PPPPTK Penjas dan BK | 23
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
hal yang berguna bagi pengembangan pribadi yangatau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok. Layanan
konseling kelompok dapat diselenggarakan dimana saja, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan, di dalam sekolah ataupun di luar
sekolah, di rumah salah seorang peserta atau di rumah konselor atau di suatu kantor atau lembaga tertentu atau di ruang praktik pribadi
konselor. Dengan memperhatikan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok adalah suatu layanan yang dilakukan oleh konselor kepada sekelompok
individu yang sedang mengalami masalah untuk menyelesaikan permasalahannya agar tidak menghambat potensi yang dimiliki individu.
Konseling kelompok juga didefinisikan layanan konseling yang mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk kelompok dengan
konselor sebagai peminpin kelompoknya untuk membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui
dinamika kelompok.
2. Tujuan
Jacob, at al. 2012 : 57 menjelaskan bahwa ketika seorang pemimpin kelompok belum jelas tentang tujuan kelompok yang dipimpinnya, maka
ada kecenderungan kelompok tersebut akan sering membingungkan, membosankan, atau tidak produktif ataupemimpin tidak mengikuti tujuan
yang dinyatakan. Selain itu, tujuan kelompok dapat berubah sebagaimana perkembangan yang terjadi pada kelompok. Jika konselor
menguasai proses klarifikasi tujuan, berikutnya yang penting dari aspek kepemimpinan kelompok yang efektif adalah perencanaan.
Sementara itu menurut Winkel 2012 : 544, konseling kelompok dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu:
1. Masing-masing anggota kelompok memahami dirinya dengan baik dan menemukan dirinya sendiri. Berdasarkan pemahaman diri itu
PPPPTK Penjas dan BK | 24
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
dia lebih rela menerima dirinya sendiri dan lebih terbuka terhadap aspek-aspek positif dalam kepribadiannya.
2. Para anggota
kelompok mengembangkan
kemampuan berkomunikasi satu sama lain sehingga mereka dapat saling
memberikan bantuan
dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan yang khas pada fase perkembangan mereka.
3. Para anggota kelompok memperoleh kemampuan pengatur dirinya sendiri dan mengarahkan hidupnya sendiri, mula-mula dalam kontra
antar pribadi di dalam kelompok dan kemudian juga dalam kehidupan sehari-hari di luar kehidupan kelompoknya.
4. Para anggota kelompok menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan lebih mampu menghayati perasaan orang lain.
Kepekaan dan penghayatan ini akan lebih membuat mereka lebih sensitif juga terhadap kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-
perasaan sendiri. 5. Masing-masing anggota kelompok menetapkan suatu sasaran yang
ingin mereka capai, yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku yang lebih konstruktif.
6. Para anggota kelompok lebih berani melangkah maju dan menerima resiko yang wajar dalam bertindak, dari pada tinggal
diam dan tidak berbuat apa-apa. 7. Para anggota kelompok lebih menyadari dan menghayati makna
dan kehidupan manusia sebagai kehidupan bersama, yang mengandung tuntutan menerima orang lain dan harapan akan
diterima orang lain. 8. Masing-masing anggota kelompok semakin menyadari bahwa hal-
hal yang memprihatinkan bagi dirinya sendiri kerap juga menimbulkankan rasa prihatin dalam hati orang lain. Dengan
demikian dia tidak merasa terisolir, atau seolah-olah hanya dialah yang mengalami ini dan itu.
Tujuan umum layanan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi
PPPPTK Penjas dan BK | 25
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
peserta layanan, juga bermaksud mengentaskan masalah klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Tujuan khusus konseling kelompok pada dasarnya terletak pada pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan. Melalui
layanan kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut para peserta memperoleh dua tujuan sekaligus yakni:
terkembangkannya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap terarah
kepada tingkah
laku khususnya
dalam bersosialisasikomunikasi; dan terpecahkannya masalah individu yang
bersangkutan dan diperolehnya imbasan pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta layanan konseling kelompok.
Para anggota kelompok belajar berkomunikasi dengan anggota-anggota yang lain secara terbuka, dengan saling menghargai dan menaruh
perhatian. Pengalaman bahwa komunikasi demikian dimungkinkan akan membawa dampak positif dalam kehidupandengan orang-orang yang
dekat di kemudian hari.
3. Tahapan dalam Konseling Kelompok