Kinerja Karyawan Kajian Teori 1. Mutasi Karyawan

31 Menurut Dessler 2007 dalam meningkatkan kepuasan karyawan tergantung adanya: 1. Perlakuan yang fair dan adil terhadap pegawai. 2. Kesempatan menggunakan kemampuan secara penuh untuk mewujudkan diri. 3. Komunikasi yang terbuka dan saling mempercayai diantara semua pegawai. 4. Kesempatan bagi semua pegawai untuk berperan secara aktif dalam pengambilan keputusan yang melibatkan pekerjaan mereka. 5. Kompensasi yang fair. 6. Lingkungan yang aman dan sehat.

2.2.3. Kinerja Karyawan

Kinerja sering dikenal pula dengan istilah hasil kerjakarya, unjuk kerja, prestasi kerja atau performansi yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris ’ performance `. Kinerja merupakan aspek yang sangat penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi selama suatu jangka waktu tertentu. Definisi lain tentang kinerja adalah: kinerja adalah kuantitas dan kualitas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan individu, kelompok maupun organisasi Schermerson dalam Nawawi, 2006. Menurut definisi kinerja ini, aspek kuantitas mengacu pada beban kerja atau target kerja, sedangkan aspek kualitas berkaitan dengan kesempurnaan dan kerapian pekerjaan yang telah dilaksanakan. Menurut Mathis dan Jackson 2002 kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 antara lain termasuk: kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Menurut Steers dalam jurnal The Influence of Job Satisfaction 2004 bahwa kinerja karyawan merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu: kemampuan, perangai dan minat seorang pekerja; kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja; dan tingkat motivasi kerja. Jadi semakin tinggi kualitas dan kuantitas hasil kerja karyawan maka semakin tinggi pula kinerjanya. Kinerja menurut Mahsun 2006 adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu, hal senada disampaikan oleh Mangkunegara 2006 yang menyatakan bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja menurut Tika 2006 adalah hasil-hasil fungsi pekerjaankegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Fungsi pekerjaankegiatan adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya dalam suatu organisasi, sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaanprestasi kerja seseorang atau kelompok terdiri dari faktor intern dan ekstern. Faktor intern terdiri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 dari kecerdasan, ketrampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja dan sebagainya. Faktor ekstern antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja dan kondisi pasar. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaanprestasi kerja yang merupakan taraf kesuksesan yang dicapai oleh pegawai, baik yang bersifat kuantitatif maupun sesuai dengan kriteria dan ukuran yang ditetapkan oleh pekerjaan itu sendiri. Menurut Mathis dan Jackson 2002 penilaian kinerja performance appraisalPA adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para karyawan. Penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian kinerja seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dan potensi, serta menetapkan dimana dan bagaimana kinerja perlu diperbaiki. Penilaian ini juga menginformasikan keputusan-keputusan kinerja atau yang terkait dengan peningkatan upah, pada umumnya melalui suatu sistim pemeringkatan Amstrong, 2004, hal senada disampaikan oleh Noe, et al 2003 yang menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu proses agar organisasi mendapatkan informasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaannya. Menurut Mahmudi 2005 pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja, yaitu untuk menilai sukses atau tidaknya suatu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 organisasi, program atau kegiatan. Pengukuran kinerja meliputi aktivitas penetapan serangkaian ukuran atau indikator kinerja yang memberikan informasi sehingga memungkinkan bagi unit kerja sektor publik untuk memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output dan outcome terhadap masyarakat. Pengukuran kinerja bermanfaat untuk membantu manajer unit kerja dalam memonitor dan memperbaiki kinerja dan berfokus pada tujuan organisasi dalam rangka memenuhi tuntutan akuntabilitas publik. Selanjutnya Mahmudi 2005 menyatakan bahwa pengukuran kinerja di sektor publik memiliki tujuan : - Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi. - Menyediakan sarana pembelajaran pegawai. - Memperbaiki kinerja periode berikutnya. - Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusan pemberian reward dan punishment. - Memotivasi pegawai. - Menciptakan akuntabilitas publik. Agar tercapai tujuan pengukuran kinerja tersebut, maka perlu pemilihan suatu ukuran-ukuran kinerja yang tepat serta tidak memimpin kearah yang salah. Menurut Gaspersz 2004 pemilihan ukuran-ukuran kinerja harus seimbang dan bersifat menyeluruh, yang berarti harus memperhatikan berbagai aspek sekaligus, seperti aspek kualitas, efisiensi, kuantitas, ketepatan waktu dan lain-lain. Berdasarkan berbagai pandangan dan pemikiran diatas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 kinerja, dimana penilaian kinerja didefenisikan sebagai proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka, sehingga organisasi mampu mengidentifikasikan kebutuhan pengembangan dan potensi, serta menetapkan dimana dan bagaimana kinerja perlu diperbaiki.

2.2.4 Pengaruh Mutasi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Adanya Sunset Policy 2008 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I (DJP Sumut I)

1 51 59

KOMUNIKASI KEHUMASAN KANTOR PAJAK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PAJAK(Studi Pada Humas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III, Malang, Jawa Timur)

0 4 3

Pengaruh Atraksi Interpersonal Terhadap Kepuasan Komunikasi Antar Karyawan Di Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Kantor Wilayah Jawa Barat

0 15 160

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I

0 2 1

PERANAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II DALAM MENINGKATKAN KINERJA SATUAN KERJA (SATKER)

0 6 47

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kedisiplinan Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawa

0 4 15

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK (DJP) SUMSEL DAN

0 0 13

301585004 pengaruh disiplin kerja dan mutasi terhadap kinerja karyawan

4 10 46

Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Kantor Wilayah XII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Banjarmasin

0 0 26

PENGARUH MUTASI KARYAWAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (DJP) JAWA TIMUR I

0 0 17