalah Mbah Kuwu Cerbonyang membawa Nyi Mutmainah atau Nyi Mas Gandasari ke tanah Jawa.

Berdasarkan namanya, Mbah Kuwu Cerbon sebenarnya hanyalah nama panggilan tokoh saja. Disebut dengan Mbah, bukan berarti tokoh sudah kakek-kakek, akan tetapi lebih kepada penyebutan terhadap orang yang dituakan. Apalagi panggilan mbah

ini berkorelasi dengan kata kuwu, yang dalam bahasa Sunda artinya kepala. Jika melihat dari arti dari sisi kebahasaan, Mbah Kuwuini memiliki arti seseorang yang mengepalai suatu daerah, dituakan dan disegani. Hubungannya dengan Cirebon adalah, Mbah Kuwu Cerbon ini dapat dikatakan sebagai seorang tokoh yang pertama kali membuka pemukiman di sana, sehingga tokoh ini lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kuwu Cerbon.

Gambaran Fisik/Psikis Tokoh

Dilihat dari namanya, Mbah Kuwu Cerbon, walaupun tidak dijelaskan secara eksplisit dalam cerita, bisa dikatakan sebagai seorang tokoh yang tidak muda lagi. Panggilan mbah biasanya disematkan kepada orang yang sudah tua atau dituakan. Apalagi kata ini bersanding dengan kuwu yang artinya kepala, atau pemimpin suatu daerah.

Secara psikis, Mbah Kuwu Cerbon ini dapat dikatakan sebagai seorang tokoh yang mempunyai karomah, sakti, memahami


(19)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ilmu agama Islam dalam derajat yang tinggi, bijaksana, dan tentunya sosok seorang tokoh yang baik hati.

Berikut kutipan-kutipannya.

Sedanten niku dicriosken dumateng Mbah Kuwu Cerbon, miring kados mekoten Mbah Kuwu Cerbon munajat ngekhusuaken dumateng Gusti Allah, nggih angsal karohmaté Gusti Allah, Nyi Mutmainah waras saking gerahé.

(Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada Gusti Allah. Denganrahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari sakitnya.)

Kang bakal pangéstuha cape ramalan Mbah Kuwu Cerbon, mbénjing ajeng wonten perang ageng antawis Negri Galuh sareng Negri Cerbon.

(....Mbah Kuwu Cerbon memprediksikan bahwa suatu saat nanti akan ada suatu perang besar antara Negeri Galuh dengan Negeri Cirebon.)

Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara.

(Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.)

Mbah Kuwu Cerbon nyukani pinten-pinten hektar lemah teng Nyi Mas Gandasari nganggé damel pendukuhan kang seniki disebat Karang Mas kang wonten teng Dusun Jamblang.

(Akhirnya, Mbah Kuwu Cerbon memberi beberapa hektar tanah kepada Nyi Mas Gandasari untuk membuat perkampungan yang saat ini disebut Karang Mas yang berada di Desa Jamblang.)


(20)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (1) Syekh Datuk Soleh

Adalah seorang tokoh yang berposisi sebagai ayah kandung dari Nyi Mutmainah atau Nyi Mas Gandasari.

Diceritakan bahwa Syekh Datuk Soleh sangatlah sayang terhadap anaknya. Hal ini dapat terlihat ketika Nyi Mutmainah masih kanak-kanak dan menderita penyakit yang sulit untuk disembuhkan, Syekh Datuk Soleh telah mencoba berbagai cara demi kesembuhan putrinya. Seperti dapat dilihat dalam kutipan berikut.

Sampun pinten-pinten ahli pengobatan kang sampun nambani nanging sakité malah tambah mawon. Dadon Syekh Datuk Soleh mung saged masrahken mawon maring Gusti Allah.

(Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.)

(2) Syekh Magelung Sakti

Adalah seorang tokoh yang menjadi lawan tanding Nyi Mas Gandasari, yang berilmu tinggi dan dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari.

Ia adalah putra dari seorang Sultan dari negeri Syam. Ia adalah seorang yang diceritakan dapat mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari. Seorang yang berilmu tinggi, baik hati, dan tulus. Seperti dapat dibaca pada kutipan berikut ini:

Dados Sunan Kalijaga nyuwun Syekh Magelung milet sayembara niku, dugi jurit niku wilihang sejayaha, perang tanding tan rasa ngaraksaha, perang tanding tamahang kang munggaha, perang tanding ragahing pangasoraha ingkang masing-masing gadah kesaktén kang mboten saged dikawonaken.


(21)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Perang tanding niku dugi lami, dados Sunan Kalijaga milet ngebantu kang pungkasan Nyi Mas Gandasari dados mawon.

(Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak dapat dikalahkan.

Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas Gandasari.)

Ketulusané Syekh Magelung niku piyambeké disukani gelar Pangeran Soka.

(Ketulusan Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.)

(3) Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah tokoh yang berperan sebagai penengah/juri dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati. Tokoh ini pula yang membantu Syekh Magelung Sakti memenangkan sayembara tersebut.


(22)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(4) Ki Gede Pekandangan, Ki Dampu Awang, Ki Gede Bungko

Adalah para tokoh yang ikut sebagai peserta dalam sayembara dan beberapa yang termasuk ke dalam peserta yang dapat dikalahkan Nyi Mas Gandasari.

(5) Prabu Cakraningrat

Adalah tokoh antagonis yang diceritakan merupakan raja dari Negeri Galuh yang sakti mandraguna, namun kalah dalam peperangan hingga lari dan bersembunyi. Akan tetapi, kesaktiannya digunakan dalam hal yang tidak baik, yaitu menjadi penyebab wabah penyakit yang menyebar di masyarakat Cirebon.

3) Tema

Peristiwa yang diceritakan dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian ke-1 ini merupakan kisah hidup Nyi Mas Gandasari sejak masih kanak-kanak. Walaupun tidak diceritakan secara rinci, seperti halnya varian-varian yang lain juga, Cerita LegendaNyi Mas Gandasari varianke-1 ini lebih lengkap dengan menceritakan tokoh-tokoh lain yang berhubungan dengan sejarah kerajaan lain yang ada di Jawa Barat.

Apabila melihat dari jalan ceritanya, tema yang dapat diambil dari Cerita LegendaNyi Mas Gandasari varian Bapak Sudjai ini adalah tentang kesaktian Nyi Mas Gandasari. Hal ini dapat dibaca pada penggalan berikut ini:

Prabu Cakraningrat, Raja Negri Galuh, mboten saged dikalahken sinten mawon, sanesé wonten wanoja hing wanojaha kang pangawijining.

(Prabu Cakraningrat, Raja Negeri Galuh, tidak dapat dikalahkan siapa pun, selain oleh wanita yang sakti di dunia ini.)

Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten


(23)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.

(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)

Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.

(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.)

Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.

(Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)

Selajengé katah pangedén kang majeng nanging nggih kalah jurit saking Nyi Mas Gandasari.

(Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari.)

Kang pungkasan milet sayembara niku nggih Ki Dampu Awang, salah setunggaléng kesatria saking Negri Cina kang gadah élmu tinggi lan katah dunyané, nanging nggih tetep taksih kalah saking Nyi Mas Gandasari.

(Akhir dari sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari Negeri Cina yang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.)

Mbah Kuwu Cerbon nitah Nyi Mas Gandasari nganggé ngadepi Prabu Cakraningrat, sebab teng ramalan yén kang saged ngungguli Prabu Cakraningrat niku istri hing wanoja kang pangawijining.

(Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat karena seperti yang diramalkan bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat adalah seorang wanita sakti.)


(24)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ningal mekoten Nyi Mas Gandasari saged muslihati lan ngalahken Prabu Cakraningrat, kang selajengé merad ngahiyang teng alam sanés.

(Melihat hal tersebut, Nyi Mas Gandasari melakukan tipu muslihat dan dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat, tetapi Prabu Cakraningrat menghilang ke alam lain.)

Nyi Mas Gandasari dapat dikatakan sebagai wanita yang sakti, karena dalam sayembara yang diselenggarakan untuknya, demi mencari jodoh yang tepat, Ia dapat mengalahkan hampir semua lawannya. Padahal lawannya semua adalah laki-laki. Bahkan Syekh Magelung pun yang pada akhirnya dikatakan dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, sebenarnya kemenangannya karena dibantu oleh Sunan Kalijaga.

4) Latar

a) Latar Tempat

Latar tempat yang ada dalam legenda Nyi Mas Gandasari varian I ini adalah:

(1) Negeri Paseh

Awal cerita Nyi Mas Gandasari ini diawali dengan pertemuan antara Mbah Kuwu Cerbon dengan Syekh Datuk Soleh di Negeri Paseh. Negeri Paseh adalah asal dari Nyi Mas Gandasari.

Mimiti abad limalas, Mbah Kuwu Cerbon ngelelena teng pinten-pinten Negri Islam, nggih kalebet uga pungkasané ndugi’i Negri Pasèh.

(Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam, termasuk juga mendatangi Negeri Paseh.) (2) Negeri Cirebon

Negeri Cirebon adalah latar yang mendominasi cerita Nyi Mas Gandasari ini, hal ini tentunya dapat dilihat dari salah seorang tokoh yang bernama Mbah Kuwu Cerbon, yang artinya seseorang yang menjadi kepala sebuah tempat, dalam hal ini adalah Cirebon.


(25)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selain itu, Cirebon identik dengan negeri para wali yang diantaranya ditinggali oleh Sunan Gunung Jati.

Berikut beberapa kutipan yang menunjukkan latar tempat Cirebon dalam cerita ini.

Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.

(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)

Wusuhing tan rinsaha panata sajarah kang ngalampah saking ayuné, Nyi Mas Gandasari dados ngundang mboten sekedik para gegedén Negri Cerbon kang kasmaran lan anjeng nyunting dados gerwahé,....

(Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya, ...)

Pinten-pinten naun sesampuné kedadosan niku, saweg mlajengé syiar Islam teng Negri Cerbon, teng wates Negri Cerbon saweg semonten wonten perang ageng antara para senapati Negri Cerbon sareng laskar perang Negri Galuh.

(Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh.)

Sesampune Mbah Kuwu Cerbon sareng Sunan Gunung Jati mrios, kahananing rakyat Cerbon kang kénging pagebug niku nggih ulahé Prabu Cakraningrat kang saweg ngumpet.

(Setelah Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati, ternyata wabah tersebut berasal dari Prabu Cakraningrat yang menyebabkan keadaan rakyat Cerbon terkena wabah.)


(26)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(3) Rumah Syekh Datuk Soleh

Salah satu latar tempat yang spesifik dalam cerita ini adalah kediaman Syekh Datuk Soleh, hal ini bisa dilihat dari kutipan cerita berikut ini.

Teng Negri Pasèh, Mbah Kuwu Cerbon nyempetaken mampir teng linggihing Syekh Datuk Soleh, kang kaleresan putriné kang asmané Nyi Mutmainah saweg gerah.

(Di Negeri Paseh, Mbah Kuwu Cerbon menyempatkan singgah di tempat Syekh Datuk Soleh. Di tempat Syekh Datuk Soleh ada anak bernama Nyi Mutmainah yang sedang sakit.)

(4) Batas Negeri Cirebon

Latar tempat lain adalah batas Negeri Cirebon tempat berlangsungnya perang antara Negeri Cirebon dengan Galuh.

Pinten-pinten naun sesampuné kedadosan niku, saweg mlajengé syiar Islam teng Negri Cerbon, teng wates Negri Cerbon saweg semonten wonten perang ageng antara para senapati Negri Cerbon sareng laskar perang Negri Galuh.

(Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh.)

(5) Gua

Gua adalah latar tempat yang dipakai oleh Prabu Cakraningrat sebagai tempat persembunyian setelah ia melarikan diri dari kekalahan perang yang dideritanya.

b)Latar Waktu

Secara eksplisit latar waktu yang terdapat dalam legenda Nyi Mas Gandasari, yaitu terjadi pada abad ke-15. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini.

Mimiti abad limalas, Mbah Kuwu Cerbon ngelelena teng pinten-pinten Negri Islam, nggih kalebet uga pungkasané ndugi’i Negri Pasèh.


(27)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam, termasuk juga mendatangi Negeri Paseh.) Tidak diceritakan lagi dengan eksplisit mengenai latar waktu yang lain. Akan tetapi peneliti dapat menyimpulkan bahwa latar waktu lain yang sering muncul dalam cerita ini adalah latar waktu siang hari. Hal ini tentunya berkaitan dengan bahwa segala aktivitas yang dilakukan seringkali dilaksanakan pada siang hari.

c) Latar Sosial

Latar sosial dalam cerita ini tidak dijelaskan secara eksplisit. Untuk melihat latar sosial secara menyeluruh, maka diperlukan analisis interaksi dari setiap individu dengan tokoh lainnya atau warga sekitarnya.

Jika dilihat dari kata Mbah Kuwu Cerbon, dapat dilihat bahwa tokoh ini erat dengan daerah Cirebon. Mbah Kuwu Cerbon yang mempunyai nama lain Pangeran Cakrabuana adalah pendiri Keraton Pakungwati, cikal bakal Keraton Kasepuhan di Cirebon. Dari panggilannya pula, Mbah Kuwu Cerbon dapat dikatakan memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat tempat ia berasal.

b. Analisis Konteks Penuturan

Konteks dalam penelitian ini merupakan konteks tuturan legenda Nyi Mas Gandasari. Konteks tersebut berdasarkan konsep dari Robert Sibarani. Pemilihan konteks bergantung pada ragam ungkapan atau teks yang dikaji (Sibarani, 2012, hlm. 323). Adapun konteks penuturan yang terdapat dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari Varian I adalah sebagai berikut.


(28)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Konteks budaya dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I berkaitan dengan bahasa yang digunakan informan. Dalam hal ini, teks legenda Nyi Mas Gandasari I menggunakan bahasa Cirebon bebasan. Bahasa Cirebon bebasan dalam teks Nyi Mas Gandasari I ini termasuk bahasa yang halus. Bahasa Cirebon yang digunakan di Cirebon terbagi menjadi bahasa Cirebon kromo, inggil, bebasan, bebrayan. Mayoritas masyarakat Cirebon menggunakan bahasa Cirebon bebasan kepada orang yang lebih dituakan, sedangkan bahasa Cirebon bebrayan mayoritas digunakan sesame teman. Dengan demikian, bahasa yang digunakan dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I secara keseluruhan menggunakan bahasa Cirebon bebasan. Bahasa Cirebon tersebut tidak semua masyarakat Cirebon dapat menggunakannya. Oleh karena itu, dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I ini peneliti menggunakan jasa penerjemah bahasa Cirebon yang bernama Kusnadi dan Lingga.

