Analisis Data 1. Uji HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa pernyataan “Konsumen lebih senang menggunakan produk Axis dibanding produk sejenis yang lain” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,02, yang berarti responden setuju bahwa konsumen lebih senang menggunakan produk Axis dibanding produk sejenis yang lain. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap variabel brand image Y sebesar 3,92, yang berarti responden setuju bahwa kepercayaan yang dipegang konsumen berkaitan dengan merek Axis cukup tinggi. 4.2. Analisis Data 4.2.1. Uji Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariate Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari uji outliers tampak pada tabel berikut ini : Tabel 4.9. Residuals Statistics Min Max Mean Std. Dev N Predicted Value 22,301 93,203 60,000 12,988 119 Std. Predicted Value -2,903 2,556 0,000 1,000 119 Standard Error of Predicted Value 7,602 23,734 13,157 2,728 119 Adjusted Predicted Value 29,221 108,706 60,488 14,034 119 Residual -74,506 69,751 0,000 31,958 119 Std. Residual -2,157 2,019 0,000 0,925 119 Stud. Residual -2,343 2,136 -0,006 1,009 119 Deleted Residual -93,706 80,199 -0,488 38,147 119 Stud. Deleted Residual -2,397 2,175 -0,006 1,016 119 Mahalanobis Distance [MD] 4,723 54,717 16,857 7,986 119 Cooks Distance 0,000 0,107 0,011 0,017 119 Centered Leverage Value 0,040 0,464 0,143 0,068 119 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber : Lampiran 3 Deteksi multivariat outliers dilakukan dengan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis dievaluasi dengan  2 pada derajat bebas sebesar jumlah indikator dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai  2 0.001 dengan jumlah indikator 17 sebesar 40,790. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 54,717 yang lebih besar dari  2 tabel 40,790, sehingga terjadi multivariate outliers, terdapat 3 data terkena outliers: case 3: 48,797, 6: 55,18, dan 34: 43,501. Keempat case outlier ini harus dieliminasi, sehingga N tinggal 119 – 3 = 116. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observasian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0,689 X12 0,837 X13 0,733 Celebrity Credibility X 1 X14 0,906 0,800 X21 0,756 X22 0,689 Celebrity Likeability X 2 X23 0,905 0,683 X31 0,493 X32 0,553 Celebrity Attractiveness X 3 X33 0,651 -0,063 X41 0,652 X42 0,415 X43 0,666 Celebrity Meaningfulness X 4 X44 0,775 0,661 Y1 0,658 Y2 0,713 Brand Image Y Y3 0,584 0,327 : tereliminasi Sumber : Lampiran 3 Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien cronbach’s alpha yang diperoleh sebagian besar belum memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998]

4.2.3. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas setiap latent variable construct diuji dengan melihat loading factor dari hubungan setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel berikut ini: Tabel 4.11. Standardize Faktor Loading dan Construct dengan Confirmatory Factor Analysis Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0,458 X12 0,868 X13 0,545 Celebrity Credibility X 1 X14 0,995 X21 0,982 X22 0,154 Celebrity Likeability X 2 X23 0,607 X31 0,828 X32 -0,198 Celebrity Attractiveness X 3 X33 -0,015 X41 0,613 X43 0,485 Celebrity Meaningfulness X 4 X44 0,995 Y1 0,963 Y2 0,227 Brand Image Y Y3 0,057 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.2.4. Uji Construct Reliability Variance Extrated

Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut ini: Tabel 4.12. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Stand Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,458 0,210 0,790 X12 0,868 0,753 0,247 X13 0,545 0,297 0,703 Celebrity Credibility X 1 X14 0,995 0,990 0,010 0,824 0,563 X21 0,982 0,964 0,036 X22 0,154 0,024 0,976 Celebrity Likeability X 2 X23 0,607 0,368 0,632 0,649 0,452 X31 0,828 0,686 0,314 X32 -0,198 0,039 0,961 Celebrity Attractiveness X 3 X33 -0,015 0,000 1,000 0,143 0,242 X41 0,613 0,376 0,624 X43 0,485 0,235 0,765 Celebrity Meaningfulness X 4 X44 0,995 0,990 0,010 0,758 0,534 Y1 0,963 0,927 0,073 Y2 0,227 0,052 0,948 Brand Image Y Y3 0,057 0,003 0,997 0,435 0,327 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50

