commit to user
saling  berkesinambungan.  Berdasarkan  pengamatan  yang  diperoleh  penulis, retur barang dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan sebelum ED.
Dalam  pengurusan  retur  barang,  diperlukan  prosedur  yang  dilakukan secara  sistematis  untuk  mewujudkan  kepuasaan  para  pelanggan  atau
konsumen. Dengan kata lain, terdiri dari tahap demi tahap proses yang saling berkesinambungan.
Berdasarkan  uraian  tersebut,  penulis  tertarik  untuk  menyusun  tugas
akhir  yang  berjudul  “  PROSEDUR  RETUR  BARANG    DI    PT.  KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG MANAHAN ”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  di  atas,  maka  rumusan  masalah  yang perlu diselesaikan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah
”
Bagaimana  prosedur  retur  barang  di  PT.  Kimia  Farma  Trading  and Distribution Cabang Manahan ? “
C. Tujuan Pengamatan
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, pada dasarnya mempunyai tujuan – tujuan tertentu.  Demikian  pula  dalam  pengamatan  ini  yang  mempunyai  tujuan
sebagai berikut :
1.  Tujuan Operasional Untuk  mengetahui  gambaran  tentang  prosedur  retur  barang  dagang    PT.
Kimia Farma Trading and Distribution.
2.  Tujuan Fungsional Hasil pengamatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca,
maupun  bagi  PT.  Kimia  Farma  Trading  and  Distribution,  baik  sebagai
commit to user
pengetahuan,  masukan  dan  bahan  pertimbangan  dalam  melaksanakan kegiatan  yang  berhubungan  dengan  pelaksanaan  prosedur  retur  barang
dagang    di  perusahaan  tersebut,  sehingga  dapat  membenahi  kekurangan dan menyempurnakan pelayanan yang diberikan.
3.  Tujuan Individual Pengamatan ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas
akhir  untuk  memperoleh  sebutan  Ahli  Madya  A.  Md  pada  program Diploma  III  Manajemen  Administrasi,  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan  Ilmu
Politik, Universitas Sebelas Maret.
D. Manfaat Pengamatan
Pengamatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.  Penulis  memperoleh  wahana  pembelajaran  melalui  pengamatan
langsung dari lapangan setelah sebelumnya memperoleh teori di bangku kuliah.
2.  Untuk  mengetahui  prosedur  retur  barang  dagang  di  PT.  Kimia  Farma Trading and Distribution Cabang Manahan Surakarta.
3.  Penulis  dapat  memberikan  sumbangan  pikiran  atau  memperbaiki  dan memnyempurnakan  kegiatan  penerimaan  barang  dagangan  agar  dapat
memajukan perkembangan instansi yang bersangkutan.
commit to user
4
B A B II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
1.  TINJAUAN PUSTAKA A.  PROSEDUR
1. Pengertian Prosedur
Kata  prosedur  berasal  dari  bahasa    inggris  yaitu
” procedure”
.  Menurut  Kamus  Inggris  Indonesia,  John  M.  Echols dan Hassan 1995: 448
procedure
berarti cara jalan, tata cara yang tepat,  aturan  ketentuan  yang  dipakai.  Akan  tetapi  kata
procedure
tersebut  lazim  digunakan  dalam  kosa  kata  bahasa  Indonesia  yang dikenal dengan kata prosedur.
Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  1989:703  prosedur diartikan sebagai berikut:
a. Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas.
b. Metode  langkah  demi  langkah  secara  eksak  dalam  memecahkan
suatu problem. Pengertian  prosedur  menurut  Moekijat  dalam  Kamus
Management 1984: 475-476 adalah sebagai berikut: a.
Prosedur-prosedur memberikan
urutan menurut
waktu
chronologis
kepada  tugas-tugas  yang  menentukan  jalan  dari serangkaian  tugas-tugas  demikian  dalam  kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan ke arah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
commit to user
b. Suatu  prosedur  adalah  serangkaian  dari  pada  tugas-tugas  yang
saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara  tertentu  untuk  melakukan  pekerjaan  yang  harus
diselesaikan. c.
Urutan  secara    chronolgis    menurut  waktu  dari  pada  tugas- tugas  ini  merupakan  ciri  dari  pada  setiap  prosedur.  Biasanya
suatu  prosedur  meliputi  bagaimana,  bilamana,  dan  oleh  siapa masing-masing tugas harus diselesaikan.
d. Prosedur-prosedur  menggambarkan  cara  atau  metode  dengan
mana pekerjaan akan diselesaikan.
