32 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba yang belum dipungut jika kamu orang- orang beriman
”. QS. Al-Baqarah : 278 2 As Sunah
“Dari Anas RA bahwa Nabi SAW hendak menuliskan surat kepada raja non-Arab, lalu dikabarkan kepada beliau bahwa
raja-raja non-Arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel. Maka beliau pun memesan agar ia dibuatkan cincin
stempel dari bahan perak. Anas mengisahkan: seakan-akan sekarang ini aku dapat menyaksikan kemilau putih di tangan
beliau “ HR. Muslim.
Perbuatan ini menjadi bukti nyata bahwa akad istishna adalah akad yang dibolehkan.
3. Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah merupakan pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan atau karena
33 faktor eksternal dari luar kendali calon debitur, pembiayaan bermasalah
dapat diukur dari kolektibilitasnya yaitu merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta kemungkinan diterimanya
kembali dana yang ditanamkan Siamat, 2004:174. Penilaian atau penggolongan suatu pembiayaan ke dalam tingkat
kolektivitas pembiayaan tertentu didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif. Kriteria penilaian kolektivitas secara kuantitatif didasarkan pada
keadaan pembayaran oleh nasabah yang tercermin dalam catatan pembukuan bank, yaitu mencakup ketepatan pembayaranangsuran pokok,
dan kewajiban lainnya Kuncoro, 2002:253. Penilaian tersebut berdasarkan data historis dari masing-masing
rekening pinjaman. Kriteria penilaian kolektivitas secara kualitatif didasarkan pada prospek usaha debitur dan kondisi keuangan usaha
debitur. Dalam menentukan penilaian terhadap usaha debitur yang dinilai adalah kemampuan debitur membayar kembali pinjaman dari hasil
usahanya sesuai perjanjian kreditnya yang dapat dideteksi dari proyeksi cash flow usahanya Kuncoro, 2002:253.
a. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah
Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah karena kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapi nasabah. Penyebab
kesulitan keuangan perusahaan nasabah dapat kita bagi dalam faktor internal dan faktor eksternal Arifin, 2005:206.
1 Faktor Internal
34 Faktor internal adalah faktor yang ada dalam perusahaan
sendiri, dan faktor yang paling dominan adalah faktor manajerial.
Timbulnya kesulitan-kesulitan
keuangan perusahaan yang disebabkan oleh faktor manajerial dapat dilihat
dari beberapa hal, seperti kelemahan dalam kebijakan pembelian dan penjualan, lemahnya pengawasan biaya dan
pengeluaran, kebijakan utang piutang yang kurang tepat, penempatan yang berlebihan pada aktiva tetap, permodalan
yang tidak cukup. 2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam,
peperangan, perubahan dalam kondisi perekonomian dan perdagangan, perubahan-perubahan teknologi, dll. Machmud,
2010:117 mengemukakan ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah non performing financing, yaitu :
a Kualitas Cash Flow Analisis cash flow yang tidak mendalam dan
komprehensif, cenderung “over optimistic”, serta tidak tajam di dalam melakukan sensivitas sehingga dalam waktu
singkat telah menjadi pembiayaan bermasalah NPF. b Kualitas Karakter Nasabah
35 Kurangnya fungsi pengawasan dan pemantauan
nasabah oleh pejabat bank syariah terkait. Kondisi ini menciptakan peluang bagi nasabah untuk melakukan
sejumlah moral hazard seperti penyimpangan penggunaan dana dan ataukelebihan likuiditas. Salah satu penyebab
lemahnya pengawasan dan pemantauan kredit adalah jumlah account yang dikelola oleh seorang account
manager tergolong banyak rata-rata 20 sampai 30 account.
4. Rasio Keuangan Bank