Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jika  dilihat  dari  kata  Mbah  Kuwu  Cerbon,  dapat  dilihat  bahwa tokoh  ini  erat  dengan  daerah  Cirebon.  Mbah  Kuwu  Cerbon  yang
mempunyai  nama  lain  Pangeran  Cakrabuana  adalah  pendiri  Keraton Pakungwati,  cikal  bakal  Keraton  Kasepuhan  di  Cirebon.  Dari
panggilannya  pula,  Mbah  Kuwu  Cerbon  dapat  dikatakan  memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat tempat ia berasal.
b. Analisis Konteks Penuturan 1  Konteks Budaya
Dalam  teks  legenda  Nyi  Mas  Gandasari  II,  konteks  budaya  yang digunakan, khususnya dalam hal bahasa, yaitu bahasa Cirebon bebrayan.
Artinya, bahasa yang dituturkan informan dapat dikatakan menggunakan bahasa Cirebon sehari-hari. Mayoritas masyarakat Cirebon lebih banyak
menggunakan  bahasa  Cirebon  bebrayan  sehingga  peneliti  pun  dapat mengerti informasi yang disampaikan informan.
2 Konteks Situasi
Teks legenda Nyi Mas Gandasari ini dituturkan oleh Bapak Askadi pada  6  November  2015.  Data  ini  diambil  di  kediaman  Bapak  Askadi  di
Desa  Cangkring,  Tegal  Wangi  Kelurahan  Plered  Kabupaten  Cirebon. Data ini diambil ketika siang hari. Bapak Askadi terkenal dengan sebutan
Mamae  Titin  dan  disebut  juga  sesepuh  di  Cirebon.  Ketika  peneliti mengunjungi rumahnya, Bapak Askadi sedang melayani tamu yang ingin
meminta  berkah  sehingga  peneliti  menunggu  sampai  tamu-tamu  Bapak Askadi  selesai.  Cerita  ini  dituturkan  di  halaman  depan  rumah  Bapak
Askadi  dengan  kursi  yang  terbuat  dari  anyaman  rotan.  Hal  tersebut dikarenakan kediaman rumah Bapak Askadi dekat dengan industri rotan.
Bangunan  rumah  yang  masih  terlihat  seperti  zaman  dahulu  mencirikan usia dari Bapak Askadi. Lingkungan kediaman Bapak Askadi dikelilingi
oleh  makam  dan  di  halaman  depan  terdapat  pohon  mangga  sehingga membuat teduh kediaman Bapak Askadi. Ketika peneliti datang disambut
Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
oleh  istri  Bapak  Askadi.  Setelah  tamu-tamu  dari  Bapak  Askadi  pulang, istri  Bapak  Askadi  pun  masuk  ke  dalam  rumahnya.  Ketika  itu  ada  dua
audiens  yang  mendengarkan  cerita  Nyi  Mas  Gandasari  dari  Bapak Askadi, yaitu Bapak Abdul dan Bapak Cecep.
c. Analisis Fungsi 1
Sistem Proyeksi
Dalam legenda Nyi Mas Gandasari ini terdapat sistem proyeksi diri yang  berkaitan  dengan  masalah  proteksi  terhadap  diri  sendiri  dari
ancaman  para  penjahat.  Hal  itu  sesuai  dengan  kenyataan  pada  zaman sekarang,  dengan  banyaknya  pelaku  pelecehan  terhadap  kaum  wanita.
Oleh karena itu, para wanita hendaknya bisa belajar ilmu bela diri untuk melindungi  dirnya  sendiri  dari  ancaman.  Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari
kutipan berikut ini. Nyi  Mas  Gandasari  itu  belajar  ilmu  kesaktian,  ilmu
kecantikan,  dan  lain  sebagainya  karena  zaman  dahulu  perlu menjaga diri dari para penjahat.
2 Sistem Pengendali Sosial
Teks  legenda  Nyi  Mas  Gandasari  dapat  berfungsi  sebagai pengendali sosial. Seperti yang telihat dalam kutipan teks berikut.
Setelah  dewasa,  Mbah  Kuwu  mengatakan  bahwa  Nyi  Mas Gandasari sudah saatnya mempunyai suami.
Berdasarkan  kutipan  tersebut,  umumnya  seorang  wanita  yang dianggap  telah  dewasa  haruslah  segera  menikah,  sedangkan  mengenai
standar  kedewasaan  seorang  perempuan  dapat  dilihat  dari  berbagai  ciri diantaranya,  dari  segi  fisik  mengalami  degradasi  sedikit  demi  sedikit;
dari  segi  emosional  yaitu  motivasi  untuk  meraih  sesuatu  sangat  besar. Dari  segi  pendidikan,  kedewasaan  seseorang  dapat  terlihat  dari
pencapaian  kematangan  kognitif,  afektif,  dan  psikomotor  sebagai  hasil pembelajaran yang ditunjang dengan kesiapan Andi, 1983, hlm. 15.
Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3 Alat Pendidikan
Teks  legenda  Nyi  Mas  Gandasari  ini  dapat  pula  berfungsi sebagai alat pendidikan. Pada teks ini, dapat dilihat dari beberapa kutipan
berikut. Karena  di  Mesir  tidak  ada  yang  bisa  mencukur  rambutnya.
Rambutnya seperti baja,  seperti kawat  baja. Jadi mengetahui di  Cirebon  ada  orang  sakti,  Syeh  Magelung  datang  ke
Cirebon untuk mencari orang tersebut.
Alat  pendidikan  yang  dapat  kita  temukan  dari  kutipan  tersebut adalah,  bahwa  kegigihan  tokoh  Syeh  Magelung  patut  untuk  ditiru.  Ia
pergi  meninggalkan  tanah  airnya  hanya  untuk  mencari  seseorang  yang dapat  mencukur  rambutnya,  yang  ia  ketahui  ada  di  daerah  Cirebon.
Kegigihannya  dalam  mencapai  tujuan  pada  akhirnya  membuahkan  hasil dengan ditemukannya orang yang ia cari.
4 Pengesahan Budaya
Fungsi  pegesahan  budaya  ini  dapat  dilihat  dari  bahasa  yang digunakan  dalam  teks  legenda  Nyi  Mas  Gandasari.  Bahasa  yang
digunakan  dalam  teks  tersebut  adalah  bahasa  Cirebon.  Bahasa  Cirebon tersebut tergolong dalam bahasa sehari-hari.
5 Hiburan
Teks  legenda  Nyi  Mas  Gandasari  dapat  berfungsi  sebagai  media hiburan.  Media  hiburan  yang  dimaksud  di  sini,  yaitu  dari  teks  tersebut
dapat dibuat sebuah pagelaran seperti yang pernah  dilakukan pada acara ulang  tahun  Kota  Cirebon.  Dari  pagelaran  tersebut  masyarakat  Cirebon
dapat  menikmati  cerita legenda Nyi  Mas Gandasari dalam bentuk  audio visual.
d. Analisis Nilai