PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI
PADA MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
ELSE ERVINA
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
(2)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI
PADA MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh
ELSE ERVINA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG 2012
(3)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 23 Maret 1989 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Alm. Tarmizi Syarif dan Zelyani.
Pendidikan yang telah ditempuh adalah TK Mutiara, SDN 1 Langkapura, SMPN 26 Bandar Lampung,SMAN 14 Bandar Lampung pada tahun 2007 dan dilanjutkan di Diploma I Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris LIA tahun 2008.
Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).
Selama kuliah penulis mengikuti organisasi kemahasiswaan yaitu bendahara jurusan di organisasi HIMAPIS (Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS) FKIP periode 2009-2010 Pada tanggal 9-14 Juli 2011,melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Bandung-Pangandaran (Jawa Barat). Selanjutnya pada bulan Agustus – Oktober 2011,melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 1 Ambarawa kecamatan Pringsewu.Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, Peningkatan Kualitas Pendidikan pada bulan Agustus 2011 di Desa Ambarawa Barat kecamatan Pringsewu.
(4)
MOTTO
“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari dengan batu, tapi membalas dengan buah”
(Abu Bakar Sibli)
Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih, namun kegagalan yang telah Anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang melawan
rintangan yang bertubi-tubi
(5)
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua
: Drs. Buchori Asyik, M.Si.
...
Sekretaris : Dedy Miswar, S.SI, M.Pd
...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP. 19600315 198503 1 003
(6)
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Else Ervina
NPM : 0813034024
Program Studi : Pendidikan Geografi Jurusan/ Fakultas : Pendidikan IPS / FKIP Alamat : Jl.Imam Bonjol, No: 71 Kemiling, Bandar Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, 8 Oktober 2012
Else Ervina 0813034024
(7)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Kupersembahkan Karya Sederhanaku ini untuk:
My Wonder girl is you Mom,
tanggung jawab dan pengorbananmu sangatlah besar..
yang tak terbandingkan dengan apapun..
maafkan ena bila belum dapat membuat mama bahagia..
dan jika belum bisa membuat mama bangga..
terimakasi untuk doa dan kasih sayang mama yang tiada henti-hentinya..
I love mama.
Alm.Ayahanda tercinta,duli ,kak angga dan ade niko.
Sahabat-
sahabatku “D’BEBONG”,Kalian
sebagian dari semangat hidupku..
Makasi buat OLIVIA,GUSTIA,DESTY,RAYSA,DAN
ADIT…KAMPUS lebih berwarna karna kalian...Thanks beb selalu SETIA
menemani ,membantu dan ngedampinginku selama 4
THini I love you all.
Ada yang tak mampu kulupa tentang dirimu dan kebaikanmu..kau suka
dalam dukaku..kau terang dalam gelapku dank au pula tembang dalam
hidupku.
trimakasih “AGUSMAN IBRAHIM” I love you.
Dan seluruh kawan-kawan seperjuanganku geografi 2008 yang selalu
membantuku selama ini trimakasih kawan-kawan
(8)
Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14
BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa :
Else Ervina
Nomor pokok Mahasiswa : 0813034024Program Studi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Buchori Asyik, M.Si. Dedy Miswar, S.Si, M.Pd NIP. 19560108 198503 1 002 NIP.19741108 200501 1 003
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi
Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP. 19560108 198503 1 002 NIP. 19600111 198703 1001
(9)
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang
senantiasa memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh penggunaan media google earth terhadap peningkatan hasil belajar Geografi pada materi Kawasan Asia Tenggara
di SMAN 14 Bandar Lampung tahun 2012 ”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Selanjutnya, skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, pemikiran, saran, nasihat serta kesabaran dari Bapak Drs.Buchori Asyik, M.Si. selaku pembimbing utama, Bapak Dedy Miswar, S.si.,M.Pd. selaku pembimbing pembantu serta Bapak Drs. I Gede Sugiyanta , M.Si. selaku penguji yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan saran untuk perbaikan demi terselesaikannya skripsi ini. Tidak ada yang dapat diberikan oleh penulis selain doa yang tulus dan ikhlas, semoga ilmu yang diberikan selama proses bimbingan belajar menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT.
(10)
Penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan,
semangat, bimbingan dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Pembantu Dekan I ,II, dan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.
5. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.
6. Kepala Sekolah SMAN 14 Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
7. Alm.Ayahanda tercinta yang telah tiada dan mamaku tersayang yang selalu mendukungku trimakasi ma doanya.
8. Teman terbaikku : sindi (shinta dan dini), empi (novi), nu’un (nurul magfiroh), emak tersayang (aprilia endradewi), puu (putri dwi wulan ayu), sauri similikiti (sari dwika ratri), daumi (amar daumi), tintin (tina maria), dedew (dewi), kak deny, kak agung, minan lisna, atas persahabatan, cinta, kebersamaan, nasehat, dan semangatnya selama ini.
(11)
Teman-teman Pendidikan Geografi 2008 yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah memeberikan semangat dan do’a kepada penulis.
9. Rekan-rekan KKN di AMBARAWA : Anggun, Margice (Agita), anggiani, ena,anggia, afrika, ririn, adi dan ahmadi, serta rekan-rekan KKN lainnya aldi,wera dan ayu atas kebersamaannya selama 3 bulan di Kampung orang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, 8 Oktober 2012
(12)
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memenuhi peserta didik menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Sehingga permasalahan pendidikan tidak hanya terletak pada siswa dan guru tetapi masyarakat dan pemerintah juga turut andil dalam masalah pendidikan.
Pendidikan yang dimaksud disini adalah proses belajar mengajar secara formal di lembaga pendidikan khususnnya sekolah. Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup, dengan kata lain melalui belajar dapat memperbaiki nasib dan menggapai cita-cita yang diharapkan.
Untuk mencapai tujuan itu, maka dalam proses pembelajaran harus terjadi situasi dan kondisi yang memadai serta pendekatan yang tepat yang dapat berpengaruh positif terhadap efektivitas proses belajar dalam mencapai tujuan belajar. Faktor yang harus dikembangkan dalam dunia pendidikan dan pengajaran adalah faktor
(13)
2
tujuan, kualitas guru, siswa, materi pelajaran yang disajikan, dam pendekatan pembelajaran yang tepat.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 (sembilan) tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Pemerataan kesempatan pendidikan juga harus diwujudkan secra menyeluruh baik dari segi kuantitas sarana dan prasarana di antaranya pembangunan gedung dan kelas baru pada lokasi tertentu, sedangkan dari segi kualitas dengan jalan peningkatan tenaga laboratorium, tenaga kerja, guru, tenaga perpustakaan serta manajemen sekolah.
Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “Scholastic achievement”, adalah seluruh efisiensi dan hasil yang dicapai melalaui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar.
(14)
3
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat hasil belajar, yaitu menurut pendapat Slameto (1995:54) yaitu,
“faktor dari dalam diri siswa (faktor intern) yang meliputi faktor jasmaniah,
faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Kemudian faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor ekstern) meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan
faktor masyarakat.”
Faktor sekolah merupakan bagian dari faktor ekstern yang sangat berpengaruh dalam belajar, karena mencakup metode mengajar, kurikulum, interaksi guru dan siswa, interaksi siswa dengan siswa, alat pelajaran, disiplin sekolah dan standar pelajaran. Dalam komponen-komponen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar tersebut sangat menentukan, karena guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai hasil yang optimal serta mengelola komponen lainnya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Menurut Ditjend. Dikti (1983:38-39), guru harus mampu:
(a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. (b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
(c) Menrangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
(d) Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku.
(e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
(f) Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
(g) Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya.
(h) Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
Sesuai dengan pendapat tersebut, para guru dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah. Dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman, sesuai
(15)
4
dengan perkembangan IPTEK yang semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam penggunaan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
Dalam sejarah, media, dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan. Contohnya, komputer dan internet telah mempengaruhi proses pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik telah berubah karena dipengaruhi media dan teknologi yang digunakan di dalam kelas. Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai penuntun dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu berdampak pada hasil belajar siswa.
Dari penjelasan secara umum di atas ada beberapa hal yang menjadi latar belakang dalam penelitian, pada saat saya memeasuki jenjang perkuliahan di pendidikan Geografi Unila, saya mengenal salah satu media pembelajaran berbasis teknologi yaitu google earth yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai informasi yang berkaitan dengan suatu Negara bahkan dunia. Saya berobservasi di salah satu sekolah yang letaknya tidak jauh dari rumah saya yaitu SMAN 14 Bandar Lampung. Dari observasi tesrsebut, saya mendapatkan informasi bahwa guru mata pelajaran Geografi di sekolah tersebut, masih sering menggunakan media peta ataupun globe daripada google earth sebagai media dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Hal ini bukan disebabkan adanya guru tidak mengerti cara menggunakan media google earth tetapi masih minimnya guru dalam mengajar dengan menggunakan media tersebut, meskipun sekolah sudah memiliki fasilitas yang cukup baik. Hal ini yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa tersebut.
(16)
5
Materi Kawasan Asia Tenggara adalah salah satu materi mata pelajaran Geografi SMA kelas XI IPS semester 2 (dua) yang terdapat dalam KTSP yang mempelajari tentang keadaan suatu negara-negara di kawasan Asia Tenggara baik keadaan geografisnya, bentang alam dan budaya, dan keadaan sumber daya alam.
Pada materi tersebut, guru dalam melakukan pembelajaran lebih banyak masih bersifat konvensional, artinya guru masih mendominasi jalannya pembelajaran dan belum memanfaatkan media pembelajaran secara maskimal sehingga pembelajaran yang dilakukan cenderung kuarang menarik siswa. Selain itu, guru belum sepenuhnya memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran Materi Kawasan Asia Tenggara yang berbasis teknologi karena masih berkutat pada alat peraga standar saja seperti peta, atlas atau globe. Untuk mengatasi hal itu perlu diadakan uji coba menggunakan media pembelajaran yang baru yaitu media pembelajaran “Google Earth”.
Pada SMA Negeri 14 Bandar Lampung, berdasarkan hasil wawancara di lapangan bahwa proses belajar mengajar Materi Kawasan Asia Tenggara belum menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini dikarenakan aktivitas belajar yang masih rendah terutama dalam menjawab pertanyaan dari guru dan menanyakan materi yang kurang dipahami oleh siswa. Selain itu, dalam menyampaikan materi hanya sebagian guru yang menggunakan media pembelajaran khususnya google earth, sedangkan sebagian guru yang lain hanya menyampaikan materi tanpa dibantu dengan media google earth sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi tersebut.
(17)
6
Berikut adalah data nilai Kuis Materi Pelajaran Kawasan Asia Tenggara yang menggunakan media pembelajaran peta di SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 sebagai berikut :
Tabel 1 Data Nilai Kuis Materi Pelajaran Kawasan Asia Tenggara Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2012
No Kriteria Ketuntasan Minimal
Kelas Jumlah %
IPS I IPS II IPS III IPS IV IPS V IPS VI
1 Tuntas > 6,5 10 9 10 15 6 9 59 34
% 2 Tidak tuntas
< 6,5
21 23 21 16 25 23 129 66
%
Jumlah 31 42 31 31 31 32 188 100
% Sumber : Dokumentasi Guru Mata Pelajaran geografi, Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai kuis yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu > 6,5 sebanyak 59 orang atau 34%. Sedangkan siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu < 6,5 sebanyak 129 orang atau 66%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran kawasan Asia Tenggara di semester 2 (dua) tahun ajaran 2010/2011 belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditentukan.
Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Penggunaan Media Google Earth Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Geografi Pada Materi Kawasan Asia Tenggara Di SMA Negeri 14 Bandar
(18)
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Penggunaan media google earth sebagai media pembelajaran geografi belum maksimal.
2. Rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung pada mata pelajaran kawasan Asia Tenggara.
3. Belum maksimalnya waktu yang tersedia dalam menyampaikan materi untuk menggunakan media google earth sebagai media pembelajaran geografi. 4. Masih kurangnya minat guru yang menggunakan google earth sebagai media
pembelajaran geografi.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran google earth dan peta terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara yang menggunakan media pembelajaran google earth dan menggunakan media pembelajaran peta kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung?
(19)
8
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran google earth dan peta terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung. 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi pelajaran
kawasan Asia Tenggara yang menggunakan media pembelajaran google earth dan menggunakan media pembelajaran peta kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan skripsi dalam rangka mencapai gelar sarjana pendidikan pada program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh di Perguruan Tinggi khususnya yang berhubungan dengan Kajian Geografi dengan Ilmu Pengetahuan Teknologi
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi penelitian yang sejenis di lokasi lain.
4. Berguna untuk memperdalam dan menambah pengetahuan yang berkenaan dengan proses pembelajaran, sebagai suplemen bahan pembelajaran Mata Pelajaran Geografi SMA Kelas XI IPS.
(20)
9
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah:
1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS semester genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
2. Ruang lingkup objek penelitian adalah pengaruh penggunaan media pembelajaran google earth terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Ruang lingkup tempat dan waktu adalah di SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
4. Ruang lingkup ilmu adalah Pembelajaran Geografi.
Pembelajaran Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek keruangan di permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan segala variasinya (Nursyid Sumaatmadja, 2001:12).
(21)
10
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar dan Pembelajaran
1.1 Pengertian Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2001:28), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Sedangkan menurut Morgan (1978) dalam Nglaim Purwanto (1990:84), belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Sementara itu, menurut Gagne (1977) dalam Ngalim Purwanto (1990:84).
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performancenya) berubah dari waktu dari ke waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi terjadi.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang buruk.
(22)
11
1.2 Pengertian Pembelajaran
Secara umum pembelajaran dilukiskan sebagai “upaya orang yang tujuannya ialah membantu orang belajar”. Yang dijelaskan artinya ialah pembelajaran dan bukan
hanya mengajar sebab titik beratnya ialah pada semua kejadian yang biasa berpengaruh secara langsung pada belajar orang.
Sehingga pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang dilaksanakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan keterampilan sikap.
2. Media Pembelajaran
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Heinich, dkk dalam Azhar Arsyad (2000:4) mengemukakan bahwa :
“Istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber
dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa itu pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut sebagai media pengajaran”.
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (1975) dalam Azhar Arsyad (2000:4) :
“Media pengajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video tape-recorder, film, slide (gambar bingkai),
foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pengajaran diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau
(23)
12
isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
2.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media dibagi menjadi tiga yaitu audio, visual, dan audio visual. Untuk lebih jelasnya Amir Hamzah (1988:13) menjelaskan sebagai berikut,
(1) Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau suara.
(2) Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk, yang dikenal sebagai alat peraga.
Alat peraga ini dibagi atas : a. Alat-alat visual dua dimensi b. Alat-alat visual tiga dimensi
a. Alat-alat visual dua dimensi terbagi dua pula, yaitu :
(1) Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Contoh grafik, diagram, bagan, poster, gambar cetak dan foto. (2) Alat-alat visual dua dimensi pada bidang transparan. Contoh slide,
film strip, lembar OHP.
b. Alat-alat visual tiga dimensi, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Contoh benda asli dan model.
(1) Alat-alat audio visual, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit. Contoh : TV.
2.3 Fungsi Media Pembelajaran
Awalnya media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu guru dalam proses belajar mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar.
Menurut Tarigan (1990:128), fungsi media sebagai berikut :
“Media pembelajaran dalam perkembangannya sudah sampai kapan kepada teknologi pendidikan. Fungsinya untuk memperjelas materi yang akan
disampaikan”.
Lebih lanjut Levied dan Lenttz (1932) dalam Arsyad (2000:16-17) menjelaskan bahwa,
(24)
13
“Empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi
atensi (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris”.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
Fungsi afektif media visual yang dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual yang dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial dan ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat atau pesan terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
2.4 Media Pembelajaran Pada Pengajaran Geografi
Media pembelajaran mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Mata pelajaran yang diajarkan dengan media atau alat peraga akan lebih mudah dimengerti oleh siswa.
Seiring dengan kemajuan zaman dan peningkatan dari kecerdasan manusia, teknologi yang digunakan untuk proses pembelajaran pun semakin beragam dan menarik. Suatu teknologi yang diciptakan untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia selalu diimbangi dengan kompleksitas teknologi itu sendiri, namun hal itu sebanding dengan kerumitan dan tingkat kemnafaatannya dalam proses pembelajaran.
Commision on Instructional Technology mengungkapkan bahwa keuntungan
(25)
14
1) Teknologi membuat pendidikan lebih produktif. 2) Teknologi menunjang pembelajaran individual. 3) Teknologi membuat pendidikan lebih ilmiah. 4) Teknologi membuat pembelajaran lebih powerful.
5) Teknologi membuat hubungan antara dunia luar dengan dunia dalam (sekolah) dapat saling terhubung.
3. Pengertian Google Earth
Menurut Sutanto dalam Kreatif Geografi (2008:50), Google Earth merupakan program memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth dikembangkan oleh Keyhole, Inc, sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004. Produk ini kemudian diganti namanya menjadi Google Earth pada tahun 2005.
Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran google earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.
Global virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter. Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci).
(26)
15
Google Earth membolehkan pengguna mecari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.
Commission on Instructional Technology dalam Danim (2008) Google Earth juga memiliki data model evalasi digital (DEM) yang dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud agar kita dapat melihat Grand Canyon atau Gunung Everest dalam tiga dimensi, daripada 2D di situs/program peta lainnya.
Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan bumi, dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan data Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).
Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur
(seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan Sketch Up, sebuah permodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum versi 4), bangunan 3D terbatas pada beberapa kota, dan memiliki permunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya, termasuk (tetapi tidak terbatas kepada) di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan, dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus 2007, Hamburg menjadi kota yang pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk tekstur seperti façade.
(27)
16
3.1 Keunggulan Google Earth Pada Materi Kawasan Asia Tenggara
Menurut Abdul Aziz (2007:31), keunggulan pembelajaran geografi dengan google earth yaitu :
1. Dengan google earth, siswa atau peserta didik dapat melihat dengan jelas kondisi geografis negara kawasan Asia Tenggara, dapat menandai kira-kira dimana negara tersebut berada, dan bahkan dapat menelusuri daerah-daerah di kawasan Asia Tenggara yang terpencil dalam waktu sekejap. 2. Dapat mengetahui dengan lokasi tempat-tempat terkenal di kawasan Asia
Tenggara misalnya, Monumen Nasional kita, jika kita menjelajahi Jakarta dengan Globe Dunia, maka akan ditunjukkan foto terkini Monumen Nasional, hasil foto satelit, demikian juga dengan foto terkini kondisi pegunungan yang ada di kawasan Asia Tenggara dengan menggunakan foto 3 Dimensi.
3. Guru atau pengajar tidak disibukkan lagi dengan membentangkan Peta yang berukuran besar, bahkan Globe yang harus diputar-putar, tetapi guru cukup membawa laptop, modem internet, mengetahui bagaimana caranya menghubungkan laptop dengan Layar (LCD), bagaimana caranya mengkoneksikan internet, mengetahui bagaimana mengaktifkan aplikasi Internet Explorer, Mozilla Firefox dan sejenisnya, menginstal google earth, dan menjalankan google earth.
4. Siswa lebih aktif untuk mengetahui rahasia-rahasia di dalam google earth, guru benar-benar memegang peranan sebagai pendidik, karena guru hanya memberi arahan, instruksi, dan mengawasi peserta didik. Pembelajaran telah mengarah kepada siswa aktif, bukan pasif lagi, tetapi dengan aplikasi
(28)
17
google earth digunakan, siswa diharapkan mampu menunjukkan lokasi-lokasi tertentu di Globe, sehingga mengetahui dimana letaknya suatu daerah.
5. Dengan google earth, kita juga mampu melihat lebih jelas daerah rawan banjir, daerah pariwisata, daerah perairan dan daratan, gunung, sungai, dan kepadatan penduduk di kawasan Asia Tenggara dari layar komputer
6. Kita dapat menjalankan peran kita sebagai seorang Astronot, karena di google earth ada fasilitas Simulator Penerbangan, dimana kita dapat berpura-pura menjadi pilot Pesawat Jet Tempur F-16 atau pesawat terbang baling-baling SR 22 dalam mengamati kondisi alam kawasan Asia Tenggara, sehingga memicu daya nalar peserta didik kita untuk lebih aktif menggunakan google earth.
7. Di google earth ini, kita juga mampu menambahkan gambar ataupun obyek di titik-titik tertentu di kawasan Asia Tenggara.
3.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Media Google Earth 1. Guru menjelaskan tujuan pembealajarn/KD.
2. Siswa dikondisikan belajar berpasangan (2 siswa).
3. Guru mendemonstrasikan menggunakan media google earth untuk melihat kenampakan alam negara-negara tetangga Indonesia.
4. Siswa secara berpasangan mencoba menggunakan media google earth untuk melihat kenampakan alam negara-negara tetangga Indonesia. 5. Diskusi kelas.
(29)
18
Gambat 1. Google Earth dalam menentukan lokasi tempat atau daerah tertentu di kawasan Asia Tenggara
Gambar 2. Google Earth dalam menentukan bentuk permukaan (bumi) wilayah kawasan Asia Tenggara
Gambar 3. Guru sedang menjelaskan materi kawasan Asia Tenggara dengan menggunakan media google earth
(30)
19
Gambar 4. Fungsi “Path” pada Google Earth”
Gambar 5. Kota Pangkal Pinang dilihat dari Satelit dengan Google Earth
Gambar 6. Tanah di jalan tersebut menggunakan pencitraan satelit via google earth
(31)
20
3.3 Keunggulan Media Google Earth
Keunggulan pembelajaran dengan google earth dibandingkan peta, yaitu : 1. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
3. Efisiensi dalam proses pembelajaran baik dari segi waktu dan tenaga. 4. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
5. Dapat menumbuhkan sikap postif dan aktif siswa terhadap materi dan proses belajar.
6. Mengubah peran guru yang lebih positif dan produktif.
3.4 Kelemahan Media Google Earth
1. Karena Google Earth menampilkan gambar berdasarkan data dari satelit, pengguna akan melihat gambar yang tidak begitu jelas pengambilan dalam waktu cepat.
2. Gambar yang dihasilkan oleh satelit tidak ditampilkan dengan ukuran gambar yang sama untuk semua lokasi.
3. Google Earth hanya dapat berkerja secara efektif dengan perangkat computer yang memadai.
4. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk google earth sangat mahal sehingga sulit dikembangkan disituasi akademik.
(32)
21
3.5 Keunggulan Peta Pada Materi Kawasan Asia Tenggara
1. Dengan melihat peta, siswa memperoleh gambaran yang jelas tentang perbedaan letak, tepi pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, gunung berapi, lembah, danau, dan sungai di kawasan Asia Tenggara dengan menggunakan skala.
2. Sumber ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menampilkan latar belakang potensi daerah yang dipetakan dengan cara menganalisisnya. 3. Dengan menggunakan peta, siswa mampu memahami secara jelas letak
geografis dan letak astronomis pada negara-negara kawasan Asia Tenggara.
4. Hasil Belajar
Setiap usaha yang dilakukan peserta didik di sekolah tujuannya adalah untuk mendapatkan prestasi yang baik. Hasil belajar siswa adalah hasil dari usaha yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Dari prestasi yang diperoleh siswa tersebut dapat diketahui bagaimana pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru dan dari prestasi yang telah dicapai siswa tersebut dapat diketahui apakah tujuan pembelajaran yang telah disusun oleh sekolah telah tercapai atau belum.
Menurut Purwanto (1991:20), hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai yang diberikan guru kepada murid-muridnya dalam jangka waktu tertentu, maka dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah hasil belajar yang diperoleh melalui evaluasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan instruksional yang hasilnya dinyatakan dengan nilai angka.
(33)
22
Dari uraian tersebut bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai setelah proses belajar mengajar berlangsung dan prestasi belajar yang dicapai oleh individu merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi baik dalam diri individu maupun dari luar individu.
B. Kerangka Pikir
Perolehan prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung pada mata pelajaran kawasan Asia Tenggara belum sepenuhnya memuaskan. Padahal pada setiap proses pembelajaran keberhasilan belajar merupakan tujuan utama dilakukannya proses pembelajaran. Rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah media belajar atau media pembelajaran, yang dalam hal ini adalah mengkhususkan kepada media google earth. Oleh karena itu, dalam penelitian ini hanya akan mengkhususkan pada faktor-faktor yang menyebabkan meningkatknya prestasi belajar dan pengaruh penggunaan media google earth pada prestasi belajar. Pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan pendapat siswa dan prestasi belajar siswa.
Gambar 1. Kerangka Pikir
Pengaruh
Penggunaan
Media
Meningkatnya Hasil
Belajar
(34)
23
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. H0 : Ada pengaruh yang erat antara penggunaan media google earth dan Peta dengan hasil belajar siswa pada materi kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
.
2. H0 : Ada perbedaan hasil belajar antara penggunaan media google earth dan Peta pada materi kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung dengan penggunaan media peta.
