terampuni yakni siswa dikeluarkan dari sekolah hal ini dilakukan jika pelanggarannya dianggap sangat fatal.
87
Berdasarkan deskripsi data di atas, dapat dipahami bahwa pelaksanaan pemberian penghargaan reward dan hukuman punishment menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Pada
MTs Negeri Besitang ini secara teknis operasional yang menjadi koordinator pelaksanaan pemberian penghargaan dan hukuman adalah wakil kepala sekolah. Metode pemberian hukuman adalah cara
terakhir yang dilakukan, saat sarana atau metode lain mengalami kegagalan dan tidak mencapai tujuan. Dan ketika melakukan hukuman harus mencari waktu yang tepat serta sesuai dengan kadar
kesalahan yang dilakukan. Kebijakan kepala sekolah dalam melaksanakan pemberian penghargaan dan hukuman guna
mendorong seluruh stakeholders melaksanakan suruh instruksi berupa peraturan-peraturan yang telah ia tetapkan.
3. Media Komunikasi yang Dilakukan Kepala Sekolah dalam Mensosialisasikan Peraturan-
Peraturan di MTs Negeri Besitang Kabupaten Langkat
Dalam setiap kajian keilmuan, tidak bisa dipungkiri seiring berjalannya waktu dan zaman secara otomatis juga akan mempengaruhi perkembangan pemahaman sebuah ilmu pengetahuan.
Seperti ilmu berkomunikasi yang mengalami perubahan metode dan cara yang dipengaruhi oleh media. Media merupakan perluasan alat indra manusia. Dengan kata lain, kehadiran media dalam
komunikasi, merupakan upaya untuk melakukan perpanjangan dari telinga dan mata, di MTs Negeri Besitang komunikasi yang dilakukan kepala sekolah juga menggunakan media sebagai alat pelancar
komunikasi.
a. Hanphone sebagai sarana komunikasi antarpribadi
Kepala sekolah MTs Negeri Besitang melakukan komunikasi antarpribadi melalui handphone sebagai mediasinya. Kegiatan ini sering sekali dilakukan oleh seluruh stakeholder yang ada di MTs
Negeri Besitang dalam kondisi apapun dan dimanapun. Tidak mengingat waktu dan tempat, jika ingin berkomunikasi maka mereka akan langsung saja menelepon seseorang yang mereka anggap
sebagai komunikasinya. Begitu juga dengan kepala sekolah MTs Negeri Besitang yang melakukan komunikasinya menggunakan handphone untuk memberikan informasi, maupun perintah seperti
rapat mendadak diluar jadwal yang telah ditentukan. Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru:
87
Hasil Wawancara dengan Haliza, Siswa kelas VIII-2, , pada Hari Kamis Pada Tanggal 13 Maret 2014, di Pekarangan Sekolah.
Jika kepala sekolah melakukan rapat didinas, dan mendapatkan informasi baru yang sifatnya penting dan mendesak maka beliau tidak segan-segan menelepon atau mengirim sms short
massage service untuk melakukan rapat ataupun menyediakan peralatan yang diperlukan. Contohnya saya pernah di sms bapak kepala sekolah secara mendadak untuk keesokan
harinya rapat mengenai berkas-berkas sertifikasi
88
. Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah juga menggunakan
media handphone dalam berkomunikasi dengan para guru. Di MTs Negeri Besitang menghadiri rapat adalah salah satu peraturan bagi guru yang berkaitan dengan materi rapat yang akan dibicarakan.
Sehingga sebuah kewajiban bagi guru untuk patuh terhadap pemberitahuan ini. Pemberitahuan tersebut memang terkesan tidak formal, namun ini dilakukan dikarenakan situasi yang mendesak
dan harus dilaksanakan sesegera mungkin. Jika dalam kondisi normal pemberitahuan informasi di sampaikan dengan surat resmi ataupun dengan informasi di papan pengumuman staf pegawai dan
staf pengajar.
b. Surat sebagai sarana komunikasi
Peran administrasi juga banyak memberikan bantuan kepada kepala sekolah untuk menamnsosialisasikan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Atas perintah kepala sekolah
bagian tata usaha menuliskan sebuah surat pemberitahuan kepada guru maupun kepada siswa. Hasil rapat terkadang jika diumumkan pada kesempatan pertemuan ataupun dalam kesempatan
upacara. Terkadang dapat terlewatkan ataupun dilupakan. Di MTs Negeri Besitang ini menggunakan surat resmi untuk pemberitahuan yang ditanda tangani oleh beliau sendiri.
Surat-surat ini berfungsi sebagai media pembantu. Terkadang kepala sekolah yang ingin meminta persetujuan orang tua siswa atas sebuah kebijakan peraturannya, juga mengeluarkan
surat yang dititipkan kepada siswa yang bersangkutan. Wawancara juga pernah dilakukan pada seorang siswa tentang peredaran surat:
Kami pernah mendapatkan surat yang dibagikan kepada kami, tentang kewajiban kami mengikuti salah satu kegiatan ekskul disekolah, surat itu berisi permohonan izin kepada
orang tua, dan perintah tegas untuk kami. Saya fikir dengan diberikannya surat-surat seperti itu membuat kami yang sulit mendapatkan izin dari orang tua jadi lebih terbantu,
dan teman-teman yang termasuk malas aktif di sekolah menjadi merasa harus ikut. Jadi kegiatan ekstrakurikuler semakin ramai, dan seru. Kan sayang kegiatannya sudah ada tapi
yang ikut sedikit sekali.
89 88
Hasil Wawancara deng Ema Suryani, Wali Kelas VII, pada Hari Senin, 8 Maret 2014, di Ruang Guru.
89
Hasil Wawancara dengan Khairun Nadia, Siswa Kelas VII, , pada Hari Kamis pada Tanggal 13 Maret 2014 di Pekarangan Sekolah.
Dari hasil wawancara di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa siswa tersebut sangat senang dengan adanya surat tersebut. Hal ini terjadi akibat kepala sekolah melihat minimnya
peserta ektrakurikuler yang sedang berlangsung saat beliau menanyakan kepada guru yang memberi materi terdapat kendala yakni salah satunya izin orang tua yang tidak diberikan. Orang tua merasa
takut kegiatan ini hanya karangan anaknya saja untuk mau main diluar rumah usai jam pembelajaran. Alasan lainnya adalah para siswa merasa sepele dengan pentingnya kegiatan
ektrakurikuler hingga dengan mudah mereka tidak datang walaupun nama mereka sudah terdaftar menjadi anggota.
4. Efektivitas Komunikasi Kepala Sekolah dalam Mensosialisasikan Peraturan-peraturannya di