Bahan dan Alat Penelitian

22 A. Uji efektivitas genistein Efektivitas genistein pada REα ditentukan berdasarkan nilai Tc-PLIF yang merupakan kemiripan IFP antara ligan dengan standar. Standar yang digunakan adalah 4-hidroksitamoksifen OHT, metabolit aktif dari tamoksifen yang memiliki afinitas 100 kali lipat lebih besar dari estradiol untuk berikatan dengan REα Berry, 2008. Jika genistein mempunyai IFP yang mirip dengan OHT, maka genistein dapat dikatakan sebagai ligan yang aktif pada REα. Nilai Tc-PLIF yang diterima adalah lebih besar atau sama dengan 0,600 dari senyawa standar Marcou dan Rognan, 2006. Dari hasil penambatan yang dilakukan, didapatkan nilai Tc-PLIF rata- rata yang sebesar 0,425±0,112 dan nilai median sebesar 0,458 dengan sebaran nilai ditampilkan dalam bentuk histogram Gambar 4. Uji Shapiro-wilk menunjukkan bahwa nilai Tc-PLIF yang didapatkan tidak terdistribusi normal dengan variansi yang tidak homogen, sehingga dilakukan uji Wilcoxon untuk mengetahui apakah nilai Tc-PLIF tidak lebih kecil dari 0,600 Lampiran 1. Secara statistik, dengan taraf kepercayaan 95, nilai Tc-PLIF genistein lebih kecil dari 0,600, menandakan bahwa genistein tidak aktif pada REα secara in silico. Hasil ini berlawanan dengan hasil uji secara in vitro dan in vivo yang mengatakan bahwa genistein aktif dalam menghambat REα Gilani dan Anderson, 2002. Oleh karena itu, dapat disimpulkan menurut protokol yang dikembangkan oleh Radifar et al. 2013 genistein bukan merupakan ligan aktif bagi REα. 23 Gambar 4. Histogram sebaran nilai Tc-PLIF genistein Hal ini dapat disebabkan karena senyawa standar yang digunakan terlalu poten, sehingga senyawa alam seperti genistein, tidak dapat dikenali. Genistein mempunyai afinitas 100 kali lebih lemah dari estradiol untuk berikatan dengan REα Hopert, Beyer, Frank, Strunck, Wūnsche, dan Vollmer, 1998, sementara OHT memiliki afinitas yang 100 kali lebih besar dari estradiol untuk berikatan dengan REα Berry, 2008, sehingga genistein membutuhkan konsentrasi setidaknya 10.000 kali lebih besar untuk memberikan efek inhibisi yang sama dengan OHT terhadap REα. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan untuk memilih senyawa standar baru yang memiliki aktivitas dalam menghambat REα namun tidak bersifat terlalu poten, sehingga senyawa alam yang terbukti aktif dapat dikenali oleh protokol.