SOSIOLOGI Kelas XII
104
C. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data merupakan tahap akhir dalam penelitian sosial. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir atau kesimpulan. Pada tahap
pengolahan, data diolah sedemikian rupa sehingga mampu menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat menjawab masalah-
masalah yang diteliti. Dalam penelitian sosial dikenal dua pengolahan data yaitu, pengolahan kualitatif dan kuantitatif.
1. Pengolahan Data Kualitatif
Data-data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif dirumuskan dalam bentuk kata-kata yang terekam dalam catatan atau fieldnotes.
Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari deskripsi yang luas dan memuat penjelasan tentang suatu proses yang terjadi dalam
lingkup setempat. Dengan data kualitatif, kita akan dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis berdasar urutan
waktu. Selain itu, dapat pula menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, serta memperoleh penjelasan yang
banyak dan bermanfaat. Data kualitatif apabila diolah berdasarkan ketentuan yang benar akan dapat membimbing kita untuk memperoleh
penemuan-penemuan yang tidak terduga dan dapat membentuk kerangka teori baru.
Proses pengolahan data kualitatif secara garis besar menempuh tiga tahap kegiatan, yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi adalah proses mengubah rekaman data ke dalam pola, fokus, kategori, atau pokok permasalahan tertentu. Data yang
terkumpul dan terekam dalam catatan-catatan lapangan, kemudian dirangkum dan diseleksi. Pada intinya reduksi data dapat
diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data belangsung terus-menerus selama pengumpulan data kualitatif dilakukan. Dalam kegiatan reduksi data, dilakukan
pemilihan-pemilihan tentang bagian mana yang perlu dikode, dibuang, dan diringkas. Oleh karena itu, kegiatan ini ditunjukkan
untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data sebagai bahan
penarikan kesimpulan. Kesemua itu dilakukan bertujuan untuk lebih mempermudah penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi
data dapat dilakukan melalui seleksi data yang ketat, pembuatan ringkasanuraian singkat, atau dapat pula dengan menggolong-
kan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan mudah dipahami.
b. Penyajian Data
Penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan
Reduksi data adalah proses mengubah rekaman data ke
dalam pola, fokus, atau pokok permasalahan ter-
tentu.
Di unduh dari : Bukupaket.com
105
Penelitian Sosial
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk teks naratif, bentuk matriks,
grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna meng- gabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang
padu dan mudah diraih. Dengan begitu, pengolah data dapat melihat tentang segala hal yang sedang terjadi dan dapat
menentukan kesimpulan secara tepat.
c. Menarik KesimpulanVerifikasi
Pada dasarnya, sejak permulaan pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau
disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa,
tetapi secara bertahap dengan tetap memerhatikan perkembangan perolehan data. Dengan kata lain , penarikan kesimpulan adalah
suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh.
Secara keseluruhan tiap-tiap tahap dalam pengolahan data kualitatif merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ketiganya saling kait-mengait menghasilkan suatu kesimpulan penelitian. Jika dalam satu tahap tertentu didapati suatu kesalahan
maka dapat dipastikan akan terjadi kesalahan pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, dalam pengolahan data kualitatif ada tiga hal yang
perlu dikuasai, yaitu: a.
Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk ditelaah secara mendalam.
b. Kemampuan melacak, mencatat, dan mengorganisasikan data
untuk masing-masing fokus, kategori, atau pokok masalah. c.
Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan diketahui tentang masalah yang diteliti ke dalam uraian kalimat
yang deskriptif dan interpretatif.
2. Pengolahan Data Kuantitatif
Pengolahan data secara kuantitatif disebut juga pengolahan data secara statistik. Dalam pengolahan data secara statistik memerlukan
perhitungan secara matematis. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan dan ketelitian.
Dalam mengolah dan menganalisis data kuantitatif, terdapat dua macam statistik yang digunakan, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik inferensial
digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.
Pengolahan data kuantitatif biasanya melewati tiga tahap pemrosesan awal, yaitu:
a. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul
meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang
digunakan, dan lain-lain. Pada saat pengeditan, peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka, ataupun pertanyaan-pertanyaan
dengan maksud-maksud tertentu.
Berdasarkan proses reduksi data dan penyajian, peneliti
dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban atas per-
masalahan yang diteliti.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SOSIOLOGI Kelas XII
106
b. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang
terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran
terhadap data-data. Biasanya kode yang digunakan dalam bentuk angka. Perhatikan contoh berikut.
Pertanyaan Jawaban
Kode Apakah latar belakang pendidikan Anda?
a. SD 1
b. SMP 2
c. SMA 3
d. Perguruan tinggi 4
Sumber: Dokumen Penulis
c. Tabulating, yaitu memasukkan data-data yang sudah dikelompok-
kan ke dalam tabel-tabel yang mudah dipahami. Melalui tabulating, data lapangan terlihat lebih ringkas dan dapat dibaca
dengan mudah.
