Keempat, Definisi menurut J. H. Wright mengemukakan bahwa “Public
Relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan
kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian mereka.”
Dengan demikian berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan untuk
menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, penghargaan badan perusahaan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam Public Relations
terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang
menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.
III. Perencanaan Public Relations
Seperti halnya penelitian, perencanaan dalam PR, kata Seitel, adalah suatu hal yang esensial tidak hanya untuk mengetahui dimana suatu kampanye khusus
yang dikedepankan, tetapi juga untuk memperoleh dukungan top manajemen Drs. Soleh Soemirat, M.S. Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si., 2003 : 95. Tentu
saja, paling sering complaint keluhan tuntutan muncul mengenai PR yang membuat kegiatan yang terburu-buru, merencanakan suatu yang tidak mungkin
dan sulit mengukurnya. Pada dasarnya, perencanaan dalam PR harus memberikan
gambaran lebih jauh. Dengan perencanaan yang pantas, PR professional tentunya dapat melakukan dan memperhitungkan tindakan yang mereka ambil.
Sebelum melakukan kegiatan PR, pejabat PR harus memperhitungkan sasaran dan strategi, perencanaan dan anggaran, serta penelitian dan evaluasi.
Lingkungan sekitar yang menjadi cakupan organisasi perusahaan harus mencerminkan seluruh tujuan-tujuan bisnis. Dalam hal ini pula sudah tercermin
strategi dan sasaran PR. Meletakkan sasaran, formulasi strategi dan perencanaan adalah esensial
penting jika fungsi PR dianggap sama derajatnya setara dengan komponen lainnya di dalam organisasi perusahaan tersebut.
Perencanaan memerlukan pemikiran. Perencanaan suatu program PR jangka pendek untuk mempromosikan pelayanan baru barangkali memerlukan
sedikit pemikiran dan waktu dibandingkan dengan perencanaan kampanye jangka panjang untuk memperoleh dukungan bagi suatu isu kebijakan publik.
Meskipun setiap kasus, perencanaan PR harus memasukkan sasaran yang jelas untuk mencapai tujuan organisasional, strategi untuk mencapai sasaran, taktik
untuk merealisasikan strategi, dan pengukuran untuk menentukan taktik yang mana yang akan diterapkan.
Diantara aspek-aspek yang paling penting bagi PR praktis adalah menetapkan tujuan yang jelas, sasaran dan target bagi penerapan taktik. Kegiatan
PR adalah tidak ada artinya jika dirancang untuk mencapai tujuan yang memerlukan tindakan tertentu saja.
Sebagai contoh, perencanaan PR mendasar yang perlu diperhatikan : 1.
Environment : Kita perlu meningkatkan penjualan produk dalam pasar lokal.
Sekarang kita adalah tiga besar dalam pasar, mencapainya dengan cepat mengejar pemasok tempat kedua, tetapi jauh di belakang market leader yang
dominan menguasai pasar. 2.
Sasaran bisnis : Tujuan kita adalah ambil bagian dalam membangun pasar
untuk produk kita dalam wilayah lokal. Kita mencari untuk mengungguli sebanyak dua provider pemasok dan secara perlahan mencapai posisi nomor
satu.
3. Sasaran PR : a memperkuat solidnya komitmen perusahaan kita terhadap
pelanggan lokal ; b meyakinkan pelanggan potensial bahwa perusahaan kita menyediakan staf yang ahli dibidangnya, produk bersaing dan responsif
terhadap kebutuhan pelanggan ; c posisi perusahaan kita sebagai pesaing hebat untuk dua market leader dominasi pasar.
4. Strategi PR : Posisi perusahaan kita merupakan “expert” dalam pasar,
melalui survey sponsorship perusahaan dan penelitian langsung pada pengambil keputusan lokal, pemberian media dalam bentuk artikel yang
berkaitan dengan perusahaan, ahli pidato di panggung bagi eksekutif perusahaan dan perusahaan menjadi sponsor seminar untuk memperlihatkan
keahlian kita.
5.
Program Taktik PR : a Dicari pemberitaan media dan ditulis sebagai
artikel yang
membahas produk
perusahaan pada
media lokal;
b permintaan penulisan profil untuk tulisan feature dan wawancara dengan pejabat perusahaan menjadi feature dan wawancara “exclusive” dengan
dominasi publikasi perdagangan ; c sponsor suatu penelitian triwulan perusahaan lokal. Melalui survey terhadap pengambilan keputusan, fokus
terhadap topik yang baru perhatian dan pemberian informasi dan komentar
dari pandangan suatu pelanggan; d sponsor
empat buah seminar setiap tahunnya untuk menunjukkan penggunaan produk perusahaan di
wilayah lokal
e menurunkan wakil pembicara
p
erusahaan, dimana pembicara perusahaan itu berbicara diantara kelompok-kelompok terkemuka
di wilayah itu. Drs. Soleh Soemirat, M.S. Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si., 2003 : 95 – 97
IV. Citra