2) Konteks Situasi

Data penelitian yang peneliti analisis diperoleh dari proses tuturan dengan mengunjungi dan mewawancarai informan. Informan Bapak Sudjai diambil pada 5 November 2015 bertempat di rumahnya yang beralamat di Kanggraksan No. 29 RT. 04 RW. 02 Kelurahan Harjamukti. Cerita legenda

Nyi Mas Gandasari ini dituturkan dengan penuh semangat karena ia sangat terbuka dan senang kepada orang-orang yang datang kepadanya untuk menanyakan masalah sejarah dan kebudayaan Cirebon. Cerita ini dituturkan sore hari dengan suasana yang tidak formal. Kediaman Bapak Sudjai ini terletak di pinggir jalan raya besar sehingga banyak kendaraan besar berlalu-lalang, bunyi klakson kendaraan. Selain itu, suasana rumah Bapak Sudjai termasuk sepi. Di kediamannya, Bapak Sudjai tinggal bersama istrinya. Ketika cerita ini dituturkan pun terdapat audiens yang ikut serta mendengarkan, yaitu istri Bapak Sudjai, kakak kandung peneliti (Neneng Retta dan Ahmad Dharmanto). Bapak Sudjai meyakini bahwa patilasan dari


(29)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nyi Mas Gandasari berada di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon, bukan di Desa Panguragan.

c. Analisis Fungsi

Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur cerita, nilai, dan telaah teori, dapat disimpulkan beberapa fungsi yang ada dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian I adalah sebagai berikut.

1) Sistem Proyeksi

Dalam cerita cegenda Nyi Mas Gandasari ini terdapat sistem proyeksi yang berkaitan dengan emansipasi wanita. Tokoh Nyi Mas Gandasari menggambarkan bahwa pada zaman sekarang kedudukan wanita bisa sejajar dengan pria. Sebagian pekerjaan yang dilakukan pria dapat dilakukan oleh wanita. Hal ini bisa dilihat dari kutipan berikut ini.

Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesaktén.

(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian.)

Dari kutipan di atas dapat kita lihat bahwa Nyi Mas Gandasari sebagai seorang wanita diberi pendidikan agama Islam oleh seorang wali dan diberikan juga ilmu kesaktian. Tidak semua orang dengan mudah dapat dididik oleh seorang wali secara langsung, sedangkan Nyi Mas Gandasari bisa mendapatkannya dengan mudah, sebagai murid langsung Sunan Gunung Jati.

Selain itu, fungsi sastra lisan sebagai sistem proyeksi berdasarkan kutipan tersebut, menggambarkan bahwa pada zaman sekarang pendidikan agama Islam bisa diperoleh dengan mudah melalui sekolah formal dan nonformal.


(30)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sistem proyeksi lain yang dapat diambil dari teks legenda Nyi Mas Gandasari varian I bahwa semua perempuan mendambakan kecantikan. Hal tersebut terdapat pada kutipan berikut ini.

Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.

(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.)

2) Sistem Pengendali Sosial

Cerita legenda Nyi Mas Gandasari juga mempunyai fungsi sebagai pengendali sosial. Teks tersebut mengandung nilai-nilai yang bertujuan untuk mengajak pembaca secara tidak langsung menaati norma-norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.

(Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)

Kutipan tersebut menggambarkan norma sosial, bahwa segala sesuatu yang telah ditetapkan (peraturan) haruslah ditaati agar tidak dikenai sanksi.

3) Media Pendidikan

Teks legenda Nyi Mas Gandasari ini dapat pula berfungsi sebagai alat pendidikan. Pada teks ini, dapat dilihat dari kutipan berikut.

Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia diharapkan bersikap sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan atau ujian yang menimpa.


(31)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4) Hiburan

Teks legenda Nyi Mas Gandasari dapat berfungsi sebagai media hiburan. Media hiburan yang dimaksud di sini, yaitu dari teks tersebut dapat dibuat sebuah pagelaran seperti yang pernah dilakukan pada acara ulang tahun Kota Cirebon. Dari pagelaran tersebut masyarakat Cirebon dapat menikmati cerita legenda Nyi Mas Gandasari dalam bentuk audio visual.

5) Pengesahan Budaya

Fungsi pegesahan budaya ini dapat dilihat dari bahasa yang digunakan dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari. Bahasa yang digunakan dalam teks tersebut adalah bahasa Cirebon. Bahasa Cirebon tersebut tergolong dalam bahasa halus atau bebasan. Tidak semua masyarakat Cirebon dapat memahami bahasa Cirebon bebasan.

d. Analisis Nilai

Dalam sebuah cerita, khususnya cerita legenda pasti memiliki nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Menurut Kemendiknas (dalam Kusnaedi, 2013, hlm. 40-43), nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa yang harus dikembangkan pada peserta didik terdiri atas 18 nilai. Nilai-nilai tersebut, yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.

Akan tetapi, tidak semua nilai tersebut ada dalam sebuah cerita. Seperti halnya pada cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian I ini, nilai-nilai yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut.


(32)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nilai religius yang dapat dilihat dari teks legenda Nyi Mas Gandasari Varian 1 ini adalah masuknya rukun Islam yang kelima, yaitu menunaikan ibadah haji.

Dalam hal ini, yang diceritakan menunaikan ibadah haji adalah Mbah Kuwu Cerbon, seperti dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Sekitar abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon sepulang dari menunaikan ibadah haji mampir ke tempat Abdullah Imam di Aceh.

Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah yang melibatkan jiwa, raga, dan harta yang tidak sedikit. Secara implisit, dari kejadian ini, kita dapat melihat bahwa dalam cerita ini terdapat juga Syiar Islam dalam bentuk yang lain, bentuk dakwah yang disampaikan secara tidak langsung.

