SENYAWA FURFURAL TINJAUAN UMUM

Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka Furfural adalah aldehide fural dengan grup CHO- terletak pada posisi kedua. Furfural di dalam negeri saat ini dikonsumsi oleh beberapa jenis industri yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : • Indusri minyak pelumas porsi 82. • Konsumsi-konsumsi lain dengan porsi 18, yang sebagian besar dikonsumsi oleh karet sintesis. Hingga saat ini furfural belum diproduksi sendiri di Indonesia, kebutuhan dalam negeri dipenuhi dengan mengimport dari Negara Amerika, Prancis, Argentina, Italia, Spanyol, Hungaria, Cina. Furfural lazim diproduksi mengunakan limbah pertanian seperti : tongkol jagung, bagasse, serbuk gergaji dan bahan yang mengandung serat lainnya. Bahan - bahan tersebut mudah diproduksi di Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara agraris sehingga produk pertaniaan tersedia melimpah. Furfural C 5 H 4 O 2 atau sering disebut dengan 2-furankarboksaldehid, furaldehid, furanaldehid, 2-Furfuraldehid, merupakan senyawa organik turunan dari golongan furan. Senyawa ini berfasa cair berwarna kuning hingga kecoklatan dengan titik didih 161.7 o C, densitas 20 o C adalah 1.16 gcm 3 . Furfural merupakan senyawa yang kurang larut dalam air namun larut dalam alkohol, eter, dan benzena. Gambar Struktur molekul Furfural Furfural memiliki aplikasi yang cukup luas terutama untuk mensintesis senyawa-senyawa turunannya. Di dunia hanya 13 saja yang Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka langsung menggunakan Furfural sebagai aplikasi, selebihnya disintesis menjadi produk turunannya. Furfural dihasilkan dari biomassa ampas tebu lewat 2 tahap reaksi, yaitu hidrolisis dan dehidrasi. Untuk itu digunakan bantuan katalis asam, misalnya: asam sulfat, dan lain-lain. Secara komersial, pembuatan Furfural dapat berlangsung dalam siklus batch maupun kontinyu. Tabel berikut ini menunjukkan perbandingan kedua proses teknologi tersebut. Tabel . Perbandingan proses batch dan kontinyu Reaksi utama pembuatan Furfural adalah sebagai berikut : Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Parameter Proses Batch Proses Kontinyu Umpan ampas tebu pentosa Jumlah reaktor 1 2 Kondisi operasi Atmosferik 128-150 o C +68 atm, suhu tinggi Produk samping Lebih Sedikit Sdikit Pemurnian furfural Distilasi Azeotropik Ekstraksi dan Distilasi 7 Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka • Hidrolisis pentosan menjadi pentosa : C 5 H 8 O 4 n + nH 2 O nC 5 H 10 O 5 ......................... I • Dehidrasi pentosa membentuk Furfural nC 5 H 10 O 5 nC 5 H 4 O 2 + 3nH 2 O ....... II Saat memproduksi Furfural juga terdapat produk samping yang dihasilkan. Jenis hasil samping tersebut dapat berupa glukosa, asam asetat, atau panas. Jenis hasil samping tersebut tergantung pada kondisi operasi yang digunakan serta cara pemisahan yang dilakukan untuk setiap produk. Furfuril Alkohol Furfuril alkohol yang biasa disebut juga 2-furanmetanol atau 2- furilkarbinol, memiliki rumus molekul 2-C 4 H 3 O.CH 2 OH. Furfuril Alkohol adalah senyawa yang paling banyak digunakan sebagai turunan dari Furfural. Furfuril Alkohol diproduksi dalam skala industri dengan cara hidrogenasi Furfural pada fase cair maupun fase uap pada tekanan rendah. Katalis