93
Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan frekuensi pertemuan tiga kali dalam seminggu. Dengan latihan tiga kali perminggu akan memberikan
kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban latihan yang diterimanya. Latihan dilaksanakan pada tiap hari Senin, Rabu dan Jum’at.
Pertemuan dilakukan di luar jam pelajaran yaitu pada sore hari pukul 15.30 sd 17.30 WIB. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu jam belajar siswa di
sekolah. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 24 kali pertemuan. Pelaksanaan perlakuan pada penelitian ini yaitu bulan Januari sd
Maret 2009.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 20082009, berjumlah
60 siswa.
2. Sampel Penelitian
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik sampling secara purposive merupakan cara pengambilan sampel dengan
pertimbangan tujuan tertentu. Suharsimi Arikunto 2003:128 mengemukakan bahwa, ”pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena
sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi”.
94
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 siswa diperoleh dari sejumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus
memenuhi ketentuan-ketentuan untuk tujuan penelitian. Dari jumlah 60 anak yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya, selanjutnya
dilakukan pengukuran panjang tungkai untuk mengetahui anak yang memiliki tungkai panjang dan pendek. Kemudian siswa disusun berdasarkan urutan
rangking hasil pengukuran panjang tungkai. Sampel yang diambil yaitu siswa dengan ukuran tungkai panjang sebanyak 20 dan siswa ukuran tungkai pendek
sebanyak 20, sedangkan 20 siswa dengan ukuran tungkai sedang di tengah tidak diambil sebagai sampel.
Selanjutnya 20 siswa yang memiliki ukuran tungkai panjang dan yang memiliki ukuran tungkai panjang masing–masing dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu 10 siswa yang mendapatkan latihan hollow sprint dan 10 siswa sebagai kelompok yang mendapatkan latihan acceleration sprint. Dengan demikian
seluruh siswa terbagi ke dalam empat sel yang terdiri dari masing-masing dua kelompok siswa yang memiliki tungkai panjang dan dua kelompok siswa yang
memiliki tungkai pendek. Kelompok itu diberi perlakuan yaitu dilatih dengan metode latihan hollow sprint dan kelompok lainnya dengan metode latihan
acceleration sprint. Pembagian siswa ke dalam sel-sel rancangan penelitian dilakukan dengan cara acak atau random.
C. Metode dan Rancangan Penelitian