Peranan Ilmu Pengembangan Kepribadian Sebagai Bekal Menjadi Sekretaris Profesional Pada Mahasiswa Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN ILMU PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SEBAGAI BEKAL MENJADI SEKRETARIS PROFESIONAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III

KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

DEBBY YOLANDA HARAHAP 112103094

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : DEBBY YOLANDA HARAHAP

NIM : 112103094

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN ILMU PENGEMBANGAN

KEPRIBADIAN SEBAGAI BEKAL MENJADI SEKRETARIS PROFESIONAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Tanggal : Januari 2015 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP: 19741012 200003 2 003

(Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring,SE,MM)

Tanggal : Januari 2015 DEKAN

Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec,Ac,Ak, CA NIP. 19560407 1988002 1001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : DEBBY YOLANDA HARAHAP

NIM : 112103094

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN ILMU PENGEMBANGAN

KEPRIBADIAN SEBAGAI BEKAL MENJADI SEKRETARIS PROFESIONAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Medan,Januari 2015 Menyetujui Pembimbing

(Dr.Beby Karina FawzeeaSembiring, SE,MM) NIP. 19741012 200003 2 003


(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberi rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Fungsi Dan Peranan Ilmu Pengembangan Kepribadian Bagi Mahasiswa Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi dalam Program Studi Diploma-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, mengingat keterbatasan waktu dan banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun kesempurnaan Tugas Akhir ini guna memperbaiki penulisan dimasa yang akan datang.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpAk selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Terkhusus untuk keluarga tercinta ayahanda Drs.Zulkarnain Harahap dan ibunda Elly Lubis, kakak tersayang Karina Harahap, Amd, abang ipar Rio Teguh Prahasetyo,S.pd dan kawan berantam yang paling setia Fitra Hady Nasution, SH yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan semangat, perhatian, dorongan, kesabaran dan doa yang tulus serta materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai.

8. Teman-teman Siti Lubis, Dina Anggraini, Indah Ayu, Intan Mey, Efry Tarigan serta teman-teman Program Studi Diploma-III Kesekretariatan khusus stambuk 2011. Terima kasih sudah memberikan dorongan serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana sekali sebagai suatu karya ilmiah.Untuk itu dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir inibermanfaat dan membantu semua pihak yang memerlukanny.

Medan, Januari 2015 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Jadwal Kegiatan ... 4

F. Rencana Isi ... 5

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN... 7

A. Sejarah Singkat Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ... 7

B. Visi, Misi, Tujuan Program Studi Diploma III Kesekretariatan... 9

C. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara... 14

D. Jaringan Usaha ... 16


(7)

BAB III : PEMBAHASAN ... 19

A. Pengertian Pengembangan Kepribadian ... 22

1. Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian... 23

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian ... 27

3. Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian ... 28

B. Pengertian Sekretaris... 29

1. Jenis – Jemis Sekretaris ... 30

2. Tugas Sekretaris ... 32

3. Kriteria Sekretaris Profesional ... 34

4. Standard Penampilan Sekretaris ... 38

C. Tujuan dan Pengaruh Pengembangan Kepribadian Sebagai Bekal Menjadi Seorang Sekretaris Profesional Pada Mahasiswa D-III Kesekretariatan... 46

1. Tujuan Pengembangan Kepribadian Sekretaris ... 47

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52


(8)

DAFTAR TABEL

NO. Judul Halaman

Tabel 1.1 JadwalKegiatan ... 5 Tabel 1.2 Tabulasi Data Nilai Jawaban Responden ... 19


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis ... 14 Universitas Sumatera Utara


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Derasnya arus globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan menciptakan paradigma baru di dalam organisasi. Pengembangan kepribadian adalah salah satu faktor dalam menciptakan organisasi yang baik.Makin meningkatnya persaingan profesionalisme dalam dunia bisnis modern, maka ilmu pengembangan kepribadian berguna untuk menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk berinteraksi antara individu secara efektif dan berkomunikasi dengan baik juga akan membuat seseorang menonjol diantara yang lain.

Dalam organisasi pemerintah maupun swasta pencapaian tujuan ditetapkan melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi, pencapaian itu hanya dimungkinkan karena upaya para pegawai yang terdapat pada organisasi yang disebut sebagai kinerja pegawai. Menurut Rosida dan Ambar (2005:57) Pengembangan kepribadian merupakan suatu proses pembentukan citra diri secara kompleks yang mencakup berbagai aspek, baik pengetahuan, keterampilan, wawasan maupun sikap. Dan hal tersebut sagat menguntungkan dan mendukung kelancaran tugas pada perusahaan sertapeningkatan kualitas perusahaan. Kinerja pegawai yang berperan penting dalam organisasi adalah peran sekretaris.


(11)

Organisasi tidak hanya semata-mata mengejar pencapaian produktifitas yang tinggi saja, tetapi juga lebih memperhatikan kinerja dalam proses pencapaian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sekretaris dalam membantu pencapaian sebuah organisasi yaitu faktor pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan sangat diperlukan untuk mendukung suatu kinerja. Pengetahuan, Keterampilan dan kemampuan merupakan kompetensi yang bersifat superfisial, yaitu karakter mendasari seseorang untuk mampu menunjukan kinerja yang efektif atau superior di dalam pekerjaan dan tugasnya. Pengembangan keperibadian bagi sekretaris sangatlah bermanfaat karena dapat menunjang potensi secara maksimal serta dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme seorang sekretaris.

Menurut La Rose (2003:10), Sekretaris adalah sebuah profesi yang sangatberperan penting dalam bidang perkantoran yang menangani administrasi kantor,surat menyurat, berkas-berkas sampai urusan pribadi pimpinannya yangberhubungan dengan kantor. Profesi ini dikenal luas dalam dunia bisnis,karenaanggapan bahwa sekretaris merupakan orang kepercayaan pimpinan, makasekretaris harus memiliki kesetiaan pada pimpinan serta mampu bersoasialisasipada lingkungan pekerjaan. Untuk itu diperlukan sekretaris profesional yangmampu mengelola kantor secara keseluruhan dan membantu menciptakan suasanakerja yang kondusif bagi pimpinan dan karyawan lainnya.

Pada Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Ilmu Pengembangan kepribadian sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dalam ilmu Pengembangan Kepribadian


(12)

akanmengajarkan lebih dalam pada mahasiswa DIII-kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara bagaimana cara menjadi sekretaris profesional bagi sebuah perusahaan.Semakin tinggi tingkat pengembangan kepribadian yang diberikan maka akan mempengaruhi tingkat profesional dan kualitas seorang sekretaris, serta untuk mencapai efisiensi dan efektifitas kinerja sekretaris. Namun, untuk menjadi seorang sekretaris profesional bukan hanya sekedar belajar dan mendapatkan informasi melalui teori ataupun lisan. Praktek secara langsung adalah faktor utama yang sangat dibutuhkan dalam pencapaian menjadi seorang sekretaris profesional dengan fasilitas kelengkapan alat yang tersedia pula. Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara cara pembelajaran seperti itulah yang belum diterapkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menulis Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Ilmu Pengembangan Kepribadian sebagai Bekal Menjadi Sekretaris Profesional Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka terdapat perumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Perananan Ilmu Pengembangan Kepribadian sebagai Bekal Menjadi Seorang Sekretaris yang Profesional pada Mahasiswa Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?


(13)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pentingnya pengembangan kepribadian sebagai bekal menjadi seorang sekretaris yang profesional pada mahasiswa program studi D-III Kesekretariatan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

a.Menambah dan memperluas pengetahuan penulis khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan denganpengembangan kepribadian.

b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan penelitian dimasa yang akan datang.

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di JL. Prof. T.M.Hanafiah Kampus Universitas Sumatera Utara. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut :


(14)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III

Minggu IV

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan

Sumber : Penulis (2015)

F. Rencana Isi

Untuk mendapatkan gambaran laporan penelitian yang lebih terstruktur dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis membagi dalam 4 (empat) bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan di uraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal penelitian danrencana isi.


(15)

BAB II : PROFIL INSTANSI

Pada bab profil instansi di uraikan sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pengertian dan pentingnya pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris yang profesional pada mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan saran yang berguna bagi pembaca dan peneliti lainnya.


(16)

BAB II PROFILINSTANSI

A. SejarahSingkat Program Studi Diploma III FakultasEkonomi dan BisnisUniversitasSumatera Utara.

Program Diploma III FakultasEkonomiUniversitas Sumatera UtarasemulabernamaPendidikanAhli Perusahaan Universitas Sumatera Utaradisingkatdengan PPAP-USU. PPAP-USU berdirididasarkanatas SK. MendikbudR.I. No. 042/U/1975 tanggal 15 Maret 1975 yaitusebagaitindaklanjutdariPhasing Out Akademik Administrasi Niaga (AAN)Negeri Medan. Secaraorganisasi PPAP-USU

langsungberadadibawahRektorUniversitas Sumatera Utara tetapidicangkokkanpadaFakultasEkonomiUniversitasSumatera Utara dengansusunanorganisasisebagaiberikut :

a. Pembina : RektorUniversitas Sumatera Utara

b. Direktur : DekanFakultasEkonomiUniversitasSumatera Utara c. Sekretaris : DitunjukolehDekan


(17)

Mahasiswapertamadari PPAP-USU berasaldarimahasiswaAkademikAdministrasiNiaga Negara Medan yang belummenyelesaikanstudinyasampai


(18)

saat phasing out, ditambahdenganmahasiswabaru yang diterimapadatahun1975/1976.Sehubungandenganpembaharuan yang dilaksanakanpadapendidikantinggidengan SK DijenDikti No. 23/Dikti/Kep/1987; No. 25/DIKTI/KEP/1987;No. 26/DIKTI/KEP/1987 dan SK RektorUniversitas Sumatera Utara ataspengelolaan PPAP-USU semenjakserahterimatersebutmakanama PPAP-USUberubahmenjadi Program Diploma IIIFakultasEkonomi dan BisnisUniversitas SumateraUtara.Organisani Program Diploma III langsungberadapadastrukturorganisasi.FakultasEkonomidan Bisnis Universitas Sumatera Utara danpengelolaAkademik ProgramStudiadalahKetua Program Studi yang adapadaFakultasEkonomiUniversitasSumatera Utara yang relevan, yaitu sebagai

berikut:

Berdasarkan SK Dekan No. 342/J05.1.2/SK/KP/2002 maka, pengelolaanProgram Diploma III mengalamiperubahan, yaituPengelola Program StudiadalahKetua Program Studi, sertaSekretaris Program Studibagimasing-masingjurusanyaitusebagaiberikut :

No Program Studi D-III Pengelola

1 D-III Kesekretariatan Ketua Departemen Manajemen 2 D-III Akuntansi Ketua Departemen Akuntansi


(19)

No Program Studi D-III Pengelola

1 D-III Kesekretariatan Ketua dan Sekretaris Program Studi Kesekretariatan

2 D-III Akuntansi Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi

3 D-III Keuangan Ketua dan Sekretaris Program Studi Keuangan

B.Visi, MisidanTujuan Program Diploma III Kesekretariatan

Program Diploma III KesekretariatanFakultasEkonomi dan BisnisUniversitasSumatera Utara adalahpendidikantinggijalur Non Gelar yang didasarkanpadaKeputusanMenteriPendidikandanKebudayaan RI No. 0124/U/1979 tentangjenjangPendidikanTinggidan Program AktaMengajardalamlingkunganDepartemenPendidikandanKebudayaanRepublik

Indonesia.Tujuanpendidikan Program Diploma III Kesekretariatanadalahsebagaiberikut :

1. Visi

Menjadi Program Studi Diploma III Kesekretariatanterkemuka yang mampumemenuhikebutuhanpasardalampersaingan global dalam 5 tahunkedepan.

2. Misi

a. Menghasilkanlulusan yang mempunyaikompetensidalambidangilmu kesekretariatan.


(20)

b. Meningkatkankualitas proses belajarmengajardenganpemberdayaandanpeningkatankualifikasidankualitasdos

en. c.

Megembangkandanmeningkatkanmutupelaksanaanpenelitiandanpengabdians ebagaiupayameningkatkanmutukeilmuan.

d.Meningkatkanpelayanankepadamahasiswadan stakeholder lainnya. e.

Meningkatkanjaringandankerjasamadenganinstitusiswastadanpemerintahanse rtaorgnisasi professional danlembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

3. Tujuan

Secara umum tujuan Program Studi D-III Kesekretariatan adalah menghasilkan lulusan tenaga semi profesional yang mempunyai keahlian dan dapat menerapkan keterampilan sesuai dengan bidang kesekretariatan yang diikutinya. Memberikan landasan keahlian dan keterampilan untuk dikembangkan melalui karir. Siap pakai dalam bidang pekerjaan yang jenjangnya pada tingkat utama (Menghasilakan Sekretaris Profesional).

Lebih khusus tujuan Program Studi D-III Kesekretariatan adalah menghasilkanlulusan yang :

a. BerjiwaPancasiladanmemilikiintegritaskepribadian yang tinggi b. Bersifatterbuka,tanggapterhadapperubahandankemajuanilmuserta teknologimaupunmasalah yang dihadapimasyarakat.


(21)

c. Menerapkanpengetahuandanketerampilanteknologi yang dimiliknya sesuaidenganbidangkeahliannyadalamkegiatanproduktifdanpelayanankepadam asyarakat.

d.Mampumeningkatkanperkembanganilmupengetahuandanketerampilan sesuai denganbidangnya.

Pelaksanaan Pendidikan Dan Pengajaran

a. Penerimaan Mahasiswa

Penerimaan mahasiswa Program Studi D-III dilaksanakan melalui ujian Seleksi Penerimaan Mahasiwa Baru yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara. Jumlah mahasiswa yang diterima disesuaikan dengan daya tampung, yaitu rata-rata 90 orang setiap tahun.

b . Dasar Pelaksanaan Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sudah melaksanakan sistem satuan kredit semester (SKS), yaitu berpedoman kepada :

a. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0224/U/1982 b. Surat Direktur Sarana Akademik No.494/D/P/1979 tanggal 4 juli 1979 c. Keputusan Rektor USU No.7/TPSK/1979 tanggal 23 juli 1979

d. Surat Dirjen Dikti No.029/DJ.KEP/1983

e. Hasil lokarya Pelaksanaan Sistem Kredit disemua Fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 8 s/d 10 januari 1979 dan tanggal 16 s/d 19 april 1979

f. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI No.111/DIKTI/KEP/1989 tanggal 13 november 1989


(22)

g. Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No.402/PT.05/692 tanggal 8 juli 1982 tentang peraturan Akademik Universitas Sumatera Utara

h. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

c. Mata Kuliah

Mata kuliah yang disajikan berpedoman kepada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 yaitu:

a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MTK) yaitu bahan kajian dari pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.

c. Kelompok Mata Kuliah Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

d. Kelompok Mata Kuliah Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan membentuk sikap dan prilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.


(23)

e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan prilaku keahlian dalam berkarya.

d. Kurikulum

a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 SKS b. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) 48 SKS c. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 36 SKS

d. Kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MKP) 15 SKS

e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBD) 5 SKS Jumlah 110 SKS.


(24)

C. StrukturOrganisasiFakultasEkonomi dan BisnisUniversitasSumatera Utara

Sumber : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara (2014) Gambar 2.1 : Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara DEKAN PEMBANTU DEKAN I BagPendidika n II BagTata Usaha III BagKemahasis waan Dewan Pertimbangan Fakultas

Ketua dan Sekretaris Departemen

Kepala Bagian Tata Usaha

Unit Penunjang Fakultas

Ketua Program Studi Inter Departemen

Ketua Program Studi Intra Departemen

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Departemen

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Fakultas


(25)

Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Dekan : Prof. Dr.AzharMaksum.M.Ec.Ac,Ak,CA PembantuDekan I : FahmiNatigor Nasution,SE,M.Acc,Ak PembantuDekan II : Drs. ArifinLubis, MM,Ak

PembantuDekan III : Ami Dilham, SE, M.Si.

PROGRAM S1

Ekonomi Pembangunan

Ketua : WahyuArioPratomo, SE, M.Ec Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si Ketua Program Studi : IrsyadLubis, SE,M.Soc,Sc, Phd Sekretaris : PaidiHidayatSE,M.Si

Manajemen

Ketua : Dr. IsfentiSadalia, SE, ME Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si

Ketua Program Studi : Dr. EndangSulistyaRini,SE, M.Si Sekretaris : Dra. FriskaSipayung, M.Si

Akuntansi

Ketua : Dr. SyafruddinGinting, SE, MAFIS, Ak, CPA Sekretaris : Drs. HotmalDja’far, MM, Ak

Ketua Program Studi : Drs. FirmanSyarif, M.Si, Ak Sekretaris : Mutia Ismail, SE, MM ,Ak


(26)

PROGRAM DIPLOMA Keuangan

Ketua : Dr. YeniAbsah, SE, M.Si

Sekretaris : SyafrizalHelmiSitumorang,SE, M.Si

Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak.

Sekretaris : Drs. ChairulNazwar, M.Si, Ak

Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring, SE, MM. Sekretaris : Magdalena Linda LeonitaSibarani SE, MSi

D. Jaringan Usaha atauKegiatan

Program Studi Diploma III KesekretariatanFakultasEkonomi dan BisnisUniversitasSumatera Utara adalah unsure pelaksanaakademik yang

melaksanakandanmengembangkanpendidikan, penelitian, pengabdianataupelayananmasyarakatdanpembinaancivitasakademika.

DiplomaIII KesekretariatanmerupakansebuahKesekretariatan yang menghasilkanjasapendidikannon-profit (tidakberorientasipadaperolehanlaba) sepertiperusahaanpenghasiljasapadaumumnya

yangbertujuanmenghasilkanlababagiperusahaan.FakultasEkonomidan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan program studiDiploma III Kesekretariatanlebihberorientasipadapelayananpendidikan


(27)

yangbermutudanberkualitas, melakukanpenelitian-penelitian yang bermanfaatbagiilmupengetahuan,

sertamelakukankegiatansosialberupapengabdiankepadamasyarakatsesuaidengan

Tri Dharma PerguruanTinggiyaitupenyelenggaraanpendidikan, pengadaanpenelitiandanpengabdiankepadamasyarakat.Dengandemikian,

diharapkanlulusan-lulusandari Program Studi Diploma-III KesekretariatanFakultasEkonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara adalahlulusanyang mempunyaikualitas yang baikdanmampubersaing di lapanganpekerjaannantinya.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiapperusahaantentumempunyaivisidanmisi yang harusdijalankansesuaidengantujuanperusahaan,

butuhwaktuuntukmencapaiitusemua, begitujugapada Program Studi Diploma IIIKesekretariatanFakultasEkonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara terusberupaya agar tujuan yang telahdigariskanolehprogram Studidapattewujud. Tidakmudahdalammewujudkanitusemuakarenamembutuhkankerjakeras yang tinggi, disiplindanloyalitasdalambekerjapastinyauntukmendorongmencapaihasil yang maksimaldiperlukankinerja yangbermutudantepat.Jadikinerjausahaterkini

yang dijalankan Program StudiDiploma III

Kesekretariatanadalahmenyelenggarakan program pendidikandanpengajaranterhadapmahasiswa,


(28)

yang bermanfaatbagiuniversitas, mahasiswadanmasyarakat, sertamelakukanpengabdiankepadamasyarakatberupa

seminar-seminarkepadamasyarakat, memotivasimasyarakat agar dapathiduplebihlayakdanmandiri, kegiatanbaktisosialkepadamasyarakat, dan lain

sebagainya.Program

Studijugaterusmelakukanpembinaanterhadapcivitasakademika

agardapatmenghasilkansumberdayamanusia (SDM) yang benar-benarmemilikikualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatankerohanianjugatetapdilaksanakanFakultas,

sepertiperayaanhari-haribesarkeagamaan (misalnya: Natal, Paskah, IdulFitri, Isra’Mi’raj, dan lain-lain) sehinggaparacivitasakademikaselalumemilikinilai-nilaidannorma-normakeagamaandalammenjalanihidup,


(29)

(30)

BAB III PEMBAHASAN

TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

No Responden

Jawaban responden Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 2 1 2 1 2 2 3 15

2 2 2 1 2 1 2 2 3 15

3 2 2 1 2 1 2 2 3 14

4 2 2 1 2 1 2 2 3 15

5 3 2 1 2 1 1 2 3 15

6 2 2 1 2 1 2 2 3 16

7 3 2 3 1 1 2 2 3 17

8 2 2 3 1 1 2 2 3 17

9 2 2 3 2 1 2 2 3 14

10 2 2 1 2 1 2 2 3 15

11 2 2 1 2 1 1 2 3 14

12 2 2 1 2 1 2 2 3 15

13 2 2 1 2 1 2 2 3 15

14 2 2 1 2 1 2 2 3 15

15 2 2 1 1 1 2 1 3 13

16 2 2 1 2 1 2 2 3 15

17 2 2 1 2 1 2 2 3 15

18 2 2 1 1 1 2 2 3 15

19 2 2 1 1 1 2 2 3 14

20 2 2 1 2 1 2 2 3 15

21 2 2 1 1 1 1 2 3 13

22 3 2 1 2 1 2 2 3 16

23 2 2 1 2 1 2 2 3 15

24 2 2 1 2 1 1 1 3 13

25 3 2 1 2 1 1 2 3 15

26 3 2 1 2 1 2 2 3 16

27 3 2 1 2 1 2 2 3 16

28 3 2 1 2 1 2 2 3 16

29 3 2 3 2 1 1 1 3 16

30 3 2 1 2 1 2 2 3 16


(31)

Keterangan :

3 = Sangat baik 2 = cukup 1 = kurang

Berdasarkan hasil jawaban responden untuk pertanyaan kompetensi dosen pengajar pengembangan kepribadian ada 10 orang responden (33,3%) menyatakan kompetensi dosen sangat baik, 13 orang responden (43,3%) menjawab kompetensi dosen baik atau bagus dan sisanya sebanyak 7 responden (23,3%) menyatakan cukup baik.

Kelebihan dan kekurangan pada mata kuliah pengembangan kepribadian menurut para responden ada 30 orang responden (100%) menyatakan kelebihan dan kekurangan mata kuliah pengembangan kepribadian sudah cukup baik dengan menyatakan kelebihannya materi yang diberikan mudah dipahami dan kekurangannya belum adanya praktek secara langsung.

Kesulitan yang dialami responden dalam mata kuliah pengembangan kepribadian adalah ada 4 orang (13,3%) yang menyatakan tidak ada kesulitan, dan yang menyatakan mengalami kesulitan karena kurangnya praktek dan tidak adanya fasilitas yang mendukung ada 26 orang (86,6%).

Ada 24 orang (80%) yang menyatakan jam kuliah dan sks pada mata kuliah pengembangan kepriadian sudah cukup, dan 6 orang (20%) menyatakan kurang cukup.


(32)

Semua responden 30 orang (100%) menyatakan fasilitas di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis belum memadai dalam mendukung kegiatan belajar pada mata kuliah pengembangan kepribadian.

24 orang responden (80%) menyatakan bahwa jam kuliah saat mengikuti mata kuliah pengembangan kepribadian di siang hari sudah cukup atau sesuai, dan 6 responden (20%) menyatakan jam kuliah pada siang hari tidak sesuai .

Literatur yang digunakan untuk mengikuti mata kuliah pengembangan kepribadian ada 27 responden (90%) menyatakan sudah memenuhi dan sisanya 3 responden (10%) menyatakan belum memenuhi.

Manfaat dari mata kuliah pengembangan kepribadian semua responden 30 orang (100%) menyatakan manfaat yang didapat sangat bagus dan menambah wawasan serta keterampilan juga mengajarkan cara berperilaku yang baik dalam tutur kata maupun sikap serta mampu untuk lebih mengenal diri sendiri bagi para mahasiswanya yang mengikuti mata kuliah pengembangan kepribadian.

A. Pengertian Pengembangan Kepribadian

Kepribadian merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan (Weller,2005:27). Kepribadian digambarkan secara berbeda-beda oleh berbagai aliran dalam psikolog sehingga menghasilkan teori-teori kepribadian sebagai berikut:


(33)

a. Psikoanalisis

Dalam teori ini inti dari kepribadian adalah fungsi ego. Teori psikoanalisis dari Freud menyatakan bahwa ego harus menghadapi konflik antara Id (yang berisi naluri seksual dan agresif yang selalu membutuhkan penyaluran). Dan super ego yang berisi (larangan-larangan dan aturan yang menghambat naluri-naluri tersebut).

b. Behaviorisme

Jika psikoanalisis lebih mengutamakan unsur psikis dari organisasi sitem psiko-fisik dari kepribadian, maka penganut teori behaviorisme pada umumnya mengutamakan unsur fisik dari organisasi kepribadian. c. Psikologi Kognitif

Pandangan teori kognitif adalah bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran.

Menurut La Rose (2003:38) bahwa Pengembangan Kepribadian merupakan suatu proses pengembangan diri seorang sekretaris dalam realisasinya dapat dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi atau perusahaan. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui pendidikan dan latihan yang mencakup :Pre Service Training, yaitu latihan yang diberikan pada waktu seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu. Pelatihan ini meliputi pendidikan formal yang diselenggarakan umum, serta latihan pra jabatan yang dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan tempat sekretaris bekerja. Dan


(34)

InService Training, yaitu pelatihan yang diberikan pada waktu seseorang sedang menduduki jabatannya.

1. Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian

Untuk melakukan pengembangan kepribadian menjadi seorang sekretaris yang profesional dilakukan beberapa tahapan penting agar tercapainya tujuan pengembangan kepribadian tersebut. Menurut Sulistiyani (2003:64) adapun tahap-tahap membentuk pengembangan kepribadian sekretaris, diantaranya :

1. Pergaulan Diri

Pergaulan diri artinya mampu mengenali diri sendiri, baik dari segi positif untuk dijadikan kekuatan ataupun dari segi negatif untuk mengenali keterbatasan diri. Dalam tahapan ini setiap sekretaris harus mampu mengetahui sisi positif yang ada pada diri, kemudian lebih mengembangkan untuk menekan segala keterbatasan yang ada, sehingga tidak muncul rasa rendah diri atas keterbatasan yang dimiliki, karena setiap sekretaris pastinya memiliki keterbatasan dalam suatu hal

2. Mencerminkan Pribadi Unggul

Dalam tahap ini sekretaris harus mampu berbuat sesuatu untuk mencerminkan kepribadian serta keunggulannya seperti menunjukkan kreatifitas serta meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil yang terbaik dalam pekerjaan didalam kantor.


(35)

3. Melaksanakan Cara Untuk Mengembangkan Diri

Melaksanakan cara untuk mengembangkan diri seperti : menilai diri secara detail, berani menanggung resiko dan tidak takut salah, serta memperluas wawasan dan keterampilan dalam bidang sekretaris.

Setelah dilakukannya tahapan-tahapan pengembangan kepribadian, perlu memperhatikan setiap prosesnya agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun rumusan yang sederhana untuk memudahkan dalam membentuk kepribadian seorang sekretaris yaitu ABC yang meliputi Appearance, Behaviour, Character (Rosidah dan Ambar, 2005: 61), antara lain :

1. Good Appearance

Bukan berarti cantik dalam wajah, tetapi merangkum segala keluwesan dan kesopanan dalam tindakan, penampilan, dan juga harus dapat diterima dalam lingkungan kantor di tempat bekerja. Artinya Sekretaris harus menampilkan etiket yang baik yang dapat dilihat dari tutur kata, keramah-tamahan, kesopanan, cara berpakaian dan berdandan. Hal ini dapat mencerminkan kepribadiannya terhadap ruang lingkup kerja dan masyarakat luas.Appearance berarti perwujudan penampilan lahiriah seseorang, apakah gembira, kagum, sedih, yang mana dapat dibaca dari roman muka.Sekretaris perlu tahu bahwa roman muka adalah manifestasi dari pribadinya.Dan roman muka yang cerah, serta ramah adalah undangan dan penilaian positif dari setiap orang yang memandangnya.Maka dari itu, seorang sekretaris harus mampu memanifestasikan dirinya dengan sebaik mungkin.


(36)

2. Good Behavior

Berarti tingkah laku yang baik.Setiap sikap atau gerak mempunyai nilai yang beraneka ragam.Ada tingkah laku yang ceroboh, cekatan, kasar, halus, canggung, luwes, kaku, dan baik.Pelanggaran terhadap tingkah laku tidak ada hukumnya, hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain.Pelajaran terhadap tingkah laku merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa hukum etika sangat tergantung pada waktu, tempat, dan suasana.Artinya seorang sekretaris harus mampu menempatkan perilakunya yang sesuai.Sebagai pedoman bagi sekretaris untuk menuju good behavior adalah berupaya menjadikan diri sendiri menjadi pribadi yang disenangi oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam suasana apapun juga.

3. Good Character

Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter (sifat) yang baik dalam pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif, taat ibadah, bijaksana, menghargai oranglain, bekerja keras dengan tulus dan penuh semangat.

Menurut para responden terhadap 3 (tiga) teori tahap pembentuk pengembangan kepribadian good appearance, good behaviour, dan good character bahwa sekretaris harus mampu menyesuaikan dan menyeimbangkan mulai dari sikap, tingkah laku, etika, penampilan serta sifat yang baik guna menunjang


(37)

aktivitas sekretaris juga menimbulkan pandangan positif orang lain pada diri sekretaris baik didalam maupun diluar lingkungan pekerjaan.

Menurut Titiek dan Kristanto (2004:20) keberhasilan dalam pengembangan kepribadian mempunyai beberapa aspek kebutuhan, yaitu :

a. Kebutuhan dasar, artinya pengembangan kepribadian yang dilakukan untuk seorang sekretaris mencakup pada kebutuhan pribadi seperti wawasan, pengetahuan serta keterampilan.

b. Kebutuhan sekunder, artinya pengembangan kepribadian untuk seorang sekretaris meliputi pada pemahaman akan penampilan, tutur kata, etika dan moral seorang sekretaris.

c. Kebutuhan sosial, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris dilakukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan sosialisasi sekretaris pada lingkungan pekerjaan.

d. Kebututuhan untuk saling menghargai dan dihargai.hal ini perlu karena sangat menyangkut pada batin pribadi.

e. Kebutuhan jati diri, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris dapat memberikan pemahaman mengenai identitas diri atau jati diri sebagai seorang sekretaris serta meningkatkan rasa percaya diri.

f. Kebutuhan untuk mengenal persepsi oranglain dan pribadi setiap orang dalam kantor. Hal ini perlu untuk menjaga hubungan seorang sekretaris dengan pimpinan ataupun karyawan lainnya dalam kantor.


(38)

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian

Adapun prinsip menurut Titiek dan Kristanto (2004:35) yang harus dimiliki sekretaris dalam mengembangkan kepribadian untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya yang dapat mempengaruhi kepribadiannya, antara lain :

1. Prinsip Atitude

Yaitu perilaku yang tercermin pada diri seseorang ketika menghadapi situasi tertentu atau ketika berhadapan dengan orang lain. Misalnya dalam melayani tamu hendaknya dengan penampilan yang sesuai, berfikir positif dan sikap menghargai.

2. Prinsip Attention

Attention merupakan sikap yang menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap sesuatu, misalnya : memperhatikan akan kebutuhan tamu, pelanggan atau relasi dengan memahami perilaku dan kritik ataupun sarannya.

3. Prinsip Action

Merupakan prinsip untuk melakukan tindakan yang berupa perbuatan nyatadengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Selain itu, prinsip terpenting bagi sekretaris dalam bekerja adalah Tutup mulut rapat-rapat, pasang mata awas-awas, dan buka telinga lebar-lebar. Artinya seorang sekretaris harus dapat menjaga rahasia perusahaan dan rahasia pimpinan dengan baik, teliti dalam bekerja dan membuka telinga lebar-lebar untukmendapatkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan diri seorang sekretaris (Rosida dan Ambar, 2005 :22).


(39)

3 . Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian seseorang akan terhambat dikarenakan dua faktor (Inge, 2007 : 10) antara lain:

1. Faktor internal diri

Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang berasal dari dalam individu sendiri dikarenakan:

a. Individu tidak mempunyai tujuan yang jelas b. Individu kurang termotivasi dalam hidup c. Individu kurang menelaah diri

d. Faktor usia 2. Faktor eksternal diri

Hambatan perkembangan kepribadian individu secara eksternal terjadi antaranya disebabkan:

a. Faktor tradisi budaya

b. Penerimaan masyarakat/sosial

B. Pengertian Sekretaris

Kata sekretaris menurut Rosidah dan Ambar (2005:12) berasal dari bahasa Latin, yaitu secretum yang artinya rahasia dan orang yang memegang rahasia. Dalam bahasa Prancis disebut secretaire, dalam bahasa Belanda disebut

secretariesdan dalam bahasa Inggris disebut secretary yang berasal dari kata


(40)

menyimpan rahasia kantor maupun rahasia pimpinan untuk melakukan pekerjaan kesekretariatan.

Menurut La Rose ( 2003: 18 ) terdapat beberapa persyaratan untuk menjadi seorang sekretaris yang secara umum diinginkan oleh perusahaan antara lain : 1. Secara primer, yang mencakup beberapa hal tentang bagaimana sifat dan

kepribadian seorang sekretaris (seperti : rapi, sopan, etika baik, disiplin, dan berkarakter). Selain itu juga memuat keterampilan yang dimiliki serta minat dan tanggungjawab tinggi terhadap pekerjaan dan profesinya.Hal ini merupakan karakter pokok yang harus dimiliki seorang sekretaris dalamdirinya.

2. Secara sekunder yang mencakup kepribadian dalam mengatur waktu, kemampuan dan kesanggupan untuk menyelesaikan tugas secara profesional, serta penuh dedikasi tinggi dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Selain itu juga kesanggupan dalam menjaga rahasia perusahaan.Dalam hal ini sekretaris harus menjadi pemegang rahasia yang baik demi menjaga rahasia penting perusahaan karena dalam pekerjaan sekretaris berhubungan langsung dengan pimpinan perusahaan yang mengelola suatu perusahaan. Dan apabila rahasia perusahaan diketahui masyarakat luas akan sangat merugikan bagi perusahaan. 1. Jenis-Jenis Sekretaris

Pekerjaan sekretaris berkembang dan bertambah banyak seiring dengan tingkat kedudukan sekretaris itu sendiri serta penugasan dari pimpinannya.Pada saat menjadi pegawai baru barangkali tugas yang diberikan pimpinan/lembaga hanya terbatas. Seiring dengan perkembangan organisasi dan tingkat intelegasi


(41)

(kemampuan dan keterampilan) yang dimilikinya, kemungkinan pekerjaan akanbertambah. Hal ini akan memberikan tingkat kedudukan sekretaris.

Terdapat 4 (Empat) jenis sekretaris yang dapat dibedakan berdasarkan pada kedudukan, wewenang, tanggungjawab dan tugas yang menjadi bebannya (Rosidah dan Ambar, 2005:14 ), yaitu :

a. Sekretaris Organisasi (Instansi)

Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai office manager yang mencakup semua aspek kegiatan kantor. Yang dimaksud disini adalah sekretaris yang tidak semata-mata membantu pimpinan tetapi juga memberikan bantuan kepada keseluruhan organisasi baik melakukan urusan yang berhubungan dengan tata warkat maupun unsur administrasi, yang meliputi keorganisasian, manajemen, komunikasi (tata hubungan), personalia (tata kepegawaian), financial (tata keuangan), material (tata perbekalan), serta relasi publik (tata kehumasan). Karena secara formal pekerjaan sekretaris dapat meliputi keseluruhan ruang kantor. Sekretaris organisasi dapat disebut executive secretary, yang artinya sekretaris harus paham akan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, azas-azas, manajemen serta organisasi dengan baik. Dalam hal ini sekretaris dituntut mengerti dan memahami mengenai urusannya sehingga mampu merencanakan, menyusun struktur dan tata organisasi sekretariat dengan baik.

b. Sekretaris Pimpinan

Yaitu sekretaris yang berperan sebagai pembantu pimpinan dan tangan kanan pimpinan dalam urusan warkat. Berfungsi melakukan tugas-tugas yang


(42)

berhubungan dengan korespondensi, pengarsipan,serta membuat undangan pertemuan. Secara khususnya ada fungsi sekretaris pimpinan dalam hal tugas yang menyangkut penghimpunan, pencatatan, pengelolaan, pengadaan, pengiriman, penyimpanan, pemeliharaan dan penyingkiran bahan informasi. c. Sekretaris Eksekutif

Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai manajer karena secara formal menjalankan fungsi manajer eksekutif yaitu memiliki bawahan atau pegawai.Sekretaris eksekutif biasanya mempunyai satu unit organisasi, misalnya Sekretaris Yayasan, Sekretaris Wilayah, Sekretaris Inspektorak Jendral.

d. Sekretaris Pribadi

Yaitu sekretaris untuk seorang pimpinan yang berperan semata-mata sebagai pembantu pribadi yang berkaitan dengan kantor tempat bekerja. Sekretaris pribadi harus mampu mencegah pimpinan agar jangan kelebihan beban yang kurang penting, sehingga pimpinan dapat berkonsentrasi dalam mengatur kantor. Contoh sekretaris pribadi yaitu Sekretaris Direktur, Sekretaris Rektor, Sekretaris Manajer.

