Asas-asas Pendidikan Komponen-Komponen Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih

2 Guru tidak mengharapkan upah sebagai tujuan utama, sebab mendidik adalah tugas yang diwariskan oleh Nabi, sedangkan gaji atau upah terletak pada terbentuknya peserta didik yang mengamalkan ilmunya. 3 Guru harus selalu mengingatkan muridnya agar tujuan menuntut ilmu bukan utnuk kebanggan diri atau mencapai keuntungan pribadi, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah. 4 Guru harus mendorong muridnya mencari ilmu yang bermanfaat dan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. 5 Guru harus memberikan contoh teladan seperti berjiwa halus, sopan, lapang dada dan berakhlak mulia. 6 Guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan tingkat keilmuan dan kecenderungan peserta didik. 7 Guru harus mengamalkan apa yang diajarkan, karena ia adalah idola bagi peserta didik. 8 Guru harus memahami minat, bakat, dan jiwa peserta didiknya. 59 Jika dikaitkan dengan tujuan pendidikan sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Miskawaih bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah untuk terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong manusia secara spontan untuk melakukan tingkah laku yang baik, sehingga ia berprilaku terpuji, mencapai kesempurnaan sesuai dengan substansinya sebagai manusia, dan memperoleh kebahagiaan yang sejati dan sempurna. 60 Maka guru ideal yang dicirikan oleh Imam al- Ghazali adalah sangat beralasan dan tepat. Adapun yang dimaksud dengan guru oleh Ibnu Miskawaih bukan dalam arti sekedar guru formal karena 59 Ahmad Syar ‟i, Filsafat Pendidikan Islam, h. 99 60 Ibnu Miskawaih, Tahdzib al-Akhlak, h. 31 jabatan. Menurutnya, guru adalah mereka yang memiliki berbagai persyaratan antara lain: bisa dipercaya, pandai, dicintai, sejarah hidupnya jelas tidak tercemar di masyarakat. Di samping itu, ia hendaknya menjadi cerminan atau panutan dan bahkan harus lebih mulia dari orang yang dididiknya. Perlunya hubungan yang didasarkan pada cinta kasih antara guru dan murid tersebut di atas dipandang demikian penting, karena terkait dengan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar yang didasarkan atas cinta kasih antara guru dan murid dapat memberi dampak yang positif bagi keberhasilan pendidikan. 61

d. Lingkungan Pendidikan

Dalam proses pendidikan akhlak, lingkungan yang paling berperan besar adalah keluarga, dimana keluarga merupakan lingkungan pertama yang dilalui oleh anak. Fase anak-anak tersebut yang akan menentukan terbentuknya karakter dimasa dewasanya. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang akan dilalui oleh seorang anak ketika lahir ke dunia, maka segala yang ia temukan, ia dengarkan akan membekas dalam dirinya dan akan terbentuk sesuai dengan apa yang ditemukan dalam pendidikan keluarga tersebut. Terlebih lagi kepada seorang ibu, yang mengandungnya. Dan bahkan ketika dalam kendunganpun seorang anak pada dasarnya telah mampu untuk merespon segala stimulus dari luar. Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa, usaha mencapai al- sa‟adat tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus bersama atas dasar saling tolong-menolong dan saling melengkapi, kondisi 61 Abudin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001 cet. II, h. 20