Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

xlvii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Karakteristik dasar subyek n=30 Variabel n Jenis kelamin Laki-laki 15 50 Perempuan 15 50 Usia kronologis ≤60 bulan 8 26,7 60 bulan 22 73,3 ∑ Darah transfusi ≤10.000 ml 10 33,3 10.000 ml 20 66,7 ∑ Feritin ≤2500 ngml 10 33,3 2500 ngml 20 66,7 Tabel 4.2 Karakteristik dasar subyek penelitian Variabel n Mean SD Min Maks Usia kronologis 30 99.57 54.28 17.00 251.00 Usia terdiagnosis 30 23.80 20.58 3.00 72.00 ∑ Darah transfusi 30 15860.83 10510.74 1700.00 38880.00 ∑ Feritin 30 4422.13 3590.47 775.00 18825.00 Karakteristik dasar subyek penelitian terlihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 Penelitian potong lintang ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRSUD Dr. Moewardi Surakarta selama periode bulan Mei sampai dengan Juli 2009. Penderita talasemia sebanyak 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi penelitian, jumlah ini memenuhi persaratan minimal besar sampel yang dibutuhkan yaitu antara 30 sampai dengan 150 orang. Jumlah subyek penelitian dengan jenis kelamin laki-laki sebanding dengan perempuan. Usia anak saat xlviii penelitian berkisar antara 17 bulan sampai dengan 251 bulan 20 tahun 11 bulan dengan rerata usia 99,5 bulan 8 tahun 3 bulan. Usia kronologis 5 tahun atau kurang terdapat 8 dari 30 anak atau sebesar 26,7. Usia saat terdiagnosis berkisar antara 3 bulan hingga 72 bulan 6 tahun, dengan rata-rata 23,8 bulan. Rata-rata jumlah darah yang telah ditransfusikan 15.860,8 ml. Anak dengan jumlah darah yang ditransfusikan 10.000 ml atau kurang sebesar 10 anak dari 30 anak atau sebesar 33,3. Jumlah feritin berkisar 775 ngml hingga 18.825 ngml dengan rerata 4422,1 ngml, sedangkan feritin dengan jumlah 2500 ngml atau kurang sebanyak 10 anak atau sebesar 33,3. Tabel 4.3 Karakteristik data kontinyu subyek pada gangguan diastolik EA Gangguan Diastolik EA Variabel Normal Kardiomiopati t p n Mean SD n Mean SD Usia kronologis 16 95,75 48,17 14 103,92 62,10 0,40 0,688 ∑ Darah transfusi 16 15185,31 11683,28 14 15205,71 10291,13 0,00 0,996 ∑ Feritin 16 5419,68 4524,99 14 3282,07 1583,59 1,67 0,105 Karakteristik data kontinyu subyek pada gangguan diastolik EA dapat dilihat pada tabel 4.3. Terdapat 14 dari 30 anak yang menderita kardiomiopati restriktif dengan usia kronologis lebih tinggi pada anak yang kardiomiopati dibandingkan yang normal, tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna p=0,688. Pada anak dengan kardiomiopati restriksi jumlah darah yang ditransfusikan lebih tinggi, tetapi feritin lebih rendah dibandingkan anak yang normal. Keduanya tidak memiliki nilai yang bermakna p0.05. xlix Tabel 4.4 Karakteristik data kontinyu subyek pada gangguan sistolik FS Gangguan Sistolik FS Variabel Normal Gangguan fungsi t p n Mean SD n Mean SD Usia kronologis 28 99,07 55,94 2 106,50 28,99 0.18 0,855 ∑ Darah transfusi 28 15861,60 10834,35 2 5860,00 8259,00 1,27 0,214 ∑ Feritin 28 4296,00 3686,99 2 6188,00 367,69 0,71 0,481 Dari tabel tersebut diatas terlihat yang menderita gangguan fungsi sistolik FS sebanyak 2 dari 30 anak. Perbedaan usia kronologis dan kadar feritin lebih tinggi pada anak yang mengalami gangguan fungsi FS yaitu 6188 ml vs 4296 ml, tetapi jumlah darah yang ditransfusikan lebih banyak pada anak