4.2.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtosis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.13. Assessment Of Normality Variable min max kurtosis c.r. X11 3 5 -0,189 -0,415 X12 3 5 -0,777 -1,707 X13 3 5 -0,752 -1,654 X14 3 5 -0,904 -1,987 X21 3 5 -1,511 -3,323 X22 3 5 -1,511 -3,322 X23 3 5 -1,468 -3,228 X31 3 5 -1,363 -2,997 X32 3 5 -1,272 -2,797 X33 3 5 -1,363 -2,997 X41 3 5 -0,182 -0,401 X43 3 5 -1,311 -2,883 X44 3 5 -0,947 -2,082 Y1 3 5 -1,411 -3,101 Y2 3 5 -1,491 -3,278 Y3 3 5 -1,269 -2,791 Multivariate 25,187 5,651 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.6. Analisis Model

One – Step Approach to SEM Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one step approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998 Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Celebrity Endoser, Brand Image Model Specification : One Step Approach - Base Model Credibility Likeability 1 Celebrity Endoser d_cr 1 0,005 d_li 1 X11 er_10 1 1 X12 er_11 1 X21 er_1 1 1 X22 er_2 1 Meaningfulness d_me X41 er_14 X42 er_15 1 1 1 1 Attractiveness d_at X31 er_4 X32 er_5 1 1 1 1 Brand Image 0,005 d_bi Y1 er_7 Y2 er_8 1 1 1 1 Y3 er_9 1 X13 er_12 1 X14 0,005 er_13 1 X23 er_3 1 X33 er_6 1 X43 er_16 1 X44 0,005 er_17 1 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.14 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 4,606 ≤ 2,00 kurang baik Probability 0,000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0,177 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0,728 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0,647 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0,560 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0,618 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Berdasarkan uji reliability consistency internal terdapat indikator tereliminasi sehingga model berubah sebagaimana terdapat di bawah ini: Gambar 4.2 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Celebrity Endoser, Brand Image Model Specification : One Step Approach - Elimination Model Credibility Likeability 1 Celebrity Endoser d_cr 1 0,005 d_li 1 X11 er_10 1 1 X12 er_11 1 X21 er_1 1 1 X22 er_2 1 Meaningfulness d_me X41 er_14 1 1 1 Attractiveness d_at X31 er_4 X32 er_5 1 1 1 1 Brand Image 0,005 d_bi Y1 er_7 Y2 er_8 1 1 1 1 Y3 er_9 1 X13 er_12 1 X14 0,005 er_13 1 X23 er_3 1 X33 er_6 1 X43 er_16 1 X44 0,005 er_17 1 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.15 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Elimination Model Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 5,057 ≤ 2,00 kurang baik Probability 0,000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0,188 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0,725 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0,637 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0,560 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0,622 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step elimination model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini : Gambar 4.3 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Celebrity Endoser, Brand Image Unstandardized estimates : One Step Approach - Elimination Modification Model Credibility Likeability 1 Celebrity Endoser d_cr 1 0,005 d_li 1 X11 er_10 1 1 X12 er_11 1 X21 er_1 1 1 X22 er_2 1 Meaningfulness d_me X41 er_14 1 1 1 Attractiveness d_at X31 er_4 X32 er_5 1 1 1 1 Brand Image 0,005 d_bi Y1 er_7 Y2 er_8 1 1 1 1 Y3 er_9 1 X13 er_12 1 X14 0,005 er_13 1 X23 er_3 1 X33 er_6 1 X43 er_16 1 X44 0,005 er_17 1 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.16 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1,143 ≤ 2,00 baik Probability 0,246 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,036 ≤ 0,08 baik GFI 0,920 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 0,968 ≥ 0,95 baik CFI 0,977 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step elimination modification model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel.

4.2.7. Uji Kausalitas

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 85.752.510 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing- masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.17. Uji Kausalitas Antar Faktor Faktor Faktor Ustd Estimate Std Estimate Prob Brand Image Y Celebrity Endorser X 0,749 0,996 0,000 Batas Signifikansi  0,10 Sumber : Lampiran 3 Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa: “Celebrity endorser berpengaruh positif terhadap brand image produk Kartu Axis di Surabaya, dapat diterima, dengan Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 signifikan dan positif

4.3. Pembahasan