99
a. Perbedaan Total Pengeluaran Konsumsi berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Bidikmisi
Berdasarkan perhitungan uji beda dua rata-rata diketahui pada kolom Levene’s Test for Equality of Varianves memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,6 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua varians adalah sama, maka penggunaan
varians untuk membandingkan rata-rata populasi t-test for Equality of Means dalam pengujian t-test harus dengan dasar equal variance
assumed. Pada equal variance assumed diperoleh nilai thitung sebesar 1,179 dengan sig 2-tiled 0,240 Perhitungan terlampir.
Oleh karena nilai sig 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak. Berdasarkan hasil tersebutdapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata total pengeluaran konsumsi antara mahasiswa bidikmisi laki-laki maupun perempuan.
b. Perbedaan Pengeluaran Konsumsi Makanan berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Bidikmisi
Berdasarkan perhitungan uji beda dua rata-rata diketahui pada kolom Levene’s Test for Equality of Varianves memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,991 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua varians adalah sama, maka penggunaan
varians untuk membandingkan rata-rata populasi t-test for Equality of Means dalam pengujian t-test harus dengan dasar equal variance
assumed. Pada equal variance assumed diperoleh nilai t sebesar
100
5,357 dengan sig 2-tiled 0,000 Perhitungan terlampir. Oleh karena nilai sig 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata pengeluaran konsumsi makanan antara mahasiswa bidikmisi
laki-laki maupun perempuan. Dari data yang diperoleh dihasilkan rata-rata nilai pengeluaran konsumsi makanan laki-laki sebesar
Rp 475,462 dan mahasiswa bidikmisi perempuan sebesar Rp 339,616. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
pengeluaran konsumsi makanan mahasiswa bidikmisi laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa bidikmisi perempuan.
c. Perbedaan Pengeluaran Konsumsi Fashion berdasarkan Jenis KelaminMahasiswa Bidikmisi
Berdasarkan perhitungan uji beda dua rata-rata diketahui nilai signifikansi 2-tiled sebesar 0,000 Perhitungan terlampir. Oleh
karena nilai sig 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
rata-rata pengeluaran konsumsi fashion antara mahasiswa bidikmisi laki-laki maupun perempuan. Dari data yang diperoleh dihasilkan
rata-rata nilai pengeluaran konsumsi fashion laki-laki sebesar Rp 16.731 dan mahasiswa bidikmisi perempuan sebesar Rp 60.960.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada pengeluaran konsumsi fashion mahasiswa bidikmisi perempuan lebih tinggi
dibandingkan dengan mahasiswa bidikmisi laki-laki.
101
d. Perbedaan Gaya Hidup berdasarkan Jenis KelaminMahasiswa Bidikmisi