yang tidak mengalami gangguan fungsi FS. Perbedaan rata-rata ketiganya tidak bermakna. Tabel 4.5 Korelasi antara kadar feritin dengan gangguan fungsi diastolik dan gangguan fungsi sistolik EA, EF, FS Gangguan fungsi n r p EA 30 0,41 0,083 EF 30 0,00 0,997 FS 30 -0,03 0,844 Tabel 4.5 korelasi antara kadar feritin dengan gangguan fungsi diastolik EA dan gangguan fungsi sistolik EF, FS. Hubungan kadar feritin dengan EA bernilai positif yang berarti semakin tinggi jumlah feritin semakin tinggi nilai EA. Hubungan kadar feritin dengan EF bernilai 0, dan hubungan feritin dengan FS bernilai negatif. Semuanya hubungan tersebut tidak bermakna dengan nilai p0,05. l Tabel 4.6 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi diastolikEA Gangguan Diastolik Normal Kardiomiopati Total X 2 p n n n Kadar feritin 0,67 0.796 ≤ 2500 5 50 5 50 10 100 2500 9 45 11 55 20 100 Total 14 46,7 16 53,3 30 100 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi diastolik tampak pada tabel 4.6 dimana 10 anak mempunyai kadar feritin 2500 ngml atau kurang dan 50 diantaranya mengalami gangguan fungsi diastolik. Sedangkan anak dengan kadar feritin 2500 terdapat 20 orang dan 9 anak 45 diantaranya mengalami gangguan fungsi jantung diastolik. Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi diastolik tidak bermakna p=0.796 Gambar 4.1 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi diastolik EA li Hubungan yang lemah antara kadar feritin dan gangguan fungsi diastolik EA lebih tampak jelas pada diagram baur pada gambar 4.1 dimana nilai korelasinya sebesar R=0.002. Tabel 4.7 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik EF Gangguan SistolikEF Normal Gangguan fungsi Total X 2 p n n n Kadar feritin - - ≤ 2500 10 100 00 10 100 2500 20 100 00 20 100 Total 30 100 00 30 100 Pada tabel 4.7 terlihat hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik EF. Dari 30 anak talasemia, 10 anak mempunyai kadar feritin 2500 atau kurang, sedangkan 20 yang lain mempunyai kadar feritin lebih dari 2500. Dari kedua kelompok tidak didapatkan adanya gangguan fungsi jantung sistolik, sehingga tidak didapatkan nilai X 2 maupun nilai p. Gambar 4.2 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik EF lii Dari gambar 4.2 diagram baur scatter plot tidak adanya hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik EF terlihat jelas dari terlihat garis yang hampir mendatar. Tabel 4.8 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik FS Gangguan Sistolik FS Normal Gangguan fungsi Total X 2 p n n n Kadar feritin 1,07 0,301 ≤ 2500 10 100 00 10 100 2500 18 90 210 20 100 Total 28 93,3 26,7 30 100 Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik FS pada tabel 4.5 dimana 10 anak mempunyai kadar feritin 2500 ngml atau kurang dan semuanya tidak mengalami gangguan fungsi sistolik. Sedangkan anak dengan kadar feritin 2500 terdapat 20 orang 66,7 dan 2 anak 6,7 diantaranya mengalami gangguan fungsi jantung sistolik. Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik FS tersebut tidak bermakna p=0.301 Gambar 4.3. Hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik FS liii Dari gambar 4.3 diagram baur scatter plot hubungan antara kadar feritin dan gangguan fungsi sistolik EF terlihat jelas sangat lemah dari terlihatnya garis yang hampir mandatar dengan R=0,001.

B. Pembahasan