Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 200
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik untuk
kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.
H. Pendekatan Scientific
Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty 1991 Model jaring laba-laba webbed model. Model ini berangkat
dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
antarmata pelajaran. Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan Pendekatan scientific hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik
dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah dengan banyak menanya, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis
peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan bukan berpikir mekanistis rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata
Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific bahwa Pendekatan ini bercirikan
penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan
dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 201
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 5.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau
materi pembelajaran. 6.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan. 7.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Pembelajaran yang menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permalahan dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru
sedapat mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Ekplorasi, Elaborasi dan
Konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berperilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan
mengkomunikasi. Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 202
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
Submateri Pelatihan 2.2: Konsep Pendekatan Scientific
Langkah Kegiatan Inti
Diskusi Kelompok
Pendekatan Scientific
Diskusi Kelompok
Contoh- contoh
Pendekatan Scientific dan
Penerapan- nya
45 Menit 45 Menit
Diskusi Kelompok
1.
Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video.
2. Mengidentifikasi konsep pendekatan scientific yang disampaikan pada tayangan video.
3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan scientific.
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan
pembahas dan penanya. 2.
Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok. 3.
Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Paparan Materi
Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.2-2
yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok tentang contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran, tugas diskusi kelompok sebagai berikut.
1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan menggunakan pendekatan scientific.
2.
KD yang ditetapkan adalah KD semester 1. Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan
pembahas dan penanya. 2.
Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok. 3.
Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 203
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 204
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 205
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 206
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN
A. Esensi Pendekatan Ilmiah