dimungkinkan untuk sebahagian orang.
56
Bentuknya bisa berupa pengakuan dan pujian diri, puas diri, karena berhasil meraih sasaran dan kegairahan dalam mengerjakan tugas yang
dirancang sendiri. Selain itu, pujian terhadap prestasi pegawai, imbalan regular diberikan dengan memberikan kenaikan gaji, intensif, promise dan penghargaan hal yang penting
dalam mempengaruhi pegawai. Hukuman juga termasuk manisfestasi dari kekuasaan power seorang pimpinan.
Mengacu kepada Bail, et al dalam Ivancevich dan Matesson diungkapkan makna hukuman bahwa: hukuman merupakan akibat dari suatu terhadap respon perilaku tertentu yang tidak
menyenangkan atau tidak diinginkan. Teguran merupakan salah satu bentuk pemberian hukuman. Namun teguran tidak mengajarkan teguran tidak mengajarkan keterampilan, tetapi
teguran hanya dapat mengubah sikap membuat orang-orang yang berketerampilan menggunakan kemampuan mereka.
Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa perilaku memberikan imbalan dan hukuman dalam kepemimpinan bersumber dari kekuasaan dan wewenang untuk
mempengaruhi para bawahan dalam melakukan kegiatan secara sukarela sehingga tujuan dapat tercapai.
C. Kajian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa penelitian mengenai pola komunikasi kepala sekolah dalam mensosialisasikan kebijakan-kebijakannya
untuk peningkatan kualitas belum pernah dilakukan sehingga penting untuk diteliti. Adapun penelitian yang bersinggungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Tesis tahun 2013 atas nama Nurliana Jurusan Komunikasi Islam, dengan
judul Pola Komunikasi Tokoh Adat Dalam Mensosialisasikan Budaya Tari Ula-ula Lembing di Kab. Aceh Tamiang. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah: Pola
komunikasi yang dilakukan oleh tokoh adat dalam mensosialisasikan budaya tari Ula-ula Lembing di Kabupaten Aceh Tamiang provinsi Aceh adalah melalui komunikasi publik
dan komunikasi massa dan Media yang digunakan oleh tokoh adat dalam mensosialisasikan tari Ula-ula Lembing adalah melalui media massa, yaitu melalui VCD
dan internet. sedangkan momentum yang digunakan oleh tokoh adat dalam sosialisasi tari Ula-ula Lembing ini adalah melalui acara-acara penting yang ada pada tingkat kabupaten,
misalnya pada acara HUT Aceh Tamiang yang diadakan setiap tahunnya di Pemda, pada
56
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetendi SDM Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 37.
acara pentas seni atau acara-acara perpisahan pada sekolah-sekolah dibawah naungan pemerintah, acara festival Budaya Melayu Nusantara di Palembang, tampil mewakili
provinsi Aceh di Jakarta Conventional Centre JCC tahun 2009 di Jakarta, dan tampil juga mewakili provinsi Aceh pada acara temu Taman Budaya se-Indonesia di Padang,
Sumatera Barat pada tahun 2009, serta pada acara pernikahan.
2. Penelitian tesis tahun 2012 atas nama Afrida M. Yanti Jurusan Pendidikan dengan judul
“Kepala Madrasah dalam meningkatkan Kedisiplinan Guru DI Madrasah Tsanawiyah Islamiah Gunting Saga Labuhan Batu Utara
”. Adapun hasil penelitian tersebut: pertama, Upaya Kepala MTs Gunting Saga dalam meningkatkan kedisiplinan siswanya adalah
dengan memberikan pengarahan kepada bawahan untuk memakai beberapa cara dan bertahap diantaranya dengan keteladanan, ajakan, peringatan dan pembinaan. Kedua,
Kepala MTs Gunting Saga berusaha untuk mendisiplinkan guru dan staf sehingga akan lebih mudah mendisiplinkan siswa jika para guru sudah disiplin.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.
57
Secara langsung, metode-metode kualitatif berasal dari tradisi- tradisi etnografik dan studi lapangan antropologi dan sosiologi.
58
Kirk dan Miller yang dikutip oleh Syukur Kholil dalam Metodologi Penelitian Komunikasi menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah sebagai tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya
dan peristilahannya.
59
Adapun pendekatan kualitatif ini betujuan untuk mendapatkan uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan tingkah laku yang diamati dari suatu individu, kelompok,
masyarakat maupun organisasi dalam setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang komprehensif. Dalam konteks ini peneliti berusaha memahami pola komunikasi kepala
sekolah dalam mensosialisasikan kebijakan-kebijakannya yang terkait dengan pesan yang disampaikannnya baik secara verbal maupun nonverbal sehingga seluruh stakeholder mampu
menjalankan kebijakan tersebut sebagaimana mestinya.
B. Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini akan menggunakan informan kunci. Seperti yang
dijelaskan oleh Burhan Bungin bahwa dalam penelitian kualitatif, penentuan informan kunci key informan sangat penting. Penentuan informan dilakukan untuk memperoleh data yang
valid terhadap objek yang sedang di teliti. Untuk itu, orang-orang yang menjadi informan kunci harus diambil dari orang-orang yang dianggap dapat memberi informasi yang berkaitan
langsung dengan fokus penelitian yang sedang di laksanakan.
60
57
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung: Cita Pustaka Media, 2005, h.32.
58
Syahrum, Metodologi Penelitian Medan: IAIN SU 2005, h. 29.
59
Kholil, Metodologi, h.121.
60
Burhan Bungin, Analisa Data Kualitatif: Pemahaman Filosofis Kearah Penguasaan Model Aplikasi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h.23.
44