Gambaran Umum Pajak TINJAUAN PUSTAKA

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Pajak

1. Pengertian Pajak Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Pemerintah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak diartikan sebagai berikut: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam buku Perpajakan yang ditulis oleh Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak 2011:1: “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal-balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo, S.H. 1991:2 dalam Waluyo 2010:2: “Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.” 8 2. Jenis Pajak Dalam buku Waluyo 2010:12, pajak dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: a. Menurut golongan 1 Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib Pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan. 2 Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai. b. Menurut sifat 1 Pajak Subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh: Pajak Penghasilan. 2 Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. c. Menurut pemungut 1 Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak 9 Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai. 2 Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: pajak reklame dan pajak hiburan. 3. Fungsi Pajak Dalam buku Resmi, 2009: 3, ada 3 fungsi pajak, yaitu: a. Fungsi Budgetair artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. b. Fungsi Regulerend artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melakukan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. 4. Sistem Pemungutan Pajak Dalam buku Mardiasmo 2011:7, ada tiga sistem pemungutan pajak di Indonesia, yaitu: a. Self Assessment Self assessment adalah suatu sistem pemungutan pajak yang Wajib Pajak menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan. Dalam tata cara ini kegiatan pemungutan pajak diletakkan kepada aktivitas masyarakat sendiri, yang Wajib Pajak diberi kesempatan: 1 Menghitung sendiri pajak yang terutang. 10 2 Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang. 3 Membayar sendiri jumlah pajak yang harus dibayar. 4 Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang. b. Official Assessment Official assessment adalah suatu sistem pemungutan pajak, yang aparatur perpajakan menentukan sendiri di luar Wajib Pajak jumlah pajak terutang. c. Witholding System Witholding System adalah suatu sistem pemungutan pajak, yang penghitungan besarnya pajak yang terutang oleh seorang Wajib Pajak dilakukan oleh pihak ketiga.

B. Pajak Penghasilan