Setelah peneliti melakukan keseluruhan langkah awal tadi, tahap selanjutnya adalah pengolahan data secara statistik sederhana.
Pengolahan data statistik diartikan sebagai cara untuk mengolah data berupa angka kuantitatif sedemikian rupa sehingga informasi atau
data tersebut mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik seperti distribusi frekuensi sebaran
frekuensi dan ukuran memusat mean, median, dan modus. a.
Sebaran Frekuensi Distribusi Frekuensi
Pada dasarnya data yang didapat dalam pengumpulan data masih berupa data mentah. Data tersebut perlu disusun dan diatur
untuk dapat dipahami. Penyajian data dapat diatur melalui tiga cara, yaitu dengan distribusi frekuensi, distribusi presentasi atau
dengan frekuensi kumulatif.
Contoh seorang peneliti mendapatkan data tentang umur penduduk yang hijrah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
sebagai berikut.
35, 45, 21, 37, 25, 30, 21, 21, 21, 35, 24, 35, 40, 21, 35, 30, 40, 35, 45, 45, 25, 37, 30, 25, 25, 30, 24, 40, 37, 40, 37, 40, 21, 35, 40, 30, 24, 21, 45, 45
Apabila data tersebut disusun dan diatur dengan distribusi frekuensi dapat terlihat sebagai berikut.
Contoh: Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Penduduk yang Pindah ke
Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk TallyTorus
Frekuensif 21
IIII II 7
24 III
3 25
IIII 4
30 IIII
5 35
IIII I 6
37 IIII
4 40
IIII I 6
45 IIII
5 Total
40
Sumber: Dokumen Penulis
Secara umum pengolahan data secara statistik melalui
dua teknik umum, yaitu distribusi frekuensi dan
ukuran memusat. Adapun hal-hal yang perlu
diteliti dalam proses editing adalah:
a. Keterbacaan tulisan.
b. Lengkapnya pengisian.
c. Kejelasan makna.
d. Relevansi jawaban.
e. Keajekan dan kesesuai-
an jawaban satu sama lain.
f. Keseragaman satuan
data.
Di unduh dari : Bukupaket.com
107
Penelitian Sosial
Selain cara di atas, data juga dapat disusun sesuai dengan distribusi frekuensi relatif atau distribusi persentase.
Contoh: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Umur Penduduk
yang Pindah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk Frekuensi f
Persentase 21
7 17,5
24 3
7,5 25
4 10
30 5
12,5 35
6 15
37 4
10 40
6 15
45 5
12,5 Total
n = 40 100
Sumber: Dokumen Penulis
Angka persentase didapat dari rumus:
Data dapat pula disusun berdasarkan frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari kategori data-
data tertentu ditambah jumlah frekuensi kategori-kategori data sebelumnya.
Contoh: Tabel 5.3 Frekuensi dan Presentase Kumulatif Umur Penduduk
yang Pindah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk f
Frekuensi Kumulatif Kumulatif
21 7
7 17,5
17,5 24
3 10
7,5 25
25 4
14 10
35 30
5 19
12,5 47,5
35 6
25 15
62,5 37
4 29
10 72,5
40 6
2,5 15
87,5 45
5 40
12,5 100
Sumber: Dokumen Penulis
Apabila data yang terkumpul dengan jumlah yang banyak, maka data-data tersebut perlu dikelompokkan ke dalam beberapa
interval kelas. Setiap kelompok harus sama besar dan mengguna- kan bilangan ganjil sehingga titik tengahnya bukan pecahan.
Contoh, jika ditemukan data tentang usia penduduk yang beralih pekerjaan dari bertani menjadi buruh-buruh pabrik di
Kecamatan Turi Sari adalah:
35, 45, 21, 27, 25, 30,18, 43, 32, 35, 24, 35, 40, 21, 25, 37, 30, 40, 25, 25, 30, 24, 40, 37, 40, 37, 40, 23, 35, 40, 30, 24, 20, 35, 30, 45
Dari data di atas dapat dibuat tabel distribusi dengan penggolongan-penggolongan ke dalam interval kelas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SOSIOLOGI Kelas XII
108
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Umur Penduduk yang Beralih Pekerjaan dari Bertani Menjadi Buruh-Buruh Pabrik
di Kecamatan Turi Sari
Kelas Umur Frekuensi Kelas Umur
18–22 4
23–27 8
28–32 6
33–37 10
38–42 6
43–47 2
Sumber: Dokumen Penulis
b. Ukuran Memusat Tendensi Sentral