ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.6 Pengaruh penambahan jumlah koneksi terhadap delay pada
saat terdapat 80 node pada protokol AODV dan DSDV
Gambar 4.1 sampai 4.6 merupakan rata-rata hasil pengukuran delay jaringan protokol AODV ditunjukan dengan grafik berwarna biru dan rata-
rata hasil pengukuran delay jaringan protokol DSDV ditunjukan dengan grafik berwarna merah. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan,
besarnya delay jaringan protokol DSDV menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan delay jaringan protokol AODV. Hal tersebut dapat
diakibatkan karena protokol DSDV selalu memelihara tabel routing setelah melakukan pengiriman paket, sehingga proses pengiriman paket yang lain
dilakukan tanpa melalui proses pembentukan tabel routing baru. Proses memelihara tabel routing tersebut yang membuat protokol DSDV lebih
unggul dibandingkan protokol AODV. Namun saat jumlah koneksi hanya terdapat satu koneksi nilai rata-rata
delay jaringan pada protokol DSDV lebih besar dibandingkan protokol
AODV. Besarnya rata-rata delay yang dihasilkan pada protokol DSDV ini disebabkan karena pada protokol ini seluruh tabel routing seluruh jaringan
harus seluruhnya terbentuk sebelum proses pengiriman paket terjadi. Berbeda dengan protokol AODV yang langsung mencari alamat tujuan pengiriman,
24.85 36.13
73.69
38.81
19.68 30
10 20
30 40
50 60
70 80
1koneksi 3koneksi
5koneksi
Grafik Perbandingan Delay 80 Node ms
AODV DSDV
sehingga pada saat hanya terdapat satu koneksi, protokol AODV akan lebih unggul dibandingkan protokol DSDV. Sesuai standar Tiphon, delay jaringan
untuk kedua protokol termasuk dalam kategori sangat baik karena memiliki nilai kurang dari 75 ms [11]. Namun secara keseluruhan, delay pada protokol
DSDV masih lebih baik dibanding protokol AODV.