PPPPTK Penjas dan BK | 15
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
6. Tahapan Layanan Konseling Individual
Dalam melakukan kegiatan konseling, individual ada tahapan pelaksanaan yang dilakukan agar konseling menjadi efektif dan efisien.
Tahapan yang dilakukan dalam melakukan konseling.
a. Tahapan Pengantaran
Pengantaran yaitu keterampilanteknik untuk membukamemulai komunikasihubungan konseling, seperti: menyambut kehadiran
konseli, membicarakan topik netral, dan memindahkan pembicaraan topik netral ke dalam permulaan konseling.
Menyambut konseli meliputi bahasa verbal seperti: konselor memberi atau menjawab salam, menyebut nama konseli,
mempersilahkan duduk, dll. Dan bahasa non verbal seperti: konselor segera membuka pintu ruang konseling, berjabat tangan,
senyum dengan ceria, mendampingimengiringi konseli saat menuju tempat duduk, menempatkan konseli pada tempat duduk yang lebih
baik, duduk sesudah konselinya duduk, dll. Pembicaraan topik netral yaitu pembicaraan yang bersifat umum
dan tidak menyinggung perasaan konseli kejadian-kejadian hangat di lingkungan konseli, hobi konseli, bahan-bahan atau gambar-
gambar yang ada di ruang konseling, potensi lingkungan asal konseli, dll.
Pemindahan topik netral ke permulaan konseling dengan menggunakan
kalimat “jembatan”, misalnya: “Setelah kita membicarakan ………… isi topik netral, barangkali ada sesuatu
hal yang perlu kita bicarak an bersama dalam pertemuan ini”.
Dalam pengantaran dilakukan kegiatan penstrukturan yaitu salah satu bentuk teknik konseling dalam rangka untuk memberikan
penjelasan kepada
konseli tentang
pengertian konseling,
bagaimana konseling itu dilaksanakan, kemana konseling itu
PPPPTK Penjas dan BK | 16
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
diarahkan, asas-asas pokok dalam konseling, serta bagaimana peran konselor dan konseli dalam pelaksanaan proses konseling.
b. Penjajagan
Proses penjajagan diibaratkan sebagai membuka dan memasuki yang bersangkut paut dengan perkembangan dan permasalahan
konseli. Sasaran penjajagan adalah ha-hal yang dikemukakan konseli dan hal-hal lain yang perlu dipahami tentang diri konseli.
Sasaran penjajagan adalah berbagai hal yang selama ini terpendam,
tersalahartikan danataupun
terhambat pengembangannya pada diri konseli seperti perasaan amannya,
tentang kompetensinya, aspirasinya, semangatnya, dan cara pemanfaatan kesempatannya.
c. Penafsiran
Apa yang terungkap melalui penjajagan merupakan berbagai hal yang perlu diartikan, diketahui secara tepat dan diberikan
tanggapan secara positif, dinamis dan tepat pula. Langkah diagnosis dan prognosis dapat memberikan manfaat yang berarti.
d. Pembinaan
Pembinaan yaitu bentuk upaya pengentasan masalah dan pengembangan diri konseli dalam rangka memandirikan dan
membahagiakan konseli dan lingkungannya secara produktif dengan berbagai teknik, teori, dan pendekatan konseling.
e. Penilaian
Penilaian konseling individual dilaksanakan tiga jenis penilaian, yaitu:
1 penilaian segera; 2 penilaian jangka pendek;
3 penilaian jangka panjang.
PPPPTK Penjas dan BK | 17
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
Penilaian segera dilaksanakan pada setiap akhir sesi layanan, sedang penilaian jangka pendek dilakukan setelah konseli berada
pada masa pasca layanan selama satu minggu sampai satu bulan, dan penilaian jangka panjang setelah beberapa bulan. Fokus
penilaian diarahkan kepada apa yang ingin konseli lakukan, kompetensi apa yang ingin dikuasai, bagaimana usaha itu dilakukan
sehari-hari, bagaimana rasanya, dan bagaimana kesungguhannya. Dalam penilaian segera konseli diminta mengungkapkan apa
pikirannya, perasaannya, sikapnya, yang akan dilakukannya, dan tanggung jawabnya berkenaan dengan pengentasan masalahnya
itu setelah konseli menjalani proses konseling perorangan dengan konselor. Selanjutnya, dalam penilaian jangka pendek dan penilaian
jangka panjang perlu dinilai dengan cermat tentang informasi dan pemahaman baru, dicapainya keringanan beban perasaan, dan
direncanakannya kegiatan pasca konseling individual dalam rangka perwujudan upaya pengentasan masalah yang ada pada diri
konseli dan hasilnya digunakan sebagai pertimbangan dalam upaya tindak lanjut.
7. Tindak lanjut dan laporan