Susunan Tulang Pada Tungkai

79

5. Panjang Tungkai

Pada setiap cabang olahraga menuntut syarat tertentu agar mampu berprestasi. Pada umumnya syarat yang harus dipenuhi meliputi syarat fisik dan nonfisik. Syarat fisik meliputi kebugaran, kesehatan, kelincahan, postur tubuh dan ketrampilan. Sedangkan syarat nonfisik meliputi motivasi daya juang dan kerja sama. Bentuk tubuh atau porsi tubuh yang ideal sesuai dengan cabang olahraga yang dipelajarinya merupakan salah satu syarat yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi olahraga. M. Sajoto 1995:11 menyatakan bahwa salah satu aspek dalam mencapai prestasi olahraga adalah aspek biologi yang meliputi struktur dan postur tubuh yaitu 1 ukuran tinggi dan panjang tungkai, 2 ukuran besar, lebar dan berat badan, serta 3 somatotype bentuk tubuh. Bentuk tubuh yang tinggi, atletis dan memiliki otot-otot yang baik dapat mendukung penampilan atlet lari cepat untuk meraih prestasi. Biasanya orang yang tinggi dan atletis disertai dengan anggota tubuh yang ideal orang yang tinggi biasanya tangan dan tungkainya juga panjang. Dalam hal ini Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996:73 menyatakan bahwa orang yang tinggi umumnya anggota badan, lengan dan tungkainya juga panjang. Bentuk tubuh serta anggota badan yang demikian akan memberikan keuntungan bagi atlet untuk cabang olahraga yang spesifikasinya memerlukan tubuh seperti itu.

a. Susunan Tulang Pada Tungkai

Panjang tungkai merupakan anggota gerak bagian bawah yang terdiri dari tungkai dan panggul. Secara keseluruhan tulang yang menjadi anggota gerak bagian bawah terdiri atas 31 tulang yaitu: 80 a. Tulang pangkal paha 1 os. coxae b. Tulang paha 1 os. femur c. Tulang kering 1 os. tibia d. Tulang betis 1 os. fibula e. Tempurung lutut 1 os. patela f. Tulang pangkal kaki 7 os. tarsa g. Tulang telapak kaki 5 os. metatarsa h. Ruas jari 14 os. falanx Evelyn Pearce, 1999:75 Secara garis besar tungkai manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu tungkai atas yang meliputi tulang dari pangkal paha hingga lutut. Istilah anatominya adalah femur atau fligh. Tulang paha merupakan tulang terpanjang pada tubuh, yang berupa tulang pipa. Tungkai bawah terdiri dari tulang lutut hingga pergelangan kaki dibatasi patela, yang dikenal dengan istilah leg atau calt. Tungkai bawah ini terdiri dari tibia tulang kering yang merupakan kerangka utama dari tungkai bawah dan berwujud tulang pipa, dan fibula tulang betis yang terletak sebelah lateral tungkai bawah. Tapak kaki terdiri dari tulang tarsal dan falanks. Tulang tarsal terdiri dari 7 buah. Tulang ini berfungsi untuk mendukung berat badan saat berdiri. Tulang metatarsal berjumlah 5 buah yang berupa tulang pipa, yang terdiri dari metatarsal pertama berupa tulang yang gemuk pendek, dan metatarsal kedua berupa tulang terpanjang. Falanks merupakan ruas jari kaki yang bentuknya sama dengan jari-jari tangan, tetapi 81 berukuran lebih pendek. Ketiga bagian anggota gerak bawah tersebut mempunyai peranan penting dalam gerakan lari 100 meter. Dalam proses gerakan lari bagian anggota gerak bawah tersebut saling mempengaruhi untuk mendapatkan kecepatan maksimal. Selain itu juga dibantu gerakan kedua lengan, sikap badan dan koordinasi gerakan yang selaras. Rusli Lutan 1992:135 menyatakan bahwa semua nomor lari memiliki unsur gerak yang sama, yaitu : 1. Gerakan tungkai bagian tubuh mulai dari sendi panggul ke bawah yaitu paha, tungkai bawah dan kaki. 2. Gerakan lengan lengan atas, lengan bawah dan tangan. 3. Sikap badan. 4. Koordinasi yang selaras dari semua unsur gerak tubuh. Gerakan lari merupakan rangkaian gerakan langkah kaki dan gerakan lengan secara berulang-ulang. Untuk mendapatkan kecepatan lari yang maksimal, maka keseluruhan rangkaian gerakan tersebut merupakan siklus yang harus dikoordinasikan dengan baik.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Panjang Tungkai

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP PRESTASI LARI 100 METER

4 82 134

PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN ACCELERATION SPRINTS, HOLLOW SPRINTS, DAN REPETITION SPRINTS TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 100 METER DITINJAU DARI KEKUATAN OTOT TUNGKAI

1 18 130

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN HOLLOW SPRINTS DAN REPETITION SPRINTS TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI POWER OTOT TUNGKAI

0 9 108

(ABSTRAK) KORELASI PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN DAYA LEDAK TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER.

0 1 2

(ABSTRAK) HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK TERHADAP LARI 100 METER.

0 1 2

Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Daya Ledak terhadap Lari 100 Meter.

2 2 95

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN.

0 0 15

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT UP HILL, DOWN HILL, KOMBINASI DOWN HILL UP HILL DAN RASIO TINGGI DUDUK TINGGI BADAN TERHADAP PRESTASI LARI CEPAT 100 METER.

0 0 16

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BERBEBAN LEG-PRESSDAN SQUATTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI : TINGGI DUDUK (StudiEksperimenpadaMahasiswa Putra PembinaanPrestasiAtletik FakultasKeguruandanIlmuPendidikanJuru

0 0 20