(35)
V
V..KKEESSIIMMPPUULLAANNDDAANNSSAARRAANN
A
A.. KKeessiimmppuullaann
B
Beerrddaassaarrkkaann hhaassiill ppeellaakkssaannaaaann ppeenneelliittiiaann ddaann oobbsseerrvvaassii aattaass ppeemmbbeellaajjaarraann mmaatteerrii k
kaawwaassaann AAssiiaaTTeennggggaarraaddaappaattddiissiimmppuullkkaannbbaahhwwaammeellaalluuii mmeeddiiaaggoooogglleeeeaarrtthhppaaddaa s
siisswwaakkeellaassXXIIIIPPSSIIddaannkkeellaassXXIIIIPPSSIIIISSMMAANN1144BBaannddaarrLLaammppuunnggsseebbaaggaaiibbeerriikkuutt:: 1
1.. TTeerrddaappaatt ppeennggaarruuhh mmeeddiiaa ggooooggllee eeaarrtthh ppaaddaa ssiisswwaa SSMMAA NNeeggeerrii 1144 BBaannddaarr L
Laammppuunngg tteerrhhaaddaapp ppeenniinnggkkaattaann hhaassiill bbeellaajjaarr ppaaddaa mmaatteerrii kkaawwaassaann AAssiiaa T
Teennggggaarraa.. HHaall iinnii ddiilliihhaatt ddaarrii ssiisswwaa yyaanngg bbeellaajjaarr mmeenngggguunnaakkaann mmeeddiiaa ppeettaa m
meennggaallaammiippeenniinnggkkaattaannhhaassiillbbeellaajjaarrsseetteellaahhbbeellaajjaarrmmeenngggguunnaakkaannmmeeddiiaaggooooggllee e
eaarrtthh..
2
2.. TTeerrddaappaatt ppeerrbbeeddaaaann hhaassiillbbeellaajjaarrssiisswwaa yyaanngg ppeellaajjaarraannnnyyaa mmeenngggguunnaakkaann mmeeddiiaa p
peettaa ddaann mmeeddiiaa ggooooggllee eeaarrtthh ,,ddaannhhaalliinnii ddiilliihhaatt ddaarrii mmeenniinnggkkaattnnyyaahhaassiillbbeellaajjaa s
(36)
7
711
B
B.. SSaarraann
D
Daallaammrraannggkkaammeemmppeerrbbaaiikkiippeellaakkssaannaaaannttiinnddaakkaannbbeerriikkuuttnnyyaaddaanngguunnaammeenniinnggkkaattkkaann m
muuttuu ppeemmbbeellaajjaarraann ddii sseekkoollaahh ddaassaarr,, mmaakkaa ppeennuulliiss mmeennggaajjuukkaann bbeebbeerraappaa ssaarraann s
seebbaaggaaiibbeerriikkuutt:: 1
1.. PPeemmbbeellaajjaarraann ddeennggaann mmeenngggguunnaakkaann ggooooggllee eeaarrtthh mmeerruuppaakkaann ssaallaahh ssaattuu a
alltteerrnnaattiiff yyaanngg llaayyaakk ddiikkeemmbbaannggkkaann uunnttuukk mmeennggaattaassii mmaassaallaahh rreennddaahhnnyyaa a
akkttiivviittaass ddaannhhaassiillbbeellaajjaarrkkhhuussuussnnyyaappaaddaammaattaappeellaajjaarraannggeeooggrraaffiikkhhuussuussnnyyaa p
paaddaammaatteerriikkaawwaassaannAAssiiaaTTeennggggaarraa..
2
2.. MMeenniinnggkkaattkkaann IInntteennssiittaass gguurruu sseebbaaggaaii ppeennggaajjaarr aaggaarr lleebbiihh bbeerrppeerraann ppeennttiinngg d
daallaamm kkeeggiiaattaann bbeellaajjaarr mmeennggaajjaarr ddeennggaann ddaappaatt lleebbiihh mmeenngguuaassaaii mmeeddiiaa p
peemmbbeellaajjaarraann yyaanngg ddaappaatt mmeemmbbaannttuu bbaahhkkaann mmeemmppeeeerrmmuuddaahh gguurruu ddaallaamm m
meemmbbeerriikkaannppeennjjeellaassaannaaggaarrddaappaattlleebbiihhddaappaattddiippaahhaammiissiisswwaa.. 3
3.. PPeerrssiiaappaanngguurruuuunnttuukk mmeellaakkssaannaakkaann pprraattiikk hhaarruuss mmaakkssiimmaall aaggaarr ppeellaakkssaannaaaann p
(37)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahab. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Alfabeta : Bandung.
Bintarto. 1977. Buku Penuntun Geografi Social. Penerbit UP Spring: Yogyakarta
Ahmad Rohaini. 1997. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta : Jakarta. Amir Hamzah Sulaiman. 1988. Media Audio VisualUntuk Pengajaran,
Penerangan, dan Penyuluhan. PT. Gramedia : Jakarta.
Azhar Arsyad. 2000. Media Pengajaran. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Hadari Nawawi. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM: Yogyakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Ditjen
Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi : Jakarta. Moh. Ali. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa:
Bandung
Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara: Jakarta Djago Tarigan. 1990. Proses Belajar Mengajar. Angkasa: Bandung
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta: Jakarta
Ngalim Purwanto. 1991. Psikologi Pendidikan. Remaja Karya: Bandung.
Nursyid Sumaadmadja.1979. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Alumni : Bandung.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta. S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta :
Jakarta.
Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. PT. Grafindo Persada : Jakarta.
(38)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA
MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar**
ABSTRACT
The aims of his research were: (1) to describe the influence in the use of google earth media to increase the result of students’ learning outcomes of geography for the material of
Southeast Asia at SMA 14 Bandar Lampung. (2) to find out the difference of students’ learning outocomes for the material of Southeast Asia nation using google earth learning media by using map at XI IPS class of SMAN 14 Bandar Lampung.
The population of this research is the students of XI IPS Negeri 14 Bandar Lampung who were 332 students. The sample of the research was carried out by cluster sampling techniques so the researcher got XI IPS1 class (experimental class) and XI IPS II Class (control class) as samples. The researcher used Independent T-test as the technique of data analysis for the results of students’ learning outcomes.
The result of the research indicated that for the first hypothesis, the significance value was 0.183 so it can be inferred that significance value was >0.05, then Ho was accepted. For the second hypothesis, it was 0.001 < 0.05, then Ho was denied so it can be concluded that there is a difference of students’ learning outcomes whose learning used google earth media the first meeting at SMAN 14 Bandar Lampung which means the stusents who have
improvement in the second meeting and student learning outcomes in the used os google earth media are higher that in the use of map both at the first and second meeting. Keywords: student learning outcomes, the use of google earth media, google earth
(39)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA
MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar**
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengaruh penggunaan media pembelajaran google earth terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung. (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara yang menggunakan media pembelajaran google earth dengan menggunakan media pembelajaran peta kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung yang seluruhnya berjumlah 332 siswa. Sampel penelitian dilakukan dengan teknik cluster sampling sehingga diperoleh kelas XI IPS I (kelas eksperimen) dan kelas XI IPS II (kelas kontrol) sebagai sampel. Teknik analisis data hasil belajar siswa menggunakan Independent t-Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hipotesis 1 diperoleh nilai signifikasi 0,183 sehingga dapat disimpulkan nilai sig > 0,05 maka Ho diterima. Hipotesis 2 diperoleh nilai signifikasi atau nilai profitabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak sehingga disimpulkan terdapat hasil perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media google earth pada pertemuan pertama di SMA Negeri 14 Bandar Lampung yang artinya siswa yang mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dan nilai hasil belajar siswa pada penggunaan media google earth lebih tinggi dibandingkan media peta baik pada pertemuan pertama maupun kedua.
(1)
23
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. H0 : Ada pengaruh yang erat antara penggunaan media google earth dan Peta dengan hasil belajar siswa pada materi kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
.
2. H0 : Ada perbedaan hasil belajar antara penggunaan media google earth dan Peta pada materi kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung dengan penggunaan media peta.
(2)
V
V.. KKEESSIIMMPPUULLAANN DDAANN SSAARRAANN
A
A.. KKeessiimmppuullaann
B
Beerrddaassaarrkkaann hahassiill ppeellaakkssaannaaaann pepenneelliittiiaann dadann obobsseerrvvaassii atataass pepemmbbeellaajjaarraann mamatteerrii k
kaawwaassaann AsAsiiaa TeTennggggaarraa dadappaatt didissiimmppuullkkaann babahhwwaa memellaalluuii memeddiiaa gogoooggllee eaearrtthh papaddaa s
siisswwaa kkeellaass XXII IIPPSS II ddaann kkeellaass XXII IIPPSS IIII SSMMAANN 1144 BBaannddaarr LLaammppuunngg sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt:: 1
1.. TTeerrddaappaatt pepennggaarruuhh memeddiiaa gogoooggllee eeaarrtthh ppaaddaa sisisswwaa SMSMAA NeNeggeerrii 1414 BaBannddaarr L
Laammppuunngg tteerrhhaaddaapp ppeenniinnggkkaattaann hahassiill bebellaajjaarr ppaaddaa mmaatteerrii kakawwaassaann AsAsiiaa T
Teennggggaarraa.. HaHall ininii didilliihhaatt dadarrii sisisswwaa yyaanngg bebellaajjaarr mmeenngggguunnaakkaann memeddiiaa pepettaa m
meennggaallaammii ppeenniinnggkkaattaann hhaassiill bbeellaajjaarr sseetteellaahh bbeellaajjaarr mmeenngggguunnaakkaann mmeeddiiaa ggooooggllee e
eaarrtthh..
2
2.. TTeerrddaappaatt ppeerrbbeeddaaaann hahassiill bebellaajjaarr sisisswwaa yyaanngg ppeellaajjaarraannnnyaya mmeenngggguunnaakkaann memeddiiaa p
peettaa ddaann memeddiiaa gogoooggllee eeaarrtthh ,d,daann hahall ininii ddiilliihhaatt dadarrii memenniinnggkkaattnnyyaa hahassiill bebellaajjaa s
siisswwaa yyaanngg bbeellaajjaarr mmeenngggguunnaakkaann mmeeddiiaa ggooooggllee eeaarrtthh mmeennjjaaddii lleebbiihh bbaaiikk..
