Strategi dan Taktik Merger dan Akuisisi

merger dan akuisisi yang tidak optimal, dalam artian keputusan tersebut dilakukan hanya untuk mencapai tujuan individu.

2.1.9 Strategi dan Taktik Merger dan Akuisisi

Jika suatu perusahaan ingin merger dan mengakuisisi dengan perusahaan lain maka akan melakukan langkah-langkah ofensif. Sebaliknya jika perusahaan yang diincar target tidak mau dibeli atau bergabung maka perusahaan tersebut akan mempertahankan dari serangan tersebut maka ini merupakan langkah- langkah defensif Mamduh M. Hanafi, 2004. a. Strategi dan taktik ofensif Beberapa strategi dikembangkan untuk membantu ofensif merger dan akuisisi, seperti LBO leveraged buy out, yaitu membeli perusahaan lain dengan menggunakan utang yang tinggi, junk bond obligasi yang tidak dirating karena resikonya tinggi. Dalam leveraged buy out LBO, perusahaan meminjam utang sangat besar. Dana pinjaman tersebut digunakan untuk membeli perusahaan target. Setelah terjadi akuisisi, perusahaan gabungan akan mempunyai utang yang tinggi dengan kewajiban bunga yang tinggi. Utang yang tinggi tersebut mempunyai efek perilaku dan ekonomis. Efek ekonomis yang diperoleh adalah penghematan pajak yang tinggi. b. Strategi dan taktik defensif Strategi untuk mempertahankan perusahaan dari ancaman akuisisi banyak dan bervariasi. Strategi tersebut bisa dikelompokkan sebagai strategi pencegahan dan perlawanan. Secara umum strategi pencegahan bertujuan menjadikan Universitas Sumatera Utara perusahaan target menjadi tidak menarik untuk diambilalih oleh perusahaan lain. Ketidakmenarikkan tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara: a Menjadi perusahaan yang baik. Perusahaan yang baik akan mendorong harga saham menjadi lebih tinggi sehingga menjadi terlalu mahal bagi perusahaan lain yang akan membeli perusahaan tersebut. Jika harga saham tinggi, pemegang saham juga akan semakin puas, sehingga dorongan untuk mengganti manajemen akan semakin kecil. b Mengamati perdagangan saham. Perusahaan bisa secara kontinu mengamati perdagangan saham. Jika ada tanda-tanda akumulasi saham, harus diperhatikan apakah ada pihak yang sengaja mengakumulasi saham. Monitoring bisa dilakukan dengan mengamati volume perdagangan harian. c Perubahan pada ADART. Perusahaan bisa menetapkan beberapa peraturan ADART yang bertujuan untuk mempersulit pengambilalihan.

2.1.10 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan