Studi Kependudukan Population Study mempunyai kajian yang lebih luas dari kajian demografi murni, karena dalam memahami struktur dan proses
kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografi ikut dilibatkan.
Kammeyer 1971 memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel terpengaruh. Jika variabel
terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi adalah demografi murni. Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka
kajian tersebut adalah studi kepundudukan.
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjuk keadaan fertilasi, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Pada dekade akhir-akhir ini, Pemerintah
memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggungjawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pengembangan yang
terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari pada
penduduk di masa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai pernyataan minimum untuk proses perencanaan pembangunan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.3 Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama ialah meningkatkan pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang
berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah
yang sifatnya universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh
mana terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi sosial.
2.4 Metode Yang Digunakan
Pada dasarnya ukuran-ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama dengan ukuran-ukuran yang dipergunakan pada ilmu-ilmu yang lain yaitu ukuran absolute dan
ukuran relative. Ukuran relative yang sering digunakan dalam demografi adalah perbandingan rasio, proporsi, persentase dan tingkat rate.
2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen
. Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus Exponensial Growth, yaitu :
P
t
= P
o
.e
rt
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Di mana : P
t
P = banyaknya penduduk pada akhir tahun t
o
r = angka pertumbuhan penduduk
= banyaknya penduduk pada awal tahun
t = lamanya waktu antara P
o
dan P e
= angka eksponensial 2.718282
t
2.4.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat dalam suatu satuan tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per-100 perempuan. Secara umum
rasio dapat ditulis :
k = konstanta, biasanya bernilai 100 Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh :
1. Sex Rasio at Birth.
Di beberapa Negara umumnya berkisar antara 10-15 bayi laki-laki per 100 bayi perempuan.
2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan.
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi Penduduk Laki-laki dan Perempuan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM PEMATANGSIANTAR
3.1 Sejarah Singkat Pematangsiantar