berbasis tembaga lebih dipakai karena lebih selektif dan tidak mempengaruhi hidrogenasi dari cincin. Furfuril Alkohol paling banyak digunakan sebagai monomer dalam pembuatan serat Furfuril Alkohol, sebagai pelarut aktif dalam berbagai serat sintetik, dan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa turunan dari Furfuril Alkohol. Salah satu senyawa turunan yang dihasilkan dari Furfuril Alkohol adalah Tetrahidrofurfuril Alkohol 2-tetrahidrofuranmetanol, yang diproduksi dengan cara hidrogenasi katalitik Furfuril Alkohol pada fasa uap. Tetrahidrofurfuril Alkohol dipakai sebagai pelarut, pembersih, dan Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim ASAM ASAM Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka pewarna yang diaplikasikan dalam industri cat, pelapisan coating, pembersih, dan farmasi. Furan Furan merupakan contoh lain senyawa yang dapat dihasilkan dengan bahan baku Furfural. Furan yang biasa disebut juga Furfuran atau oxole, memiliki rumus molekul C 4 H 4 O. Furan diproduksi dengan proses dekarbonilasi Furfural dengan kehadiran katalis logam mulia. Furan dimanfaatkan sebagai bahan kimia pembangun dalam produksi senyawa kimia yang digunakan pada industri farmasi, herbisida, senyawa penstabil stabilizer, dan sebagai bahan baku dalam pembuatan senyawa turunan dari furan. Salah satu senyawa yang diproduksi dengan bahan baku Furan adalah Tetrahidrofuran tetrametilen oksida atau oxolane. Senyawa yang dihasilkan melalui hidrogenasi katalitik dari Furan ini digunakan sebagai pelarut untuk polivinil klorida PVC, polivinilidene klorida, beberapa serat poliuretan yang diaplikasikan pada proses pelapisan dan perekat. Sifat-sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Dan Produk : a. Sifat fisik dan kimia bahan baku Sifat Fisik Pentosa Rumus pentosa : C 5 H 10 O 5 BM pentosa : 150,13 ggmol Titik didih : 161 o C 1 atm Titik leleh : 153 o C 1 atm Spesifik gravity : 1,513 pada 0 o C, 1 atm b. Sifat fisik dan kimia produk Sifat fisik furfural Rumus furfural : C 5 H 4 O 2 BM furfural : 96,69 ggmol Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim 9 Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka Titik didih : 161,09 o C 1 atm Titik leleh : 38,7 o C 1 atm Spesifik gravity : 1,165 pada 150 o C 1 atm 1,160 pada 20 o C 1 atm c. Sifat Kimia Furfural 1 Furfural dapat dioksidasi dengan permanganate atau bikromat menghasilkan asam furoat furic acid Reaksi : C 5 H 4 O 2 + O 2 C 5 H 4 OCOOH Furfural asam furoat 2 Furfural mengalami reaksi oksidasi bila bertemu dengan basa seperti NaOH dan menghasilkan Furfuril alkohol dan natrium furoat. Reaksi : 2C 5 H4O 2 + NaOH C 4 H 2 O 2 CH 2 OH + C 4 H 4 COONa Furfural Furfural Alkohol Na-furoat 3 Furfural mengalami reduksi menjadi furfural alkohol dengan katalis NiFe. Reaksi : C 4 H 3 OCHO + OH C 4 H 2 O 2 CH 2 OH Furfural Furfuril Alkohol 4 Furfural bereaksi dengan NH 3 dalam keadaan dingin menghasilkan hidrofuromic. Reaksi : C 4 H 3 OCH=N C 4 H 3 OCH + NH 3 CHCH 4 H 3 O C 4 H 3 OCH=N 5 Jika furfural dibiarkan pada suhu 230 o C beberapa jam, tidak terjadi perubahan apa-apa. Kecuali warnanya agak gelap. Pada suhu 560 o C furfural akan terurai menjadi CO 2 , furfural dan senyawa lain. Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka

2.2 LANDASAN TEORI HIDROLISIS

Proses yang terjadi pada pembuatan furfural adalah proses hidrolisis dan dehidrasi. Hidrolisis dapat terjadi pada senyawa organik maupun anorganik dimana air akan menyebabkan dekomposisi, hydrogen masuk ke dalam salah satu komponen dan hidroksil masuk ke komponen lainnya. XY + H 2 O HY + XOH Untuk senyawa anorganik, hidrolisa biasanya merupakan kebalikan dari netralisasi. Sedangkan untuk senyawa organik hidrolisa merupakan broader. Termasuk diantaranya adalah inverse gula, pemecahan protein, spesifikasi lemak dan tahapan terakhir grignard. Hidrolisis dapat dibagi menjadi empat tipe yaitu : a. Hidrolisis Murni Disebut hidrolisis murni apabila hanya air yang digunakan dalam reaksi hidrolisis. Hidrolisis ini banyak digunakan dalam sintesa grignard. b. Hidrolisis Asam Dalam hidrolisis ini digunakan asam baik encer maupun pekat, untuk mempercepat reaksi hidrolisis asam ester-ester asetat menjadi semacam buktidasar teori katalis. Hidrolisis ester-ester asetat biasanya untuk menunjukkan efek asam terhadap kandungan ion hydrogen. Asam hidrikolik dan asam sulfat adalah asam yang biasanya digunakan. Baik dalam skala laboratorium maupun dalam sekala komersial, asam-asam tersebut digunakan dari konsentrasi-konsentrasi yang sangat tinggi sampai konsentrasi rendah. c. Hidrolisis Alkali Hidrolisis ini mengunakan basa baik encer maupun pekat, untuk mempercepat reaksi hidrolisa. Ada tiga kasus hidrolisis dengan alkali, yaitu Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka • Pengunaan alkali dalam konsentrasi rendah. Biasanya digunakan dalam proses ester atau senyawa lain yang sejenis. • Pengunaan larutan alkali dibawah tekanan atmosfir dan dalam konsentrasi tinggi. • Penggunaan campuran senyawa organik dengan natrium hidroksida atau kalium hidroksida. b. Hidrolisis Dengan Enzim Hidrolisis ini tergantung pada enzim yang digunakan untuk hidrolisis. Kebanyakan dilakukan pada proses biokimia seperti dalam industri alkohol digunakan enzim maltase untuk mengkonversi glukosa untuk mengkonversi sekam padi. 2.3 HIPOTESIS Ampas tebu sebagai salah satu limbah pertanian dapat diolah dengan cara hidrolisis untuk mendapatkan senyawa furfural dimana hasil hidrolisis dipengaruhi oleh faktor – faktor antara lain Waktu t dan konsentrasi katalis C. Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

Dokumen yang terkait

Kualitas Papan Partikel Dari Campuran Ampas Tebu Dan Kayu Mahoni Dengan Berbagai Variasi Kadar Perekat Phenol Formaldehida

4 85 65

Pembuatan Komposit Biodegradabel dari α-Selulosa Ampas Tebu Bz 132 (Saccharum officinarum) dan Polipropilena dengan Menggunakan Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida dan Divinil Benzena Sebagai Agen Pengikat Silang

5 67 113

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

14 140 76

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

8 104 74

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Batako

13 123 70

KONSTANTA KECEPATAN REAKSI SEBAGAI FUNGSI SUHU PADA HIDROLISA SELULOSA DARI AMPAS TEBU DENGAN KATALISATOR ASAM SULFAT

0 2 4

PEMBUATAN FURFURAL DARI CAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) DAN TEMPURUNG KELAPA (COCOS NUCIFERA L.)

0 2 9

HIDROLISIS PENTOSAN MENJADI FURFURAL DENGAN KATALISATOR ASAM SULFAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

0 0 7

HALAMAN SAMPUL KONVERSI PENTOSAN DALAM SEKAM PADI MENJADI FURFURAL DENGAN TEKNIK REFLUK SEDERHANA : “ APLIKASI PEMISAHAN DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI BERTAHAP “ SKRIPSI

0 0 102

Konversi pentosan dalam tongkol jagung menjadi furfural dengan teknik refluk sederhana :``Aplikasi pemisahan dengan ekstrasi bertahap`` - USD Repository

0 1 100