Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
perfilman untuk lebih fokus menjadi musisi dan kemudian tergabung dalam grup band asal Prancis bernama Dionysos. Selain aktif menciptakan lagu dan
menuliskan lirik untuk grupnya tersebut, Mathias juga aktif menulis buku. Mathias telah menulis sebanyak enam buku berjudul 38 Mini Westerns avec des
Fantômes 2003 , Maintenant Qu’il Fait Tout Le Temps Nuit Sur Toi 2005, La
Mécanique du Cœur 2007, Métamorphose en Bord de Ciel 2011, Le Plus Petit Baiser Jamais Recensé 2013, dan yang terakhir berjudul
Journal d’un Vampire en Pyjama 2016 http:mathias-malzieu.fr, diakses pada tanggal 2 November
2016. Dari beberapa buku yang ia tulis, hampir semuanya menghadirkan tokoh fiktif atau imajinasi seperti hantu, vampir, dan monster. Roman yang dikaji pada
penelitian ini pun menghadirkan tokoh fiktif yang tidak biasa. Roman
La Mécanique du Cœur karya Mathias Malzieu menyajikan kisah percintaan yang penuh perjuangan. Roman berbahasa Prancis ini menceritakan
kisah seorang pemuda bernama Jack yang mendambakan cinta seorang gadis penyanyi cantik. Ia bukanlah seorang pemuda yang memiliki tubuh sempurna.
Jack dikisahkan memiliki kekurangan pada bagian tubuhnya yaitu jantungnya yang cacat sejak lahir. Organ vitalnya tersebut tidak dapat berdenyut karena
membeku kedinginan. Sehingga Madeleine, seorang bidan dan ahli protestik, berusaha menyelamatkan nyawa Jack dengan memasangkan alat bantu jam
mekanik pada jantung Jack kecil. Alat bantu atau protesa itu dapat bekerja, namun Jack harus menghindari emosi kuat, terutama perasaan cinta. Keadaan protesa
pada jantungnya yang lemah tidak membuat Jack menyerah. Akan tetapi ia masih
4
menemui hambatan lain dalam memperjuangkan cintanya yang membuat kisah dalam roman ini menjadi menarik.
Peneliti memilih karya Mathias Malzieu yang berjudul La Mécanique du Cœur untuk diteliti karena roman dengan ketebalan 178 halaman ini menyajikan
permasalahan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang diangkat dalam roman ini adalah tentang percintaan, kekerasan di sekolah, dan
penghinaan terhadap orang yang cacat. Percintaan pada roman ini tidak hanya berhubungan dengan kebahagiaan namun juga kepahitan yang dialami tokoh-
tokoh karena perasaan cinta. Selain itu, Malzieu menghadirkan tokoh yang tidak biasa sebagai tokoh utama karena memiliki kekurangan pada bagian tubuhnya.
Tokoh utama roman ini memiliki sebuah protesa jam pada jantungnya yang menjadikannya tidak normal. Cerita yang disajikan roman ini sederhana namun
dapat memberikan kesan yang mendalam bagi pembacanya karena Malzieu menghadirkan permainan kata yang indah di dalam roman tersebut. Hal tersebut
merupakan bentuk cerminan kepiawaian Malzieu sebagai penulis lagu. Seperti karya sastra pada umumnya, dalam roman La Mécanique du
Cœur karya Mathias Malzieu terdapat unsur pembangun cerita berupa unsur intrinsik. Unsur-unsur intrinsik tersebut meliputi penokohan, alur, latar, dan tema.
Usaha memahami dan mengkaji karya sastra, dalam hal ini roman, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik roman dan hubungan
antarunsur tersebut. Analisis karya sastra yang dilakukan dengan menelaah unsur pembentuknya serta hubungan antarunsur tersebut disebut sebagai pendekatan
5
struktural. Oleh karena itu pendekatan struktural perlu dilakukan guna membantu peneliti dalam memahami isi roman.
Untuk mendapatkan keutuhan makna roman yang mendalam, dilakukan perpaduan antara analisis struktural dan analisis semiotik. Hoed dalam
Nurgiyantoro, 2013: 67 menjelaskan bahwa semiotik adalah metode analisis untuk mengkaji tanda. Dalam suatu karya sastra, bahasa yang digunakan oleh
pengarang umumnya memuat tanda-tanda yang perlu dijelaskan. Oleh karena itu diperlukan analisis semiotik yang dilakukan dengan memunculkan makna dari
tanda-tanda yang terdapat pada roman. Pada penelitian ini pendekatan semiotik yang digunakan adalah teori semiotik Peirce. Peirce membedakan hubungan
antara tanda dan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu ikon, indeks, dan simbol Nurgiyantoro, 2013: 68. Sehingga berdasarkan pemaparan di atas,
penelitian ini mengkaji roman La Mécanique du Cœur karya Mathias Malzieu
dengan menggunakan analisis struktural-semiotik yang dikembangkan oleh Peirce.