Tabel 4.8. Hubungan Sikap Kepala Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Tatanan Rumah Tangga di Desa Aek Korsik Kecamatan
Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013
Sikap Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Jumlah
P χ2
Baik Tidak baik
n n
n
Baik 26
59,1 18
40,9 44
100,0 0,002
9,421 Tidak baik
16 28,6
40 71,4
56 100,0
4.4. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat PHBS
Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap dalam tatanan rumah tangga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan uji regresi logistik
ganda multiple logistic regression. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik ganda yaitu salah satu pendekatan model matematis
untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan
dalam model prediksi regresi logistik ganda adalah variabel yang mempunyai nilai p 0,25 pada analisis bivariatnya.
Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh bahwa variabel independen yang memiliki nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,25 adalah variabel pengetahuan dan
sikap. Selanjutnya adalah pemilihan model yang dilakukan secara bersama dengan cara semua variabel dimasukkan ke dalam model. Hasil akhir analisis mutlivariat
dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :
Universita Sumatera Utara
Tabel 4.9. Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Tatanan Rumah
Tangga di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013
Variabel B
Sig. Exp B
95 Cl
Pengetahuan 1,117
0,014 3,055
1,248-7,481 Sikap
0,930 0,042
2,533 1,035-6,202
Constant -0,739
- -
- Setelah dilakukan analisis multivariat, didapatkan hasil bahwa pengetahuan
p=0,014 dan sikap p=0,042 berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Variabel yang paling dominan adalah variabel pengetahuan yaitu pada nilai koefisien regresi B= 3,055.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel pengetahuan diperoleh nilai Exp B sebesar 3,055, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepala keluarga yang
memiliki pengetahuan tidak baik akan mempunyai kemungkinan 3,1 kali lebih besar untuk berperilaku hidup bersih dan sehat tidak baik dibanding dengan kepala keluarga
dengan pengetahuan yang baik. Sikap memiliki nilai Exp B sebesar 2,533 artinya jika kepala keluarga memiliki sikap yang tidak baik maka peluang untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat tidak baik lebih besar 2,5 kali dibanding dengan kepala kelaurga yang memiliki sikap baik.
Nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 74,0 yang artinya variabel pengetahuan dan sikap bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat sebesar 74,0, sedangkan sisanya sebesar 26,0 dipengaruhi oleh faktor-
Universita Sumatera Utara
faktor lain di luar variabel yang diteliti. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi
pengetahuan dan sikap yang memengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat, adalah sebagai berikut:
2 930
, 1
117 ,
1 739
,
1 1
X X
e x
p
+ +
− −
+ =
Keterangan: P
: Probabilitas Perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak baik X
1
X : Koefisien regresi pengetahuan = 1,117
2
a : Konstanta -0,739
: Koefisien regresi sikap = 0,930
Persamaan di atas diketahui bahwa kepala keluarga yang berpengetahuan tidak baik dan sikap tidak baik memiliki probabilitas sebesar 78,7 untuk perilaku
hidup bersih dan sehat yang tidak baik. Sedangkan kepala keluarga yang berpengetahuan baik dan sikap yang baik memiliki probabilitas sebesar 32,3 untuk
perilaku hidup bersih dan sehat yang baik.
Universita Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan Kepala Keluarga Terhadap PHBS dalam
Tatanan Rumah Tangga di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa yang dimaksud pengetahuan adalah informasi atau hal yang diketahui responden tentang PHBS untuk
tatanan rumah tangga. Pengetahuan yang dimiliki merupakan hal yang terpenting dalam pengambilan keputusan untuk menerima suatu informasi. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa kategori tingkat pengetahuan PHBS dalam tatanan keluarga yang berpengetahuan baik sebesar 47,0, dan yang berpengetahuan kurang baik 53,0,
sedangkan responden yang berpengetahuan baik dan baik berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu 59,6, dan yang berpengetahuan tidak baik dari yang tidak
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 73,6. Hal ini didukung bahwa perilaku masyarakat yang erat kaitanya dengan upaya peningkatan pengetahuan
masyarakat terbentuk melalui kegiatan yang disebut pendidikan kesehatan. Menurut Green 1980, pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting dalam mengubah
dan menguatkan faktor perilaku predisposisi, pendukung dan pendorong. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden bahwa responden
lebih banyak tahu tentang persalinan dan zat kimia dalam rokok sebesar 87,0, dan yang paling banyak mereka tidak ketahui yaitu konsumsi buah dan sayur mengurangi
Universita Sumatera Utara