LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN

Penelitian Bab I Pendahuluan Oleh karena itu, timbul pemikiran kami untuk mengolah limbah tebu tersebut menjadi senyawa furfural dengan proses hidrolisa pentosan yang terdapat dalam ampas tebu. Karena senyawa furfural banyak dimanfaatkan oleh industry.

1.2. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mempelajari variable – variable proses dalam pembuatan furfural dari ampas tebu 2. Untuk menentukan kondisi – kondisi operasi hidrolisis yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal

1.3. MANFAAT

1. Meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman tebu 2. Dapat memberikan alternative lain dalam pemanfaatan atau pengolahan limbah tanaman tebu ampas tebu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri khususnya industri kimia Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim 2 Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN UMUM

2.1.1 Tanaman Tebu

Tebu Saccharum officunarum L. termasuk dalam famili Graminae kelompok Andropogonae dan genus Saccharum. Dalam genus Saccharum termasuk lima spesies tebu, yaitu S. officunarum, S. sinese, S. berberi, S. spontaneum dan S. robustun. Diantara lima spesies ini, Saccharum officinarum merupakan penghasil gula utama, sedangkan yang lainnya mengandung kadar gula sedang sampai rendah. Tebu Saccharum officinarum adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra Anonim, 2007e. Ampas Tebu bagasse Ampas tebu atau lazimnya disebut bagas, adalah hasil samping dari proses ekstraksi pemerahan cairan tebu. Dari satu pabrik dihasilkan ampas tebu sekitar 35 – 40 dari berat tebu yang digiling Indriani dan Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

Dokumen yang terkait

Kualitas Papan Partikel Dari Campuran Ampas Tebu Dan Kayu Mahoni Dengan Berbagai Variasi Kadar Perekat Phenol Formaldehida

4 85 65

Pembuatan Komposit Biodegradabel dari α-Selulosa Ampas Tebu Bz 132 (Saccharum officinarum) dan Polipropilena dengan Menggunakan Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida dan Divinil Benzena Sebagai Agen Pengikat Silang

5 67 113

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

14 140 76

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

8 104 74

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Batako

13 123 70

KONSTANTA KECEPATAN REAKSI SEBAGAI FUNGSI SUHU PADA HIDROLISA SELULOSA DARI AMPAS TEBU DENGAN KATALISATOR ASAM SULFAT

0 2 4

PEMBUATAN FURFURAL DARI CAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) DAN TEMPURUNG KELAPA (COCOS NUCIFERA L.)

0 2 9

HIDROLISIS PENTOSAN MENJADI FURFURAL DENGAN KATALISATOR ASAM SULFAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

0 0 7

HALAMAN SAMPUL KONVERSI PENTOSAN DALAM SEKAM PADI MENJADI FURFURAL DENGAN TEKNIK REFLUK SEDERHANA : “ APLIKASI PEMISAHAN DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI BERTAHAP “ SKRIPSI

0 0 102

Konversi pentosan dalam tongkol jagung menjadi furfural dengan teknik refluk sederhana :``Aplikasi pemisahan dengan ekstrasi bertahap`` - USD Repository

0 1 100