commit to user
15 yang  dapat  dipersamakan  dengan  itu,  berdasarkan  persetujuan  atau
kesepakatan  pinjam  meminjam  antara  suatu  perusahaan  dengan  pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan Undang-undang Perbankan nomor 7 tahun 1992.
Kredit  dalam  arti  luas  adalah  kemampuan  untuk  melaksanakan suatu  pembelian  atau  mengadakan  suatu  pinjaman  dengan  suatu  janji
pembayaran akan dilakukan ditangguhkan pasa suatu jangka waktu yang disepakati Mulyono: 1993.
Beberapa  uraian  mengenai  pengertian  kredit  diatas  dapat  ditarik kesimpulan  bahwa  kredit  adalah  persetujuan  atau  kesepakatan  pinjam
meminjam antar debitur dan kreditur yang dilandaskan rasa kepercayaan bahwa  pihak  debitur  akan  melunasi  kredit  kepada  pihak  kreditur  sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
C. Unsur-unsur Kredit
Menurut Budi Untung 2000:3 terdapat unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit yaitu :
1. Kepercayaan
Kepercayaan  di  sini  mempunyai  arti  bahwa  suatu  keyakinan  dari  si pemberi  kredit  bahwa  prestasi  yang  diberikan  baik  dalam  bentuk  uang,
barang,  atau  jasa  akan  benar-benar  diterima  kembali  dalam  waktu tertentu di masa yang akan datang.
commit to user
16 2.
Tenggang Waktu Waktu
yang memisahkan
antara pemberian
prestasi dengan
kontraprestasi  yang  akan  diterima  pada  masa  yang  akan  datang.  Dalam unsur ini terkandung pengertian nilai
agio
dari uang, yaitu uang yang ada sekarang  lebih  tinggi  nilainya  dari  uang  yang  akan  diterima  pada  masa
yang akan datang.
3. Degree of risk
Risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan  antara  pemberian  prestasi  dengan  kontraprestasi  yang  akan
diterima  di  kemudian  hari.  Semakin  panjang  jangka  waktu  kredit diberikan maka semakin tinggi pula tingkat risikonya, sehingga terdapat
unsur  ketidaktentuan  yang  tidak  dapat  diperhitungkan.  Inilah  yang menyebabkan  timbulnya  unsur  risiko.  Karena  adanya  unsur  risiko  ini
maka dibutuhkan jaminan dalam pemberian kredit. 4.
Prestasi atau objek kredit Hal  ini  tidak  saja  diberikan  dalam  bentuk  uang,  tetapi  juga  berbentuk
barang atau jasa. Namun karena kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan  pada  uang  maka  transaksi  kredit  yang  menyangkut  uanglah
yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.
D. Prinsip-prinsip Perkreditan
Maryanto  Supriyono  2011:168  menerangkan  bahwa  prinsip  5C merupakan  satu  alat  untuk  melihat  sejauh  mana  kelayakan  kredit  yang  akan
diberikan kepada calon debitur dan dapat dipertanggungjawabkan.
commit to user
17 Bank  harus  mendapatkan  nasabah  yang  benar-benar  menguntungkan
dengan melakukan analisis 5C. Prinsip perkreditan meliputi 5C kredit sebagai berikut :
1.
Character
Karakter Karakter sangat menyangkut sifat debitur yang harus mempunyai
itikad  baik  dan  komitmen  tinggi  untuk  mengembalikan  seluruh kewajiban  sesuai  dengan  perjanjian  yang  telah  ditandatangani  bersama
antara pihak debitur dan pihak kreditur. Sebagai  gambaran  ada  beberapa  sifat  calon  debitur  yang  akan
menentukan karakter seperti : ·
Usia, pendidikan, status, kesehatan ·
Pengendalian emosi ·
Pergaulan, lingkungan, relasi, sosialisasi ·
Hobi atau kegemaran baikburuk ·
Kebiasaaan ·
Tanggung jawab terhadap kewajiban kepada semua pihak yang berhubungan
2.
Capacity
Kapasitas Analisis  kemampuan  manajemen  untuk  mengelola  suatu
perusahaan  sehingga  perusahaan  dapat  menghasilkan  laba  dan  dapat membiayai seluruh kewajiban di masa sekarang dan mendatang.
Poin ini meliputi pula kemampuan daya saing calon debitur dalam memerangi kompetisi bisnis yang sangat ketat. Tentu ini berkaitan dengan
commit to user
18 pengalaman  usaha,  manajemen  yang  mapan,  pengaturan  keuangan  yang
baik, dan lain-lain. 3.
Capital
Modal Modal  akan  turut  menentukan  besarnya  presentase  yang  dibiayai
oleh perusahaan atau pembiayaan terhadap suatu pekerjaan atau proyek. 4.
Collateral
Jaminan Penilaian  jaminan  dilakukan  untuk  melihat  sejauh  mana  tingkat
kemudahan  diperjualbelikannya  objek  jaminan,  semakin  mudah  aset tersebut  diperjualbelikan,  tingkat  resiko  bank  semakin  berkurang.  Dan
besarnya nilai jaminan
mengcover
seluruh pinjaman. Jaminan  hanya  berfungsi  dan  bersifat  sebagai  saham  terakhir
apabila  debitur  bermasalah  tidak  dapat  mengembalikan  kewajiban pinjaman.
5.
Condition
Kondisi Analisis  terhadap  “kondisi”  meliputi  terhadap  ekonomi  mikro
dan  makro  baik  nasional,  regional,  maupun  internasional,  politik, perundang-undangan, dan lain-lain. Pengaruhnya terhadap bisnis debitur
yang sedang berjalan dilihat untuk masa sekarang dan mendatang.
E. Fungsi kredit