Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
hipotesis kedua H
ୟଶ
ditolak. Ukuran perusahaan tidak dapat digunakan untuk memprediksi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 3. Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan
hutang, hal ini dibuktikan dengan nilai unstandardized beta coefficient sebesar 0,661 dengan nilai signifikansi 0,018. Nilai signifikansi 0,018
lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan 0,05, maka variabel kebijakan dividen DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kebijakan hutang, sehingga hipotesis ketiga H
ୟଷ
diterima. Kebijakan dividen dapat digunakan untuk memprediksi kebijakan hutang pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
4. Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini dibuktikan dengan nilai unstandardized beta coefficient
sebesar -2,264 dengan nilai signifikansi 0,020. Nilai signifikansi 0,020 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan 0,05, maka variabel
profitabilitas ROI terdapat pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
hutang, sehingga
hipotesis keempat
H
ୟସ
diterima. Profitabilitas dapat digunakan untuk memprediksi kebijakan hutang pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
5. Hasil uji adjusted R
ଶ
pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,304. Hal ini menunjukan bahwa kebijakan hutang dipengaruhi oleh kepemilikan
manajerial, ukuran perusahaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas sebesar 30,4, sedangkan sisanya sebesar 69,6 dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.