53
Lembaga Sosial
b. Enacted Institutions
Enacted institutions merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh, lembaga utang
piutang, lembaga perdagangan, lembaga-lembaga pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat.
2. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Sistem
Nilai-Nilai yang Diterima Masyarakat
Melalui sudut ini, Gillin dan Gillin menemukan dua tipe lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dua tipe tersebut antara
lain:
a. Basic Institution
Basic institutions merupakan lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: keluarga, sekolah, negara, dan lain-lain.
b. Subsidiary Institution
Subsidiary institution merupakan lembaga sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting.
Contoh: kegiatan rekreasi.
3. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Penerimaan
Masyarakat
Berlakunya suatu lembaga sosial atau sistem norma tergantung pada sikap penerimaan masyarakat terhadap sistem norma itu sendiri.
Oleh karenanya, Gillin dan Gillin menganggap penting memandang lembaga dari sudut penerimaan masyarakat.
Dari sudut inilah dikenal dua lembaga sosial yaitu approved atau sanctioned institutions dan unsanctioned
institutions.
a. Approved atau Sanctioned Institutions
Approved atau sanctioned institutions merupakan lembaga sosial yang diterima masyarakat. Contoh,
sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.
b. Unsanctioned Institutions
Unsanctioned Institutions merupakan pranata sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat
tidak mampu memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, kelompok pemeras, pencoleng, dan lain-lain.
4. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut
Penyebarannya
Apabila ditinjau dari sudut penyebarannya, lembaga sosial dapat dikenal dua macam lembaga sosial, yaitu general institutions dan
restricted institutions.
a. General Institutions
General institutions merupakan lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Misalnya lembaga agama.
Standar ukuran untuk me- nentukan suatu lembaga
apakah termasuk basic atau subsidiary tergantung
dari masazaman masyara- kat tersebut berlangsung.
Misalnya, sirkus pada za- man Romawi dan Yunani
Kuno dianggap basic, namun dewasa ini dianggap
sebagai subsidiary insti- tution.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 3.4 Keberadaan lembaga sekolah termasuk sanctioned institutions.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SOSIOLOGI Kelas XII
54
b. Restricted Institutions
Restricted institutions merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Misalnya, lembaga agama
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lain-lain.
5. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Fungsinya
Melalui sudut ini, Gillin dan Gillin menemukan dua tipe lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dua
tipe tersebut antara lain:
a. Operative Institutions
Operative institutions merupakan lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh lembaga industri.
b. Regulative Institutions
Regulative institutions merupakan lembaga sosial yang bertujuan mengawasi tata kelakuan yang ada dalam
masyarakat. Contoh, lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dan lain-lain.
Terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia
Lembaga swadaya masyarakat LSM merupakan salah satu lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat. LSM telah ada sejak pra-
kemerdekaan. Lahir pertama kali LSM berbentuk lembaga keagamaan yang sifatnya sosial. Dipelopori lembaga sosial desa LSD dan perkumpulan
keluarga kesejahteraan sosial pada tahun 50-an muncul LSM yang kegiatannya bersifat alternatif terhadap program pemerintah.
Pada tahun 70-an di era Orde Baru, LSM merupakan reaksi sebagian anggota masyarakat atas kebijakan pembangunan yang ditempuh saat itu.
Dasar penggeraknya adalah motivasi untuk mempromosikan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Misalnya, lembaga
bantuan hukum, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial LP3ES. Sejak
masa itu, pendekatan dan isu beragam.
Pada tahun 70-an LSM disebut sebagai ornop yang merupakan terjemahan dari NGO. Ornop atau NGO bisa merupakan suatu lembaga
bisnis swasta, organisasi profesi, klub olahraga, kelompok artis, jemaah aliran agama, dan lembaga dana. Istilah ornop kemudian diubah menjadi
LSM karena di satu sisi, adanya kesan dan anggapan bahwa istilah ornop memiliki konotasi negatif seakan-akan melawan pemerintah Orde Baru
dengan cap sebagai oposisi. Di lain pihak, di kalangan aktivisnya, pada saat itu ada kesadaran bahwa gerakan mereka ini dilandasi oleh suatu misi
positif, yaitu mengembangkan kemandirian dan pembangunan kesadaran, tidak semata-mata ”bukan pemerintahnongovernmental”.
Sumber: www.tempointeraktif.com
Gambar 3.5 Lembaga sosial inilah yang bertugas mengawasi pelaksanaan hukum di ma-
syarakat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
55
Lembaga Sosial
Selanjutnya, formalisasi dilakukan pemerintah terhadap LSM. Melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang diperbarui oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997.
Sumber: www.pikiran-rakyat.com
Berdasarkan tipe-tipe lembaga inilah muncul bermacam-macam lembaga sosial di masyarakat seperti lembaga politik parpol, lembaga sosial bank
koperasi, lembaga hukum peradilan, kejaksaan, dan lain-lain. Bersama kelompokmu cobalah melakukan kunjungan ke suatu lembaga politik dan
satu lembaga sosial yang ada di lingkungan sekitarmu. Adakan sedikit pengamatan dan wawancara dalam lembaga tersebut. Dengan data-data
yang ada, tentukan tipe lembaga sosial tersebut. Serta kemukakan proses terbentuknya dan tujuan dibentuknya lembaga itu. Melalui pengamatan ini
pula uraikan hubungan antara kedua lembaga tersebut. Pada dasarnya setiap lembaga saling kait-mengait membentuk suatu hubungan dengan lembaga
lain. Tulislah hasilnya dalam lembar pekerjaan secara terpisah dalam bentuk laporan diskusi kelompok. Selanjutnya, presentasikan di depan kelas.
C. Fungsi Lembaga Sosial
Di dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa adanya lembaga sosial bermula dari tumbuhnya suatu kekuatan ikatan
hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat. Ikatan hubungan antarmanusia tersebut sangat erat kaitannya dengan keberlakuan suatu
norma sebagai patokan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan akan rasa keindahan, keadilan, pendidikan,
ketentraman keluarga, dan sebagainya. Kebutuhan akan pendidikan kemudian menimbulkan lembaga pendidikan, seperti sekolah-sekolah
dasar, pesantren, sampai pada perguruan tinggi. Kebutuhan akan keindahan kemudian menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan
lainnya seperti seni rupa, seni tari, dan lain-lain. Dengan kata lain, fungsi utama dari lembaga sosial sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan.
Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita akan
mempelajarinya secara terperinci macam-macam fungsi lembaga berdasarkan jenis-jenisnya. Secara umum terdapat lima lembaga sosial
utama dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial tersebut antara lain lembaga keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik.
1. Fungsi Lembaga Keluarga
Keluarga adalah satuan sosial terkecil dan paling mendasar bagi terciptanya kehidupan sosial masyarakat dan mempunyai fungsi-
fungsi pokok yang meliputi pemenuhan kebutuhan biologis,
Adanya lembaga sosial untuk membantu mencu-
kupi kebutuhan hidup ma- syarakat, oleh karenanya
terbentuk lembaga keluar- ga, pendidikan, agama,
ekonomi, dan politik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SOSIOLOGI Kelas XII
56
emosional, pendidikan, dan sosial budayanya. Oleh karenanya, keluarga merupakan kelompok penting dalam
proses sosialisasi anak. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat mempunyai
aturan-aturan dan norma yang harus ditaati oleh setiap anggotanya. Sekumpulan norma-norma yang berlaku dalam
keluarga dinamakan lembaga keluarga. Adanya lembaga keluarga untuk mengatur perilaku setiap anggota dalam
menjalankan hak dan kewajiban serta peranannya dalam keluarga. Selain itu, adanya lembaga keluarga membantu
individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Melalui penyesuaian diri inilah akan tercipta suasana
kehidupan sosial yang tenang. Oleh karena itu, fungsi lembaga keluarga tidak hanya terbatas pada anggota-
anggota keluarga, namun fungsi tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dengan kata lain, lembaga keluarga bertujuan
mengatur manusia dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat, seperti melanjutkan keturunan reproduksi, afeksi, dan
sosialisasi. Adapun fungsi lembaga keluarga secara lebih terperinci sebagai berikut.
a. Fungsi Pengaturan Hubungan Biologis dan Reproduksi