BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, telah terjadi peningkatan produksi minuman ringan yang
beredar di masyarakat. Pada minuman ringan sering ditambahkan penyegar, pengawet dan pemanis buatan yang kadarnya perlu diperhatikan, karena apabila
konsumsinya berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Minuman ringan yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah limun karena harganya terjangkau dan
memiliki rasa yang beraneka ragam Hayun, 2004. Bahan pengawet merupakan senyawa yang mampu menghambat dan
menghentikan proses fermentasi, pengasaman atau bentuk kerusakan lainnya atau bahan yang dapat memberikan perlindungan dari pembusukan oleh mikroba.
Dengan menambahkan pengawet tersebut, produk minuman diharapkan dapat terpelihara kesegarannya. Salah satu bahan pengawet yang banyak digunakan
dalam limun adalah asam benzoat. Asam benzoat sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba dalam pH rendah Cahyadi, 2006.
Di dalam tubuh, asam benzoat tidak akan mengalami penumpukan sehingga cukup aman untuk dikonsumsi. Namun penderita asma dan orang yang
menderita urticaria sangat sensitif terhadap asam benzoat sehingga konsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung Yuliarti, 2007.
Penetapan kadar asam benzoat dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti titrimetri, gravimetri, spektrofotometri UV, kromatografi gas dan
kromatografi cair kinerja tinggi Cahyadi, 2006. Metode kromatografi cair kinerja tinggi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lain.
Karena analisisnya cepat, daya pisah baik, peka, penyiapan sampel mudah, dan dapat dihubungkan dengan detektor yang sesuai Hayun, 2007.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap asam benzoat pada limun dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
dengan fasa gerak isokratik dan detektor sinar ultraviolet 225 nm.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui kadar asam benzoat dalam limun dan kesesuaiannya dengan persyaratan yang diizinkan oleh pemerintah.
1.3. Manfaat