E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir dari penelitian dan pengembangan ini berupa media pembelajaran bilik pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar
berdasarkan hasil validasi serta komentar dan saran dari pakar media maupun guru kelas III sekolah dasar. Dengan demikian hasil akhir dari
produk pengembangan ini harus sesuai dengan hasil validasi tersebut.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan adalah media bilik pencangkokan namun tidak terlepas dari RPPTH yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran sekaligus menguji pemanfaatan media yang telah dibuat. Revisi dari guru kelas juga menjadi dasar pengembangan
media bilik pencangkokan, adapun revisi dari guru adalah menambahkan akar pada langkah kelima, jadi media bilik
pencangkokan memiliki enam langkah yaitu pertama, memilih pohon yang memiliki ranting lurus dan kuat dengan diameter 5-10 cm, tidak
terlalu muda juga tidak terlalu tua. Kedua, kuliti ranting yang telah disayat melingkar sepanjang 5 cm, bersihkan lendir kambium yang
tersisa. Ketiga, bungkus ranting yang telah dikuliti dengan tanah yang basah dan subur, usahakan semua sayatan terbungkus. Keempat,
tutuplah dengan plastik agar tanah tidak terlepas dari rantingnya, ikat plastik pembungkus pada ranting. Kelima, setelah kurang lebih 3
bulan atau setelah keluar akarnya maka nerarti ranting yang dicangkok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siap ditanam. Keenam, potong pangkal ranting sebelum cangkokan dan hasil cangkokan siap ditanam.
2. Pembahasan
Media pembelajaran yang dikembangkan telah melalui tahap validasi oleh dua pakar dan dua guru kelas. Media pembelajaran yang
dikembangkan telah melalui tahap validasi dan revisi oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru SD. Hasil validasi tersebut mengacu
pada beberapa aspek serta instrumen yang terdiri dari 1 potensial untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, 2 petunjuk cara
menggunakannya, 3 tidak mengandung unsur salah konsep, 4 sesuai dengan karakteristik siswa kelas III, 5 memfasilitasi siswa
untuk terlibat aktif, 6 potensial memudahkan peserta didik untuk memahami materi, 7 menggunakan gambar yang jelas, 8
penggunaan warna indah dan menarik, 9 tidak membahayakan, 10 mudah digunakan, 11 bisa digunakan berulang-ulang, 12 bahan
pembuatannya mudah diperoleh, 13 ukuran proporsional, 14 bahasa yang digunakan mudah dipahami, 15 memudahkan
memahami konsep proses pencangkokan. Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran dan
guru kelas III sekolah dasar media bilik pencangkokan masuk dalam kategori “sangat baik” dengan perolehan rata-rata 4,49 dan layak
digunakan sesuai dengan revisi. Berikut tabel hasil validasi dua pakar dan dua guru kelas.
Tabel 4.2 Hasil validasi 4 validator
No Validator
Rata-rata Kriteria
1. Pakar media pembelajaran A1
4,61 Sangat baik
2. Pakar media pembelajaran A2
4,46 Sangat baik
3. Guru kelas III sekolah dasar E.P
4,46 Sangat baik
4. Guru kelas III sekolah dasar P
4,46 Sangat baik
Jumlah 17,99
Sangat baik Rata-rata
4,49 Sangat baik
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa perolehan nilai dari pakar A1 adalah 4,61 dengan kriteria sangat baik sedangkan untuk validator
A2 adalah 4,46 dengan kategori sangat baik. Begitu pula dengan kedua validator dari sekolah, media bilik pencangkokan juga
memperoleh nilai 4,46 untuk tiap validator dan masuk dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan keempat nilai ini diperolehlah jumlah yaitu
17,99 dengan nilai rata-rata 4,49 dan jika dikonversikan ke dalam data kualitatif termaksud dalam kriteria sangat baik.
Produk akhir yang dihasilkan berpedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan
adalah sebagai berikut: 1.
Media bilik pencangkokan potensial untuk mencapai tujuan pembelajaran. dimana siswa dapat memahami konsep dari
proses pencangkokan dari langkah pertama sampai terakhir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.6 Potensial untuk mencapai tujuan pembelajaran
2. Potensial membangun dan merangsang semangat siswa dalam
belajar. Media bilik pencangkokan memiliki bentuk yang unik baik dari biliknya, mock up pohon, dan keterangannya.
Gambar 4.7 Potensial merangsang semangat siswa
3. Dapat digunakan berulang-ulang. Media bilik pencangkokan
merupakan gabungan dari tiga bagian yaitu bilik, mock up pohon dan keterangannya. Alas bilik terbuat dari papan dengan
ketebalan 2 cm dan dindingnya terbuat dari tripleks dengan ketebalan 4 mm. Mock up pohon terbuat dari kayu dilapisi
dengan kain flanel tebal berwarna coklat. Selain itu daunnya terbuat dari kulit botol bekas dan dilapisi kembali dengan kain
flanel berwarna hijau. Media bilik pencangkokan juga memiliki keterangan yang alasnya terbuat dari papan dengan tebal 0,5
mm.
Gambar 4.8 Dapat digunakan berulang-ulang
4. Media bilik pencangkokan mudah dibawa ke mana-mana. Media
bilik pencangkokan ini didesain untuk dapat dibawa ke mana- mana, karena tidak terlalu besar.
5. Media bilik pencangkokan sesuai dengan karakteristik siswa
kelas III sekolah dasar. Hal ini dikarenakan media bilik pencangkokan memiliki bentuk dan warna yang menarik, selain
itu media ini memiliki jenis permainan yang cocok untuk anak SD.
Gambar 4.9 Sesuai dengan karakteristik siswa
6. Berdasarkan konsep yang jelas, artinya media bilik pencangkokan
mampu menjelaskan konsep dari proses pencangkokan yang masih abstrak. Mock up pohon menggambarkan dengan jelas
proses pencangkokan ditambah dengan keterangan yang memuat bahasa Indonesia sederhana dan mudah dipahami siswa.
Gambar 4.10 Memiliki konsep yang jelas
7. Dapat digunakan untuk komunikasi yang efektif. Media bilik
pencangkokan ini memuat mock up sekaligus kalimat dalam papan keterangan yang mudah dipahami siswa. Selain itu mock
up juga berfungsi melatih anak menggunakan bahasa sendiri dalam menjelaskan sesuatu.
Gambar 4.11 Memungkinkan komunikasi yang efektif
8. Memiliki bentuk yang jelas. Maksudnya media bilik
pencangkokan yang merupakan mock up memiliki bentuk pohon yang jelas termaksud batang, dahan, dan daunnya.
Gambar 4.12 Memiliki bentuk yang jelas
9. Warnanya menarik. Media bilik pencangkokan memiliki warna
yang menarik, perpaduan dari warna hijau muda, emas gold, hijau tua dan coklat, yang merupakan warna-warna primer dan
sekunder serta disukai anak-anak.
Gambar 4.13 Warna menarik
10. Media bilik pencangkokan di dalamnya meliputi:
a. Mock up pohon
b. Keterangan proses pencangkokan
Gambar 4.14 Media bilik pencangkokan memuat mock up dan papan keterangan
11. Media bilik pencangkokan, terdiri atas:
a. Bilik ruang
Gambar 4.15 Bilik ruang media Bilik Pencangkokan
b. Mock up
Gambar 4.16 Mock up pohon
12. media bilik pencangkokan memiliki buku petunjuk untuk tiap
muatan pelajaran dan juga kegiatan permainan.
Gambar 4.17 Buku petunjuk penggunaan media
76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan berkaitan dengan pengembangan media bilik pencangkokan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Pengembangan media
pembelajaran bilik
pencangkokan menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg and
Gall dikutip dari Sugiyono. Dalam pengembangan media bilik pencangkokan ini hanya dilaksanakan lima langkah pengembangan
diantaranya, 1 analisis potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain media pembelajaran, 4 validasi ahli, dan 5 revisi produk.
Hasil revisi produk yang telah divalidasi oleh ahli menghasilkan produk akhir yaitu media bilik pencangkokan pada materi proses
pencangkokan untuk siswa kelas III sekolah dasar. 2.
Berdasarkan perolehan nilai dari keempat validator dapat diperoleh rata-
rata nilai yaitu 4,49 dan masuk kategori “sangat baik” sesuai dengan revisi dari guru kelas dan dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
B. Keterbatasan Pengembangan
Produk media pembelajaran bilik pencangkokan yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: