Perbedaan Nilai Pengetahuan Pretest dan Posttest Pada Masing-

81 Tabel 4.13 Hasil Uji Alternatif Wilcoxon Nilai Sikap Kelompok Hasil Nilai Probabilitas Eksperimen II Tebak Gambar Pretest dan Posttest 0,0001

4.3.4 Uji Beda

4.3.2.1 Perbedaan Nilai Pengetahuan Pretest dan Posttest Pada Masing-

Masing Kelompok Tabel 4.14 Perbedaan Nilai Pengetahuan Pretest dan Posttest Responden Selisih Nilai Pengetahuan Karies Gigi Kelompok I Kelompok II Kontrol 1. 20,00 26,67 -6,67 2. 13,34 26,67 -6,66 3. 33,33 0,00 6,67 4. -13,33 -26,66 26,67 5. 33,34 26,66 -26,67 6. 13,33 33,33 0,00 7. 13,33 33,33 13,33 8. -26,67 20,00 26,67 9. 53,33 20,00 -6,67 10. 13,34 20,00 0,00 11. 53,33 0,00 13,33 12. 40,00 -6,67 0,00 13. 20,00 -33,33 6,67 14. 6,67 20,00 0,00 15. 33,34 13,33 20,00 16. 26,66 -20,00 13,33 17. 13,33 -20,00 -6,67 18. 26,67 33,34 0,00 19. -13,34 40,00 20,00 20. 40,00 20,00 -6,66 21. 40,00 -6,67 0,00 22. 20,00 26,67 -20,00 23. 6,67 40,00 -46,67 24. -6,66 0,00 20,00 25. 20,00 0,00 13,34 26. 0,00 0,00 40,00 27 66,67 -20,00 -6,67 82 28. -6,67 13,33 6,67 29. 33,33 -13,33 13,33 30. -13,34 40,00 -13,33 Mean 18,67 12,89 3,11 Median 20,00 20,00 0,00 Minimum -26,67 -33,33 -46,67 Maksimum 66,67 40,00 40,00 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui perbedaan rata-rata mean, selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Pada kelompok I media booklet rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest sebesar 18,67, sedangkan pada kelompok II tebak gambar rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest sebesar 12,89, dan pada kelompok kontrol rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest sebesar 3,11. Hal ini menunjukkan bahwa selisih peningkatan nilai pengetahuan dari pretest ke posttest pada kelompok I lebih besar daripada selisih peningkatan nilai pengetahuan pretest ke posttest pada kelompok II maupun kelompok kontrol. Karena distribusi data selisih antara nilai pengetahuan pretest dan posttest normal, maka untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antar kelompok dilakukan Uji Anova dengan menggunakan SPSS. Pada Uji Anova, data dikatakan ada perbedaan antar kelompok apabila nilai p kurang dari 0,05 p0,05 Sopiyudin Dahlan, 2008:58. Setelah dilakukan Uji Anova, diperoleh hasil bahwa nilai p adalah 0,012 p0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok penelitian. 83 Tabel 4.15 Tabel Anova Nilai Pengetahuan Antar Ketiga Kelompok Kelompok Mean Standar Deviasi p Value Keterangan Kelompok I Booklet 18,67 22,17 0,012 Signifikan Kelompok II Tebak Gambar 12,89 19,80 Kelompok Kontrol 3,11 17,31 Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas media booklet dan tebak gambar dalam meningkatkan pengetahuan terhadap karies gigi melalui rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. Hasil uji normalitas data rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest menunjukkkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis bivariat dengan uji t tidak berpasangan. Penggunaan uji t tidak berpasangan mengacu pada skala data penelitian ini, yaitu numerik rasio, dan data yang tidak berpasangan. Mengenai varians data dalam uji t tidak berpasangan, diperbolehkan sama maupun tidak Sopiyudin Dahlan, 2008:60. Tabel 4.16 T-Test Tidak Berpasangan Selisih Nilai Pengetahuan Kelompok I dan Kelompok II Kelompok Mean Standar Deviasi p Value Keterangan Kelompok I Booklet 18,67 22,17 0,291 Tidak Signifikan Kelompok II Tebak Gambar 12,89 19,80 Setelah dilakukan uji t tidak berpasangan antara rata-rata selisih nilai pretest dan posttest kelompok I penyuluhan dengan booklet dan kelompok II penyuluhan dengan tebak gambar menggunakan SPSS, diperoleh hasil signifikasi atau nilai p=0,291 0,05, sehingga hipotesis nol Ho diterima dan 84 hipotesis alternatif Ha ditolak. Artinya bahwa tidak terdapat berbedaan yang bermakna antara rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest pada kelompok yang mendapatkan intervensi berupa penyuluhan tentang karies gigi dengan menggunakan media booklet dan kelompok yang mendapatkan intervensi berupa penyuluhan tentang karies gigi dengan menggunakan tebak gambar. Tabel 4.17 T-Test Tidak Berpasangan Selisih Nilai Pengetahuan Kelompok I dan Kelompok Kontrol Kelompok Mean Standar Deviasi p Value Keterangan Kelompok I Booklet 18,67 22,17 0,004 Signifikan Kelompok Kontrol 3,11 17,30 Hasil uji t tidak berpasangan antara kelompok I eksperimen penyuluhan dengan booklet dan kelompok kontrol menggunakan SPSS diperoleh hasil signifikasi atau nilai p=0,004 0,05, sehingga hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest pada uji t tidak berpasangan antara kelompok yang mendapatkan intervensi berupa penyuluhan tentang karies gigi dengan menggunakan media booklet dan kelompok kontrol berupa penyuluhan tentang karies gigi dengan ceramah. Tabel 4.18 T-Test Tidak Berpasangan Selisih Nilai Pengetahuan Kelompok II dan Kelompok Kontrol Kelompok Mean Standar Deviasi p Value Keterangan Kelompok II Tebak Gambar 12,89 19,80 0,046 Signifikan Kelompok Kontrol 3,11 17,30 85 Dari hasil uji t tidak berpasangan antara kelompok kelompok II eksperimen dengan tebak gambar dan kelompok kontrol menggunakan SPSS diperoleh hasil signifikasi atau nilai p= 0,046 0,05, sehingga hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest pada uji t tidak berpasangan antara kelompok yang mendapatkan intervensi berupa penyuluhan tentang karies gigi dengan menggunakan media tebak gambar dan kelompok kontrol berupa penyuluhan tentang karies gigi dengan ceramah.

4.3.2.2 Perbedaan Nilai Sikap Pretest dan Posttest Karies Gigi Pada Masing-