2. Tugas Sekretaris

Keempat jenis sekretaris tersebut memiliki beban tugas secara formal tergantung pada wewenang yang diberikan oleh pimpinannya. Dalam pelaksanaan sehari-hari seorang sekretaris harus bisa menjalankannya dengan berbagai keterampilan teknis maupun non


(43)

teknis. Adapun tugas seorang sekretaris secara umum dikelompokkan menjadi 4 ( Empat ) kegiatan (Rosidah dan Ambar, 2005:24) antara lain :

1. Tugas rutin, yakni tugas yang tidak memerlukan perintah khusus, perhatian khusus. Misalnya : tugas pengurusan surat, menerima tamu, tata kearsipan, menerima telepon dan membuat jadwal kerja pimpinan.

2. Tugas khusus, yaitu tugas yang memerlukan perintah atau sesekali pimpinan menginginkan sekretaris menggunakan pertimbangan dan pengalaman dalam menyelesaikan tugasnya. Misalnya mengirim faximile .

3. Tugas kreatif, yaitu tugas yang berasal dari inisiatif sekretaris itu sendiri yang dapat menunjang kelancaran kerja pimpinan. Untuk menjadi kreatif maka perlu membangun kompetensi-kompetensi yang diperlukan seperti kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kemampuan spiritual.

4. Tugas untuk melakukan hubungan dan kerjasama yang meliputi hubungan kerjasama dengan di dalam organisasi, dan hubungan kerjasama dengan dunia luar.

Sifat-sifat yang perlu dikembangkan oleh seorang sekretaris dalam upaya peningkatan kepribadiannya (Rosidah dan Ambar, 2005 : 62) antara lain :

1. Congeniality, sikap ini ditunjukkan dengan menjalankan jabatannya sebagai suatu tantangan. Tantangan dan masalah dalam kerja merupakan bagian integral dalam kehidupan.


(44)

2. Compability, kemampuan untuk berhubungan dengan oranglain. Artinya bahwa seorang sekretaris harus berusaha mendapatkan kesenangan dalam berhubungan dengan oranglain dalam bidang pekerjaannya.

3. Loyality, kesadaran bahwa sekretaris adalah orang kepercayaan pimpinan dan bangga terhadap kepercayaan yang diberikan sehingga tidak ada niat untuk mengkhianati kepercayaan yang diberikan, serta juga menjaga hubungan kerja, bisnis dengan pimpinannya.

4. Salesmanship, artinya seorang sekretaris harus berusaha seolah-olah sebagai orang yang menjual, dalam artian sekretaris mewakili perusahaan dalam hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain mewakili publik relation.

5.Poise, kemampuan untuk menguasai diri bagi sekretaris sangatlah penting. Seorang sekretaris harus bisa mengontrol pikirannya, misalnya tidak mudah bingung, emosi, menjaga perkataannya.

6. Dependability, Seorang sekretaris harus bisa memberikan pertimbangan yang bijak. Dimana sikap selalu siap menerima pekerjaan ketika pimpinannya membutuhkan jasa, meskipun hal tersebut menghabiskan waktu istirahatnya. 7. Cooperativeness, Sekretaris harus menyadari bahwa keberhasilan tergantung

pada kelompok kerja. Maka harus mampu bekerjasama dengan semua pegawai untuk kelancaran perusahaan.

3. Kriteria Sekretaris Profesional

Menurut Nani (2008:86) ada beberapa bidang yang dapat dikembangkan dalam diri seorang sekretaris, yaitu :


(45)

1. Integritas Diri

Integritas diri adalah sikap yang melekat pada diri, yang membuat pribadi mampu bekerja secara utuh, terampil, tak terpecah antara prinsip dan tindakan, antara sikap dan perbuatan.Integritas diri dapat dicapai dengan mengambil prinsip-prinsip hidup yang benar, lalu dipraktekkan sebagaipegangan hidup secara konsisten.

2. Kedisiplinan

Disiplin adalah sikap menundukkan diri pada prinsip hidup yang dipegang.Untuk mencapai disiplin diri, harus mampu menjauhkan diri dari keinginan negatif, minat sesaat, cita-cita kosong dan anggapan sepele terhadap peraturan pekerjaan.Kedisiplinan yang dimaksud dapat berupa ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas serta kedisiplinan dalam aturan-aturan perusahaan. 3. Kegigihan dan Kebijaksanaan

Gigih berarti mau melakukan pekerjaan dengan niat dan usaha yang keras meskipun pekerjaan tersebut berat.Dengan sikap gigih, pribadi seseorang dituntut untuk memiliki tekad yang kuat serta motivasi yang kokoh dalam diri.Bijaksana berarti berani mengambil resiko, tetapi sudahmempertimbangkan dengan matang segala konsekuensi positif dan negatifnya.Dengan kebijaksanaan, seseorang harus berani mengambil inisiatif sendiri, berani memulai sesuatu yang baru, serta berani merintis yang belum ada dengan menyadari dan mengetahui resiko dan konsekuensinya.


(46)

Etika kerja adalah ruang lingkup mengenai tata cara serta moral seorang sekretaris yang berdampak bagi pribadinya. Etika kerja membantu dalam mengembangkan diri dan kemampuan dalam membangun hubungan dengan oranglain seperti : memeberi salam dengan sopan, menolong karyawan baru atau karyawan lainnya, bekerja sama, bergaul secara sopan dengan pimpinan atau karyawan, tidak melakukan bisnis pribadi yang dapat menganggu pekerjaan dikantor, dan menjaga kenyamanan karyawan atau tamu serta memahami etiket yang baik sebagai sekretaris.

5. Kecerdasan Logika

Untuk menjadi sekretaris profesional harus dapat mengikuti perkembangan zaman. Maka sekretaris harus ditingkatkan kecerdasan intelektual atau logikanya dalam menguasai pekerjaan dan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dalam pengambilan keputusan, untuk mencapai tujuan

Selain rumusan ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian bagi seorang sekretaris profesional ( Titiek dan Kristanto, 2004: 30 ), antara lain :

a. Menumbuhkan rasa berani bertanggungjawab

Seorang sekretaris harus mampu menyelesaikan tugasnya yang didasari oleh norma-norma formal yang berlaku.Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, sekretaris hendaknya menunjukkan komitmen dan tanggungjawab penuh terhadap pekerjaannya, apalagi yang berhubungan dengan relasi eksternal atau rekan kerja dari luar perusahaan.Untuk itu sekretaris harus melatih kemampuan bekerja mandiri tanpa pengawasan.


(47)

b. Mengembangkan pengetahuan

Sekretaris profesional bisa menjadi kunci sukses perusahaan, apabila memiliki pengetahuan dan berwawasan luas. Pengetahuan yang dimaksud tersebut dibidang kesekretariatan seperti : kemampuan menggunakan teknologi informasi yang semakin maju, mampu berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, mampu memprioritaskan tugas dan tanggungjawabnya, serta mampu meningkatkan wawasan pengetahuan demi kelancaran dalam menjalankan tugasnya. Selain itu juga terdapat pengetahuan tentang visi dan misi perusahaan.

c. Memiliki kemauan dan minat dari dalam diri untuk mengembangkan dan dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang akan lebih mudah menerima masukan-masukan dan pelatihan. Dan dengan kemampuan untuk dikembangkan seseorang memiliki modal melalui sistem atau metode yang nyata, terarah serta bermanfaat.

d. Menggunakan gaya bahasa yang positif

Sebagai sekretaris yang sering berkomunikasi dengan orang banyak, maka dituntut untuk menggunakan gaya bahasa yang positif, sehingga akan membuat oranglain merasa dihargai. Sedangkan apabila dengan mengguanakan gaya bahasa yang negatif seperti berbahasa yang kasar akan membuat orang merasa tidak dihargai. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan baik. Sekretaris dituntut untuk memilih kata dan menyusun kalimat secara baik


(48)

dan jelas, yang dapat menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya.

e. Mengembangkan dinamika pribadi

Untuk dapat mengembangkan dinamika pribadi, keterampilan diri yang perlu dilatih atau dikembangkan diantaranya keterampilan mengungkapkan ide-ide yang dimiliki, keterampilan menunjukkan perilaku yang tegas, anggun, serasi, dan berwibawa, serta kemampuan melaksanakan nilai tata krama dan etika yang berlaku dilingkungan kerja.Pengembangan dinamika pribadi dapat berupa pengembangan ahlak dan tata krama seorang sekretaris. Hal tersebut dapat berupa pemahaman tentang etika seorang sekretaris dalam bekerja, yang berlaku di dalam kantor maupun masyarakat untuk mencegah kekeliruan dan mendapatkan kebenaran.

f. Memberikan pelatihan, pembelajaran serta pengetahuan yang bermanfaatuntuk pembentukan citra diri seorang sekretaris dan menjadikan pribadi yangprofesional serta tanggap terhadap pekerjaan.