Dalam  Intisari  Manajemen,  Harold  koontz  1989:  124 menjelaskan bahwa prosedur adalah rencana yang menetapkan suatu
metode  penanganan  yang  dibutuhkan  untuk  aktivitas-aktivitas  yang akan  datang.    Ia  merupakan  pedoman  untuk  bertindak,  bukan  untuk
berpikir,  dan  ia  menguraikan  cara  yang  tepat  untuk  menyelesaikan suatu  kegiatan  tertentu.  Ia  merupakan  urut-urutan  kronologis  dan
tindakan-tindakan yang dibutuhkan. Menurut    Kamus  Administrasi  Perkantoran    prosedur
merupakan  suatu  rangkaian  metode  yang  telah  menjadi  pola  tetap dalam  melakukan  suatu  pekerjaan  pada  suatu  perusahaan.    The
Liang Gie, 2000 : 187 Berdasarkan  dari  beberapa  pendapat  pendapat  diatas,  maka
dapat  disimpulkan  bahwa  prosedur  merupakan  serangkaian  tugas atau metode yang saling berhubungan yang merupakan urutan waktu
dan  cara  tertentu  untuk  melakukan  pekerjaan  yang  harus diselesaikan.  Suatu prosedur tidak dapat berdiri sendiri karena sudah
merupakan  suatu  kebulatan  dimana  faktor-faktor  didalamnya  saling mempegaruhi dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, karena
dalam  kehidupan  organisasi  manusia  bukanlah  suatu  individu  yang lepas  dari  satu  sama  lain  namun  terjalin  dalam  suatu  format
commit to user
kerjasama  guna  mencapai  tujuan  pribadi  dan  tujuan  organisasi dimana ia berada.
2.  Manfaat Prosedur
Menurut  Ida  Nuraida    2008  :  36-37    prosedur  sangat bermanfaat  bagi  tingkat  manajerial  maupun  non  manajerial  dalam
melaksanakan fungsi manajerial pada  setiap devisi. Manfaat prosedur antara lain :
a.  Planning – controling ·
Mempermudah dalam mencapai tujuan. ·
Merencanakan  secara  seksama  mengenai  beban  kerja  yang optimal bagi masing-masing pegawai.
· Menghindari pemborosan atau mempermudah penghematan
biaya. ·
Mempermudah  pengawasan  yang  berkaitan  dengan  hal-hal yang  seharusnya  dilakukan  dan  sudah  dilakukan,  menilai
apakah  pelaksaan  pekerjaan  sudah  sesuai  dengan  prosedur atau tidak.
Apabila  pelaksanaan  pekerjaan  tidak  sesuai  dengan  prosedur maka  perlu  diketahui  penyebabnya  hal  ini  dilakukan  sebagai
bahan  masukan  dalam  tindakan  koreksi  terhadap  pelaksanaan atau  revisi  terhadap  prosedur.  Dengan  adanya  prosedur  yang
telah  dilakukan  maka  dapat  disampaikan  proses  umpan  balik yang membangun.
b.  Organizing ·
Mendapatkan  instruksi  kerja  yang  dapat  dimengerti  oleh bawahan, mengenai :
commit to user
· Bagaimana  tanggung  jawab  setiap  prosedur  pada  masing-
masing  devisi,  terutama  pada  saat  melaksanakan  kegiatan yang berkaitan dengan bagian-bagian lain.
· Bagaimana proses penyelesaian suatu pekerjaan.
· Dihubungkan  dengan  alat-alat  yang  mendukung  pekerjaan
kantor serta dokumen kantor yang diperlukan. ·
Mengakibatkan  arus  pekerjaan  kantor  menjadi  lebih baikdan lebih lancar serta menciptakan konsistensi kerja.
c.  Staffing – leading ·
Membantu  atasan  dalam  memberikan  training  atau  dasar- dasar  instruksi  kerja  bagi  pegawai  baru  dan  pegawai  lama.