(3)
7 711
B
B.. SSaarraann
D
Daallaamm rraannggkkaa mmeemmppeerrbbaaiikkii ppeellaakkssaannaaaann ttiinnddaakkaann bbeerriikkuuttnnyyaa ddaann gguunnaa mmeenniinnggkkaattkkaann m
muuttuu ppeemmbbeellaajjaarraann didi sesekkoollaahh dadassaarr,, mmaakkaa pepennuulliiss memennggaajjuukkaann bebebbeerraappaa sasarraann s
seebbaaggaaii bbeerriikkuutt:: 1
1.. PePemmbbeellaajjaarraann dedennggaann memenngggguunnaakkaann ggooooggllee eaearrtthh memerruuppaakkaann sasallaahh sasattuu a
alltteerrnnaattiiff yayanngg llaayyaakk didikkeemmbbaannggkkaann ununttuukk memennggaattaassii mamassaallaahh rerennddaahhnnyyaa a
akkttiivviittaass ddaann hhaassiill bbeellaajjaarr kkhhuussuussnnyyaa ppaaddaa mmaattaa pepellaajjaarraann ggeeooggrraaffii kkhhuussuussnnyyaa p
paaddaa mmaatteerrii kkaawwaassaann AAssiiaa TTeennggggaarraa.. 2
2.. MeMenniinnggkkaattkkaann InIntteennssiittaass gugurruu sseebbaaggaaii ppeennggaajjaarr aaggaarr lelebbiihh beberrppeerraann pepennttiinngg d
daallaamm kkeeggiiaattaann bebellaajjaarr mmeennggaajjaarr dedennggaann dadappaatt lelebbiihh mmeenngguuaassaaii memeddiiaa p
peemmbbeellaajjaarraann yayanngg dadappaatt mememmbbaannttuu babahhkkaann mememmppeeeerrmmuuddaahh gugurruu dadallaamm m
meemmbbeerriikkaann ppeennjjeellaassaann aaggaarr ddaappaatt lleebbiihh ddaappaatt ddiippaahhaammii ssiisswwaa.. 3
3.. PePerrssiiaappaann gugurruu uunnttuukk mmeellaakkssaannaakkaann pprraattiikk hhaarruuss mmaakkssiimmaall aaggaarr pepellaakkssaannaaaann p
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahab. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Alfabeta : Bandung.
Bintarto. 1977. Buku Penuntun Geografi Social. Penerbit UP Spring: Yogyakarta
Ahmad Rohaini. 1997. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta : Jakarta. Amir Hamzah Sulaiman. 1988. Media Audio VisualUntuk Pengajaran,
Penerangan, dan Penyuluhan. PT. Gramedia : Jakarta.
Azhar Arsyad. 2000. Media Pengajaran. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Hadari Nawawi. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM: Yogyakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Ditjen
Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi : Jakarta. Moh. Ali. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa:
Bandung
Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara: Jakarta Djago Tarigan. 1990. Proses Belajar Mengajar. Angkasa: Bandung
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta: Jakarta
Ngalim Purwanto. 1991. Psikologi Pendidikan. Remaja Karya: Bandung.
Nursyid Sumaadmadja.1979. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Alumni : Bandung.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta. S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta :
Jakarta.
Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. PT. Grafindo Persada : Jakarta.
(5)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA
MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar**
ABSTRACT
The aims of his research were: (1) to describe the influence in the use of google earth media to increase the result of students’ learning outcomes of geography for the material of
Southeast Asia at SMA 14 Bandar Lampung. (2) to find out the difference of students’ learning outocomes for the material of Southeast Asia nation using google earth learning media by using map at XI IPS class of SMAN 14 Bandar Lampung.
The population of this research is the students of XI IPS Negeri 14 Bandar Lampung who were 332 students. The sample of the research was carried out by cluster sampling techniques so the researcher got XI IPS1 class (experimental class) and XI IPS II Class (control class) as samples. The researcher used Independent T-test as the technique of data analysis for the results of students’ learning outcomes.
The result of the research indicated that for the first hypothesis, the significance value was 0.183 so it can be inferred that significance value was >0.05, then Ho was accepted. For the second hypothesis, it was 0.001 < 0.05, then Ho was denied so it can be concluded that there is a difference of students’ learning outcomes whose learning used google earth media the first meeting at SMAN 14 Bandar Lampung which means the stusents who have
improvement in the second meeting and student learning outcomes in the used os google earth media are higher that in the use of map both at the first and second meeting. Keywords: student learning outcomes, the use of google earth media, google earth
(6)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN PETA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA
MATERI KAWASAN ASIA TENGGARA DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh:
Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar**
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengaruh penggunaan media pembelajaran google earth terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung. (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kawasan Asia Tenggara yang
menggunakan media pembelajaran google earth dengan menggunakan media pembelajaran
peta kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandar Lampung yang seluruhnya berjumlah 332 siswa. Sampel penelitian dilakukan dengan teknik cluster sampling sehingga diperoleh kelas XI IPS I (kelas eksperimen) dan kelas XI IPS II (kelas kontrol) sebagai sampel. Teknik analisis data hasil belajar siswa menggunakan Independent t-Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hipotesis 1 diperoleh nilai signifikasi 0,183 sehingga dapat disimpulkan nilai sig > 0,05 maka Ho diterima. Hipotesis 2 diperoleh nilai signifikasi atau nilai profitabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak sehingga disimpulkan terdapat hasil perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media google earth pada pertemuan pertama di SMA Negeri 14 Bandar Lampung yang artinya siswa yang mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dan nilai hasil belajar siswa pada penggunaan media google earth lebih tinggi dibandingkan media peta baik pada pertemuan pertama maupun kedua.