Seorang sekretaris yang ingin sukses dalam menjalankan tugasnya apabilaada relasi personal dirinya dengan pekerjaan, seperti bekerja dengan menikmati pekerjaannya. Hal ini akan menambah semangat kerja serta memiliki rasa menghargai pekerjaannya. Ada beberapa kiat yang bisa menolong dalam kesuksesan pekerjaannya tersebut (Maurus, 2003 :133) antara lain :

1. Keinginan untuk bekerja lebih baik lagi 2. Tanggap terhadap sesuatu


(49)

3. Tertarik untuk menggali bakat terpendam 4. Rasa ingin tahu yang kuat terhadap pekerjaan

5. Penuh perhatian untuk memahami sesuatu secara menyeluruh 6. Konsentrasi untuk menekuni sesuatu secara mendalam

7. Kerja keras dan semangat dalam melaksanakan pekerjaan 8. Sabar untuk mempelajari pekerjaan secara terperinci 9. Optimis dalam mempercayai diri sendiri

10. Bekerjasama dengan karyawan/pegawai lainnya

4. Standard Penampilan Sekretaris

Image atau penampilan merupakan lukisan diri yang ditampilkan kepada

orang lain. Seringkali orang tidak menyadari pentingnya kesan atau image ini. Keahlian atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tingi memang sangat dibutuhkan, akan tetapi kesan yang buruk bisa menutupi keahlian yang paling sempurna sekalipun. Penampilan banyak dipengaruhi oleh faktor fisik,

misalnya kebersihan badan, berpakaian dan kesehatan.Image yang buruk dapat

juga mempengaruhi penerimaan rekan kerja akan ide-ide dan permintaan-permintaan karir sesorang. Penunjang penampilan diatas sifatnya fisikal (Sulistiyani, 2003:33).

Appearance, tampil menarik. Yaitu keadaan lahiriah yang dapat dilihat

oleh orang lain. Untuk itu sekretaris mutlak harus memperhatikan agar selalu berpenampilan menarik dan rapi.Kenyataan bahwa penampilan merupakan fakor utama saat anda dipilih atau diterima untuk posisi sekretaris seperti halnya


(50)

kemampuan kerja dan kepribadian anda. Pada umumnya penampilan yang baik dapat dibangun dalam waktu yang relatif lama, karena dibutuhkan proses penyesuaian. Dengan penampilan menarik, orang dengan mudah memberikan kesan positif terlebih dahulu (Sulistiyani, 2003 : 33).

Untuk mencapai kepribadian yang sempurna bukan hanya urusan fisik dan tampil menarik saja, tetapi juga perlu memiliki intelektualitas, keterampilan dan sikap yang baik.Dengan memiliki hal tersebut seseorang tidak dipandang remeh.Sekretaris yang bijaksana juga mampu menempatkan etiket penampilan sesuai dengan kondisi dan waktunya.Penampilan yang harus diperhatikan karena dianggap penting untuk kebutuhan fisik ataupun penampilan menarik.Saat menilai seseorang, yang paling terutama dinilai adalah melalui penglihatan, lalu baru yang lain-lainnya.Apa yang dilihat, itulah yang pertama kali menjadi penilaian terbesar. Cara berpenampilan akan sangat mendukung karir yang dimiliki, oleh sebab itu perlu untuk menjaga penampilan yang dimiliki.

Menurut La Rose (2003:40) sekretaris haruslah menggunakan prinsip tampil sempurna dan tetap mejaga integritas serta meningkatkan kinerja dalamdiri sebagai seorang sekretaris.Sikap positif adalah kunci kesuksesan di tempat kerja manapun yang akan memudahkan dalam melewati masa kesusahan saat membawa diri dengan kepercayaan diri dan sikap positif seperti mencoba berlatih

bicara dengan diri sendiri (selftalk). Karena itulah, mengatakan hal-hal

positifkepada diri sendiri bisa sangat membantu membuat diri terlihat lebih menarik dan akan merasa lebih baik. Hadapi cermin dengan mantra positif setiap pagi dan melihat betapa makeup akan membantu seorang sekretaris terlihat lebih


(51)

bersinar karena dibantu dengan semangat cantik dari dalam. Itulah sebabnya sekretaris harus mempunyai kemampuan semakin hari semakin bijak, lebih semangat, lebih sehat, serta lebih meningkatkan kinerja.

Sekretaris merupakan salah satu profesi yang mengutamakan penampilan. Memang kecantikan bukanlah syarat mutlak, akan tetapi sekretaris harus tahu bagaimana cara harus menampilkan diri, seperti : bagaimana cara duduk, berbicara, berjalan, berdiri, berpakaian dan merias diri. Respons positif atau negatif tergantung dari image yang disampaikan, misalanya melalui cara berpakaian, sikap dan perbuatan, sopan santun dan lain-lain. Relasi bisnis pimpinan bahkan mendapat kesan pertama akan perusahaan dari diri sekretarisnya. Sekretaris yang sukses sangat memperhatikan penampilan. Ada beberapa hal tentang penampilan yang perlu diketahui seorang sekretaris (Rosidah dan Ambar, 2005 : 64) antara lain:

1. Pakaian

Walaupun mode pakaian berubah-ubah, hendaklah pakaian yang anda gunakan cocok untuk kantor tempat bekerja dan sesuai dengan pekerjaan yang dijalankan. Salah satu tuntutan profesi sekretaris untuk selalu bekerja cepat, lebih baik diantisipasi dengan pakaian yang praktis dan sedikit sportif.Pilihlah pakaian yang pantas dan membuat percaya diri, menarik, yang cocok dengan bentuk dan tinggi tubuh, serta warna kulit. Pakaian tidak harus selalu dari produk-produk yang ternama, akan tetapi hendaknya terlihat berkualitas. Yang terpenting, sekretaris perlu memperhatikan pengaturan perpanduan warna, mempunyai cita rasa (taste) yang baik agar dengan pakaian tersebut dapat mengubah penampilan


(52)

menjadi lebih baik.Mengatur dan merencanakan pembelian pakaian dengan baik,

dimana sekretaris harus mampu melihat fashion pada pakaian agar tidak

membosankan, mudah dikombinasikan dengan situasi dalam suatu kegiatan. Hal ini untuk memberikan variasi yang cukup menarik dalam tata cara berpakaian sekretaris. Bahan baju kantor tidak banyak berubah dari waktu ke waktu

(konservatif). Untuk pakaian setiap harinya, sekretaris haruslah membuat

perencanaan pada malam hari, apa yang harus dipakai keesokan harinya. Hal ini untuk mencegah keterburuburuan pada waktu yang terbatas. Perencanaan yang baik mencakup pemilihan baju dan kombinasi yang sesuai dengan tugas besok, warna, acsesoriss, pengecekan bagian-bagian baju (kancing, robek, jahitan lepas) dan yang lebih penting, apakah pakain tersebut sudah tersedia bersih dan disetrika. Sekretaris disarankan untuk tidak berseksi-seksi dengan rok yang terlalu pendek. Intinya seorang sekretaris harus mampu menyesuaikan gaya berpakaiannya di kantor.

2. Make Up

Make-Up bukan hanya rias wajah, melainkan mencakup perawatan kulit muka

agar bersih dan berseri-seri.Penggunaan bahan make-up yang cocok merupakan perawatan dasar wajah.Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin

(naturaly) sesuai dengan jabatan dan ciri pembawaan seorang sekretaris.Agar

jangan berdandan terlalu berlebihan, namun juga tidak melupakan riasan sehingga wajah terlihat sangat pucat. Sekretaris wajib mengetahui cara merawat dan menata rias wajah secara tepat dan benar.


(53)

Kulit juga harus bersih dan bebas penyakit. Jika kulit wajah dan tubuh sehat, penampilan akan terlihat segar dan sempurna walaupun tanpa make up. Kulit yang bersih juga menghindari anda dari bau badan yang menyengat.

4. Rambut

Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan model yang sederhana.Keramaslah dengan selang waktu normal.Rambut yang panjang membutuhkan perawatan ekstra, tetapi bila cocok dengan rambut panjang, jangan terlalu ikut-ikutan mode pendek yang sedang trend saat ini.Namun, jangan sampai rambut yang panjang mengganggu saat melakukan pekerjaan.Sesuaikan model rambut dengan raut muka dan gunakan model rambut yang bisa mencerminkan rasa percaya diri dan keprofesionalan sebagai seorang sekretaris.

5. Tas

Sekretaris yang mengikuti mode akan memperhatikan apakah tas yang akan dipakai keesokan harinya sesuai dengan pakaian yang akan di pakai. Sebaiknya sekretaris memiliki lebih dari satu tas dalam aneka warna, besar dan kecil untuk aneka kesempatan, bila tidak, tas hitam merupakan pilihan tepat untuk seluruh koleksi pakaian sekretaris. Seperti halnya model pakaian, pilihlah model tas yang konservatif, tidak terlalu banyak pernik sehingga cocok dikombinasikan dengan pakaian.

6. Sepatu

Lebih baik tidak memakai sepatu sandal atau sepatu yang tidak berhak.Sepatu yang bertumit tinggi lebih baik di pandang dan membuat figur tubuh lebih tegap


(54)

sewaktu berjalan.Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan bagi seorang sekretaris. Apakah sepatu yang akan dipakai masih dalam keadaan baik, solnya, atau kulitnya. Apakah telah disemir dan telahsesuai warnanya dengan pakaian yang akan dipakai. Jangan melepas sepatu ketika bekerja, apalagi berjalan ke meja lain.

7. Perhiasan

Sekretaris tidak diharuskan memakai semua perhiasan yang dimilikinya, hanya secukupnya saja, yang wajar dan tidak perlu berharga mahal. Selain jam tangan, anting, atau gelang merupakan perhiasan yang sudah selayaknya dimiliki.

Tidak hanya penampilan luar yang harus diperhatikan, tetapi juga penampilan dalam sikap tubuh diri sekretaris.Sikap tubuh juga bisa mencerminkan kepribadian. Perhatikan sikap tubuh dengan sungguh-sungguh sebab akan memunculkan penilaian tersendiri dari penampilan tersebut. Ada beberapa sikap yang harus diperhatikan ( Nuraeni, 2008:58 ) seperti :

a. Sikap berjalan yaitu berjalan yang sesuai profesi sekretaris. Berjalan dengan tegap, jaga kecepatan yang wajar, jangan terburu-buru, tetapi penuh percaya diri dan selalu siap disapa atau menyapa orang dengan senyum.

b. Sikap duduk yaitu duduklah yang sopan. Duduk lemas apalagi sampai merosot menimbulkan kesan negatif (malas).

c. Sikap berdiri yaitu berdirilah dengan tegak. Hindari berdiri dengan satu kaki, bersandar maupun bertolak pinggang di jalan karena akan menimbulkan kesan negatif.


(55)

d. Sikap berbicara dapat diekspresikan dengan menatap pandangan mata lawan bicara, jangan terlalu banyak menggoyang-goyangkan tangan atau bagian tubuh/wajah lainnya saat sedang berbicara (mengernyitkan dahi, memutar-mutar mata) apalagi sambil menggaruk-garuk kepala, membunyikan jari-jari tangan, membersihkan gigi dengan jari, dan hal-hal lain yang berkesan tidak sopan. Berbicaralah dengan volume suara yang jelas, tidak terlalu keras dan jangan pula berbisik-bisik. Usahakan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh lawan bicara atau bila terdapat anggota kelompok yang tidak mengerti bahasa yang digunakan terjemahkan apa yangdikatakan agar ia tidak merasa tersisihkan.

e. Sikap diam yaitu dengan menghindari kebiasaan menggigit kuku, pensil, bolpen, mengetuk-ketuk meja atau menggaruk-garuk rambut, bila sedang diam dan berpikir. Apabila seorang sekretaris sedang berkonsentrasi memikirkan suatu hal, harus mampu mengusahakan jangan sampai melupakan situasi sekeliling dan kemudian kaget, bila sesuatu terjadi.Hal iniakan menimbulkan kesan bahwa sekretaris tersebut tidak konsentrasi terhadap perkerjaan.

f. Menumbuhkan rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat. Sebenarnya tanpa

memoles make up, seorang sekretaris tetap dapat memperlihatkan

kecantikannya, yaitu dengan menumbuhkan citra diri yang positif. Citra diri adalah persepsi pradigma atau konsep sendiri tentang dirinya, identitas, kemampuan, dan martabatnya sebagai seorang sekretaris profesional yang memiliki sisi diri positif.Kecantikan diri dari dalam bersinar lebih cemerlang dari pada kecantikan hasil polesan semata.


(56)

g. Beri kesan baik dari dalam diri. Artinya kesan baik yaitu kesan yang meliputi tutur kata, penampilan, gaya berbicara, sikap dan sopan santun yang berhubungan dengan profesi sebagai seorang sekretaris yang profesional.

Dalam meniti karir juga perlu menjaga setiap kepercayaan yang telah diberikan oleh pimpinan atau atasan.Saat ini profesi sekretaris dianggap tinggi dan penting, karena berhadapan langsung dengan inti dari suatu perusahaan.Sekretaris yang berintelektual tinggi juga haruslah di barengi dengan etika pada saat bekerja. Etika merupakan azas akhlak dan moral tentang baik atau buruknya perilaku seseorang yang bertujuan agar orang tahu norma, tata krama yang berlaku dalam masyarakat. Maka dari itu, sekretaris haruslah mampu memperhatikan secara detail semua hal yang berkaitan dengan kinerja dan profesi yang dimilikinya. Intinya, jadilah seorang sekretaris yang profesioanal dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab, sertai dengan memperhatikan beberapa hal penting seperti dalam penampilan, sikap, tanggungjawab, dan tujukkan kinerja yang baik untuk mencapai tingkat yang terbaik dalam pekerjaan di dalam kantor.

C. Tujuan dan Pengaruh Pengembangan Kepribadian Sebagai Bekal Menjadi SeorangSekretaris Profesional Pada Mahasiswa D III Kesekretariatan

Pengembangan Kepribadian untuk seorang sekretaris sangatlah penting.Fungsi pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada mahasiswa D III Kesekretariatan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas setiap sekretaris.Hal ini perlu dalam rangka peningkatan karir, menggali potensi-potensi


(57)

demi sukses diri pribadi, dan agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.Pengembangan kepribadian ini dapat meningkatkan dalam bidang kesekretariatan seperti kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam-macam tugas pekerjaan secara bertanggungjawab, memunculkan kepribadian yang menarik, serta kemauan yang kuat untuk bekerja secara profesional.

Kepribadian dapat diartikan dengan personality yang dapat diamati dari sikap, perilaku, tutur kata, dan perbuatan baik dalam pelaksanaan tugas profesi maupun hubungan interpersonal sehari-hari diruang lingkup kerja dan kalangan masyarakat luas.Personality ini merupakan pesona seseorang untuk menutupi dirinya dari sifat atau karakter yang kurang baik, agar secara visual nampak baik dikalangan masyarakat.Berdasarkan hal tersebut maka kepribadian dapat dilatih dan perlu dikembangkan.Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkanataupun menjadi defisit yang tidak dapat dibayar. Kepribadian yang positif akan lebih terhormat dan dapat diterima dimana pun juga (Rosidah dan Ambar, 2005:58). Pada umumnya kesan perilaku yang positif akan memunculkan image serta penilaian yang positif dari oranglain.

1. Tujuan Pengembangan Kepribadian Sekretaris

Tujuan utama pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah membentuk citra pribadi sekretaris.Kepribadian seorang sekretaris terletak pada personal image, integritas, intelektual, watak, perilaku, dan penampilan seorang sekretaris didepan umum.Hal ini untuk mengikuti perkembangan zaman, perkembangan teknologi


(58)

yang semakin pesat, dan untuk menghadapin persaingan dunia bisnis serta perubahan tingkat kualitas seorang sekretaris.Tujuan pengembangan kepribadian bagi sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3 (tiga) hal, (Winarti, 2007 :1) yaitu :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan.

Adapun pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang sekretaris pada mahasiswa D III Kesekretariatan meliputi : pengetahuan akan bidang tempat bekerja, serta pengetahuan akan rekanan bisnis pimpinan. Ada banyak cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya : banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari berita, surat kabar dan media, lalu juga banyak mengikuti forum (seperti : workshop, seminar-seminar yang diadakan oleh perusahaan, pelatihan khusus, serta diskusi bersama rekanan kerja, baik pimpinan maupun sekretaris lainnya yang ada diperusahaan tersebut) serta belajar menuangkan ide dalam bentuk tulisan dan karya yang dapat mengembangkan kreatifitas seorang sekretaris.

2. Menambah keterampilan.

Didalam pekerjaannya sekretaris tidak hanya dituntut untuk memahami tugasdalam kantor saja, tetapi untuk menjadi seorang sekretaris juga dapat menambah keterampilannya seperti: meningkatkan kreatifitas dalam bekerja, meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman, serta mencapai prestasi yang unggul dalam keberhasilan setiap pekerjaan dan tanggungjawabnya. Hal ini dapat terjadi apabila sekretaris rutin untuk mengasah keterampilannya baik dalam bekerja maupun berinteraksi dalam


(59)

bidang pekerjaanya secara luas. Dengan keterampilan yang dimilikinya akan membantu meningkatkan mutu dan kualitas seorang sekretaris.

3. Bekerja secara efisien

Efisiensi kerja yaitu pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya.Hal ini dapat bertujuan untuk mempermudah sekretaris dalam mengerjakan tugas dalam pekerjaannya, dapat juga mempersingkat waktu pada saat melakukan tugasnya, meringakan beban tanggungjawabnya, serta dapat merubah sikap yang menunda atau mengulur-ulur pada saat ada pekerjaan yang diberikan padanya.Bekerja secara efisien yang diterapkan tersebut guna membiasakan diri bekerja sesuai prosedur kerja yang praktis dan tepat namun masih sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku ditempat kerja.

