Reseptor Perasa Indera Pengecap Reseptor rasa bau Indera Pembau Struktur indera penciumanpembau terdiri dari :

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA KELOMPOK KOMPETENSI F 23 LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SISTEM KOORDINASI Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA - Sistem ekskresi, i memicu sphincter kandung kemih; ii menginhibisi otot kandung kencing. - Pengaruhnya terhadap metabolisme, i memacu glikogenolysis di dalam sel- sel hati, sehingga kadar glukosa di dalam darah meningkat; ii memacu glikogenolysis di dalam sel-sel otot. Epynephrin atau andrenalin memindahkan aliran darah dari daerah saluran pencernaan makanan menuju ke otot dan otak, sehingga semangat terbangkitkan. Oleh karena itulah, maka epinephrin disebut juga sebagai hormon “ fight to fight ” atau hormon kerja. 4 Kelenjar Pankreas Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Langerhans pada pankreas adalah insulin. Insulin merupakan senyawa kimia yang sangat diperlukan dalam proses pemasukan glukosa ke dalam sel. 5 Kelenjar kelamin a Kelenjar kelamin laki-laki Kelenjar kelamin laki-laki yaitu testes, selain menghasilkan spermatozoa juga menghasilkan hormon kelamin laki-laki atau androgen. Androgen yang paling penting adalah testosteron, yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Leydig yang terletak di dekat saluran seminiferus dari testis. Fungsi testosteron, adalah: - Mempertahankan proses spermatogenesis, dilakukan bersama dengan FSH - Mengembangkan dan mempertahankan sifat kelamin sekunder pada laki-laki - Menimbulkan proses anabolisme protein yang penting, hal ini sangat diperlukan untuk mempermudah pertumbuhan - Efek inhibisi umpan balik negatif feedback terhadap sekresi LH oleh hipofisis b Kelenjar kelamin perempuan Kelenjar kelamin perempuan adalah ovarium, selain menghasilkan ovum juga menghasilkan hormon kelamin, yaitu: - Estrogen, yaitu hormon yang dihasilkan oleh folikel de graaf Estradional merupakan estrogen yang paling penting dibandingkan dengan estrogen yang lain estron dan estrol. Fungsi estradiol pada hakekatnya sama dengan fungsi testosteron pada laki-laki. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA KELOMPOK KOMPETENSI F 24 PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud - Progesteron, yaitu hormon yang dihasilkan oleh korpus luteum badan kuning yaitu folikel de Graaf setelah melepaskan ovum yang dikandungnya. Fungsi progesteron adalah : i mengatur pertumbuhan plasenta dan kelenjar mammae bila terjadi pembuahan dan kehamilan; ii menghalangi sekresi FSH; iii bila bayi lahir, maka progesteron bekerja sama dengan laktogen dihasilkan oleh kelenjar hipofisa akan merangsang produksi air susu. 6 Kelenjar Hipofisa Terdapat di dasar otak di belahan khiasma optik berhubungan dengan otak melalui infudibulum.Terdiri dari 3 bagian yaitu: i Lobus anterior; ii Lobus intermedia; dan iii Lobus posterior. Sebagian besar dari hormon-hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior berfungsi mengatur kegiatan kelenjar-kelenjar yang lain. Atas dasar itulah, maka kelenjar hipofisa disebut “ master of gland ”. 7 Kelenjar Endokrin pada Lambung dan Usus Halus Lambung mensekresikan hormon gastrin, yang berfungsi untuk memacu sekresi getah lambung. Mukosa usus halus mensekresikan hormon sekretin dan kolesistokinin, yang berfungsi memacu sekresi getah usus dan getah pankreas. Dan fungsi kolesistokinin, menyebabkan kontraksi kandung empedu dan sekresi getah pankreas. 4. Pengaruh Psikotropika terhadap Kerja Saraf

a. Obat Psikotropika

Bagi ilmu kedokteran zat-zat psikoaktif digunakan untuk mengobati penyakit mental dan saraf. Bila obat-obatan semacam itu disalahgunakan akan menyebabkan terjadinya masalah serius karena dapat mempengaruhi otak dan fikiran serta bagian tubuh lainnya yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik disebut dengan ketagihan adiksi . Zat-zat psikoaktif dapat masuk ke dalam tubuh melalui: 1 Mulut misalnya nikotin pada rokok. 2 Hidung menghisap zat dalam bentuk uap bubuk, misalnya kokain. 3 Kulit menyuntikkannya ke dalam otot atau vena. Menurut cara obat psikotropika mempengaruhi pemakainya, obat psikotropika dibedakan menjadi tiga macamtiga jenis, sebagai berikut: