C. Pembahasan Hipotesis 1. Pengaruh secara Parsial
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Utang
Hasil analisis statistik t untuk variabel kepemilikan manajerial MOWN menunjukkan nilai unstandardized beta coefficient sebesar
0,221 dengan nilai signifikansi 0,821. Nilai signifikansi 0,821 lebih besar dari tingkat signifikansi yang diharapkan 0,05, maka variabel
kepemilikan manajerial
MOWN tidak
berpengaruh terhadap
kebijakan hutang, sehingga hipotesis pertama H
ୟଵ
ditolak. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Yenatie dan Nicken
2010, yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil
penelitian yang tidak signifikan ini diduga disebabkan oleh proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajemen sangat kecil. Hal ini
dibuktikan dengan proporsi kepemilikan saham oleh manajemen tertinggi hanya sekitar 25 yaitu pada PT. Lionmesh Prima Tbk.
Sebagian besar kepemilikan saham oleh manajemen pada perusahaan dalam penelitian ini nilainya dibawah 1, sehingga suara dari pihak
manajemen kurang berpengaruh dalam RUPS.
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang
Hasil analisis statistik t untuk variabel ukuran perusahaan size menunjukkan nilai unstandardized beta coefficient sebesar 0,053
dengan nilai signifikansi 0,456. Nilai signifikansi 0,456 lebih besar dari tingkat signifikansi yang diharapkan 0,05, maka variabel ukuran
perusahaan size tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, sehingga hipotesis kedua H
ୟଶ
ditolak. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Syadeli 2013
dan Masdupi 2005 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.
Penelitian ini tidak signifikan disebabkan oleh data perusahaan yang ada dalam penelitian ini merupakan perusahaan multinasional seperti
Pt. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan Pt. Trias Sentosa Tbk.
Perusahaan multinasional cenderung memiliki asset yang banyak dan laba yang besar, karena memiliki segmen pasar yang lebih luas.
Sebagai perusahaan multinasional yang memiliki laba yang besar, perusahaan memilih menggunakan laba ditahan sebagai sumber
pendanaan bagi perusahaan, karena memiliki risiko bisnis yang lebih rendah.
c. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Utang
Hasil analisis statistik t untuk variabel kebijakan dividen DPR menunjukkan nilai unstandardized beta coefficient sebesar
0,661 dengan nilai signifikansi 0,018. Nilai signifikansi 0,018 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan 0,05, maka variabel