30
komunikasi diperlukan deskripsi, sedangkan menganalisis makna, maksud, atau akibat komunikasi diperlukan inferensi. Sehingga dalam proses penarikan
inferensi, peneliti harus memahami seluruh isi roman sehingga setiap data-data yang terkumpul dapat dimaknai sesuai konteksnya dalam roman. Penarikan
inferensi didukung dengan teori struktural-semiotik yang telah dijelaskan pada Bab II.
3. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis konten dan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik tersebut digunakan
karena data penelitian merupakan data yang bersifat kualitatif. Data yang bersifat kualitatif tersebut perlu dijelaskan secara deskriptif sesuai dengan tujuan
penelitian. Data-data yang berupa unsur intrinsik roman alur, penokohan, latar, tema dijelaskan dan dideskripsikan menggunakan analisis struktural dan data-
data yang berupa wujud tanda dan acuannya ikon, indeks, simbol dideskripsikan sesuai dengan analisis semiotik.
D. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas perlu dilakukan dalam setiap penelitian untuk menjaga keabsahan data dan hasil sebuah penelitian. Uji validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah validitas semantis. Menurut Zuchdi 1993: 75 validitas semantis yang tinggi dicapai jika makna semantik berhubungan dengan
sumber pesan, penerima pesan, atau konteks lain dari data yang diteliti. Validitas semantis dilakukan dengan mengamati apakah data-data yang ditemukan tersebut
mempunyai makna sesuai dengan konteksnya atau tidak.
31
Selanjutnya untuk menguji reliabilitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas intra-rater. Hal tersebut dilakukan dengan membaca
analisis data secara berulang-ulang sehingga menghasilkan data yang reliabel. Selain itu, peneliti melakukan diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing
yaitu Ibu Dian Swandajani, S.S, M.Hum selaku expert-judgement untuk mengurangi kesalahpahaman dalam menginterpretasi roman La Mécanique du
Cœur karya Mathias Malzieu.