2) Kejujuran

Nilai kejujuran dalam cerita ini dapat dilihat dari keinginan Nyi Mas Gandasari yang diutarakan kepada ayah angkatnya, Mbah Kuwu Cerbon mengenai tipikal calon suaminya kelak, seperti yang bisa dilihat dari kutipan berikut ini:

Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.”

Selain itu nilai kejujuran lain dapat dilihat pada saat Syekh Magelung ditanya oleh seorang kakek misterius mengenai kedatangannya ke Cirebon.

Sang kakek bertanya, “Datang ke sini tujuannya apa?” Syekh

Magelung menjawab, “Ingin mencukur rambut, Kek.” “Coba saya lihat rambutnya.

Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak di atas kebohongan, khianat serta perbuatan curang.


(33)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang kuat antara para rasul dan orang-orang yang beriman dengan mereka. Allah berfirman.

"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik". [Az zumar:33-34].

3) Kerja Keras

Kerja keras dalam pandangan Islam memiliki keutamaan dalam syariat agama Islam. Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim. Alasan pentingnya bekerja keras adalah sebagai berikut: menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya; manusia telah dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga wajib menjaga harkat dan martabat dirinya. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.

Kerja keras dalam cerita Nyi Mas Gandasari ini dapat dilihat dari kegigihan Nyi Mas Gandasari mempelajari ilmu yang tentunya tidak lepas dari kerja keras.

Nyi Mas Gandasari itu belajar ilmu kesaktian, ilmu kecantikan, dan lain sebagainya karena zaman dahulu perlu menjaga diri dari para penjahat.

Nilai kerja keras lain dapat dilihat dari kegigihan tokoh Syekh Magelung dalam mencari orang yang dapat memotong rambutnya. Kerja keras yang dilakukannya bukanlah kerja keras yang sepele, ia harus melintasi benua dari Mesir hingga sampai di Cirebon.

Kedatangan Syekh Magelung ini bukan untuk mencari jodoh, tetapi untuk memotong rambut. Karena di Mesir tidak ada yang


(34)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bisa mencukur rambutnya. Rambutnya seperti baja, seperti kawat baja. Jadi mengetahui di Cirebon ada orang sakti, Syekh Magelung datang ke Cirebon untuk mencari orang tersebut.

Kerja keras yang dilakukan oleh Syekh Magelung pun pada akhirnya menuai hasil dengan ditemukannya seseorang yang dapat memotong rambutnya.

4) Kemandirian

Nilai kemandirian yang dapat diambil dari cerita ini adalah kemandirian Nyi Mas Gandasari sebagai objek sayembara. Ia melawan banyak peserta tanpa ada bantuan dari orang lain. Ini menandakan kualitas pribadi yang hebat dari Nyi Mas Gandasari.

Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara. Siapa yang bisa mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari, dialah yang akan menjadi jodoh Nyi Mas Gandasari. Banyak para jawara dari berbagai negara tidak mampu mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari.

5) Demokratis

Nilai demokratis di sini dapat diartikan sebagai suatu perilaku yang tidak hanya berdasarkan kehendak sendiri dan keputusan mutlak, akan tetapi berkaitan dengan hubungan tenggang rasa, dan memecahkan sesuatu dengan jalan berembug, bertanya kepada yang lebih tua atau lebih paham.

Dalam cerita Nyi Mas Gandasari ini, nilai demokratis dapat dilihat pada perilaku Nyi Mas Gandasari yang membicarakan terlebih dahulu keinginannya pada ayah angkat mengenai calon suami yang dikehendaki. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara. Siapa yang bisa mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari, dialah yang akan menjadi jodoh Nyi Mas Gandasari. Banyak


(35)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

para jawara dari berbagai negara tidak mampu mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari.

6) Rasa Ingin Tahu

Nilai rasa ingin tahu dalam cerita ini tercermin dalam niat tokoh Syekh Magelung yang menyengajakan pergi ke Cirebon untuk membuktikan kebenaran bahwa di sana ada orang sakti yang dapat memotong rambutnya.

Kedatangan Syekh Magelung ini bukan untuk mencari jodoh, tetapi untuk memotong rambut.Karena di Mesir tidak ada yang bisa mencukur rambutnya. Rambutnya seperti baja, seperti kawat baja. Jadi mengetahui di Cirebon ada orang sakti, Syekh Magelung datang ke Cirebon untuk mencari orang tersebut.

Nilai ini didapati pula dari percakapan Kakek misterius dengan Syekh Magelung.

Sang kakek bertanya, “Datang ke sini tujuannya apa?” Syekh Magelung menjawab, “Ingin mencukur rambut, Kek.” “Coba saya lihat rambutnya. Bagaimana jika rambutnya saya potong”, kata sang kakek.

7) Menghargai Prestasi

Dalam cerita ini, nilai menghargai prestasi justru sangat kental. Hal ini berkaitan dengan sayembara yang diselenggarakan oleh Nyi Mas Gandasari dan Mbah Kuwu Cerbon. Penghargaanitu dalam bentuk hak untuk menikahi Nyi Mas Gandasari bagi peserta atau lawan tanding yang berhasil mengalahkan Nyi Mas Gandasari.

“Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara. Siapa yang bisa mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari, dialah yang akan menjadi jodoh Nyi Mas Gandasari.

Kemudian Nyi Mas Gandasari pun takluk kepada Syekh Magelung. Mereka pun akhirnya dinikahkan, tetapi menikahnya bukan di alam dunia, melainkan di alam akhirat.


(36)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nilai bersahabat/komunikatif sebagai cerminan dari budaya timur, sebagai bangsa yang bersahabat, tidak egois dan individualis terhadap sesama dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Setelah dewasa, Mbah Kuwu mengatakan bahwa Nyi Mas Gandasari sudah saatnya mempunyai suami.

Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara.

2. Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari Varian II a. Struktur

1) Alur

Alur cerita pada teks legenda Nyi Mas Gandasari Varian II merupakan alur maju.

Apabila cerita teks legenda Nyi Mas Gandasari digambarkan dalam formulasi aktan, maka formulasi aktannya sebagai berikut.


(37)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Bagan 4.3 Formulasi Aktan 1

Pada Formulasi aktan ini, Nyi Mas Gandasari masih tetap menjadi subjek, karena ia masih berfungsi sebagai tokoh sentral dalam cerita teks legenda. Pada bagan formulasi aktan pertama, yang bertindak sebagai pengirim atau penggerak cerita adalah Mbah Kuwu Cerbon, yang menyelenggarakan sayembara (objek) untuk mencari jodoh bagi subjek Nyi Mas Gandasari. Berikut kutipannya.

Setelah dewasa, Mbah Kuwu mengatakan bahwa Nyi Mas Gandasari sudah saatnya mempunyai suami. Nyi Mas Gandasari itu belajar ilmu kesaktian, ilmu kecantikan, dan lain sebagainya karena zaman dahulu perlu menjaga diri dari para penjahat. Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara. Siapa yang bisa mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari, dialah yang akan menjadi jodoh Nyi Mas Gandasari.

Karena kesaktiannya, Nyi Mas Gandasari tidaklah mudah untuk dikalahkan, banyak para peserta sayembara yang kalah dalam pertarungan. Dua diantaranya yang bertahan adalah Dampu Awang yang

Pengirim

Mbah Kuwu Cirebon

Objek

Sayembara

Penerima

Perkawinan

Subjek

Nyi Mas Gandasari

Penolong

Syeh Magelung Sakti

Penentang

Kesaktian Nyi Mas Gandasari


(38)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memiliki perahu yang bisa terbang dan Syekh Magelung Sakti, yang berkelana sampai di negeri Cirebon untuk mencukur rambut.

Adapun dua orang yang bertahan, yaitu Dampu Awang. Ia adalah saudagar kaya, pedagang emas intan berlian, punya perahu bisa terbang. Ceritanya intan berlian itu untuk melamar Nyi Mas Gandasari ketika sayembara. Orang kedua adalah Syekh Magelung yang berasal dari Mesir. Kedatangan Syekh Magelung ini bukan untuk mencari jodoh, tetapi untuk memotong rambut. Karena di Mesir tidak ada yang bisa mencukur rambutnya. Rambutnya seperti baja, seperti kawat baja.

Dari dua orang peserta yang tersisa, Dampu Awang dengan Syekh Magelung Sakti, mereka saling bertarung untuk memenangkan Nyi Mas Gandasari. Dampu Awang kalah. Setelah itu Syekh Magelung Sakti pun bertarung dengan Nyi Mas Gandasari. Karena kesaktiannya, Syekh Magelung Sakti pun dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, dan pada akhirnya mereka menikah.

Akhirnya Syekh Magelung bertanding melawan Nyi Mas Gandasari. Kemudian Nyi Mas Gandasari pun takluk kepada Syekh Magelung. Mereka pun akhirnya dinikahkan, tetapi menikahnya bukan di alam dunia, melainkan di alam akhirat.

Adapun struktur fungsional untuk aktan 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Struktur Fungsional 1

Situasi Awal Mbah Kuwu Cerbon membawa Siti Mutmainah ke tanah Jawa.

Transformasi

Tahap Uji Kecakapan

Nyi Mas Gandasari mempelajari ilmu

kesaktian, kecantikan, dan lain sebagainya.

Tahap Utama Nyi Mas Gandasari menjadi perempuan sakti.

Tahap

Kegemilangan

Nyi Mas Gandasari dapat mengalahkan para peserta yang mengikuti sayembara yang diselenggarakan


(1)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NILAI Varian 1 Varian 2 Varian 3

calon suami yang diinginkan NMG dengan Sunan Gunung Jati yang membicaraka n nasib Nyi Mas Gandasari yang sudah saatnya menikah berkaitan dengan sudah waktunya NMG menikah

Rasa Ingin Tahu SM pergi ke

Cirebon untuk memuaskan rasa keingintahuann ya terhadap pencarian sosok yang dapat memotong rambutnya

Rasa ingin tahu seorang tokoh ketika melihat sayembara berlangsung

Rasa ingin tahu SM terhadap sosok SGD hingga rela pergi dari Syiria ke Cirebon

Menghargai Prestasi Pemenang

sayembara mendapatkan NMG Pemenang sayembara mendapatkan NMG Pemberian tanah pada NMG dari MKC karena NMG berhasil mengalahkan PC Pemenang sayembara mendapatkan NMG

Bersahabat/Komunikatif MKC berkata pada NMG bahwa sudah saatnya ia memiliki suami.

