ada hukumnya, hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain. Pelajaran terhadap tingkah laku merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa
hukum etika sangat tergantung pada waktu, tempat, dan suasana. Artinya seorang sekretaris harus mampu menempatkan perilakunya yang sesuai.
Sebagai pedoman bagi sekretaris di Fakultas Ekonomi untuk menuju good behavior adalah berupaya menjadikan diri sendiri menjadi pribadi yang
disenangi oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam suasana apapun juga.
3. Good Character
Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter sifat yang baik dalam pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat
bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif,
taat ibadah, bijaksana, supel, menghargai oranglain, bekerja keras dengan tulus dan penuh semangat.
4. Good Capability
Kecakapan atau kemampuan sangat dibutuhkan untuk melakukan segala pekerjaan dalam tugasnya bahkan kehidupannya sebagai seorang sekretaris.
Oleh karena itu, sekretaris harus meningkatkan kemampuannya untuk meningkatkan kelancaran pekerjaan dan perkembangan organisasi ataupun
perusahaannya. Seorang sekretaris harus mempunyai kemampuan yang mencakup intelektualitas dan skill untuk menjadi sekretaris yang profesional.
Sekretaris yang mempunyai intelektualitas yang tinggi akan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat serta tanggap dalam menentukan apa
Universitas Sumatera Utara
yang seharusnya dikerjakan. Kemampuan seperti kemampuan administrasi maupun manajerial sangat menunjang perkembangan lembaga tempat
bekerja. Disamping itu sekretaris juga dituntut memiliki skill non teknis, misalnya kemampuan mengendalikan sikap, perilaku, kreativitas,
komunikasi, inisiatif yang berkenaan terhadap hal-hal yang erat kaitannya dengan keseharian di kantor.
Selain rumusan ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian bagi seorang sekretaris profesional Titiek dan
Kristanto, 2004 : 30 , antara lain : a.
Menumbuhkan rasa berani bertanggungjawab Seorang sekretaris harus mampu menyelesaikan tugasnya yang didasari oleh
norma-norma formal yang berlaku. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, sekretaris hendaknya menunjukkan komitmen dan
tanggungjawab penuh terhadap pekerjaannya, apalagi yang berhubungan dengan relasi eksternal atau rekan kerja dari luar perusahaan. Untuk itu
sekretaris harus melatih kemampuan bekerja mandiri tanpa pengawasan. b.
Mengembangkan pengetahuan Sekretaris profesional bisa menjadi kunci sukses perusahaan, apabila
memiliki pengetahuan dan berwawasan luas. Pengetahuan yang dimaksud tersebut dibidang kesekretariatan seperti : kemampuan menggunakan
teknologi informasi yang semakin maju, mampu berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, mampu memprioritaskan tugas dan
tanggungjawabnya, serta mampu meningkatkan wawasan pengetahuan demi
Universitas Sumatera Utara
kelancaran dalam menjalankan tugasnya. Selain itu juga terdapat pengetahuan tentang visi dan misi perusahaan.
c. Memiliki kemauan dan minat dari dalam diri untuk mengembangkan dan
dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang akan lebih mudah menerima masukan-masukan dan pelatihan. Dan dengan kemampuan untuk
dikembangkan seseorang memiliki modal melalui sistem atau metode yang nyata, terarah serta bermanfaat.
d. Menggunakan gaya bahasa yang positif
Sebagai sekretaris yang sering berkomunikasi dengan orang banyak, maka dituntut untuk menggunakan gaya bahasa yang positif, sehingga akan
membuat oranglain merasa dihargai. Sedangkan apabila dengan mengguanakan gaya bahasa yang negatif seperti berbahasa yang kasar akan
membuat orang merasa tidak dihargai. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia dan
beberapa bahasa asing dengan baik. Sekretaris dituntut untuk memilih kata dan menyusun kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak
yang berkomunikasi dengannya. e.
Mengembangkan dinamika pribadi Untuk dapat mengembangkan dinamika pribadi, keterampilan diri yang perlu
dilatih atau dikembangkan diantaranya keterampilan mengungkapkan ide-ide yang dimiliki, keterampilan menunjukkan perilaku yang tegas, anggun, serasi,
dan berwibawa, serta kemampuan melaksanakan nilai tata karma dan etika yang berlaku dilingkungan kerja. Pengembangan dinamika pribadi dapat
berupa pengembangan ahlak dan tata krama seorang sekretaris. Hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
dapat berupa pemahaman tentang etika seorang sekretaris dalam bekerja, yang berlaku di dalam kantor maupun masyarakat untuk mecegah kekeliruan
dan mendapatkan kebenaran. f.
Memberikan pelatihan, pembelajaran serta pengetahuan yang bermanfaat untuk pembentukan citra diri seorang sekretaris dan menjadikan pribadi yang
profesional serta tanggap terhadap pekerjaan.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian
Adapun prinsip menurut Titiek dan Kristanto 2004:35 yang harus dimiliki sekretaris dalam mengembangkan kepribadian untuk melakukan tugas
dan tanggung jawabnya yang dapat mempengaruhi kepribadiannya, antara lain :
1. Prinsip Atitude