2.6.1. Penetapan Kadar Asam Benzoat Secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi KCKT
Kromatografi cair kinerja tinggi KCKT kadang-kadang disebut juga Kromatografi cair tekanan tinggi adalah teknik pemisahan didasarkan fasa diam
padat dan fasa gerak cairan. Pemisahan dicapai dengan proses partisi, adsorpsi, eksklusi atau penukar ion tergantung pada tipe fasa diam yang digunakan.
Senyawa yang akan dianalisis dilarutkan dalam cairan dan hampir semua pemisahan berlangsung pada suhu kamar BPOM, 2001.
Kromatografi cair kinerja tinggi KCKT merupakan teknik yang mana solut atau zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solut-solut
ini melewati suatu kolom kromatografi. Pemisahan solut-solut ini diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair
secara sukses terhadap suatu masalah yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti jenis kolom, fase
gerak, panjang dan diameter kolom, kecepatan aliran fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel Rohman, 2007.
2.6.2. Instrumentasi KCKT
1. Pompa
Pompa yang cocok digunakan adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni pompa harus inert terhadap fasa gerak,
mampu memberikan tekanan sampai 5.000 psi dan mapu mengalirkan fasa gerak dengan kecepatan alir 3 mlmenit. Untuk tujuan preparatif, pompa yang digunakan
harus mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20 mlmenit Rohman, 2009.
2. Injektor
Setelah dilarutkan dalam fasa gerak atau pelarut lain yang cocok, senyawa yang akan dikromatografi disuntikkan ke dalam fasa gerak baik secara manual
dengan alat suntik atau dengan loop injector atau secara otomatis dengan otosampler BPOM, 2001.
3. Kolom
Untuk hampir semua analisis, pemisahan dicapai dengan partisi senyawa dalam larutan uji antara fasa gerak dan fasa diam. Sistem terdiri dari fasa diam
polar, fasa gerak non polar disebut sebagai fasa normal. Sementara susunan yang
berlawanan, fasa gerak polar dan fasa diam non polar disebut fasa diam tipe terbalik.
4. Detektor
Detektor pada kromatografi cair kinerja tinggi dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu: detektor universal yang mampu mendeteksi zat secara
umum, tidak bersifat spesifik, dan tidak bersifat selektif seperti detektor indeks bias dan detektor spektrometri massa dan golongan detektor yang spesifik yang
hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti detektor UV- Vis, detektor fluoresensi dan elektrokimia Rohman, 2009.
Idealnya suatu detektor harus mempunyai karakteristik antara lain: mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel, mempunyai
sensitifitas yang tinggi, stabil dalam pengoperasiannya, mempunyai sel volume
yang kecil sehingga mampu meminimalkan pelebaran pita, signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsemtrasi solut pada kisaran yang luas kisaran
dinamis linier dan tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fasa gerak Rohman, 2009
BAB III METODOLOGI
3.1. Tempat Pengujian
Pengujian penetapan kadar asam benzoat dalam limun secara kromatografi cair kinerja tinggi dilakukan di Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya,
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan BPOM di Medan yang berada di Jalan Willem Iskandar Pasar V Barat I N0.2 Medan.
3.2. Alat
Peralatan yang digunakan adalah branson ultrasonik, HPLC High Performance Liquid Chromatography, membran filter ukuran 0
,45 μm,pipet volume, timbangan Analitik, dan alat gelas lainnya.
3.3. Bahan
Akuabides, Dikalium Hidrogen Pospat, Kalium Dihidrogen Pospat, Kalium Sorbat BP, Metanol, Natrium Benzoat BP, Natrium Sakarin BP.
3.4. Sampel
Nama : Buavanta Merah
Wadah Kemasan : Pelastik
Pabrik : Omama Opapa Food, Tanggerang-Indonesia
Komposisi : Air, gula pasir, aroma rasa strawbery, asam sitrat, sodium benzoat, pewarna carmoisine Cl No.14720