Percakapan

Sosial Kepedulian


(2)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NILAI Varian 1 Varian 2 Varian 3

ketika melihat warganya terkena wabah

Tanggung Jawab Sikap

tanggung Jawab MKC terhadap kondisi kejadian wabah yang melanda Cirebon, dengan mengirimkan NMG untuk menyelesaika n masalah itu

Sebagai salah satu

penggagas sayembara, SGD

bertanggung jawab atas hasil akhir sayembara dengan menjodohkan pemenang dengan NMG

Keterangan: MKC= Mbah Kuwu Cerbon, NMG = Nyi Mas Gandasari, SM = Syekh Magelung, SGD = Sunan Gunung Djati, PC =Prabu Cakraningrat

D.Pembahasan Hasil Analisis

1. Struktur Legenda Nyi Mas Gandasari

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tiga varian legenda Nyi Mas Gandasari, terdapat empat temuan yang menjawab rumusan masalah penelitian yang dikemukakan di awal. Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

Pertama,berdasarkan analisis terhadap struktur cerita legenda Nyi

Mas Gandasari, secara umum alur dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari tergolong pada alur maju karena tahapan-tahapan peristiwa disajikan secara kronologis berurutan. Adapun keterkaitan antara formulasi aktan dengan struktur fungsional adalah korelasi pada tindakan tokoh. Struktur fungsional


(3)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menjelaskan peranan aktan dalam formulasi aktan, sekaligus menjelaskan alur cerita.

Berdasarkan analisis ketiga varian cerita legenda Nyi Mas Gandasari, secara umum alur dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari pada varian I terbagi menjadi delapan bagian utama yang saling berkaitan, yakni: 1) Mbah Kuwu Cirebon mampir di negeri Aceh; 2) Mbah Kuwu Cirebon diminta oleh Syekh Datuk Soleh untuk menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya; 3) Nyi Mas Gandasari menjadi wanita sakti; 4) Mbah Kuwu Cerbon mengadakan sayembara. 5) Nyi Mas Gandasari dikalahkan oleh Syeh Magelung; 6) Nyi Mas Gandasari dijodohkan dengan Syekh Magelung; 7) Nyi Mas Gandasari diutus oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk mengalahkan Prabu Cakraningat; 8) Prabu Cakraningrat dikalahkan Nyi Mas Gandasari.

Pada varian II, terbagi menjadi tujuh bagian yang saling berkaitan, yakni: 1) Sepulang menunaikan ibadah haji Mbah Kuwu Cerbon mampir ke tempat Abdullah Imam di Aceh; 2) Abdullah Imam menitipkan anaknya, Siti Mutmainah ke Mbah Kuwu Cerbon untuk dibawa ke tanah Jawa; 3) Nyi Mas Gandasari belajar ilmu kesaktian; 4) Nyi Mas Gandasari sudah saatnya menikah; 5) Mbah Kuwu Cerbon mengadakan sayembara untuk mencari jodoh bagi Nyi Mas Gandasari; 6) Nyi Mas Gandasari akhirnya kalah oleh Syeh Magelung; 7) Nyi Mas Gandasari dinikahkan dengan Syeh Magelung.

Pada varian III, terbagi menjadi sembilan bagian yang saling berkaitan, yakni: 1) Persinggahan Mbah Kuwu Cerbon sepulang ibadah haji di kediaman Sultan Maulana Malik Ibrahim di Aceh; 2) Mbah Kuwu Cerbon dapat meredakan tangis anak Sultan maulana Malik Ibrahim.; 3) Sultan Maulana Malik Ibrahim menjariyahkan anaknya untuk dibawa oleh Mbah Kuwu Cerbon; 4) Mbah Kuwu Cerbon menitipkan Nyi Mas Gandasari kepada Ki Gede Panuragan untuk dididik. 5) Nyi Mas Gandasari menjadi wanita sakti; 6) Nyi Mas Gandasari sudah saatnya menikah; 7) Mbah Kuwu Cerbon mengadakan sayembara untuk mencari laki-laki sakti yang dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari; 8) Syeh Magelung dapat


(4)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengalahkan Nyi Mas Gandasari; 9) Syeh Magelung memenangkan sayembara dan dijodohkan dengan Nyi Mas Gandasari.

Pada varian III ini kehadiran tokoh Syeh Magelung dan perjalanannya di Cirebon diceritakan dengan lebih mendalam, akan tetapi fokus cerita tetap terletak pada kehidupan Nyi Mas Gandasari sebagai tokoh utama.

Kedua, penokohan dalam varian I, II, dan III memiliki beberapa

perbedaan yang menonjol, yaitu perbedaan nama-nama tokoh yang hadir dalam teks.

Pada varian I, ayah Nyi Mas Gandasari bernama Abdullah Imam, pada varian II bernama Syekh Datuk Soleh, dan pada varian III bernama Sultan Maulana Malik Ibrahim.

