121
independent t-test yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat perbedaan gaya hidup antara mahasiswa bidikmisi laki-laki dan
perempuan.Rata-rata gaya hidup konsumtif mahasiswa bidikmisi perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini terjadi karena
mahasiswa bidikmisi perempuan sulit untuk mengontrol keinginannya hanya untuk kepuasan semata.
Sebagai bahan perbandingan adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Edwin Hendro Saputro, Sutarto, Ratriana, ditemukan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada gaya hidup konsumtif pada mahasiswa laki-laki dan perempuan.
3. Perbedaan Total Pengeluaran Konsumsi berdasarkan Gaya Hidup Mahasiswa Bidikmisi
Hipotesis yang dinyatakan “ada perbedaan total pengeluaran konsumsi berdasarkan gaya hidup mahasiswa bidikmisi” terbukti oleh
hasil penelitian empiris. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan Independent t test yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat
perbedaan total pengeluaran konsumsi berdasarkan gaya hidup mahasiswa bidikmisi.
Rata-rata total pengeluaran konsumsi mahasiswa bidikmisi yang memiliki gaya hidup konsumtif sedang lebih tinggi daripada mahasiswa
bidikmisi yang memiliki gaya hidup konsumtif rendah. Hal ini terjadi karena dengan semakin tingginya gaya hidup konsumtif seseorang yang
ditunjukkan dengan aktivitas, minat dan pendapat seseorang maka uang
122
yang digunakan untuk konsumsi pun semakin besar hingga kebutuhannya dapat terpenuhi.
Gaya hidup konsumtif ada kaitannya dengan aktivitas, minat dan pendapat seseorang dalam mengalokasikan uangnya. Misalnya
meluangkan waktu untuk berbelanja, mengikuti modefashion, dan membeli barang yang kurang diperlukan. Hal ini sudah dituangkan dalam
butir pernyataan kuesioner angket penelitian ini. Setiadi 2010:10-14 mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan dalam mengkonsumsi adalah gaya hidup yang dimiliki. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Indriani 2015: 93 bahwa ketika mahasiswa mempunyai gaya hidup cenderung konsumtif maka akan semakin tinggi
pula tingkat konsumsi mahasiswa tersebut.
123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pola penggunaan dana a. Rata-rata pengeluaran konsumsi mahasiswa bidikmisi selama satu
bulan untuk kebutuhan makanan dan minuman sebesar 40, transportasi 13, perkuliahan 12, koskontrakan 15, komunikasi
6, hiburan 5, fashion 6, lainnya 3 dari total biaya hidup. b. Rata-rata pengeluaran konsumsi mahasiswa bidikmisi berdasarkan
kelompok barang paling besar dialokasikan untuk kebutuhan non- makanan sebesar Rp 531.076.
c. Dilihat dari rata-rata pengeluaran konsumsi berdasarkan jenis kelamin pola penggunaan dana mahasiswa bidikmisi laki-laki dan perempuan
relatif sama. Pengeluaran konsumsi paling besar pada kebutuhan makanan sebesar 51 untuk laki-laki dan 38 untuk perempuan dari
total pengeluaran. Urutan pengeluaran konsumsi paling besar selanjutnya yaitu pada kebutuhan koskontrakan sebesar 16 untuk
laki-laki dan 15 untuk perempuan, kemudian urutan ketiga dan keempat terbesar yaitu pada kebutuhan transportasi sebesar 12 untuk
laki-laki dan 13 untuk perempuan, kebutuhan biaya perkuliahan sebesar 9 untuk laki-laki dan 13 untuk perempuan.