Prosedur mempermudah orientasi pegawai baru. Sedangkan bagi pegawai lama training juga diperlukan apabila pegawai
lama harus menyesuaikan diri dengan metode dan teknologi yang baru. Dengan demikian pegawai akan terbiasa dengan
prosedur-prosedur yang baku dalam suatu pekerjaan rutin di kantor  yang berisi tentang  cara kerja dan kaitannya  dengan
tugas lain. ·
Atasan  perlu  mengadakan
conselling
bagi  bawahan  yang bekerja
tidak sesuai
dengan prosedur.
Penyebab ketidaksesuaian
harus diketahui
dan atasan
dapat memberikan  pengarahan  yang  dapat  memotivasi  pegawai
agar  mau  memberikan  kontribusi  yang  maksimal  bagi perusahaan.
commit to user
3.  Prinsip dan Pentingnya Prosedur
Prosedur  kerja  membuat  pekerjaan  kantor  dapat  dilaksanakan lebih  lancar,  sehingga  waktu  penyelesaian  lebih  cepat.  Prosedur
kerja  juga  memberikan  pengawasan  lebih  baik  tentang  apa  dan bagaimana suatu pekerjaan telah dilakukan.
Prosedur kerja menjadikan setiap bagian berkoordinasi dengan bagian  lain.  Dengan  adanya  prosedur  kerja  maka  pekerjaan  dapat
dikendalikan  dengan  baik  dan  tentu  hal  tersebut  akan  membuat penghematan yang besar bagi perusahaan.
Prinsip-prinsip  prosedur  harus  sederhana,  tidak  terlalu  rumit dan berbelit-belit. Prosedur kerja  yang baik akan mengurangi beban
pengawasan karena penyelesaian pekerjaan telah mengikuti langkah- langkah  yang  ditetapkan.  Prosedur  kerja  yang  ditetapkan  haruslah
prosedur  yang  telah  teruji  bahwa  prosedur  tersebut  mencegah penulisan,  gerakan  dan  usaha  yang  tidak  perlu.  Artinya,  prosedur
harus memperhatikan arus pekerjaan. Prosedur  dibuat  fleksibel,  artinya  bisa  dilakukan  perubahan
jika terjadi hal-hal yang sifatnya mendesak.
B.  RETUR BARANG 1.  Pengertian Retur Barang
Menurut Mulyadi
2001:229, retur
barang adalah
pengembalian  barang  dari  konsumen  karena  tidak  layak  dijual dengan  kondisi  mendekati  expired  atau  rusak.  Pada  dasarnya  retur
memang  bukan  hal  yang  merugikan,  bahkan  untuk  kondisi  tertentu dapat memperbaiki keadaan, misalnya overstock. Retur ini seringkali
terjadi di dalam suatu perusahaan.
commit to user
2. Jenis – jenis Retur Barang
·
Retur Pembelian
Retur  Pembelian  merupakan  dokumen  yang  berisi  data  - data  item  barang  yang  dikembalikan  kepada  penjual    karena
kondisi  tertentu  misalnya  berlebihan  atau  cacat    rusak.  Retur pembelian  bisa  dilakukan  dengan  tunai  dan  kredit  sesuai  dengan
kebutuhan perusahaan
Tipe Retur Pembelian : 1.  Retur Pembelian Cash
Retur  Pembelian  Cash  kepada  penjual  hanya  digunakan  jika telah
terdapat faktur pembelian secara
cash, hal
ini dimungkinkan  untuk  validasi  data  hutang.  Sehingga  ketika
melakukan proses retur Pembelian akan manambah Saldo Kas dan Barang Inventory akan berkurang.
2.  Retur Pembelian Credit
Retur  Pembelian  Credit  pada  dasarnya  digunakan  untuk menyeimbangkan Nota faktur
pembelian kredit sebagai Potong Hutang,  sehingga  dari  Nota  retur  Pembelian  Credit  dapat
digunakan  sebagai  alat Bayar  Hutang pada  penjual  Bayar Hutang dengan Potong Nota retur
· Retur Penjualan
Menurut Mulyadi 2001:233,  retur penjualan merupakan  “ kegiatan  yang  terjadi  jika  perusahaan  menerima  pengembalian
barang  dari  pelanggan  ”.  Barang  dagangan  yang  telah  terjual ada kemungkinan  akan  dikembalikan  oleh  pembeli  karena  alasan
kerusakan atau cacat.
commit to user
Jika penjualan dilakukan secara kredit, maka biasanya pihak penjual akan menyampaikan nota kredit ke pelanggan. Nota kredit
ini  berisi  jumlah  barang  yang  akan  dikredit  ke  pelanggan  serta akan  mencantumkan  alasan  pengkreditan  tersebut.  Terjadinya
retur  penjualan  dapat  berdampak  pada  tingkat  kredibilitas pelanggan  kepada  perusahaan  khususnya  jika  kesalahan  adalah
dari pihak perusahaan. Adapun  fungsi  yang  terkait  dalam  retur  penjualan  adalah
bagian  penjualan,  penerimaan  gudang,  dan  akuntansi.  Tahapan sistem retur penjualan adalah sebagai berikut :
a.  menerima  pemberitahuan  mengenai  pembelian  barang  yang telah dibeli pelanggan.
b.  pemeriksaan kondisi barang yang dikembalikan c.  pencatatan
berkurangnya piutang
dan bertambahnya
persediaan d.  membuat laporan dan  mengevaluasi transaksi retur penjualan
Informasi  yang  dibutuhkan  manajemen  atas  transaksi  retur penjualan, menurut Mulyadi  1993 : 233  adalah sebagai berikut
1.  jumlah  rupiah  retur  penjualan  menurut  jenis  produk  atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2.  jumlah berkurangnya piutang karena retur penjualan 3.  jumlah harga pokok produk yang dikembalikan oleh pembeli
4.  nama dan alamat pelanggan 5.  kuantitas harga yang dikembalikan
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  retur barang  merupakan  pengembalian  barang  dagang  dari  konsumen  karena
barang tidak layak dijual atau mendekati expired atau rusak, dimana PT.
commit to user
Kimia  Farma  Trading  and  Distribution  KFTD  lebih  mengutamakan pada retur penjualan.
C.   PROSEDUR RETUR BARANG
Prosedur  retur  barang  merupakan  serangkaian  tahap  atau  metode yang  saling  berhubungan  dalam  pengembalian  barang  dagang  dari
konsumen  karena  barang  tidak  layak  dijual  dan  konsidi  mendekati expired atau rusak yang mengutamakan pada retur penjualan.
Prosedur  Retur  Barang  pada  PT.  Kimia  Farma  Trading  and Distribution  KFTD  menurut  Standard  Operating  Procedure  SOP
meliputi 8 tahap, yaitu : 1.
Pengembalian Barang 2.
Pemeriksaan Form FPB 3.
Pembuatan Rekapitulasi 4.
Pengiriman Barang 5.
Pencocokkan Barang 6.
Persetujuan Nota Retur 7.
Penerbitan Nota Retur 8.
Penerimaan Nota retur ke konsumen
2.  METODE PENGAMATAN
Berdasarkan dari perumusan masalah  yaitu untuk mengetahui prosedur retur  barang  dagang  di  PT.  Kimia  Farma  Trading  and  Distribution  KFTD
Cabang  Manahan  Surakarta  dan  kendala  yang  di  hadapi,  maka  dalam pengamatan  ini  terdapat  beberapa  hal  yang  menyangkut  masalah  prosedur
untuk  memahami  obyek  yang  menjadi  sasaran  ilmu  yang  bersangkutan, antara lain :
commit to user
1. Lokasi
Lokasi  pengamatan  dilakukan  di  PT.  Kimia  Farma  Trading  and Distribution Cabang Manahan Surakarta.
Pengamat memilih lokasi tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut : a.  Lokasi tersebut merupakan tempat magang.
b.  Di dalam lokasi tersebut terdapat prosedur retur barang dagangan yang akan dikaji dalam pengamatan ini.
c.  Pengamat diberikan ijin untuk melakukan pengamatan dilokasi tersebut.
