Pengaruh Sikap Kepala Keluarga terhadap PHBS Dalam Tatanan

yang dihadapi, sesuai sosial budaya setempat serta didukung oleh kebijakan yang berwawasan kesehatan Depkes, 2009.

5.2. Pengaruh Sikap Kepala Keluarga terhadap PHBS Dalam Tatanan

Rumah Tangga di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013 Sikap merupakan kelompok keyakinan dan perasaaan yang melekat tentang objek tertentu Call Houn dan Acocella, 1990. Sikap dapat bersifat positif yaitu terhadap kecenderungan tindakan untuk mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu dan dapat bersifat negatif yaitu kecenderungan untuk menghindari, menjauhi dan tidak mempercayai atau menyakini objek tertentu Purwanto 1999. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan sikap responden terhadap sikap baik dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik 40,9, sedangkan responden yang memiliki sikap tidak baik dariperilaku hidup bersih dan sehat tidak baik 73,6. Hasil yang diperoleh dari responden bahwasanya sikap kepala keluarga dalam tatanan rumah tangga tidak setuju bila ada salah satu tanda persalinan harus tetap tenang dan tidak bingung sebsar 56,0 dan yang disetujui oleh responden itu adalah persalinan dibantu bidan sebesar 58,0. Berdasarkan hasil uji Chi Square didapat bahwa ada hubungan antara sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai P=0,002. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Harahap 2010 tentang PHBS dalam tatanan rumah tangga di Wilayah Puskesmas Langga Payung yang menyatakan hubungan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai P=0,001. Universita Sumatera Utara Ada pengaruh sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sikap memiliki nilai Exp B sebesar 2,533 artinya jika kepala keluarga memiliki sikap yang tidak baik maka peluang untuk berperilaku hidup bersih dan sehat tidak baik lebih besar 2,5 kali dibanding dengan kepala kelaurga yang memiliki sikap baik. Ada 2 faktor yang mempengaruhi perubahan sikap yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh-pengaruh yang datang dari luar Selectivity dan faktor internal adalah faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok, misalnya: interaksi antar manusia, dalam bentuk kebudayaan, yang sampai kepada individu melalui surat kabar, radio, televisi, majalah dan lain sebagainya Ahmadi, 1999. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel sikap berpengaruh terhadap PHBS dalam tatanan rumah tangga. Menurut Notoatmodjo 2005, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Manisfetasi sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predis posisi tindakan suatu perilaku. Universita Sumatera Utara Dapat disimpulkan bahwa sikap sangat menentukan seseorang ke arah lebih baik, upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk sikap tersebut dapat diwujudkan melalui pemberdayaan tenaga kesehatan untuk memberi pemahaman tentang akan PHBS dalam tatanan rumah tangga kepada masyarakat secara berkala. Sikap positif akan memunculkan perilaku kepala keluarga untuk ber-PHBS dalam tatanan rumah tangga. Universita Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN