karena materi yang ada di dalam buku hampir sama dengan materi diberikan.
Materi-materi yang diberikan Bapak Bambang dalam pembelajaran perhiasan mengunakan buku yang berjudul “ Guru Pembelajar” paket
Keahlian Desain Produksi Kriya Logam Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Gambar 4.26 Buku Pedoman Jurusan Kriya Logam Pelajaran Perhiasan dan Dekorasi
Dokumentasi: Ariani Sukma Anjari, 2016
4. Metode Pembelajaran Perhiasan
Jewellery
Kelas XI SMK Negeri 9 Surakarta
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa pada saat proses kegiatan belajar agar siswa
mampu mencapai tujuan dari pembelajaran. Metode pembelajaran dalam kurikulum 2013 dikenal dengan sebutan ilmiah
scientific approach
dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati
Obsering
, menanya
Questioning
, menalar
Associating
, mencoba
Experimenting
, membentuk jejaring
Networking
untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pendekatan
scientific approach
dilaksanakan dengan pembelajaran di antaranya
problem based learning, project based learning
dan
discoery learning. Keterangan ini berdasarkan wawancara dengan
Bapak Bambang pada tanggal 3 Mei 2016 pukul 10:15 di SMK Negeri 9 Surakarta.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa guru menggunakan pendekatan
scientific
di dalam pembelajaran dengan
Project Based Learning, Problem Based Learning,
dan
Discoery Learning.
Pendekatan tersebut menggunakan metode ceramah, demonstrasi, demonstrasi disini demonstrasi
terbimbing. a.
Ceramah Metode ceramah digunakan guru dalam pemberian materi yang bersifat
teori. Metode ceramah dilakukan guru pada saat awal kegiatan belajar mengajar. Materi yang disampaikan secara ceramah materi mengenai teori pembuatan
perhiasan
jewellery
. b.
Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang digunakan
dalam pembelajaran perhiasan
jewellery
kelas XI SMK Negeri 9 Surakarta. Di dalam metode demonstrasi, guru memberikan contoh teknik dalam berkarya.
Metode demonstrasi diberikan setelah guru menyampaikan materi dan saat siswa melakukan praktik. Sedangkan metode demonstrasi yang dilakukan pada saat
siswa melakukan praktik dilakukan guru dalam rangka memberikan contoh cara pembuatan perhiasan
jewellery
sehingga dalam praktik semua kondisi baik.
5.
Media Pembelajaran Perhiasan
Jewellery
Kelas XI SMK Negeri 9 Surakarta
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Pendapat mengenai media dikemukakan oleh Sri
Anitah 2008: 1, “Media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu sumber pesan dengan penerima pesan
atau informasi. Oleh karena itu media pembelajaran berarti sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara guru dengan peserta didik.
Pemilihan media pembelajaran haruslah dilakukan dengan tepat, karena salah satu faktor keberhasilan proses pembelajaran terletak pada media
pembelajaran yang digunakan. Dari keterangan Bapak Bambang menyatakan bahwa media sebagai
sarana pembelajaran cukup membantu dalam penyampaian materi pembelajaran. Media pembelajaran, dapat membantu Bapak Bambang
menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik sehingga siswa dpat tertarik dan siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran perhiasan
jewellery
. Terlihat antusias sekali ketika pembelajaran perhiasan
jewellery
, siswa sudah mempersiapkan diri menggunakan baju praktik dan sudah menyiapkan alat-alat praktik pembuatan perhiasan
jewellery.
Berbeda ketika pelajaran yang lain, mereka masih mengulur ulur waktu di kantin.
6. Evaluasi Pembelajaran Perhiasan