2. Jenis Pengamatan
Berdasarkan  pengamatan    yang  hendak  dicapai,  pengamatan  ini  lebih menitik  beratkan  pada  pengamatan  lapangan  yaitu  pengamatan  yang
dilakukan dengan cara datang langsung di  PT. Kimia Farma Trading and Distribution  KFTD  Cabang  Manahan  Surakarta  untuk  memperoleh
gambaran  instansi  yang  menjadi  objek  pengamatan  secara  umum  dan informasi  yang  diperlukan  sesuai  obyek  pengamatan.  Disamping  itu  juga,
data  yang  diperoleh  dari  belajar  mengerjakan    tugas-tugas.  Dalam  hal  ini obyek  pengamatan  adalah  PT.  Kimia  Farma  Trading  and  Distribution
KFTD Cabang Manahan Surakarta. Bentuk pengamatan  yang digunakan adalah  pengamatan    diskriptif  kualitatif  yaitu  pengamatan  yang  dilakukan
dengan  menganalisa  data  tanpa  menggunakan  rumus-rumus  statistik. Dimana  pengamatan  yang  dilakukan  terbatas  pada  usaha  untuk
mengungkapkan  suatu  masalah,  keadaan  atau  peristiwa  sebagaimana adanya  sehingga  bersifat  sekunder  menggunakan  fakta.    Pengamatan
kualitatif  studi  kasusnya  mengarah  pada  pendiskripsian  secara  rinci  dan mendalam  mengenai  potret  kondisi  tentang  apa  yang  sebenarnya  terjadi
menurut apa adanya di lapangan studinya.
commit to user
3. Sumber Data
Data yang diperoleh berasal dari : a.
Informan Data  yang  diperoleh  langsung  melalui  wawancara  dan  observasi  yang
kemudian  diolah  sendiri  oleh  penulis.  Cara  penyajian  informasi  yang terbuka  dan  mengikuti  selera  informan  ini  menuntut  kemampuan
khusus  bagi  para    penulis    di  dalam  pengumpulan  data  untuk    bisa secara lentur dan juga kritis dalam memahami informasi yang memang
penting  yang  secara  langsung  berdampak  pada  kemantapan  kualitas pengamatannya
.
b. Dokumen
Diperoleh mencatat data-data yaitu mengenai syarat-syarat retur barang, dokumen  yang  berkaitan  dengan  retur  barang,  prosedur  retur  barang
sesuai Standard Operating Procedure SOP, dan arsip-arsip yang ada di PT.  Kimia  Farma  Trading  and  Distribution  KFTD  yang  dapat
mendukung kajian pengolahan data. 4.
Teknik Pengumpulan Data a.
Wawancara Wawancara  merupakan  proses  memperoleh  keterangan  untuk  tujuan
pengamatan  dengan  cara  tanya  jawab  antara  pewawancara  dan informan.  Wawancara  yang  dilakukan  penulis  pada  pengamatan  ini
adalah wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam
in-depth interview
dimana pertanyaan yang diajukan bersifat
“ open- ended“
dan  mengarah  pada  kedalaman  informasi,  serta  dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur.
b. Observasi
Observasi  dalam  penelitian  ini  yaitu  observasi  berperan  aktif,  dimana peneliti  tidak  bersikap  pasif  sebagai  pengamat,  tetapi  memainkan
commit to user
berbagai peran yang dimungkinkan suatu situasi yang berkaitan dengan penelitian.  Teknik  observasi  ini  memberikan  kesempatan  khusus  bagi
peneliti  untuk  mengumpulkan  data  tetapi  juga  akan  menemukan masalah  dan  hambatan  yang  terjadi  selama  penelitian.  Observasi
langsung  yang dilakukan oleh pengamat dilakukan dengan cara  formal dan  informal  kepada  objek  pengamatan.  Adapun  observasi  yang
dilakukan  oleh  pengamat  adalah  prosedur  retur  barang  di  PT.  Kimia Farma Trading and Distribution KFTD.
5. Teknik Analisis Data
Dalam  pengamatan  ini,  pengamat  menggunakan  Teknik  Analisis Interaktif,  yaitu  teknik  pengumpulan  data  dengan  melakukan  tanya  jawab
lisan secara langsung dan mendalam dengan sasaran atau objek penelitian untuk mendapatkan data-data dan keterangan yang berkaitan dengan topik
pengamatan.  Pertanyaan  yang  diajukan  kepada  objek  pengamatan  dan pertanyaan  tersebut  dapat  berkembang  sedemikian  rupa  sesuai  dengan
kebutuhan dan kedalaman data yang ingin diperoleh. Teknik Analisis Data meliputi :
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,  pengabstrakan  transformasi  data  yang  muncul  dari
catatan-catatan  lapangan.  Langkah-langkah  yang  dilakukan  adalah menajamkan  analisis,  menggolongkan  atau  pengkategorisasian  ke
dalam  tiap  permasalahan  melalui  uraian  singkat,  mengarah, membuang  yang  tidak  perlu  dan  mengorganisasikan  data  sehingga
kesimpulan-kesimpulan  finalnya  dapat  ditarik  dan  diverifikasi. Adapun  data  yang  direduksi  antara  lain  seluruh  data  mengenai
permasalahan penelitian  kemudian dilakukan penggolongan ke dalam beberapa  bagian.  Kemudian  masing-masing  dari  bagian-bagian
tersebut dikelompokkan lagi menurut sistematikanya.
