Lokasi dan Keadaan Geografis Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik BPS

diperluas menjadi 6 wilayah kecamatan, dimana 9 desa kelurahan dari wilayah Kabupaten Simalungun masuk menjadi kota Pematangsiantar sehingga kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desakelurahan dengan luas wilayah menjadi 70,23 Km 2 1. Kecamatan Siantar Barat. , Kecamatan tersebut yaitu: 2. Kecamatan Siantar Timur. 3. Kecamatan Siantar Utara. 4. Kecamatan Siantar Selatan. 5. Kecamatan Siantar Marihat. 6. Kecamatan Siantar Martoba. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 1994 dikeluarkan kesepakatan bersama penyesuaian batas wilayah Administrasi antara Kota Pematangsiantar dengan Kabupaten Simalungun dengan SKB bersama No: . Adapun hasil kesepakatan tersebut adalah kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,97 Km 2 .

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis

Kota Pematangsiantar terletak pada garis 3 01’09”-2 54’40” Lintang Utara dan 99 6’23”-99 1’10” Bujur Timur, berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun. Luas dataran Kota Pematangsiantar adalah 79,97 Km 2 terletak di atas permukaan laut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Karena terletak dekat garis khatulistiwa Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimal rata-rata 30,7 C dan suhu minimalnya rata-rata 20,3 C pada tahun 2000.

3.3 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik BPS

Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia, antara lain : 1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pada masa Hindia Belanda ini, kantor statistik pertama didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan Directur Van Landbouw Nijeveheid en Handle, pada bulan Februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Cantor de Statistic CKS dan kantor statistik dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invour Utvoer en Acijinsen IUA yang sekarang disebut Kantor Bea dan Cukai. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Masa Pemerintahan Jepang Pada bulan Juni 1924, Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti menjadi Shomubu Chosasotu Gunseikanbu. 3. Masa Pemerintahan Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru yang sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia. Tahun 1946 Kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS. Berdasarkan edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Maret 1950 No. 2192.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga KPS di bawah dan bertanggungjawab kepada menteri Perekonomian. Selanjutnya Keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099M KPS dibagi menjadi 2 dua bagian yaitu bagian yang disebut Afdeling Area Pelayanan City APC dan bagian Penyelenggaraan Tata Usaha yang disebut Afdeling B. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dengan keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian Perekonomian dipecah menjadi Perdagangan dan kementerian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS menjadi Badan Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggungjawab dan wewenang berada di bawah Perdana Menteri. 4. Masa Orde Baru sampai Sekarang Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam pemerintahan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi badan pusat statistik. Dalam masa orde baru ini badan pusat statistik telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS. 2. Undang-undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik. 3. Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun 1998 tentang BPS. 4. Keputusan Kepala BPS Nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap Provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan badan pusat statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS baru. 5. Program Pengembangan Statistik Untuk mewujudkan pengembangan statistik, BPS membagi kedalam 4 program yaitu : a. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik. b. Program penyempurnaan sistem informasi. c. Program pendidikan dan aparatur Negara. d. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara. Adapun visi dari BPS adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung SDM yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutahir. Sedangkan misi BPS adalah untuk menjunjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data yang bermutu dan handal, efektif, efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan mengemban ilmu pengetahuan statistik. Kegiatan badan pusat statistik 1. Kedudukan, tugas dan fungsi badan pusat statistik. Badan pusat statistik sebagai Lembaga Pemerintah non-Departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada presiden Kepres No. 86 tahun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1998, dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundang-undangan : 1. UU No. 16 tentang statistik. 2. Kepres No. 86 tahun 1998 tentang badan pusat statistik. 3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik. Berdasarkan Kepres No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan badan pusat statistik: 1. Perumusan kebijakan nasional dibidang statistik. 2. Menyusun rencana dan program nasional dibidang statistik. 3. Penyelenggaraan statistik dasar. 4. Koordinasi dan kerja sama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perseorangan, dan unsur masyarakat lainnya. 5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik. 6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi. 7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat. 8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden, dan penggunaan statistik. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Data Statistik