4. Menjadikan citra kepribadian yang baik

Sebagai seorang sekretaris yang menjadi kepercayaan pimpinan, diperlukan sikap yang sopan, ramah, santun, serta murah senyum untuk mendapat pribadi yang positif dalam diri seorang sekreatris.Sikap positif tersebut dapat membangun hubungan yang bisa menstimulasi sukses karir seorang sekretaris. Sikap tersebut nantinya akan mencerminkan citra diri dan dapatmemunculkan penilaian yang baik bagi sekretaris. Untuk menciptakan kesan yang menyenangkan, yang perlu diperhatikan adalah penampilan diri yang diibaratkan seperti sampul dalam buku, yang dibentuk agar menarik.Ini menjadi acuan penting untuk kepribadian sekretaris.


(60)

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap kondisi yang terjadi pada mata kuliah pengembangan kepribadian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah kurangnya penerapan yang dilakukan para mahasiswa dalam kegiatan sehari-hari baik dalam tutur kata, sikap, cara berpenampilan, dan kurangnya praktek yang diberikan dosen pengajar mata kuliah pengembangan kepribadian. Apa yang dilakukan mahasiswa selama ini hanya pada saat mengikuti mata kuliah itu saja, dan itupun hanya beberapa saja yang mengikuti cara berpenampilan yang dianjurkan dosen. Setelah mata kuliah tersebut selesai para mahasiswa tidak melakukan apa yang telah di sampaikan oleh dosen pengajar mata kuliah tersebut seperti cara berpenampilan, tutur kata dan bersikap layaknya seorang sekretaris. Dalam penerapan tersebut seharusnya dosen dan mahasiswa harus ada kerja sama yang baik agar penerapannya dapat berlangsung meskipun diluar mata kuliah tersebut. Kerja sama yang dilakukan dapat berupa sanksi yang diberikan dosen kepada mahasiswa yang tidak menerapkan apa yang telah disampaikan oleh dosen pengajar. Penerapan tersebut berguna untuk melatih para mahasiswa agar terbiasa dalam berpenampilan sesuai yang diajarkan dan dapat menerapkannya langsungpada saat mulaimemasuki dunia kerja, jadi para mahasiswa sudah terbiasa dengan penampilan yang rapi, bersih, menarik dan juga berperilaku yang baik dimanapun berada.


(61)

(62)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai peranan ilmu pengembangan kepribadian sebagai bekal menjadi sekretaris profesional pada mahasiswa Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Mata kuliah pengembangan kepribadian sangat penting bagi mahasiswa DIII-Kesekretariatan karena mata kuliah ini mengajarkan bagaimana berpenampilan, bersikap dan bertutur kata dengan baik sebagai bekal menjadi sekretaris profesional.

2. Kurangnya praktek secara langsung dan belum ada penerapan yang dilakukan mahasiswa DIII-Kesekretariatan dalam mata kuliah pengembangan kepribadian dan hal ini menyebabkan pengajaran dalam mata kuliah pengembangan kepribadian ini belum optimal.


(63)

B. Saran

Pada akhir penulisan tugas akhir ini, penulis ingin memberikan beberapa saran adapun saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan sebagai berikut :

1. Di dalam mata kuliah pengembangan kepribadian agar berlangsung secara optimal, dosen harus memberikan praktek secara langsung kepada mahasiswa DIII-Kesekretariatan dan para mahasiswa sebaiknya ikut berpartisipasi dengan cara apa yang diajarkan oleh dosen pengajar mata kuliah pengembangan kepribadian tetap diterapkan.

2. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti alat-alat praktek yang mendukung kegiatan mata kuliah pengembangan kepribadian agar mata kuliah ini dapat berlangsung secara optimal.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

La Rose, 2003. Top Secretary Membangun Kepribadian dan Keterampilan Menjadi

Sekretaris Profesional, Jakarta : Erlangga.

Maurus. 2003. Pedoman Lengkap Kesekretariatan, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Nuraeni, Nani. 2008. Panduan menjadi sekretaris profsional. Jakarta : Tran Media Pustaka.

Rosidah dan Ambar. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional dan Kantor Yang Efektif

Yogyakarta : Gava Media.

Sulistiyani. 2003. Manajemen Sekretaris. Jakarta : Ghalia Indonesia

Titiek dan Kristanto. 2004. Pengembangan Kepribadian Sekretaris. Jakarta : Gramedia


(1)

bidang pekerjaanya secara luas. Dengan keterampilan yang dimilikinya akan membantu meningkatkan mutu dan kualitas seorang sekretaris.

3. Bekerja secara efisien

Efisiensi kerja yaitu pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya.Hal ini dapat bertujuan untuk mempermudah sekretaris dalam mengerjakan tugas dalam pekerjaannya, dapat juga mempersingkat waktu pada saat melakukan tugasnya, meringakan beban tanggungjawabnya, serta dapat merubah sikap yang menunda atau mengulur-ulur pada saat ada pekerjaan yang diberikan padanya.Bekerja secara efisien yang diterapkan tersebut guna membiasakan diri bekerja sesuai prosedur kerja yang praktis dan tepat namun masih sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku ditempat kerja.

4. Menjadikan citra kepribadian yang baik

Sebagai seorang sekretaris yang menjadi kepercayaan pimpinan, diperlukan sikap yang sopan, ramah, santun, serta murah senyum untuk mendapat pribadi yang positif dalam diri seorang sekreatris.Sikap positif tersebut dapat membangun hubungan yang bisa menstimulasi sukses karir seorang sekretaris. Sikap tersebut nantinya akan mencerminkan citra diri dan dapatmemunculkan penilaian yang baik bagi sekretaris. Untuk menciptakan kesan yang


(2)

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap kondisi yang terjadi pada mata kuliah pengembangan kepribadian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah kurangnya penerapan yang dilakukan para mahasiswa dalam kegiatan sehari-hari baik dalam tutur kata, sikap, cara berpenampilan, dan kurangnya praktek yang diberikan dosen pengajar mata kuliah pengembangan kepribadian. Apa yang dilakukan mahasiswa selama ini hanya pada saat mengikuti mata kuliah itu saja, dan itupun hanya beberapa saja yang mengikuti cara berpenampilan yang dianjurkan dosen. Setelah mata kuliah tersebut selesai para mahasiswa tidak melakukan apa yang telah di sampaikan oleh dosen pengajar mata kuliah tersebut seperti cara berpenampilan, tutur kata dan bersikap layaknya seorang sekretaris. Dalam penerapan tersebut seharusnya dosen dan mahasiswa harus ada kerja sama yang baik agar penerapannya dapat berlangsung meskipun diluar mata kuliah tersebut. Kerja sama yang dilakukan dapat berupa sanksi yang diberikan dosen kepada mahasiswa yang tidak menerapkan apa yang telah disampaikan oleh dosen pengajar. Penerapan tersebut berguna untuk melatih para mahasiswa agar terbiasa dalam berpenampilan sesuai yang diajarkan dan dapat menerapkannya langsungpada saat mulaimemasuki dunia kerja, jadi para mahasiswa sudah terbiasa dengan penampilan yang rapi, bersih, menarik dan juga berperilaku yang baik dimanapun berada.


(3)

(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai peranan ilmu pengembangan kepribadian sebagai bekal menjadi sekretaris profesional pada mahasiswa Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Mata kuliah pengembangan kepribadian sangat penting bagi mahasiswa DIII-Kesekretariatan karena mata kuliah ini mengajarkan bagaimana berpenampilan, bersikap dan bertutur kata dengan baik sebagai bekal menjadi sekretaris profesional.

2. Kurangnya praktek secara langsung dan belum ada penerapan yang dilakukan mahasiswa DIII-Kesekretariatan dalam mata kuliah pengembangan kepribadian dan hal ini menyebabkan pengajaran dalam mata kuliah pengembangan kepribadian ini belum optimal.


(5)

B. Saran

Pada akhir penulisan tugas akhir ini, penulis ingin memberikan beberapa saran adapun saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan sebagai berikut :

1. Di dalam mata kuliah pengembangan kepribadian agar berlangsung secara optimal, dosen harus memberikan praktek secara langsung kepada mahasiswa DIII-Kesekretariatan dan para mahasiswa sebaiknya ikut berpartisipasi dengan cara apa yang diajarkan oleh dosen pengajar mata kuliah pengembangan kepribadian tetap diterapkan.

2. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti alat-alat praktek yang mendukung kegiatan mata kuliah pengembangan kepribadian agar mata kuliah ini dapat berlangsung secara optimal.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

La Rose, 2003. Top Secretary Membangun Kepribadian dan Keterampilan Menjadi

Sekretaris Profesional, Jakarta : Erlangga.

Maurus. 2003. Pedoman Lengkap Kesekretariatan, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Nuraeni, Nani. 2008. Panduan menjadi sekretaris profsional. Jakarta : Tran Media Pustaka.

Rosidah dan Ambar. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional dan Kantor Yang Efektif

Yogyakarta : Gava Media.

Sulistiyani. 2003. Manajemen Sekretaris. Jakarta : Ghalia Indonesia

Titiek dan Kristanto. 2004. Pengembangan Kepribadian Sekretaris. Jakarta : Gramedia