commit to user
b. Sajian Data
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian display data. Penyajian data merupakan analisis merancang deretan dan kolom
sebuah  matriks  untuk  data  kualitatif  dan  menentukan  jenis  serta bentuk data yang dimasukkan kedalam kotak-kotak matriks. Penyajian
data  diarahkan  agar  data  hasil  reduksi  terorganisasikan  dan  tersusun dalam  pola  hubungan,  sehingga  semakin  mudah  dipahami.  Penyajian
data  dapat  dilakukan  dalam  bentuk  uraian  naratif,  bagan,  hubungan antar kategori, diagram alur
flow chart
, dan sebagainya. Penyajian data  dalam  bentuk  tersebut  akan  mempermudah  peneliti  memahami
apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. c.
Penarikan simpulan  verifikasi Penarikan  simpulan  atau  verifikasi  adalah  usaha  untuk  mencari  atau
memahami  maknaarti,  keteraturan,  pola-pola,  penjelasan,  alur  sebab akibat  atau  proposisi.  Penarikan  kesimpulan  sebenarnya  hanyalah
sebagian  dari  satu  kegiatan  dari  konfigurasi  yang  utuh.  Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat
ditinjau  sebagai  makna  yang  muncul  dari  data  yang  harus  diuji kebenarannya,  kekokohannya,  dan  kecocokannya  yaitu  yang
merupakan validitasnya. Pada saat menarik kesimpulan awal, biasanya yang  dikemukakan  masih  bersifat  sementara  dan  akan  berubah  bila
ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.
commit to user
Bagan 1.1 Model Analisis Interaktif  HB. Sutopo, 2002 : 96
PENGUMPULAN DATA
REDUKSI DATA
SAJIAN DATA
PENARIKAN SIMPULAN VERIFIKASI
commit to user
17
B A B  III DESKRIPSI LOKASI
A. Gambaran Umum
PT.  Kimia  Farma  Trading    Distribution  KFTD  adalah  anak perusahaan PT. Kimia Farma Persero Tbk. yang didirikan berdasarkan akta
pendirian No. 07 tanggal 4 Januari 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Imas Fatimah, S. H di Jakarta dan telah diubah dengan akta No. 42 tanggal 22
April 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S. H . Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No : C-09648 HT.01.01 TH 2003 tanggal 1 Mei 2003. Sesuai dengan anggaran dasarnya, maksud dan
tujuan  perusahaan  ialah  melakukan  usaha  dalam  bidang  Distribusi  dan Perdagangan.  Saat  ini  jumlah  cabang  PT.  KFTD  sampai  dengan  akhir  tahun
2010 adalah 43 cabang.
Tabel 3.1 : Kondisi Kinerja Keuangan PT. KFTD 2007 – 2010
Uraian 2007
2008 2009
2010 Penjualan
100.00 100.00
100.00 100.00
HPP 87. 94
87. 61 88. 40
88. 02
Biaya 11. 14
10. 57 11. 29
11. 28
Laba 0. 62
1. 38 10. 17
0. 46
Jumlah  prinsipal  dan  pertumbuhan  pasar  farmasi  di  Indonesia  yang  semakin berkembang  merupakan  pasar  yang  sangat  potensial  bagi  perusahaan  yang
commit to user
bergerak  dibidang  distribusi  dan  perdagangan  produk  farmasi  dan  alat kesehatan. Sebagai anak perusahaan PT. Kimia Farma Persero Tbk. dengan
43  cabang,  kinerja  PT.  KFTD  dipandang  masih  belum  optimal  rendahnya rasio  laba  terhadap  penjualan  dan  karenanya  perlu  ditingkatkan  agar  nilai
pemegang  saham  Shareholder  Value  lebih  meningkat  di  masa  mendatang. Potensi  untuk  meningkatkat  shareholder  value  secara  signifikan  dipandang
masih  cukup  besar  dan  untuk  mencapainya  PT.  KFTD    perlu  melakukan transformasi.
B. Visi, Misi dan Sasaran