60
B. Analisis Data
1. Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang
Pribadi dan Badan tahun 2007, 2008, 2009 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta , Sleman, Wates, Wonosari.
Supaya Pendapatan dari sektor pajak dapat meningkat, maka diperlukan kerjasama yang baik antara instansi perpajakan dengan Wajib
Pajak. Pihak instansi berupaya untuk meningkatkan pelayanan melalui modernisasi administrasi perpajakan demi kenyamanan Wajib Pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, sedangkan bagi Wajib Pajak diperlukan kepatuhan dalam melaporkan kewajiban perpajakannya
dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan
melaporkan pajaknya tersebut. Kewajiban menjadi Wajib Pajak adalah mengisi Surat
Pemberitahuan dengan lengkap, yaitu memuat seluruh unsur yang harus dilaporkan dalam surat pemberitahuan, baik yang berkaitan dengan objek
pajak dan bukan objek pajak, benar dalam perhitungan dan penerapan ketentuan perpajakannya, serta benar dalam penulisan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, dan jelas yaitu melaporkan sumber dari objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat
pemberitahuan, serta menandatanganinya dan melaporkan surat pemberitahuan ke Kantor Direktorat Jendral Pajak dalam jangka waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
yang telah ditetapkan yaitu paling lama tiga bulan setelah akhir tahun pajak.
Kewajiban perpajakan bagi Wajib Pajak adalah melaporkan jumlah pajak terutangnya dalam suatu tahun pajak. Dasar adanya
kewajiban ini adalah kepemilikan NPWP. Setiap Warga Negara Indonesia yang memiliki NPWP wajib melaporkan pajak terutangnya
baik untuk Orang Pribadi ataupun Badan meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut
pajak dan pemotong pajak tertentu pasal 1 butir 2 UU KUP. Sarana pelaporan pajak terutang adalah Surat Pemberitahuan
SPT. Berdasarkan pasal 3 ayat 1 dan 1a Undang-undang KUP dijelaskan bahwa setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dalam Bahasa
Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor
Direktorat Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan. Dalam rangka memberikan pelayanan dan kemudahan kepada Wajib Pajak,
formulir Surat Pemberitahuan disediakan pada kantor-kantor Direktorat Jenderal Pajak dan tempat-tempat lain yang ditentukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak yang diperkirakan mudah terjangkau oleh Wajib Pajak. Disamping itu, Wajib Pajak juga dapat mengambil Surat Pemberitahuan
dengan cara lain, misalnya dengan mengakses situs Direktorat Jenderal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pajak application service provider untuk memperoleh formulir Surat Pemberitahuan tersebut.
Untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan perlu diketahui jumlah masyarakat yang
terdaftar sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama, serta Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan
yang melaporkan SPT. Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib
Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Yogyakarta yang terdaftar sebanyak 22.844 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 16.293 atau tingkat
kepatuhan Wajib Pajak sebesar 71 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak 37.994 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak
14.164 atau tingkat kepatuhan 37, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 55.424 dari jumlah pelaporan SPT sebesar
23.649 atau tingkat kepatuhan sebesar 43. Tabel 5.1 di atas pada tahun 2007 tingkat persentasenya adalah
sebesar 71 untuk tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup besar
yaitu sebesar 37, tahun 2009 tingkat persentase kepatuhan Wajib Pajak kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 43.
Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Sleman yang terdaftar sebanyak 27.763
dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 15.594 atau tingkat Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 56
kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
sebanyak 40.787 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 37.714 atau tingkat kepatuhan 92, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar
sebanyak 80.767 dari jumlah pelaporan SPT sebesar 56.623 atau tingkat kepatuhan sebesar 70.
Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Wates yang terdaftar sebanyak 7.359 dari
jumlah pelaporan SPT sebanyak 5.273 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebesar 72 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak
11.883 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 12.427 atau tingkat kepatuhan 105, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 16.719
dari jumlah pelaporan SPT sebesar 16.376 atau tingkat kepatuhan sebesar 98.
Berdasarkan tabel 5.1 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Wonosari yang terdaftar sebanyak 3.589
dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 1.788 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebesar 50 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar
sebanyak 15.531 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 13.729 atau tingkat kepatuhan 88, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar
sebanyak 18.601 dari jumlah pelaporan SPT sebesar 18.820 atau tingkat kepatuhan sebesar 101.
Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak Badan KPP Pratama Yogyakarta yang terdaftar sebanyak 5.353 dari
jumlah pelaporan SPT sebanyak 4.688 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sebesar 88 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak 5.826 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 2.301 atau tingkat kepatuhan
39, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 6.314 dari jumlah pelaporan SPT sebesar 2.855 atau tingkat kepatuhan sebesar
45. Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak
Badan di KPP Pratama Sleman yang terdaftar sebanyak 4.739 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 2.422 atau tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
sebesar 51 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak
5.931 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 2.768 atau tingkat kepatuhan 47, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 6.602
dari jumlah pelaporan SPT sebesar 2.529 atau tingkat kepatuhan sebesar 38.
Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Wates yang terdaftar sebanyak 506 dari jumlah
pelaporan SPT sebanyak 326 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebesar 64 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak 672 dari
jumlah pelaporan SPT sebanyak 369 atau tingkat kepatuhan 55, dan pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 792 dari jumlah
pelaporan SPT sebesar 430 atau tingkat kepatuhan sebesar 54. Berdasarkan tabel 5.2 di atas pada tahun 2007, jumlah Wajib Pajak
Badan di KPP Pratama Wonosari yang terdaftar sebanyak 561 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 301 atau tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
54 kemudian pada tahun 2008 Wajib Pajak terdaftar sebanyak 648 dari jumlah pelaporan SPT sebanyak 497 atau tingkat kepatuhan 77 , dan
pada tahun 2009 jumlah Wajib Pajak terdaftar sebanyak 773 dari jumlah pelaporan SPT sebesar 533 atau tingkat kepatuhan sebesar 69.
Sistem self assessment telah memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan
melaporkan pajaknya sendiri. Akan tetapi dalam kenyataannya terdapat cukup banyak masyarakat yang dengan sengaja atau dengan berbagai
alasan tidak melaksanakan kewajibannya membayar pajak sesuai ketetapan pajak yang diterbitkan. Oleh karenanya, untuk mencairkan
tunggakan pajak dimaksud dilakukan tindakan penagihan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Tindakan penagihan
berdasarkan undang-undang
tersebut dilakukan baik secara persuasif maupun secara represif. Artinya, tindakan
penagihan diawali dengan surat teguran, namun bila Wajib Pajak tidak mengindahkannya baru dilakukan tindakan secara paksa.
Berdasarkan Tabel 5.1 dan 5.2 Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang melaporkanmenyampaikan SPT Tahunannya tidak sesuai
dengan ketetapan dari Direktorat Jenderal Pajak. Berikut ini adalah rinciannya :
Tabel 5.3 KPP Pratama Yogyakarta
Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang
2008 1.202
52 -
- 2009
1.261 572
7 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.4 KPP Pratama Sleman
Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang 2008
427 189
4 1
2009 1.006
234 9
7
Tabel 5.5 KPP Pratama Wates
Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang 2008
2.490 656
9 -
2009 45
26 1
1
Tabel 5.6 KPP Pratama Wonosari
Thn Surat Teguran Surat Paksa Sita Lelang 2008
1.457 8
- -
2009 2.352
13 -
-
2. Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib