100
injeksi, STZ menyebabkan kerusakan sel beta pankreas yang menggambarkan pengembangan penyakit diabetes melitus Szkudelski, 2001.
2.3.2 Mekanisme Sitotoksik Streptozotocin Terhadap Pankreas
Transportasi STZ ke dalam sel beta pankreas terjadi melalui glucose transporter GLUT 2. Paparan STZ pada sel beta pankreas menyebabkan
kerusakan DNA. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa STZ menyebabkan alkilasi DNA, sehingga terjadi fragmentasi DNA Szkudelski,
2001. STZ merupakan donor nitric oxide NO, dan NO telah diketahui
menyebabkan destruksi pulau Langerhans pankreas, sehingga dikemukakan bahwa molekul ini berkontribusi terhadap kerusakan DNA yang disebabkan oleh
STZ. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa NO bukan satu-satunya molekul yang bertanggung jawab terhadap efek sitotoksik dari STZ. STZ
diketahui dapat menghasilkan ROS, yang juga berkontribusi dalam fragmentasi DNA dan membangkitkan perubahan merugikan lainnya di dalam sel.
Pembentukan anion superoksida terjadi karena aksi STZ di dalam mitokondira Szkudelski, 2001.
STZ menghambat siklus krebs dan menurunkan konsumsi oksigen oleh mitokondria, sehingga membatasi produksi ATP mitokondria dan menyebabkan
penurunan jumlah ATP di dalam sel beta pankreas. Pembatasan produksi ATP mitokondria ini dimediasi oleh NO Szkudelski, 2001.
101
Gambar 2.4 Mekanisme sitotoksik dari STZ pada sel beta pankreas. MIT - mitochondria;
XOD - xanthine oxidase Szkudelski, 2012
Kerusakan DNA ini mengakibatkan aktivasi suatu mekanisme intrasel yang bertujuan untuk memperbaiki DNA yaitu oleh enzim poly ADP-ribose
polymerase-1 PARP-1. Enzim ini mengkatalisa sintesa poly ADP-ribose dari NAD+ sehingga produksi intraseluler poly ADP-ribose meningkat. Kerusakan
DNA karena STZ ini akan menginduksi overstimulasi PARP-1 pada sel beta pankreas Szkudelski, 2012.
Pada kondisi kerusakan DNA yang ringan, aktivasi PARP-1 bersifat menguntungkan. Tetapi, kerusakan DNA intensif yang diinduksi STZ
menyebabkan hiperaktivitas PARP-1 yang merugikan sel, karena terjadi
102
penurunan NAD+. NAD+ adalah molekul penting yang terkait dalam metabolisme energi pada tingkat sel. Penurunan NAD+ yang berat menyebabkan
penurunan ATP lebih lanjut. Penurunan ATP ini tidak hanya ditimbulkan karena menurunnya NAD+, melainkan juga karena adanya disfungsi mitokondria
Szkudelski, 2012. Paparan STZ dalam jangka pendek mengurangi aktivitas aconitase
mitokondria sel islet, menurunkan konsumsi oksigen mitokondria, dan menurunkan potensial membrane mitokondria Szkudelski, 2012. Secara klinis,
gejala diabetes pada tikus akan terlihat jelas dalam 2-4 hari setelah penyuntikan baik secara intravena maupun intraperitoneal dengan dosis tunggal STZ sebesar
60 mgkg BB Abeleeh et al., 2009.
2.4 Ektrak Kulit Pohon Pinus Maritim Perancis Pinus pinaster