Farmakokinetik dan Metabolisme Farmakodinamik Keamanan, Toleransi dan efek samping

replikasi DNA virus. 30,31 Obat ini tergolong analog nukleosida atau nucleoside reverse transcriptase inhibitor NRTI. 20 Gambar 2.4 Struktur kimia Zidovudine 21 Nama dagang : Retrovir ® , Adovi ® , Avirzid ® Rumus molekul : C 10 H 13 H 5 O 4 Berat molekul : 267,2 grmol Sinonim : Azido deoksitimidin, Azidotimidin, AZT, Zidovudinum, 3’-Azido-3’-deoksitimidin Fungsi : Antiretroviral

2.8.1 Farmakokinetik dan Metabolisme

Pemberian zidovudine secara oral sangat cepat diserap melalui saluran pencernaan pada saat lambung tidak kosong. Distribusi obat tersebut terjadi secara difusi pasif dan lipofilik relatif dengan bioavailabilitas mencapai 63 . Konsentrasi plasma maksimal tercapai dalam 0,4-1,4 jam setelah pemberian obat. Sekitar 25 AZT terikat protein terutama albumin. 19,21 Zidovudin dapat di temukan di seluruh cairan tubuh selain plasma dengan volume distribusi sekitar 1,4 Lkg . Waktu paruh plasma dari zidovudin sekitar 1 jam. 19 Zidovudin dimetabolisme terutama di mitokondria sel hati oleh enzim sitokrom p3A4 melalui 5-’glikoronidase membentuk metabolit glukoronidase yang stabil yang diekskresi melalui ginjal. Sekitar 14-20 obat tersebut tidak berubah namun 60- 70 dari metabolisme utama di ekskresi melalui urin. Zidovudin secara perlahan- lahan dapat menembus cairan serebrospinal dengan konsentrasi maksimal dicapai dalam 2 jam. 16,19,21 Universitas Sumatera Utara

2.8.2 Farmakodinamik

Zidovudin merupakan suatu nukleosida analog sintesis. Secara intraseluler, zidovudin difosforilasi untuk metabolit 5’-triphospat aktif AZT-TP yang berfungsi untuk menghambat reverse transcriptase RT melalui pemutusan rantai DNA setelah bergabung dengan nukleosida analog. AZT-TP adalah inhibitor lemah dari seluler rantai DNA polymerase α dan gama . Dalam studi kombinasi obat AZT memiliki hubungan sinergis dengan NRTI abacavir, ddI, Lamivudin dan zalcitabine, NNRTI delavirdine dan nevirapine, dan protease inhibitor PI indinavir, nelfinavir, ritonavir dan saquinavir dan bekerja secara aditif dengan interferon alfa. 22

2.8.3 Keamanan, Toleransi dan efek samping

Zidovudin termasuk golongan NRTI, bila di kombinasi dengan lamividin dan efavirenz merupakan pengobatan yang sangat efektif untuk pasien HIV yang naïf. 8,23 Respon imunologi dalam peningkadan kadar CD4 dalam penggunaa obat tersebut selama 48 minggu dapat mencapai 155 selmm 3 . 23 Zidovudin memiliki toksisitas dengan spektrum yang luas sehingga efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan zidovudin adalah sakit kepala, mual dan muntah, nyeri otot, kelelahan peningkatan fungsi hati dan asidosis laktat, neutropenia, dan miopati. Penggunaan dalam waktu yang lama dapat megakibatkan kulit dan kuku menghitam. Efek samping lebih lanjut yang paling sering terjadi adalah anemia. Anemia terjadi bila awal pengobatan dengan kadar sel CD4 rendah 200 selmm 3 sehingga dapat menyebabkan efek toksisitas terhadap hematologi yang berat. Efek tersebut dapat menyebabkan supresi sumsum tulang dimana efek tersebut berhubungan dengan durasi pengobatan dan kadar sel CD4. Pada pasien dengan kadar sel CD4 awal pengobatan 100 selmm 3 kejadian anemia dpt mencapai 2-14, namun jika kadar sel CD4 awal pengobatan 100selmm 3 kejadian toksisitas hematologi akan lebih berat. Anemia dapat terjadi setelah 1 sampai 2 bulat setelah menggunakan zidovudin, anemia tersebut terjadi akibat defisiensi triposfat yang dapat menghambat kematangan sel induk. 17 Penelitian di India membuktikan bahwa prevalensi anemia yang disebabkan karena pemakaian AZT bervariasi antara 5,42 - 9,62. 24 Agarwal dkk, study Universitas Sumatera Utara retrospektif melaporkan bahwa insidensi anemia pada pasien HIV yang menggunakan pengobatan dengan zidovudin tinggi. 9 Efek samping yang muncul saat pengobatan dapat menimbulkan efek yang merugikan yaitu tingkat kepatuhan makan obat menjadi rendah sehingga mempengaruhi tingkat keberhasilan terapi, kegagalan virology dan memperburuk kualitas hidup penderita. 9,17 Studi Lesotho di Zambia menyatakan bahwa tingkat mortalita sangat tinggi pada pasien yang menggunakan regimen AZT. Semua efek samping ini bersifat reversible jika obat tersebut dihentikan. 23,25

2.9 Tenofovir