Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 187
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR
A. Pengantar
Proses  pembelajaran  untuk  jenjang  Sekolah  Dasar  atau  yang  sederajat  menggunakan pendekatan pendekatan tematik.  Model pembelajaran tematik terpadu PTP atau integrated
thematic instruction ITI dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an.  Belakangan PTP  diyakini  sebagai  salah  satu  model  pembelajaran  yang  efektif  highly  effective  teaching
model,  karena  mampu  mewadahi  dan  menyentuh  secara  terpadu  dimensi  emosi,  fisik,  dan akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah.  Model PTP ini pun sudah terbukti secara
empirik  berhasil  memacu  percepatan  dan  meningkatkan  kapasitas  memori  peserta  didik enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners untuk waktu yang
panjang.
Pembelajaran  tematik  terpadu  yang  sering  juga  disebut  sebagai  pembelajaran  tematik terintegrasi integrated thematic instruction, ITI aslinya dikonseptualisasikan tahun 1970-an.
Pendekatan  pembelajaran  ini  awalnya  dikembangkan  untuk  anak-anak  berbakat  dan bertalenta  gifted  and  talented,  anak-anak  yang  cerdas,  program  perluasan  belajar,  dan
peserta didik yang belajar cepat.
Premis  utama  PTP  bahwa  peserta  didik  memerlukan  peluang-peluang  tambahan  additional opportunities untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk
secara  cepat  mengkonseptualisasi  dan  mensintesis.    Pada  sisi  lain,  model  PTP  relevan  untuk mengakomodasi  perbedaan-perbedaan  kualitatif  lingkungan  belajar.    Model  PTP  diharapkan
mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
Model PTP memiliki perbedaan kualitatif qualitatively different dengan model pembelajaran lain,  karena  sifatnya  memandu  peserta  didik  mencapai  kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi
higher levels of thinking atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda multiple  thinking  skills,  sebuah  proses  inovatif  bagi  pengembangnan  dimensi  sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
B. Elemen-elemen Terkait dalam PTP
Implemementasi  PTP  menuntut  kemampuan  guru  dalam  mentransformasikan  materi pembelajaran  di  kelas.  Karena  itu  guru  harus  memahami  materi  apa  yang  diajarkan  dan
bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena Model PTP ini bersifat  ramah  otak,  guru  harus  mampu  mengidentifikasi  elemen-elemen  lingkungan  yang
mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran.  Ada  sepuluh  elemen  yang  terkait  dengan  hal  ini  dan  perlu  ditingkatkan  oleh
guru.
1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.
2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
HO-2.1-1
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 188
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 3.
Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna. 4.
Lingkungan yang memperkaya pembelajaran. 5.
Bergerak memacu pembelajaran Movement to Enhance Learning. 6.
Membuka pilihan-pilihan 7.
Optimasi waktu secara tepat 8.
Kolaborasi 9.
Umpan balik segera 10.
Ketuntasan atau aplikasi
C. Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu
1.
Suasana  kelas  yang  nyaman  dan  menyenangkan.  Suasana  kelas  memungkinkan  semua orang yang ada di dalamnya memiliki rasa mau menanggung resiko bersama. Misalnya,
menanggapi  pertanyaan-pertanyaan  yang  tidak  semestinya  atau  tidak  benar  tanpa harus  menyinggung  perasaan  peserta  didik.  Prosedur-prosedur  kerja  keseharian,
memastikan bahwa semua jadwal terprediksi, dan menjamin peserta didik merasa aman selama berada di kelas maupun  di luar kelas.  Keterampilan hidup dikenali, didiskusikan
dan  dipraktikkan  oleh  peserta  didik  dengan  interaksi  yang  tepat  dan  dengan  perasaan yang menyenangkan dalam komunitas ruang kelas.
2.
Menggunakan  kelompok  untuk  bekerjasama,  berkolaborasi,  belajar  berkelompok,  dan memecahan  konflik  sehingga  mendodong  peserta  didik  untuk  memecahkan  masalah
sosial dengan saling menghargai.
3.
Mengoptimasi  lingkungan  belajar  sebagai  kunci  dalam  menciptakan  kelas  yang  ramah otak  brain-friendly  classroom.    Aktivitas  belajar  melibatkan  subjek  belajar  secara
langsung,  mengoptimasi  semua  sumber  belajar,  dan  memberi  peluang  peserta  didik untuk mengesplorasi materi secara lebih luas.
4.
Peserta  didik  secara  cepat  dan  tepat  waktu  mampu  memproses  informasi.  Proses  itu tidak  hanya  menyentuh  dimensi  kuantitas,  namun  juga  kualitas  dalam  mengeksplorasi
konsep-konsep baru dan membantu peserta didik siap mengembangkan pengetahuan.
5.
Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah otak.
6.
Materi  pembelajaran  yang  disampaikan  oleh  guru  dapat  diaplikasikan  langsung  oleh peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.
7.
Peserta  didik  yang  relatif  mengalami  keterlambatan  untuk  menuntaskan  program belajar  memungkinkan  mengejar  ketertinggalanya  dengan  dibantu  oleh  guru  melalui
pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.
8.
Program  pembelajaran  yang  bersifat  ramah  otak  memungkinkan  guru  untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 189
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
D. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik  Terpadu