2. Pencucian Benih
Benih kemudian dicuci menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada benih. Benih dicuci berkali-kali hingga pada bilasan terakhir tidak
ada lagi kotoran pada air, selanjutnya benih ditiriskan. 3. Pemecahan Cangkang
Pemecahan cangkang dilakukan untuk melihat kondisi endosperm yang yang sehat , padat dan berwarna putih. Pemecahan cangkang dilakukan dengan hati-hati
dengan menggunakan pemecah cangkang.
4. Sortasi Benih
Sortasi benih bertujuan untuk menjaga mutu benih agar benih yang digunakan sesuai dengan kriteria. Benih yang busuk, lembek , berwarna kuning kecoklatan atau
coklat, dan mengkriput di sisihkan. Sortasi dilakukan hingga 4 kali oleh orang yang berbeda.
6. Pembuatan Larutan
Larutan yang dibuat terdiri dari 4 taraf yaitu, P0 = tanpa PEG , P1 = 150 gram PEG , P2 = 300 gram PEG , P3 = 450 gram PEG, masing- masing dilarutkan dalam
satu liter aquades kemudian ditambahkan fungisida dengan bahan aktif phyraclostrobin dan metiram Cabrio Top 60 WP dengan dosis dasar 40grkg benih pada masing –
masing taraf pada wadah yang berbeda.
7. Perendaman Benih dalam Larutan
Perendaman benih dilakukan selama ± 10 menit di dalam ember yang berisi larutan sesuai dengan perlakuan, seluruh benih harus terendam di dalam larutan. Setelah
dilakukan perendaman 10 menit. Benih kemudian diangkat dan ditiriskan.
15
Universitas Sumatera Utara
8. Pengeringan Benih
Pengeringan benih dilakukan dengan cara meletakkan benih diatas kertas plano ± 6 jam.
9. Pengemasan Benih
Pengemasan dilakukan dengan plastik transparan ukuran 40 x 25 cm. Kemasan plastik sebelumnya telah dilubangi dengan jarak yang sama untuk memberikan aerase
pada benih, selanjutnya benih dimasukkan ke dalam kotak dengan ukuran 35 x 25 x 20 cm, yang telah diberikan lubang dengan jarak yang sama.
10. Penyimpanan Benih
Penyimpanan benih dilakukan selama 16 hari, dan setelah 16 hari penyimpanan diamati perubahan yang terjadi pada benih antara lain benih berjamur dan benih yang
berkecambah.
11. Pengecambahan Benih