74
2 Perubahan Mekanisme Organ Sistem Syaraf Gerak
Selama melakukan latihan, gerakan yang dilatih selalu diulang-ulang secara teratur. Melalui pengulangan gerakan itu akan dapat memperbaiki koordinasi
gerakan, sehingga terjadi otomatisasi gerakan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Harsono 1988:102 yang menyatakan bahwa dengan berlatih secara
sistematis dan melalui pengulangan repetitions yang konstan, maka organisasi- organisasi mekanisme neurophysiologis akan menjadi bertambah baik. Gerakan
yang semula sukar untuk dilakukan lama-kelamaan akan merupakan gerakan yang otomatis dan reflektif, sehingga membutuhkan konsentrasi yang lebih
rendah dari pusat-pusat syaraf dibanding ketika belum melakukan latihan. Dengan adanya otomatisasi gerakan, maka gerakan tersebut dapat
dilakukan dengan cepat dan efisien, sehingga memungkinkan pencapaian prestasi yang optimal. Latihan dapat memperbaiki koordinasi gerakan. Dengan perbaikan
koordinasi gerakan maka gerakan lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan prestasi olahraga, khususnya lari cepat.
3. Metode Latihan Lari Cepat Hollow Hollow Sprint
Latihan hollow sprint merupakan suatu bentuk latihan yang dilakukan berselang. Latihan hollow sprint merupakan bentuk latihan latihan lari. Menurut
Foss Fox 1992:311 bahwa, hollow sprint merupakan penggunaan dua sprint dengan adanya periode selang lekukan kecepatan hollow dengan jogging atau
berjalan. Misalnya sprint sepanjang 30 meter, jogging atau jalan 30 meter, lalu sprint lagi 30 meter, kemudian jalan 30 meter.
75
Latihan hollow sprint dapat diterapkan untuk meningkatkan kecepatan lari. Pelaksanaan latihan hollow sprint dalam latihan lari misalnya yaitu, lari sprint
kecepatan maksimal 30 meter, pelan 30 meter, sprint 30 meter, kemudian jalan 30 meter. Jadi pelaksanaannya dalam 1 ulangan repetisi yaitu, cepat-pelan-
cepat. Di antara ulangan yang dilakukan diselingi dengan periode istirahat. Pelaksanaan latihan hollow sprint dapat dilakukan dengan langkah :
a. Menyusun 5 patok dengan jarak 30 m. sprint 30 m, jogging 30 m, sprint
30 m, dan jogging 30 m ke patok terakhir. b.
Putar balik dan ulangi. Kombinasi antara jogging dan sprint. Kerjakan langkah itu selama 2 menit dan istirahat 2 menit.
Langkah di atas baru satu set. Langkah ini bisa diulangi hingga 6 set secara lengkap
Viru and
Viru, 1993;
http:www.sport-fitness-advisor.com speedendurance.html.
Aktivitas lari pada intensitas tinggi dalam waktu yang relatif lama menyebabkan terjadinya akumulasi asam laktat dalam darah. Akumulasi asam
laktat dalam darah akan mengganggu kombinasi eksitasi-kontraksi dan pembentukan cross-bridge, sehingga seakan otot akan terganggu. Akibat yang
lebih lanjut akan terjadi penurunan kekuatan dan kecepatan. Training ini dapat mempercepat penurunan jumlah laktat dan dapat menghambat pembentukan
laktat. Hollow sprint merupakan latihan yang dilakukan pada satu repetisi terdapat
dua kali kerja lari menempuh jarak tertentu pada intensitas tinggi diantara sekali jarak intensitas rendah. Dengan periode kerja pada intensitas tinggi yang
76
dilakukan secara berulang pada satu repetisi, terjadi pengurasan energi ATP dan PC untuk kerja otot. Menurut Davis et al 1992:79, dalam latihan anaerob
terjadi hutang oksigen oksigen debt dan hutang alactacid alactacid debt. Aktivitas latihan ini akan menimbulkan akumulasi LA di dalam darah dan otot.
Pada aktivitas seperti ini akan terjadi hutang lactacid lactacid debt. Latihan hollow sprint jika dilakukan secara berulang-ulang dapat
memungkinkan terjadinya akumulasi LA di dalam darah dan otot. Dengan adanya akumulasi LA tersebut maka pengembangan kondisi fisiknya terutama
adalam daya tahan anaerobik, dengan sistem energi ATP-PC dan LA. Secara lebih rinci pengembangan sistem energi dalam latihan hollow sprint menurut
Mathews Fox 1988:267 adalah, pengembangan ATP-PC sebesar 85, LA sebesar 10 dan sistem aerobik sebesar 5. Latihan hollow sprint dapat
meningkatkan kemampuan daya tahan dan membuat tubuh lebih toleran terhadap asam laktat.
Latihan hollow sprint mengembangkan sistem energi LA 10 dan sistem energi O
2
5, yang berarti latihan hollow sprint meningkatkan daya tahan 10- 15. Latihan hollow sprint ini cukup baik untuk meningkatkan daya tahan,
khususnya daya tahan anaerobik atau daya tahan kecepatan. Dengan peningkatkan daya tahan anaerobik ini maka kemampuan pelari dalam
melakukan kerja dapat meningkat. Dengan demikian latihan hollow sprint dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter.
77
4. Metode Latihan Lari Cepat Akselerasi Acceleration Sprints