Kemudian tokoh yang paling mencolok kehadirannya dalam ketiga varian tersebut adalah Ki Gede Panuragan. Pada varian 3 ini, dikisahkan yang menjadi guru dari Nyi Mas Gandasari adalah Ki Gede Panuragan, bukan Mbah Kuwu Cerbon (Varian I dan II) atau Sunan Gunung Jati (Varian I).

Pada varian II dan III, karena cerita versi ini lebih panjang dari varian pertama, maka kehadiran tokoh-tokohnya pun lebih banyak.

Berdasarkan analisis terhadap tiga varian cerita legenda Nyi Mas Gandasari, tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut merupakan tokoh-tokoh yang benar-benar ada alam dunia nyata, tokoh-tokoh tersebut adalah Nyi Mas Gandasari, Mbah Kuwu Cerbon, Sunan Gunung Jati, Syeh Magelung, Ki Gede Panuragan, Prabu Cakraningrat, Sunan Kalijaga, dan tokoh-tokoh yang lain.

Seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penamaan sekaligus, misalnya sebagai tokoh utama-protagonis-berkembang-tipikal (Nurgiyantoro, 2010, hlm. 176). Dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari terdapat dua orang tokoh yang berperan sebagi tokoh utama dan protagonis. Tokoh tersebut adalah Mbah Kuwu Cerbon dengan


(5)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nyi Mas Gandasari. Keduanya adalah tokoh yang banyak diceritakan berhubungan dengan tokoh yang lain.

Ketiga,untuk latar waktu, pada cerita varian I dan II dijelaskan

secara eksplisit bahwa cerita terjadi pada abad ke-15, sedangkan pada varian III tidak ditemukan adanya latar waktu yang eksplisit.

Untuk latar tempat, pada varian I, II, dan III memiliki beberapa persamaan sekaligus perbedaan. Pada varian I dan III, Mbah Kuwu Crebon diceritakan datang ke sebuah Negeri yang bernama Aceh, sedangkan pada varian II, di sana disebutkan bahwa tempat yang disinggahi Mbah Kuwu Cerbon bernama Paseh. Adapun latar tempat yang diceritakan sama dari ketiga varian tersebut adalah latar tempat diselenggarakannya sayembara. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi latar tempat sayembara, tempat pertarungan selalu diceritakan.

Keempat, tema utama yang dapat diambil dari ketiga varian tersebut

adalah kesaktian Nyi Mas Gandasari.

2. Konteks Penuturan Legenda Nyi Mas Gandasari

Berdasarkan empat jenis konteks penuturan menurut Sibarani, yaitu konteks budaya, konteks sosial, konteks situasi, dan konteks ideologi, bahwa teks legenda Nyi Mas Gandasari varian I, II, dan III hanya ditemukan dua jenis konteks penuturan. Dua jenis konteks tersebut adalah konteks budaya dan konteks situasi. Konteks budaya di sini berkenaan dengan bahasa, sedangkan konteks situasi berkenaan dengan tempat dan waktu.

Terdapat kesamaan pada teks Nyi Mas Gandasari varian I dan III, yaitu diambil pada waktu sore hari, sedangkan pada varian III diambil pada siang hari. Adapun tempat diambilnya teks legenda Nyi Mas Gandasari I dan II terdapat kesamaan, yaitu bertempat di rumah informan. Untuk teks legenda Nyi Mas Gandasari varian III, peneliti diajak ke Narada Art Gallery yang ada di daerah Kuningan Jawa Barat.


(6)

Dian Puspitasari, 2014

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis fungsi cerita legenda Nyi Mas Gandasari berkaitan erat dengan analisis nilai yang sudah terlebih dahulu dilakukan. Keterkaitan antara analisis nilai dengan fungsi dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari dapat diuraikan sebagai berikut.

Nilai-nilai moral dalam berbagai jenisnya dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari terutama berfungsi sebagai alat pendidikan, baik nilai-nilai tersebut disebutkan secara eksplisit maupun implisit dalam cerita.

Berdasarkan teori fungsi sastra lisan dari Hutomo, analisis fungsi legenda Nyi Mas Gandasari varian I, II, dan III ini terdapat lima fungsi, yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai pengendali sosial, sebagai pengesahan budaya, sebagai alat pendidikan, dan sebagai hiburan.

Selain itu dalam ketiga versi cerita legenda Nyi Mas Gandasari, dapat ditemukan juga bahwa pada setiap cerita menjadi sebuah proyeksi antara dunia nyata dengan dunia khayalan. Bahkan, sering seorang sosok, pemikiran-pemikiran tertentu dalam sebuah cerita pada akhirnya menjadi acuan seseorang di dunia nyata.

4. Nilai Legenda Nyi Mas Gandasari

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tiga varian legenda Nyi Mas Gandasari, dapat ditemukan beberapa nilai: 1) religius, 2) kejujuran, 3) disiplin, 4) kerja keras, 5) kemandirian, 6) demokratis, 7) rasa ingin tahu, 8) menghargai prestasi, 9) bersahabat/komunikatif, 10) sosial, 11) tanggung jawab.

Nilai-nilai yang hadir dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari membuktikan bahwa sebuah cerita yang baik, apa pun jenisnya memiliki unsur menghibur dan mendidik.